Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Nasib Jadi Keturunan Arab yang Sering Disalahpahami Banyak Orang

Muhammad Bagir Shadr oleh Muhammad Bagir Shadr
13 Juni 2021
A A
Nasib Jadi Keturunan Arab yang Sering Disalahpahami Banyak Orang terminal mojok
Share on FacebookShare on Twitter

Dulu, ketika masih jadi seorang bocah biasa—sampai sekarang pun masih biasa-biasa saja, sih—saya merasa menjadi seorang keturunan Arab adalah sebuah anugerah yang sangat menyenangkan. Bagaimana tidak? Punya wajah seperti orang asing (yang anehnya, bagi sebagian orang dijadikan parameter kecantikan/ketampanan), hidung yang lebih mancung ketimbang orang kebanyakan, atau kalau terkenal dan punya ilmu agama tinggi mungkin bisa menjadi “protector” bagi orang lain seperti Hyung Husein.

Ibarat kartun Naruto, keturunan Arab di Indonesia mungkin mirip dengan klan Uchiha dan Hyuga yang punya keistimewaan tersendiri berupa jurus mata (doujutsu) murni akibat faktor genetik. Atau, kalau kata Kanjeng Lord Maharaja Baginda Coach Justinus Lhaksana, “gol jatuh dari langit”.

Namun, seiring dengan bertambahnya usia, entah kenapa saya malah makin sering menemui kesalahpahaman orang tentang keturunan Arab yang bikin hati serta pikiran saya serempak berkata, “Lho, kok gini, sih?”

Pasti bisa bahasa Arab

Ini mungkin kesalahpahaman paling dasar dan lazim dialami oleh keturunan Arab di Indonesia. Terkadang, memang ada yang menggunakan stigma ini sebagai bahan bercandaan. Namun, kalau sudah sampai mengucapkan kalimat, “Lu kan orang Arab, masa nggak bisa bahasa Arab?” Nah, sepertinya yang begini sudah halal untuk disentil lambungnya.

Yang perlu kalian semua ketahui, kami ini cuma keturunan, heyyy. K-E-T-U-R-U-N-A-N. Lha, teman saya yang orang tuanya berasal dari Jawa (yang biasanya identik dengan Jateng, Jatim, dan Yogyakarta saja) tapi lahir dan tumbuh besar di Jakarta saja nggak fasih berbicara bahasa Jawa, kok. Itu masih beda provinsi, loh, apalagi kami yang moyangnya beda negara, Malih!

Alim dan punya ilmu agama tinggi

Sebagai tempat munculnya salah satu agama Abrahamik terbesar di dunia, yaitu Islam, wajar jika Jazirah Arab dipandang sebagai tempat munculnya pakar-pakar keislaman dengan kealiman luar biasa. Sayangnya, ada anggapan keliru yang berkembang di masyarakat bahwa “keturunan Arab = ahli agama”.

Padahal, generalisasi seperti itu salah besar. Keturunan Arab juga manusia normal dengan minat dan bakat yang beragam, nggak harus jadi ulama dengan ilmu agama yang super semua. Jadi, jangan kaget kalau melihat keturunan Arab yang kelakuannya nyeleneh. Toh, passion dan perilaku seseorang itu nggak harus selalu ada kaitannya dengan suku bangsa, kan?

Berperawakan tinggi besar

Kesalahpahaman semacam ini mungkin sering ditemui oleh keturunan Arab yang memiliki perawakan relatif kecil, seperti saya contohnya, hehehe. Sudah nggak terhitung berapa kali saya mendapatkan pertanyaan yang menjurus kepada body shaming semacam, “Keturunan Arab kok badannya kecil?” Cocoteee itu, loh!!!

