Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Menyesalkan Film Indonesia yang Jarang Punya Original Story

Muhammad Arsyad oleh Muhammad Arsyad
16 Maret 2020
A A
Konsekuensi Memberi Predikat “Paling” dalam Menilai Film atau Serial terminal mojok.co

Konsekuensi Memberi Predikat “Paling” dalam Menilai Film atau Serial terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Dunia perfilman Indonesia beberapa tahun belakangan kembali membaik. Bahkan banyak film-film Indonesia mampu menembus pasar internasional. Sebutlah film bertema superhero besutan sutradara Joko Anwar, Gundala yang berhasil masuk Toronto Internasional Film Festival pada 2019 kemarin. Atau film Kucumbu Tubuh Indahku yang disutradarai oleh Garin Nugroho. Meskipun terjadi pro dan kontra, film garapan Garin Nugroho itu berhasil menyabet Best Original Screenplay dalam ajang Asia-Pasifik Film Festival (APFF) ke-59 kemarin.

Dari dua film di atas, Gundala merupakan salah satu dari sekian film Indonesia yang tak memiliki original story. Pasalnya, ceritanya sedikit banyak diadaptasi dari komik Bumi Langit. Sementara film besutan Garin, mempunyai original story. Kedua film ini menunjukkan tren atau gaya film yang berbeda.

Sebagai penikmat film, saya menyadari bahwa film-film Indonesia lebih banyak yang hadir tanpa memiliki original story.  Kendati begitu, nggak terlalu ada masalah jika itu memang sudah menjadi pilihan. Apalagi supaya filmnya cepat laris. Toh, ketika diamati film Indonesia yang ceritanya adaptif jauh lebih banyak penontonnya, walau terkadang jika untuk persaingan di tingkat internasional jadi keok.

Sebutlah film Dilan 1990-1991 dan Milea. Keduanya adalah film yang diangkat dari novel yang ditulis Pidi Baiq. Film Milea sendiri sejauh ini telah berhasil menarik perhatian sekitar 2.339.427. Selain itu, film lain yang diadaptasi dari buku juga banyak yang laris, di antaranya film NKCTHI dan Imperfect.

Walaupun saya bilang film Indonesia sudah mulai banyak penikmatnya, termasuk saya. Namun penikmat film Indonesia jarang disodori film yang punya original story. Bukannya tidak ada, tapi coba lihat seberapa persen film Indonesia yang punya original story.

Yang justru lebih banyak, para sineas sekarang mengadaptasi dari cerita yang sudah ada sebelumnya, terutama cerita yang sudah populer. Misalnya, film KKN Desa Penari yang bakalan tayang ini, malah diadaptasi dari sebuah thread yang viral. Coba bayangin, kamu iseng aja gitu rebahan, terus bikin thread, tahu-tahu viral dan dibikinkan film.

Produser film Indonesia sekarang juga lebih suka bikin film tanpa harus “meminta bantuan” pengarang cerita. Tentu saja, ini lebih simpel dan biayanya jauh lebih bisa diminimalisir. Alhasil, penikmat film secara tak langsung dipaksa menonton film dengan cerita yang sudah mereka baca atau sudah mereka ketahui karena telah jadi cerita umum.

Saya nggak tahu kapan realitas perfilman Indonesia sampai sebegitu mandeknya, sampai terlihat kesulitan untuk bikin film dengan original story. Meski kalau kata Ernest Prakasa sih, ada film Indonesia yang punya original story dan hasilnya bagus. Film Dua Garis Biru yang digarap Gina S. Noer salah satunya. Film ini bahkan bisa menyabet beberapa penghargaan di Piala Maya. Well, Dua Garis Biru sama sekali tidak mengadaptasi dari buku, sekuel, sinetron, atau apa pun. Ceritanya murni dikarang sendiri, dan kamu lihat sendiri hasilnya, kan?

Baca Juga:

Film Pangku Jadi Gerbang untuk Saya sebagai Laki-laki Memahami Isu Gender

Empire XXI Saya Nobatkan sebagai Bioskop Kesayangan di Jogja

Padahal apabila industri perfilman kita hendak bersaing di ranah internasional, memiliki original story bisa membantu. Jadi nggak hanya terkenal dan meraup sebanyak-banyaknya penonton domestik, tapi juga di tingkat internasional. Film yang bisa menjadi contoh adalah Parasite.

Film yang disutradarai oleh Bong Joon-Ho ini berhasil menyabet empat penghargaan sekaligus di Piala Oscar. Salah satunya menjadi film terbaik. Dan film ini memiliki cerita yang tak diadaptasi dari buku atau sekuel mana pun. Keaslian cerita itulah yang kemudian patut dirayakan.

