Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Pojok Tubir

Memblokir TikTok Shop Nggak Bikin Pasar Tradisional Tiba-tiba Ramai

Ahmad Arief Widodo oleh Ahmad Arief Widodo
26 September 2023
A A
4 Rekomendasi Skincare Aman dan Terpercaya di TikTok Shop

4 Rekomendasi Skincare Aman dan Terpercaya di TikTok Shop (Unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Pemerintah akhirnya resmi mengeluarkan keputusan social e-commerce macam TikTok Shop akan dilarang. Promosi produk masih boleh, tapi transaksinya tidak. kebijakan tersebut adalah buntut dari “tuntutan” atas sepinya pasar tradisional yang kalah saing dengan pasar online.

Sebenarnya, keputusan ini cukup masuk akal. Pemerintah memang harus meregulasi apa-apa yang ada di negaranya. Masalahnya, narasi yang muncul seakan-akan social e-commerce nggak mendukung UMKM. Padahal masalahnya jauh lebih kompleks ketimbang itu.

Saya jelas tak sepakat tentang narasi itu. Baik, akan saya jelaskan.

Harga di TikTok Shop memang murah

Alasan pertama saya nggak sepakat kalau ada yang menyudutkan pihak yang suka belanja daring bikin pasar luring jadi sepi itu soal harga barang. Kayaknya saya nggak perlu fafifu wasweswos bahasa perkara ini secara teoritis. Kita cukup pakai logika sederhana saja. Apabila kamu sebagai pembeli dihadapkan pada dua pilihan barang yang kualitas dan spesifikasinya sama tapi harganya berbeda, mesti kamu pilih barang yang harganya lebih murah kan?

TikTok Shop memang terkenal menjual barang yang lebih murah. Ya gimana, mereka nggak perlu sewa lapak, bayar uang ini itu, dan pengeluaran-pengeluaran lain. Wajar jika mereka lebih murah, dan amat wajar jika pembeli lari ke sana.

Andai saja jika harga barang di pasar luring lebih terjangkau ketimbang daring, saya cukup yakin pasar luring bakal ramai kembali. Walaupun bisa dipastikan itu bakal sulit terealisasi. Mengingat pasar luring membutuhkan biaya tambahan yang tidak ada di penjual daring seperti sewa tempat/ruko misalnya. Ditambah banyak penjual di pasar daring merupakan produsen produk atau tangan pertama.

Pelayanan yang kurang memuaskan

Daripada menyalahkan TikTok Shop dan semacamnya yang konon membuat pasar luring jadi sepi, mending perbaiki dulu pelayanan di pasar. Buat kamu yang dulu sering belanja di pasar, niscaya pernah dilayani oleh penjual yang ketus. Saya nggak menggeneralisasi semua pedagang pasar pelayanannya begitu ya. Tapi tak sedikit pedagang pasar yang melayani pembeli dengan setengah hati.

Sementara di pasar daring saya hampir nggak pernah dapat penjual yang ketus. Sekalipun cara membalas chatnya sangat template. Belum lagi kalau di e-commerce kita dapat beragam kemudahan. Contohnya seperti nggak perlu pergi ke mana-mana, barang yang dibelanjakan bisa sampai di depan pintu rumah.

Baca Juga:

4 “Dosa” Indomaret dan Alfamart yang Bikin Kesal Pelanggan

Pasar Sendangmulyo Semarang, Pasar Underrated Penyelamat Warga Komplek seperti Saya

I mean, itu memudahkan kan?

Kebiasaan orang sudah bergeser

Asal pedagang pasar tau, peralihan kebiasaan pembeli dari pasar luring ke daring juga tidak datang begitu saja. Banyak perusahaan e-commerce yang harus berdarah-darah terlebih dahulu mengubah kebiasaan tersebut.

Ada yang selalu “bakar” duit melalui aneka diskon bahkan sampai nggak pernah untung selama bertahun-tahun. Hanya sekadar untuk membuat orang Indonesia tertarik dan terbiasa dengan belanja daring. TikTok Shop pun kayaknya melakukan ini.

Jadi zaman sudah bergeser, sedangkan perilaku pedagang justru memaku di tempat. Ya wajar kalau ketinggalan dan tenggelam dalam persaingan.

Tuntut pemerintah saja, bukan menyalahkan pembeli dan TikTok Shop

Saya tau betul kalau pedagang pasar sekarang sudah menyesuaikan diri dengan zaman. Buktinya banyak pedagang pasar yang mulai jualan di TikTok Shop, Shopee, atau Tokopedia. Meskipun kerap mengalami kesulitan saat proses menarik orang membeli dagangannya. Soalnya kalah dengan influencer atau artis yang juga jualan.