Baca Juga:

Pengalaman Impulsif Kuliah Jurusan Pendidikan Bahasa Arab, Banyak Merana walau Akhirnya Lulus Juga

Standar Ganda Masyarakat di Desa Terhadap Pelajar Bahasa Arab dan Bahasa Inggris

Bagi mereka, keturunan Arab yang ideal mungkin adalah yang bertubuh tinggi, punya otot besar, bahkan kalau bisa jago bela diri, persis seperti Thanos. Mohon maaf, ciri-ciri tersebut sangat nggak pas untuk bentuk fisik yang memang sudah diciptakan Tuhan beragam apa pun suku bangsanya. Jika Anda mencari suku bangsa yang sesuai dengan karakteristik seperti itu, mungkin yang Anda cari adalah spesies Titan, bukan manusia.

Dicurigai teroris

Well, ini adalah kesalahpahaman terhuwalahumba yang pernah saya alami (mungkin saya doang kali ya, huft). Ketika masih kecil, saya cukup sering mengunjungi salah satu markas kepolisian di Indonesia untuk bermain ke rumah seorang teman. Namun, ada satu kejadian yang akan selalu saya ingat.

Biasanya, saya santai-santai saja ketika bermain ke sana. Sampai tiba hari di mana saya ditanya bermacam pertanyaan mulai dari keturunan saya, asal negara, dan sebagainya. Padahal, kan, sudah berapa generasi keluarga saya di Indonesia dan sudah berkali-kali saya bermain ke sana, mana masih SD pula, kok bisa-bisanya ditanya pertanyaan seperti itu? Untungnya, teman saya segera menjelaskan kepada petugas penjaga tersebut bahwa saya hanya berniat main ke rumahnya, nggak melakukan tindakan yang aneh-aneh.

Ternyata, cap itu masih melekat sampai sekarang (walau sebatas bahan bercandaan). Ketika terjadi peristiwa bom di Makassar dan penyerangan Mabes Polri, saya mendapatkan ceng-cengan yang mengaitkan peristiwa ini dengan asal keturunan saya.

Jadi, pada tulisan ini, izinkan saya menyampaikan pesan cinta kepada para teroris yang identik dengan budaya kearab-araban itu: kalian kurang ajar!

Anggota ormas

Nah, karena saya masih muda dan menginginkan kehidupan yang tenang, terlebih lagi ini merupakan tulisan pertama saya, alangkah baiknya jika tulisan ini berakhir sampai di sini saja. #Peace

BACA JUGA Begini Rasanya Jadi Orang Batak Keturunan Jawa Berwajah Timur.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 8 November 2021 oleh

Tags: arabgaris keturunanKeturunanNusantara Terminal
Muhammad Bagir Shadr

Muhammad Bagir Shadr

Seorang pemuda dengan banyak sambatan dalam kepala.

ArtikelTerkait

Nama yang Tak Identik dengan Suku, Bikin Bingung Masuk Komunitas Daerah Asal

24 Mei 2021
Sejarah ‘Ayang-ayang Gung’, Lagu Anak Sunda tentang Bangsawan yang Haus Kekuasaan terminal mojok

Sejarah ‘Ayang-ayang Gung’, Lagu Anak Sunda tentang Bangsawan yang Haus Kekuasaan

