Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Menilik Kepribadian Aa Burjo dari Kerupuk Magelangan yang Ia Sajikan

Sirojul Khafid oleh Sirojul Khafid
22 Juni 2020
A A
magelangan aa burjo kerupuk kepribadian warmindo warung kopi mojok.co

magelangan aa burjo kerupuk kepribadian warmindo warung kopi mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Sepertinya semua mahasiswa yang kuliah di Jogja pernah makan di warmindo a.k.a. burjo. Bedanya pada intensitas dan tanggapan teman atau saudara. Pernah teman saya dari luar Jawa beberapa kali makan di burjo. Sepertinya kakak kandungnya yang tinggal bersama memperhatikan. Entah tidak kuat atau apa, si kakak teman saya menegur, “Makan di burjo terus, sakit perut baru tahu rasa.”

Sesuatu yang cukup menohok untuk terdengar. Saya kira makan di burjo merupakan hal yang wajar, ternyata bagi orang di belahan Bumi lain (dan ekonomi yang lebih tinggi) hal itu merupakan ancaman untuk keluarga.

Sudahlah, kita bahas yang santai-santai saja. Saat sering pulang terlampau larut dari sekretariat organisasi kampus, burjo merupakan “rumah” kedua. Dia selalu setia menunggu dan rela membuatkan makanan bagi kita pada jam berapa pun. Namanya juga jualan ya kan. Bahkan saat tidak lapar pun, seperti ada tangan yang tercipta dari asap rebusan mi instan yang melambai-lambai. Mengerikan.

Momen-momen saat pulang, dengan badan telah lelah seusai bergelut dengan keganasan hidup, membuat pikiran sering melayang entah ke mana. Kita juga tidak jarang memperhatikan hal yang sebenarnya tidak penting-penting amat.

Seperti malam itu, saya memesan magelangan dan air putih. Bagi yang tidak tahu, magelangan itu campuran antara nasi, mi instan, dan remah-remah sayur. Setelah sekian tahun berjibaku dengan beberapa burjo dan makan magelangan, ini salah satu hasil amatan (tidak penting) saya.

Kita bisa menilik kepribadian aa burjo dari cara dia menyajikan magelangan. Apakah penting mengetahui kepribadian aa burjo? Hei, tidak semua hal di dunia ini harus penting. Emang joget-joget di depan kamera ponsel itu penting? Emang komen di medsos dengan kalimat “Apa cuma gue ya yang ketawa sama lelucon receh ini” itu penting?

Tipe to the point

Apabila kamu menemukan aa burjo yang menyajikan magelangan tanpa kerupuk, bisa jadi dia tergolong orang yang to the point. Blak-blakan. Grusa-grusu. Ra basa-basi. Kurang memperhatikan detail.

Hal itu terlihat dari penyajian yang hanya pada menu utama nasi, mi dan remahan sayur. Dia tidak memberikan kerupuk yang sebenarnya membuat makan semakin indah. Walaupun kecil, kerupuk merupakan elemen penting dalam estetika makan magelangan. Ibarat motor, kerupuk itu seperti bodi plastik. Walaupun tetep bisa jalan, tapi motor tanpa bodi akan terasa aneh.

Baca Juga:

Dosa Indomie Ayam Bawang: Nggak Ada Bawang Goreng sebagai Pelengkap

Pemilik Warung Membeberkan 5 Rahasia Indomie Racikannya Bisa Lebih Enak daripada Buatan Rumah

Mungkin tipe ini terlihat tidak baik, tapi ada yang lebih parah. Saat aa burjo tidak hanya alpa memberikan kerupuk, tapi lebih parahnya dia tidak memberi sendok dan piring. Kalau Anda menemukan yang seperti itu hubungi saya, kita viralkan burjo itu ramai-ramai.

Tipe teliti tapi tidak futuristis

Saat ada aa burjo yang menyajikan magelangan dengan kerupuk di atasnya, ada kemungkinan dia tergolong orang yang teliti dan mementingkan citra. Walaupun ringan, tapi dia tidak melupakan detail kerupuk.

Itu bagian baiknya. Tipe orang seperti ini memiliki sisi kurang baik karena kurang memperhatikan masa depan. Saat aa burjo meletakkan kerupuk di atas magelangan, dia tidak peduli akan kemungkinan kerupuk yang melempem terkena minyak dari nasi atau mi.

Tipe teliti dan futuristis

Jenis aa burjo yang memperhatikan detail, kesan baik, dan masa depan berada dalam tipe ini. Dia menyajikan magelangan dengan kerupuk secara terpisah. Biasanya pemisah kerupuk berupa mangkuk kecil. Dengan upaya ini, maka kerupuk tidak akan melempem karena terkena minyak magelangan. Kecuali sedari awal kerupuk sudah melempem ya, itu lain soal.

