ADVERTISEMENT
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Menghitung Jumlah Waktu yang Dihemat ketika Menggunakan Fitur Autotext

Sahyul Pahmi oleh Sahyul Pahmi
5 April 2020
A A
penelitian multistage sampling random sampling autotext whatsapp mojok.co

penelitian multistage sampling random sampling autotext whatsapp mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Fitur autotext yang tertanam di smartphone bisa menghemat waktu pengetikan di ponsel dengan cara membantu kita untuk tidak lagi menulis kata yang sama berulang-ulang. Sebagai contoh, untuk kata SAYANG, kita bisa menghemat penulisan 4 huruf, yaitu A-Y-A-N-G melalui deteksi huruf S. Jadi, setelah mengetik huruf S, ponsel akan otomatis menambahkan AYANG, sehingga kita tinggal nambahin spasi, lalu K, yang akan otomatis diberi AMU oleh fitur autotext ini. Mengetik dua kata ini jadi sangat singkat, namun sayang belum ada fitur yang bisa membuat dia autoreply dengan kata-kata yang sama.

Sebagai pemakai fitur ini, saya mau coba menghitung potensi waktu yang bisa dihemat ketika memakainya. Untuk meneguhkan keabsahan perhitungan saya, saya mengambil sampel chatting saya dengan gebetan, yang pada teknik pengambilan sampelnya, saya mengadopsi teknik multistage sampling, yaitu perhitungannya ditentukan tingkatan-tingkatannya per waktu chattingan.

Adapun populasi yang saya ambil itu berasal dari besaran jumlah kata yang saya tulis dalam chattingan dengan gebetan dan telah saya generalisasi dengan tiap-tiap waktunya. Kata yang saya generalisasi tersebut adalah:

  1. Sudahmaki makan?
  2. Apa dibiking?
  3. Nda rinduki?
  4. Dariki tadi kuliah?
  5. Pakai apaki kuliah online?
  6. Adaji kuotata?
  7. Pigi makang coto deh?

Dari kata yang saya generalisasi di atas, ada 19 kata yang huruf pertama masing-masing kata akan terdeteksi autotext, yaitu: S, M, A, D, N, R, D, T, K, P, A, K, O, A, K, P, M, C, dan D. Berikut perhitungan selisih waktu ketika mengetikkan 7 ujaran di atas, dengan dan tanpa menggunakan autotext.

#1 Sudahmaki makan?

Jika kita mengetik dua kata di atas tanpa menggunakan autotext yang bisa mendeteksi huruf S dan M di awal masing-masing kata itu, kita akan menghabiskan waktu sebanyak 05,1 detik. Dengan menggunakan autotext, kita hanya menghabiskan waktu 02,09 detik. Jadi kita menghemat waktu sebanyak 02,02 detik.

#2 Apa dibiking?

Jika kita mengetik dua kata di atas tanpa menggunakan autotext yang bisa mendeteksi huruf A dan D di awal masing-masing kata itu, kita akan menghabiskan waktu sebanyak 04,20 detik. Dengan menggunakan autotext, kita hanya menghabiskan waktu 01,08 detik. Jadi kita menghemat waktu sebanyak 03,12 detik.

#3 Nda rinduki?

Jika kita mengetik dua kata di atas tanpa menggunakan autotext yang bisa mendeteksi huruf N dan R di awal masing-masing kata itu, kita akan menghabiskan waktu sebanyak 04,83 detik. Dengan menggunakan autotext, kita hanya menghabiskan waktu 02,53 detik. Jadi kita menghemat waktu sebanyak 02,03 detik.

#4 Dariki tadi kuliah?

Jika kita mengetik tiga kata di atas tanpa menggunakan autotext yang bisa mendeteksi huruf D, T, dan K di awal masing-masing kata itu, kita akan menghabiskan waktu sebanyak 05,69 detik. Dengan menggunakan autotext, kita hanya menghabiskan waktu 03,18 detik. Jadi kita menghemat waktu sebanyak 02,51 detik.

#5 Pakai apaki kuliah online?

