ADVERTISEMENT
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kuliner

Mi Javara dan Mi Daai: Mana Mi Vegan yang Rasanya Lebih Menggugah Selera?

Seto Wicaksono oleh Seto Wicaksono
20 Agustus 2021
A A
Mi Javara dan Mi Daai: Mana Mi Vegan yang Rasanya Lebih Menggugah Selera? terminal mojok.co

Mi Javara dan Mi Daai: Mana Mi Vegan yang Rasanya Lebih Menggugah Selera? terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Dengan segala varian rasa, promosi yang digembar-gemborkan, sampai dengan ragam harga yang ditawarkan, selain dijadikan alternatif utama sebagai bahan pangan, mi menjelma menjadi komoditi tersendiri bagi sebagian kalangan. Pada 2019, melalui LokaData, konsumsi mi instan penduduk Indonesia mencapai 12,6 miliar bungkus setahun. Masih melalui hasil olah data Lokadata, 92 persen atau sekitar 248,7 juta penduduk Indonesia pernah mengonsumsi mi instan.

Dalam proses perkembangannya, dengan slogan dan embel-embel “lebih sehat”, beberapa produsen mi akhirnya menciptakan mi berjenis vegan dengan komposisi berbahan baku sayuran, minim atau tidak menggunakan bahan pengawet sama sekali, termasuk kandungan msg yang lebih ramah.

Sebagian orang sempat skeptis dengan kehadiran mi vegan. Lantaran, selain harganya yang lebih mahal dibanding mi instan pada umumnya, rasanya pun dikenal kurang menyesuaikan selera khalayak. Bahkan, pada titik tertentu, bisa dibilang nggak ada enaknya sama sekali.

Tentu saja hal tersebut tidak bisa digeneralisir begitu saja. Ada beberapa mi vegan yang rasanya terbilang enak. Menyesuaikan selera sekaligus harga pasaran. Setidaknya, ada dua mi vegan yang saya rekomendasikan: Mi Javara dan Mi Daai. Lantas, apa bedanya?

Mi Vegan Javara

Dari segi harga, Javara terbilang variatif dan menyesuaikan platform. Beberapa kali saya membeli di supermarket, harganya sama, Rp9.800. Namun, jika dibeli secara online, dibanderol antara Rp9.000-14.000.

Tampilan Javara terbilang unik karena dalam satu kemasan, mi ini punya tiga warna: ungu, hijau, dan kuning (sama seperti mi pada umumnya). Nggak heran kalau Javara punya tagline “Rainbow Veggie Noodle”. Bentuknya pipih/gepeng. Meski teksturnya tidak sekenyal mi instan lainnya, tetap terasa legit di mulut dan bisa membikin lidah setiap penikmatnya terus mengunyah tanpa henti.

Selain itu, setelah saya bandingkan dengan mi vegan lainnya, Javara punya durasi sedikit lama dalam memasak mi, kurang lebih 5 menit. Namun, untuk cara dan prosesnya, masih sama sebagaimana memasak mi pada umumnya.

Sedangkan dari segi rasa, saya berani jamin, Javara memang juara untuk sekelas mi vegan. Rasanya enak, gurihnya terasa dan cukup kuat. Paling penting, mi ini nggak bikin enek. Jadi, siapa pun yang pengin beralih ke mi vegan—jenis mi yang digadang-gadang aman untuk kesehatan, selama tidak dikonsumsi berlebihan—saya sangat merekomendasikan produk ini. Sedikit lebih mahal dibanding mi vegan atau mi tanpa msg lainnya, sih. Tapi, selama worth it, kenapa nggak?

Serius, deh. Satu porsi mi Javara itu cukup mengenyangkan. Dan karena mi ini nggak enek, jadi kalau kalian pengin menjajal langsung masak dua mi sekaligus, masih aman, proporsional, nggak berlebihan.

Mi Vegan Daai

Berbeda dengan Javara, mi Daai menawarkan sensasi lain. Dari sisi harga untuk satu bungkusnya, Daai lebih ekonomis. Mulai dari Rp3.000-4.500. Biasa, lain toko, lain harganya dan menyesuaikan varian rasanya.

Dari tampilan, Daai tidak berbeda jauh dengan mi instan lainnya. Berwarna kuning dan keriting. Teksturnya cukup kenyal. Tidak selegit mi Javara, tapi tetap terasa enak. Dari segi rasa, Javara lebih kaya dibanding Daai yang justru lebih dominan rasa gurih-asin alih-alih menawarkan sensasi lain atau perpaduan racikan bumbu rahasianya. Soal porsi, Daai sangat cocok untuk camilan di waktu senggang atau ketika iseng. Dua porsi dimakan sekaligus juga masih aman, kok.

Salah satu sensasi unik yang akan dirasakan ketika makan mi Daai, walaupun mi yang dimakan berjenis vegan, kalian akan merasakan rasa yang sama seperti ketika makan mi instan pada umumnya. Gurih-gurih asin gimana gitu, menyatu dalam versi lite dengan kadar yang masih bisa ditoleransi oleh lidah. Untuk semua varian rasa yang ada, sensasinya kurang lebih mirip-mirip.

Satu yang pasti, antara harga dan rasa yang ditawarkan oleh Daai, masih worth it juga. Barangkali, biar makin unik dan punya perbedaan mencolok dengan merek mi vegan lainnya, dalam waktu dekat, Daai mau memproduksi rasa pedas ala-ala Samyang juga gitu. Siapa tahu makin seru saat menyantapnya. Hehehe.