7 Juni 2021
Tradisi Kupatan sebagai Tanda Berakhirnya Hari Lebaran Masa Lalu Kelam Takbir Keliling di Desa Saya Sunah Idul Fitri Itu Nggak Cuma Pakai Baju Baru, loh! Hal-hal yang Dapat Kita Pelajari dari Langgengnya Serial “Para Pencari Tuhan” Dilema Mudik Tahun Ini yang Nggak Cuma Urusan Tradisi Sepi Job Akibat Pandemi, Pemuka Agama Disantuni Beragama di Tengah Pandemi: Jangan Egois Kita Mudah Tersinggung, karena Kita Mayoritas Ramadan Tahun Ini, Kita Sudah Belajar Apa? Sulitnya Memilih Mode Jilbab yang Bebas Stigma Kenapa Saf Tarawih Makin Maju Jelang Akhir Ramadan? Kenapa Kita Sulit Menerima Perbedaan di Media Sosial? Masjid Nabawi: Contoh Masjid yang Ramah Perempuan Surat Cinta untuk Masjid yang Tidak Ramah Perempuan Campaign #WeShouldAlwaysBeKind di Instagram dan Adab Silaturahmi yang Nggak Bikin GR Tarawih di Rumah: Ibadah Sekaligus Muamalah Ramadan dan Pandemi = Peningkatan Kriminalitas? Memetik Pesan Kemanusiaan dari Serial Drama: The World of the Married Mungkinkah Ramadan Menjadi Momen yang Inklusif? Beratnya Menjalani Puasa Saat Istihadhah Menghitung Pengeluaran Kita Kalau Buka Puasa “Sederhana” di Mekkah Apakah Menutup Warung Makan Akan Meningkatkan Kualitas Puasa Kita? Kenapa Saf Tarawih Makin Maju Jelang Akhir Ramadan? Apakah Menutup Warung Makan Akan Meningkatkan Kualitas Puasa Kita? Mengenang Serunya Mengisi Buku Catatan Ramadan Saat SD Belajar Berpuasa dari Pandemi Corona Perlu Diingat: Yang Lebih Arab, Bukan Berarti Lebih Alim Nonton Mukbang Saat Puasa, Bolehkah? Semoga Iklan Bumbu Dapur Edisi Ramadan Tahun Ini yang Masak Nggak Cuma Ibu

Perlu Diingat: Yang Lebih Arab, Bukan Berarti Lebih Alim

26 April 2020
4 Hal yang Saya Rindukan dari Kota Bandar Lampung terminal mojok.co

4 Hal yang Saya Rindukan dari Kota Bandar Lampung

4 Agustus 2021

Bahasa Jemberan: Mulai dari ‘Siah Mak Iyo Rakah’ Sampai ‘Sengak Kamu ya’ yang Bikin Pusing Kepala

9 Juni 2021
Beberapa Hal yang Harus Diketahui Sebelum Kuliah, Menangis, dan Tertawa di Palangka Raya terminal mojok

Beberapa Hal yang Perlu Diketahui Sebelum Kuliah, Menangis, dan Tertawa di Palangka Raya

10 Agustus 2021
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Korupsi Masa Aktif Kuota Data Internet 28 Hari Benar-benar Merugikan Pelanggan, Provider Segera Tobat!

Korupsi Masa Aktif Kuota Data Internet 28 Hari Benar-benar Merugikan Pelanggan, Provider Segera Tobat!

3 Desember 2025
Alasan Saya Bertahan dengan Mesin Cuci 2 Tabung di Tengah Gempuran Mesin Cuci yang Lebih Modern Mojok.co

Alasan Saya Bertahan dengan Mesin Cuci 2 Tabung di Tengah Gempuran Mesin Cuci yang Lebih Modern 

5 Desember 2025
6 Hal Sepele, tapi Menyebalkan Saat Zoom Meeting Mojok

6 Hal Sepele, tapi Menyebalkan Saat Zoom Meeting

30 November 2025
Kuliah Jurusan Ekonomi Pembangunan Bikin Saya Tidak Bisa Enjoy Shopping Lagi

Kuliah Jurusan Ekonomi Pembangunan Bikin Saya Tidak Bisa Enjoy Shopping Lagi

30 November 2025
5 Alasan yang Membuat SPs UIN Jakarta Berbeda dengan Program Pascasarjana Kampus Lain Mojok.co

5 Alasan yang Membuat SPs UIN Jakarta Berbeda dengan Program Pascasarjana Kampus Lain

1 Desember 2025
3 Alasan Saya Lebih Senang Nonton Film di Bioskop Jadul Rajawali Purwokerto daripada Bioskop Modern di Mall Mojok.co

3 Alasan Saya Lebih Senang Nonton Film di Bioskop Jadul Rajawali Purwokerto daripada Bioskop Modern di Mall

5 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.