Ada empat kata pada kalimat ini, yang jika kita ketik dengan tidak menggunakan autotext, akan menghabiskan waktu 08,66 detik. Namun, beda hasilnya jika kita menggunakan autotext lewat deteksi huruf P, A, K, dan O, yang hanya akan menghabiskan waktu 05,74 detik. Maka waktu yang kita hemat mencapai 02,92 detik.

#6 Adaji kuotata?

Dua kata “Adaji kuotata?” jika dituliskan tanpa menggunakan autotext kita bisa menghabiskan waktu sekitar 06,10 detik. Beda lagi jika kita menggunakan autotext melalui deteksi huruf A dan K, hanya akan habis waktu sebanyak 03,74 detik. Waktu yang kita hemat dapat mencapai 02,36 detik.

#7 Pigi Makang Coto Deh?

Empat kata ini jika diketik tanpa menggunakan autotext akan menghabiskan waktu 06,83 detik. Sedangkan dengan menggunakan autotext, lewat deteksi huruf P, M, C, dan D, melalui perhitungan stopwatch kita bisa tahu hanya 03,37 detik waktu yang dihabiskan. Penghematan waktu: 03,46 detik.

Total waktu yang dihabiskan tanpa menggunakan autotext: 41,41 detik
Total waktu yang dihabiskan dengan menggunakan autotext: 21,73 detik
Jumlah waktu yang dihemat: 19,68 detik (efisiensi waktu 47,5%)

Akan terjadi perbedaan hitungan antara saya, kamu, mereka, dan dia (haaah diaaa???) sebab setiap hasilnya dipengaruhi kecekatan masing-masing orang dalam mengetik. Akan tetapi, saya ambil rata-rata saja.

Menurut studi Nielsen, 71% pengguna smartphone menghabiskan 37 menit waktunya per hari di smartphone untuk mengunnakan berbagai aplikasi chatting. Berhubung ini baru data umum, belum dispesifikkan menjadi data jomblo, data bucin, atau data orang yang baru patah hati, saya putuskan untuk membulatkannya menjadi 40 menit.

Sesuai kasus saya, dari kata yang telah digeneralisasi dalam chattingan dengan gebetan, saya menemukan bahwa menggunakan autotext bisa membuat saya menghemat 47,5% waktu dibanding tidak menggunakan autotext. Dengan demikian, rata-rata orang yang biasanya menghabiskkan 40 menit waktu chattingan, dengan autotext bisa menghemat 19 menit tiap hari.

Penghematan ini niscaya mengurangi rasa sakit hati saya ketika suatu kali gebetan saya membalas di WhatsApp dengan mengatakan satu kalimat: “Tabe’ daeng, jammiki bati-batika adami sudah na jodohkanka bapakku.” Setidaknya, saya tidak menghabiskan waktu sebanyak rata-rata orang demi meng-odo’-odo’-nya di WhatsApp.

Silakan dicoba.

BACA JUGA Tipe Orang Berdasarkan Cara Bilang “Ok” Ketika Membalas WhatsApp dan tulisan Sahyul Pahmi lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 15 September 2020 oleh

Tags: autotextChattingPenelitianWhatsapp
Sahyul Pahmi

Sahyul Pahmi

Bukan siapa-siapa hanya seseorang yang ingin menjadi kenangan, dan saat ini masih belajar menjadi manusia,

ArtikelTerkait

Polemik Fitur Delete Message WhatsApp: Bukannya Menyelesaikan Persoalan Malah Menimbulkan Pertanyaan

Polemik Fitur Delete Message WhatsApp: Bukannya Menyelesaikan Persoalan Malah Menimbulkan Pertanyaan

25 Februari 2020
Dianggap Tak Setia Kawan karena Malas Simpan Kontak Teman yang Suka Ganti Nomor

Dianggap Tak Setia Kawan karena Malas Simpan Kontak Teman yang Suka Ganti Nomor

16 Maret 2020
mitos jawa anak sesajen mojok

Mitos itu Jangan Ditelan Mentah-mentah, tapi Digali Maknanya

12 Juli 2020
Orang yang Menumpuk Notifikasi dan Melarikan Diri Perlu Dirukyah Ningsih Tinampi mojok.co

Orang yang Menumpuk Notifikasi Sebaiknya Dirukyah Ningsih Tinampi

25 Oktober 2020
penelitian

Hidup itu Proses Penelitian Sepanjang Masa

16 Mei 2019
Ada Nama Pacar di Skripsi Itu Nggak Dosa Kok Mojok.Co

Ada Nama Pacar di Skripsi Itu Wajar, kalau Putus Pikir Belakangan

23 Oktober 2023
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
misa online minggu palma paskah jumat agung vatikan roma streaming mojok.co

