Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kuliner

Nasi Goreng kok Lemes? Culture Shock yang Saya Rasakan di Magelang

Wulan Maulina oleh Wulan Maulina
26 Agustus 2023
A A
Nasi Goreng kok Lemes? Culture Shock yang Saya Rasakan di Magelang

Nasi Goreng kok Lemes? Culture Shock yang Saya Rasakan di Magelang (Puspapesona via Wikimedia Commons)

Share on FacebookShare on Twitter

Main ke Candi Borobudur rasanya kurang kalau nggak sekalian berkunjung ke Kota Magelang. Entah untuk sekadar jalan-jalan atau mencicipi makanan yang beragam di Kota Sejuta Bunga ini. Ada beragam makanan yang khas di sana, sebut saja nasi goreng magelangan hingga sego godog. Semuanya terasa sangat sedap.

Tapi jangan kaget kalau membeli nasi goreng di Magelang dan mendapati campuran mi di dalamnya. Memang begitulah nasi goreng magelangan. Selain itu, tekstur nasinya juga lembek, nggak pera seperti biasanya. Menurut saya hal ini agak aneh mengingat di daerah asal saya nasi goreng memakai nasi pera dan nggak lembek.

Saking lembeknya nasi goreng di Magelang serasa makan nasi campur minyak

Saya sudah beberapa kali mencicipi menu nasi goreng di Magelang. Awalnya saya memang kaget, kok bisa ada campuran minya. Sejujurnya, saya lebih suka versi original yang hanya nasi tanpa campuran mi.

Kilauan minyak terlihat saat pertama kali saya membuka bungkusan nasi. Saya pun mencoba memakannya dan baru menyadari kalau memang teksturnya lembek. Lemes gitu, lho. Nasi yang digunakan juga bukan nasi pera seperti yang biasanya digunakan untuk membuat nasi goreng di daerah asal saya.

Kalau soal rasa, sebenarnya enak-enak aja. Tapi karena teksturnya yang lembek, saya jadi kurang suka. Maklum, saya terbiasa mencicipi yang versi dimasak menggunakan nasi putih pera. Satu lagi, campuran sayurnya juga cukup banyak. Cocok sih buat kalian yang suka makan sayur.

Keringnya cuma di campuran mi

Berlanjut ke mi yang biasa digunakan sebagai campuran. Mi yang dipakai adalah mi kuning. Minya cukup kering sehingga bisa mengimbangi nasi gorengnya yang lembek dan lemes itu. Oh ya, minya bukan mi goreng yang sudah dibumbui ya, melainkan hanya mi kuning yang direbus. Mawutnya mi ini cocok buat kalian yang suka makan nasi yang ramai.

Perpaduan yang pas antara mi kuning dan nasi ini menghasilkan rasa yang medok karena bumbu yang digunakan cukup strong. Apalagi kalau ditambah kerupuk dan segelas teh hangat, wah makan jadi makin nikmat. Tampilan nasi goreng campur mi juga menambah daya tarik karena hidangan ini jadi makin berwarna dengan tambahan mi dan sayuran.

Nasi goreng nggak pedas

Saya pertama kali memesan magelangan bersama seorang teman. Teman saya memesan satu yang nggak pedas. Saat pesanan kami tiba, ternyata nasi yang kami terima nggak ada cabainya sama sekali. Sangat berbeda dengan nasi goreng di tempat asal saya, walaupun saya memesan nggak pedas, pedagang tetap akan menyertakan sedikit potongan cabai di pinggir piring.

Baca Juga:

Tinggal di Kabupaten Magelang: Dekat Borobudur, tapi Tidak Pernah Merasa Hidup di Tempat Wisata

Selo, Jalur Favorit Saya untuk Pulang ke Magelang dari Solo

Jadi, kalau kalian nggak doyan pedes, saya sarankan untuk tetap bilang ke penjualnya, “Pedes dikit aja, Pak.” Hal itu dilakukan untuk menghindari rasa nasi goreng yang terlalu manis karena nasinya dihidangkan tanpa potongan cabai sama sekali.

Pakai kecap khas Magelang yang manis dan enak banget

Memang nggak nikmat rasanya kalau menyantap nasi goreng tanpa kecap. Ya sama seperti magelangan yang identik dengan rasa manisnya. Kunci manis dan lezat magelangan ternyata ada pada kecapnya, yakni kecap Kalkun. Kecap manis ini dikemas dalam plastik berwarna oranye dan kuning dengan ikon kalkun. Rasa kecap ini legit dan manis.

Biasanya penjual magelangan memakai kecap Kalkun dalam botol besar agar lebih praktis. Kecap dituangkan berlimpah agar nasi gorengnya makin nikmat. Kecap ini sudah melegenda, lho, nggak heran kalau jadi kebanggaan warga Magelang.