Jadi, dari penjabaran head to head ini, kira-kira mi vegan mana yang lebih sesuai dari segi harga, rasa, dan porsinya dengan selera kalian?

BACA JUGA Anak Kos, Sudah Waktunya Kalian Beralih ke Mi Instan Lemonilo sebagai Andalan Akhir Bulan! dan artikel Seto Wicaksono lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 7 September 2021 oleh

Tags: Mi DaaiMi InstanMi JavaraMi vegan
Seto Wicaksono

Seto Wicaksono

Kelahiran 20 Juli. Fans Liverpool FC. Lulusan Psikologi Universitas Gunadarma. Seorang Suami, Ayah, dan Recruiter di suatu perusahaan.

ArtikelTerkait

4 Mekanisme Bertahan Hidup Anak Kos yang Bisa Dicoba Jika Harga Mi Instan Naik Beneran

Bekal Mi Instan dan Nasi: Sadar Gizi Itu Penting, tapi Jadi Manusia Juga Penting

1 Juni 2023
4 Mi Instan yang Nggak Cocok untuk Orang Ndeso, Jangan Coba-coba!

4 Mi Instan yang Nggak Cocok untuk Orang Ndeso, Jangan Coba-coba!

21 Januari 2024
7 Indomie Kuah yang Enak Dinikmati ketika Musim Hujan Mojok.co

7 Indomie Kuah yang Enak Dinikmati ketika Musim Hujan

10 Desember 2023
4 Mekanisme Bertahan Hidup Anak Kos yang Bisa Dicoba Jika Harga Mi Instan Naik Beneran

4 Mekanisme Bertahan Hidup Anak Kos yang Bisa Dicoba Jika Harga Mi Instan Naik Beneran

10 Agustus 2022
5 Varian Rasa Pop Mie Terbaik yang Kelezatannya Nggak Perlu Diragukan Lagi Terminal Mojok.co

5 Varian Rasa Pop Mie Terbaik yang Kelezatannya Nggak Perlu Diragukan Lagi

8 April 2022
ekomie makanan ppkm mi murah mojok

Ekomie, Mi Kering Pilihan pada Masa PPKM

6 Juli 2021
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
Plus Minus Acara Jejak Si Gundul buat Pemula yang Lagi Belajar Masak terminal mojok.co

Plus Minus Acara Jejak Si Gundul buat Pemula yang Lagi Belajar Masak

Adegan Meja Makan Sinetron Terbaik Jatuh pada Keluarga Si Doel terminal mojok

Adegan Meja Makan Sinetron Terbaik Jatuh pada Keluarga Si Doel

Lomba Gratisan di Instagram Sukses Membuat Saya Jadi Manusia yang Emosian

Lomba Gratisan di Instagram Sukses Bikin Saya Jadi Manusia yang Emosian

Terpopuler Sepekan

Semarang Tak Selalu Menyimpan Sisi Gelap, Ada Sisi Terang Juga yang Tidak Diketahui Banyak Orang

5 Tipe Orang yang Kurang Cocok Berwisata ke Semarang, Bukannya Healing, Malah Jadi Sinting!

17 Mei 2025
Derita yang Saya Rasakan Selama Tinggal di Perbatasan Ngawi-Sragen: Mau Pesan Ojol, Malah Disarankan Bertapa

Derita yang Saya Rasakan Selama Tinggal di Perbatasan Ngawi-Sragen: Mau Pesan Ojol, Malah Disarankan Bertapa

13 Mei 2025
Alasan Pantun Jarjit dalam Serial Upin Ipin Sering Diawali dengan Kata-kata “Dua Tiga” Mojok.co

Alasan Pantun Jarjit dalam Serial Upin Ipin Sering Diawali dengan Kata-kata “Dua Tiga”

13 Mei 2025
Kos LV di Gamping Sleman Banyak Diminati Mahasiswa Membuat Warga Sekitar Resah Mojok.co

Kos LV di Gamping Sleman Banyak Diminati Mahasiswa Membuat Warga Sekitar Resah

12 Mei 2025
Malang Terasa Lebih Nyaman Saat Saya Masih Jadi Mahasiswa daripada Jadi Wisatawan

Malang Terasa Lebih Nyaman Saat Saya Masih Jadi Mahasiswa daripada Jadi Wisatawan

18 Mei 2025
Surat Terbuka untuk Pembenci Perantau di Jogja: Hanya Dhemit yang “Pribumi Jogja”, Kalian Bukan!

Jogja Bukan Hanya Milik Warga Lokal, Suara Perantau Juga Penting untuk Kemajuan Kota

16 Mei 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=Zbmdu5T4vVo

DARI MOJOK

  • Pengunjung Candi Borobudur Capai 100 Ribu Orang Selama Libur Waisak, Ekonomi Daerah Meningkat
  • Sisi Suram Kos Pasutri Jogja, Tetangga Tak Tahu Batasan hingga Jadi Kedok “Hubungan Terlarang”
  • Puluhan Tahun Tinggal di Jagakarsa, Berdamai dengan Hal-hal Menyebalkan di Balik Label “Daerah Ternyaman” Se-Jakarta Selatan
  • Ribuan Warga Kecamatan Kandangan Dibiarkan Menderita Selama 10 Tahun Lebih oleh Temanggung
  • Sulitnya Jadi Mahasiswa Jurusan Sistem Informasi, Disuruh Servis Laptop hingga Dituduh Hacker
  • Sulitnya Pegawai Pinjol Menjelaskan ke Orang Tua soal Pekerjaannya: Ngaku Kerja di Bank hingga Jadi Sasaran Pinjam Uang Tetangga

AmsiNews

  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
  • Laporan Transparansi
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.