Misa Online dan Gurauan Soal Mola TV

kebiasaan orang madura logat asli sapi sonok kerapan sapi sate madura pangkas rambut sarung mojok.co

Madura dan Pernak-perniknya yang Orang Sering Salah Sangka

Anehnya Orang-Orang di Grup WhatsApp yang Nggak Mau Nampilin Nama Aslinya Sendiri terminal mojok.co

Anehnya Orang-Orang di Grup WhatsApp yang Nggak Mau Nampilin Nama Aslinya Sendiri

Terpopuler Sepekan

Pengalaman Naik Kapal Pelni Menuju Banda Neira: Berkawan dengan Kecoa, dan Berakhir Memahaminya

Pengalaman Naik Kapal Pelni Menuju Banda Neira: Berkawan dengan Kecoa, dan Berakhir Memahaminya

10 Juni 2025
Circle K Terlalu Eksklusif makanya Ketinggalan Jauh sama Indomaret

Circle K Terlalu Eksklusif makanya Ketinggalan Jauh sama Indomaret

8 Juni 2025
Kebijakan Anak PAUD Masuk Jam 06.30 Pagi Itu Konyol: Kasihan Orang Tuanya, Kasihan Anaknya, Bisa Trauma dengan Sekolah!

Kebijakan Anak PAUD Masuk Jam 06.30 Pagi Itu Konyol: Kasihan Orang Tuanya, Kasihan Anaknya, Bisa Trauma dengan Sekolah!

8 Juni 2025
Derita S1 Informatika Lulus Cumlaude, Berakhir Jadi BuzzeRp (Unsplash)

Derita Lulusan Cumlaude S1 Informatika, Berharap Lulus Bisa Jadi Top Hacker Malah Nyasar Bekerja Menjadi Buzzer

13 Juni 2025
Sekolah Hanya Bangga pada Muridnya yang Keterima di Kampus Negeri, Sisanya Remah-remah, Dianggap Saja Tidak!

Sekolah Hanya Bangga pada Muridnya yang Keterima di Kampus Negeri, Sisanya Remah-remah, Dianggap Saja Tidak!

10 Juni 2025
Pengalaman 12 Jam Naik Kereta Sri Tanjung Solo-Banyuwangi: Naik Sendiri, Turun Punya Keluarga Baru Mojok.co

Pengalaman 12 Jam Naik Kereta Sri Tanjung Solo-Banyuwangi: Naik Sendiri, Turun Punya Keluarga Baru 

7 Juni 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=jS-m10azBto

DARI MOJOK

  • Bukan Janji, Tapi Jalan : 100 Hari Pertama Masa Kepemimpinaan Wali Kota Solo
  • 14 Tahun Pakai Yamaha Xeon, Motor Butut yang Kuat Menerjang Jalanan Terjal Tasikmalaya ke Pantai Pangandaran
  • Pernah Ditolak Unair, Kini Jadi Mahasiswa Berprestasi di Kampus Nggak Favorit usai Bikin Bisnis yang Ramah Lingkungan
  • Pengalaman Pertama Orang Klaten Naik KRL Jogja-Solo, Sok-sokan Berujung Malu karena Tak Paham Kursi Prioritas dan Salah Turun Stasiun
  • Jadi Driver Gojek untuk Cari Duit Malah Tekor Terus Kena Order Fiktif, Hidup Tertolong Promo
  • Menyaksikan Kegilaan Sopir Harapan Jaya dan Bus Bagong dari Dalam Bus, Menjadi Saksi Kehidupan Bus yang Selalu Dianggap Biang Masalah Jalanan

AmsiNews

  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
  • Laporan Transparansi
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.