Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kampus

Rasa Sesal yang Dulu Saya Rasakan ketika Kuliah Bahasa Indonesia di Universitas Indonesia

Ismalinar oleh Ismalinar
26 Oktober 2022
A A
Rasa Sesal yang Dulu Saya Rasakan ketika Kuliah Bahasa Indonesia di Universitas Indonesia (Unsplash)

Rasa Sesal yang Dulu Saya Rasakan ketika Kuliah Bahasa Indonesia di Universitas Indonesia (Unsplash)

Share on FacebookShare on Twitter

Bahasa Indonesia menyandang status sebagai bahasa nasional. Singkatnya, Bahasa Indonesia adalah bahasa persatuan. Produk budaya ini sekaligus mempersatukan ribuan bahasa daerah di Indonesia beserta dialek yang mengiringi. Dan, perkara dialek dan bahasa daerah ini pernah membuat saya merasa menyesal pernah kuliah di Universitas Indonesia.

Setiap bahasa daerah tentu memiliki dialek masing-masing. Oleh sebab itu, sangat wajar ketika penutur, baik sadar maupun tidak, menggunakan dialek bahasa daerahnya ketika berbicara dengan Bahasa Indonesia. Berbicara dialek, saya jadi teringat pengalaman ketika tamat SMA, sebelum kuliah di Universitas Indonesia. 

Ceritanya, dari awal masuk sekolah hingga tamat SMA, saya bersekolah di Sumatera Barat. Tepatnya di Lubuk Basung dan diterima di Universitas Indonesia pada tahun 1985. Tentu saya senang sekali bisa kuliah di salah satu kampus terbaik di Indonesia.

Hari-hari awal di Universitas Indonesia

Saat itu, lokasi kampus Universitas Indonesia masih di Salemba, Jakarta Pusat, dan Jalan Pemuda, Jakarta Timur. Sebelum perkuliahan berlangsung, mahasiswa baru menerima penataran P4 selama 100 jam di kampus Salemba. Saya masuk ke kelompok yang ditatar di Fakultas Teknik, Salemba.

Suatu ketika, ketika sedang istirahat makan siang, saya didekati oleh kakak panitia. Dengan ramah dia bertanya-tanya. Dalam hati heran juga, nih orang kok ingin tahu benar. Selanjutnya, tanpa saya minta, dia menyebutkan bahwa dirinya dari Fakultas Sastra (FS). Ternyata satu fakultas dengan saya (sekarang FS jadi FIB).

Dia sempat menebak, “Adik orang Padang ya?” 

“Kok tahu?” Jawab saya senang. 

“Iya, logatnya masih bau rendang,” jawabnya sambil tersenyum. Oh la la, pipi saya yang tadinya putih bersih jadi merah tomat.

Baca Juga:

Dilema Warga Brebes Perbatasan: Ngaku Sunda Muka Tak Mendukung, Ngaku Jawa Susah karena Nggak Bisa Bahasa Jawa

Kenapa Mahasiswa Jurusan Sastra Justru Jarang Jadi Penulis?

Di Universitas Indonesia, saya memang mengambil jurusan Sastra Indonesia. Salah satu mata kuliah yang saya ikuti adalah Kajian Prosa. Dosen pengampu matkul tersebut bernama Ibu Panuti Sudjiman.

Dipermalukan ketika belajar Bahasa Indonesia

Salah satu metode mengajar beliau adalah mahasiswa diminta membaca beberapa paragraf dari sebuah karya sastra secara bergantian. Setelah itu, kami akan membahas karya sastra tersebut. Saya senang dengan matkul ini, terutama kalau sedang membahas cerpen atau novel.

Saya suka sama matkul itu, makanya ketika mendapatkan giliran membaca, saya membaca dengan keras dan lantang. Anehnya, saat membaca, beberapa kali saya mendengar suara tertawa. Meski yang saya dengar adalah suara tertawa yang coba ditahan, tetap saja kuping saya bisa menangkapnya. Saya merasa heran dan bertanya-tanya dalam hati. Ada apa, sih?