Itulah culture shock yang saya rasakan ketika mencicipi hidangan nasi goreng di Magelang. Nasi goreng yang terkesan lembek, lemes, dan ruwet karena ada campuran mi dan banyak sayur, tapi punya rasa lezat itu. Sebenarnya kalau soal selera rasa ya kembali ke pribadi masing-masing aja, sih.

Perbedaan selera ini membuktikan bahwa Indonesia sangat kaya. Bahkan nasi goreng di daerah satu dan daerah lainnya bisa sangat berbeda baik dari tekstur nasinya, rasanya, hingga isiannya. Kalau menurut kalian, rasa magelangan gimana?

Penulis: Wulan Maulina
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Nasi Gila, Adiknya Nasi Goreng yang Rasanya “Waras”.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 26 Agustus 2023 oleh

Tags: culture shockKuliner Magelangmagelangmagelangannasi goreng
Wulan Maulina

Wulan Maulina

Lulusan Bahasa Indonesia Universitas Tidar. Suka menulis tentang kearifan lokal dan punya minat besar terhadap Pengajaran BIPA (Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing). Beranggapan memelihara kata ternyata lebih aman daripada memelihara harapan.

ArtikelTerkait

Candimulyo, Surganya Durian dari Magelang Terminal Mojok

Candimulyo, Surga Durian dari Magelang

28 Januari 2023
Culture Shock Mahasiswa Solo yang Merantau ke Jogja, Ternyata Biaya Hidupnya Lebih Mahal  Mojok.co politik jogja

Culture Shock Mahasiswa Solo yang Merantau ke Jogja, Ternyata Biaya Hidup Lebih Mahal 

27 Oktober 2023
Alasan Orang Magelang Ogah Berwisata ke Candi Borobudur Mojok.co

Alasan Orang Magelang Ogah Berwisata ke Candi Borobudur

7 November 2024
Nontonin Penjual Nasi Goreng Lebih Nikmat ketimbang Makannya (Unsplash.com)

Kenapa ya Nontonin Penjual Nasi Goreng Lagi Masak Lebih Nikmat ketimbang Makan Nasgornya

12 Oktober 2022
Kapan Temanggung Punya Festival Musik?

Kapan Temanggung Punya Festival Musik?

14 Oktober 2022
3 Kuliner Magelang yang Nggak Cocok di Lidah Wisatawan

3 Kuliner Magelang yang Nggak Cocok di Lidah Wisatawan

18 November 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Keluh Kesah Alumni Program Akselerasi 2 tahun di SMA, Kini Ngenes di Perkuliahan

Keluh Kesah Alumni Program Akselerasi 2 tahun di SMA, Kini Ngenes di Perkuliahan

18 Desember 2025
Rujak Buah Jawa Timur Pakai Tahu Tempe: Nggak Masuk Akal, tapi Enak

Rujak Buah Jawa Timur Pakai Tahu Tempe: Nggak Masuk Akal, tapi Enak

16 Desember 2025
Kerja Dekat Monas Jakarta Nggak Selalu Enak, Akses Mudah tapi Sering Ada Demo yang Bikin Lalu Lintas Kacau

Kerja Dekat Monas Jakarta Nggak Selalu Enak, Akses Mudah tapi Sering Ada Demo yang Bikin Lalu Lintas Kacau

17 Desember 2025
3 Alasan Kenapa Kampus Tidak Boleh Pelit Memberikan Jatah Absen ke Mahasiswa

3 Alasan Kenapa Kampus Tidak Boleh Pelit Memberikan Jatah Absen ke Mahasiswa

16 Desember 2025
Banyuwangi: Ditinggal Ngangeni, Ditunggui Bikin Sakit Hati

Banyuwangi: Ditinggal Ngangeni, Ditunggui Bikin Sakit Hati

20 Desember 2025
4 Rekomendasi Film India Penuh Plot Twist Sambil Nunggu 3 Idiots 2 Tayang

4 Rekomendasi Film India Penuh Plot Twist Sambil Nunggu 3 Idiots 2 Tayang

18 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Nyaris Menyerah karena Tremor dan Jantung Lemah, Temukan Semangat Hidup dan Jadi Inspirasi berkat Panahan
  • Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang
  • Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas
  • UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar
  • Liburan Nataru di Solo Safari: Ada “Safari Christmas Joy” yang Bakal Manjakan Pengunjung dengan Beragam Sensasi
  • Upaya Merawat Gedung Sarekat Islam Semarang: Saksi Sejarah & Simbol Marwah yang bakal Jadi Ruang Publik

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.