Tipe dewa

Eits, masih ada satu tipe lagi. Saya menyebutnya tipe dewa. Tipe favorit saya. Tipe ini merupakan tipe terakhir (teliti dan futuristis), namun saat kita hendak membayar, dia berkata,

“Untuk apa uang itu?”
“Bayar kan a?”
“Kami tidak butuh uang. Kegiatan ini hanya hobi, tidak butuh uang. Kalian menyebut istilah seperti ini dengan apa?”
“Passion?”
“Yap, passion. Menjual makanan adalah passion kami. Keuntungan? Apa itu?”

Mendengar hal itu, saya mengantungkan kembali uang sepuluh ribu rupiah lusuh ke kantong. Bingung. Kemudian berjalan menuju parkiran motor. Namun saya memutuskan untuk berhenti dan menengok ke belakang.

“A, magelangan buatanmu, nomero uno.” Saya memberi ajungan jempol dan beranjak pergi.

Saat saya sudah memalingkan wajah dan melanjutkan langkah, terjadi ledakan dari arah burjo, seperti adegan-adegan film Hollywood.

BACA JUGA Penyiksaan Itu Bernama Sinetron India dan tulisan Sirojul Khafid lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 25 Agustus 2020 oleh

Tags: burjokerupukmagelanganMi Instan
Sirojul Khafid

Sirojul Khafid

Suka makan kepala ikan.

ArtikelTerkait

Sarimi Gelas, Mi Instan yang Diciptakan untuk Pejuang Diet

Sarimi Gelas, Mi Instan yang Diciptakan untuk Pejuang Diet

19 Oktober 2023
Indomie Bukan Makanan Legendaris, Ia Cuma Simbol Krisis dan Kemiskinan Kolektif

Indomie Bukan Makanan Legendaris, Ia Cuma Simbol Krisis dan Kemiskinan Kolektif

21 September 2025
gorengan

Kelakuan Para Pembeli Gorengan: Lain yang Dipegang, Lain Pula yang Dibeli

29 Agustus 2019
SuperMi Gobang, Kembalilah ke Dunia Fana Ini. Kami Merindukanmu! Mie Gobang mie goso mie gokar terminal mojok.co

SuperMi Gobang, Kembalilah ke Dunia Fana Ini. Kami Merindukanmu!

18 November 2020
Tembalang Semarang Surganya Burjo Murah Meriah terminal mojok

Tembalang: Surganya Burjo Murah Meriah di Semarang

13 Maret 2021
Kasta Kerupuk Urut dari yang Paling Enak Sampai yang Bikin Ngilu

Kasta Kerupuk Urut dari yang Paling Enak Sampai yang Bikin Ngilu

15 September 2022
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Perpustakaan Harusnya Jadi Contoh Baik, Bukan Mendukung Buku Bajakan

Perpustakaan di Indonesia Memang Nggak Bisa Buka Sampai Malam, apalagi Sampai 24 Jam

26 Desember 2025
Desa Sumberagung, Desa Paling Menyedihkan di Banyuwangi (Unsplash)

Desa Sumberagung, Desa Paling Menyedihkan di Banyuwangi: Menolong Ribuan Perantau, tapi Menyengsarakan Warga Sendiri

22 Desember 2025
Tips Makan Mie Ongklok Wonosobo agar Nggak Terasa Aneh di Lidah

Tips Makan Mie Ongklok Wonosobo agar Nggak Terasa Aneh di Lidah

22 Desember 2025
Derita Jadi Pustakawan: Dianggap Bergaji Besar dan Kerjanya Menata Buku Aja

Derita Jadi Pustakawan: Dianggap Bergaji Besar dan Kerjanya Menata Buku Aja

23 Desember 2025
Alasan Posong Temanggung Cocok Dikunjungi Orang-orang yang Lelah Liburan ke Jogja

Alasan Posong Temanggung Cocok Dikunjungi Orang-orang yang Lelah Liburan ke Jogja

27 Desember 2025
Daihatsu Gran Max, Si "Alphard Jawa" yang Nggak Ganteng, tapi Paling Bisa Diandalkan Mojok.co

Daihatsu Gran Max, Si “Alphard Jawa” yang Nggak Ganteng, tapi Paling Bisa Diandalkan

25 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Kala Sang Garuda Diburu, Dimasukkan Paralon, Dijual Demi Investasi dan Klenik
  • Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario
  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.