Hal semacam ini semestinya tak membuat pihak pedagang pasar mendakwa orang yang belanja online di toko influencer maupun bukan. Yang seharusnya dituntut oleh pihak pedagang pasar adalah pemerintah. Pasalnya, pemerintah seharusnya melindungi UMKM melalui regulasi tertentu terkait hal ini. Dan, pemerintah pusat maupun daerah wajib memberikan pelatihan serta pendampingan intensif kepada UMKM guna bisa bersaing di pasar daring.

Kalau bisa pemerintah pusat dan daerah juga memperbaiki kondisi pasar-pasar pemerintah. Dengan meningkatkan sarana dan prasarana pasar. Supaya pembeli merasa lebih nyaman belanja di pasar. Pembeli jadi nggak perlu takut becek-becekan dan mencium bau di di pasar.

Terus terang, posisi saya di sini ingin membela UMKM. Tanpa terkecuali para pedagang kecil di pasar. Saya mau pedagang pasar naik kelas dengan memberikan pelayanan optimal serta dapat pula bersaing di dunia digital. Mengingat UMKM ini yang menggerakan roda perekonomian bangsa.

Namun, membela UMKM nggak harus dengan cara-cara kurang elegan. Macam menuding pembeli online sebagai biang kerok pasar jadi sepi. Lagian dengan tudingan tersebut nggak serta-merta menyulap pasar jadi tiba-tiba ramai lagi, kok.

Penulis: Ahmad Arief Widodo
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA TikTok Shop Bisa Taklukkan Tokopedia, Shopee, dan Bukalapak: Apa Betul?

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 26 September 2023 oleh

Tags: online shoppasar tradisionalpembeliregulasitiktok shop
Ahmad Arief Widodo

Ahmad Arief Widodo

Stand like a hero and die bravely.

ArtikelTerkait

pasar tradisional

Mendirikan Minimarket di Area Pasar Tradisional Itu Maksudnya Apa Sih?

18 Desember 2021
Penjual Hape KW di TikTok Harus Dibasmi, Menyesatkan dan Bikin Orang Awam Tergiur dengan Kalimat Palsu yang Menipu

Penjual Hape KW di TikTok Harus Dibasmi, Menyesatkan dan Bikin Orang Awam Tergiur dengan Kalimat Palsu yang Menipu

24 September 2024
Survei: Tokopedia Paling Memuaskan Pengguna, Salip 5 Marketplace Lain terminal mojok.co

Survei: Tokopedia Paling Memuaskan Pengguna, Salip 5 Marketplace Lain

29 Desember 2021
Perbandingan Pasar Tradisional di Indonesia, Jepang, dan Korea Terminal Mojok

Perbandingan Pasar Tradisional di Indonesia, Jepang, dan Korea

10 April 2022
Jalan-jalan ke Pasar Pahing Kediri, Pasar Tertua dan Spot Kulineran di Kediri

Jalan-jalan ke Pasar Pahing Kediri, Pasar Tertua dan Spot Kulineran di Kediri

2 September 2023
pasar tradisional

Pasar Tradisional dengan Segala Keunikan Transaksi dan Interaksinya

24 Juni 2019
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Nggak Ada Gunanya Dosen Ngasih Tugas Artikel Akademik dan Wajib Terbit, Cuma Bikin Mahasiswa Stres!

Dosen yang Minta Mahasiswa untuk Kuliah Mandiri Lebih Pemalas dari Mahasiswa Itu Sendiri

5 Desember 2025
Sudah Saatnya Bandara di Indonesia Menjadi Ruang untuk Mempopulerkan Makanan Khas Daerah

Sudah Saatnya Bandara di Indonesia Menjadi Ruang untuk Mempopulerkan Makanan Khas Daerah

3 Desember 2025
3 Alasan Saya Lebih Senang Nonton Film di Bioskop Jadul Rajawali Purwokerto daripada Bioskop Modern di Mall Mojok.co

3 Alasan Saya Lebih Senang Nonton Film di Bioskop Jadul Rajawali Purwokerto daripada Bioskop Modern di Mall

5 Desember 2025
Menanti Gojek Tembus ke Desa Kami yang Sangat Pelosok (Unsplash)

“Gojek, Mengapa Tak Menyapa Jumantono? Apakah Kami Terlalu Pelosok untuk Dijangkau?” Begitulah Jeritan Perut Warga Jumantono

29 November 2025
6 Hal Sepele, tapi Menyebalkan Saat Zoom Meeting Mojok

6 Hal Sepele, tapi Menyebalkan Saat Zoom Meeting

30 November 2025
Ketika Warga Sleman Dihantui Jalan Rusak dan Trotoar Berbahaya (Unsplash)

Boleh Saja Menata Ulang Pedestrian, tapi Pemerintah Sleman Jangan Lupakan Jalan Rusak dan Trotoar Tidak Layak yang Membahayakan Warganya

3 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.