Setelah selesai kuliah, saya menanyakannya pada seorang teman. Jawabnya, “Maaf ya Is, kamu itu mengucapkan bunyi /e/ pada kata “emas, bandeng, maret, merdeka” dan sejenisnya gitu dengan bunyi /e/ taling/keras, harusnya kan dengan bunyi /e/ pepet/lemah.”

Saya terhenyak. Jadi, mereka menertawakan dialek saya? Malunya luar biasa.

Baca Halaman Selanjutnya
Rasa Malu yang Membuat saya kehilangan kepercayaan diri

Halaman 1 dari 2
12Next

Terakhir diperbarui pada 26 Oktober 2022 oleh

Tags: bahasa indonesiaBahasa Sundabelajar bahasaSastra IndonesiaUIUniversitas Indonesia
Ismalinar

Ismalinar

Lahir dan besar di Sumatera Barat. Kini tinggal di Tangerang.

ArtikelTerkait

Contoh Perumpamaan dalam Bahasa Sunda yang Bisa Digunakan mntuk Mencela terminal mojok.co

Contoh Perumpamaan dalam Bahasa Sunda yang Bisa Digunakan untuk Mencela

18 Februari 2021
7 Istilah dalam Serial Upin Ipin yang Bikin Bingung Penonton Indonesia Mojok.co

7 Istilah dalam Serial Upin Ipin yang Bikin Bingung Penonton Indonesia

21 Februari 2024
Mitos Mahasiswa UIN yang Telanjur Dipercaya Banyak Orang

Tolong, kalau Halu Jangan Kelewatan, UIN Nggak Lebih Bagus dari Kampus Negeri Lain!

12 Februari 2024
Belajar dari Kasus Netflix Malaysia, Orang Jawa Harus Bangga Berbahasa Jawa terminal mojok.co

Belajar dari Kasus Netflix Malaysia, Orang Jawa Harus Bangga Berbahasa Jawa

3 Februari 2021
Bahasa Jawa yang Kaya, "Minum" Bisa Diterjemahkan Jadi 8 Kata Berbeda Mojok.co

Bahasa Jawa yang Kaya, “Minum” Bisa Diterjemahkan Jadi 8 Kata Berbeda

6 Juli 2024
sastrawan

Beban Ganda Lulusan Sastra Indonesia Jika Ingin Jadi Sastrawan

10 Juli 2019
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Sudah Saatnya Bandara di Indonesia Menjadi Ruang untuk Mempopulerkan Makanan Khas Daerah

Sudah Saatnya Bandara di Indonesia Menjadi Ruang untuk Mempopulerkan Makanan Khas Daerah

3 Desember 2025
6 Hal Sepele, tapi Menyebalkan Saat Zoom Meeting Mojok

6 Hal Sepele, tapi Menyebalkan Saat Zoom Meeting

30 November 2025
Madiun, Kota Kecil yang Banyak Berbenah kecuali Transportasi Publiknya Mojok.co

Madiun, Kota Kecil yang Sudah Banyak Berbenah kecuali Transportasi Publiknya

2 Desember 2025
Logika Aneh di Balik Es Teh Solo yang Bikin Kaget (Unsplash)

Logika Ekonomi yang Aneh di Balik Es Teh Solo, Membuat Pendatang dari Klaten Heran Sekaligus Bahagia

30 November 2025
Kuliah Jurusan Ekonomi Pembangunan Bikin Saya Tidak Bisa Enjoy Shopping Lagi

Kuliah Jurusan Ekonomi Pembangunan Bikin Saya Tidak Bisa Enjoy Shopping Lagi

30 November 2025
Suka Duka Pengusaha Kecil Jualan Live di TikTok: Nggak Ada yang Nonton, Sekalinya Ada yang Nonton Malah PHP

Suka Duka Pengusaha Kecil Jualan Live di TikTok: Nggak Ada yang Nonton, Sekalinya Ada yang Nonton Malah PHP

3 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.