Bukan berarti film adaptif tidak bagus. Hanya saja, sebagai penikmat film kita tentu menginginkan sebuah dobrakan dan sesuatu yang baru dari para sineas. Sementara film-film Indonesia dengan original story di era sekarang cukup jarang, bahkan bisa disebut langka. Padahal apabila bicara soal film, berarti membicarakan seluruh aspeknya. Mulai dari ide cerita, penggarapan naskah, penyutradaraan, make up dan kostum, sampe sinematografinya. Maka dari itu, segala aspek film biasanya sangat diperhatikan dan bisa dinilai seberapa bagus film tersebut.

Namun yang nyatanya terjadi, film-film Indonesia justru terjebak pada jumlah penonton. Tujuan pembuatan film sudah beralih dari orientasi kualitas menjadi kuantitas. Nggak sedikit yang hanya fokus tentang bagaimana agar film bisa ditonton banyak orang, syukur-syukur masuk deretan film paling banyak ditonton.

Saya termasuk orang yang nggak begitu menyukai film-film adaptif. Bahkan, mungkin di antara kamu juga berpendapat demikian. Saat kita menonton film yang diadaptasi dari novel misalnya, kebanyakan dari kita sering kecewa karena merasa kualitas penceritaan di filmnya justru lebih buruk dibanding bukunya. Ya, nggak, sih?

Sebagai seorang penikmat film, sampai saat ini saya masih berharap kalau film-film Indonesia kaya akan original story. Sehingga kita bisa menyaksikan film dengan sensasi yang lebih utuh. Nggak kayak sekadar menonton visualisasi dari sebuah buku. Apalagi, biasanya jadi semakin mengecewakan bila visualisasinya nggak senada dengan apa yang kita imajinasikan.

BACA JUGA Rekomendasi Film yang Cocok Untuk Kaum Rebahan atau tulisan Muhammad Arsyad lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 16 Maret 2020 oleh

Tags: dua garis biryFilmoriginal storyparasite
Muhammad Arsyad

Muhammad Arsyad

Warga Pekalongan. Bisa disapa lewat IG @moeharsyadd

ArtikelTerkait

Satria Dewa: Gatotkaca, Film Superhero Lokal yang Berisik Terminal Mojok

Satria Dewa: Gatotkaca, Film Superhero Lokal yang Berisik

12 Juni 2022
Sumber gambar Nussa Official Instagram

5 Kesamaan yang Dimiliki Film Nussa dan Serial Upin & Ipin

1 November 2021
Seandainya Film Cruella Bersetting di Bantul terminal mojok

Seandainya Film ‘Cruella’ Bersetting di Bantul

6 Juni 2021
5 Film yang Wajib Disaksikan Sebelum Nonton Serial I Am Groot Terminal Mojok

5 Film yang Wajib Disaksikan Sebelum Nonton Serial I Am Groot

24 Juli 2022
mola tv liga inggris film hbo go mojok

Mola TV Ternyata Bagus dan Layak untuk Dicoba

18 September 2020
Nonton Film di Bioskop XXI Premiere Nggak Lebih Eksklusif dan Nyaman dari IMAX

Nonton Film di Bioskop XXI Premiere Nggak Lebih Eksklusif dan Nyaman dari IMAX

15 Desember 2023
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Madiun, Kota Kecil yang Banyak Berbenah kecuali Transportasi Publiknya Mojok.co

Madiun, Kota Kecil yang Sudah Banyak Berbenah kecuali Transportasi Publiknya

2 Desember 2025
Brakseng, Wisata Hidden Gem di Kota Batu yang Menawarkan Ketenangan

Brakseng, Wisata Hidden Gem di Kota Batu yang Menawarkan Ketenangan

2 Desember 2025
Kuliah Jurusan Ekonomi Pembangunan Bikin Saya Tidak Bisa Enjoy Shopping Lagi

Kuliah Jurusan Ekonomi Pembangunan Bikin Saya Tidak Bisa Enjoy Shopping Lagi

30 November 2025
Pengakuan Pengguna Tumbler Lion Star: Murah, Awet, dan Tidak Mengancam Masa Depan Karier Siapa pun

Pengakuan Pengguna Tumbler Lion Star: Murah, Awet, dan Tidak Mengancam Masa Depan Karier Siapa pun

29 November 2025
4 Alasan Saya Lebih Memilih Ice Americano Buatan Minimarket ketimbang Racikan Barista Coffee Shop Mojok.co

4 Alasan Saya Lebih Memilih Ice Americano Buatan Minimarket ketimbang Racikan Barista Coffee Shop

4 Desember 2025
Alasan Orang Surabaya Lebih Sering Healing Kilat ke Mojokerto daripada ke Malang Mojok.co

Alasan Orang Surabaya Lebih Sering Healing Kilat ke Mojokerto daripada ke Malang

5 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.