• Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
  • Login
Terminal Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
    • Mojok.co
  • NusantaraHOT
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Sapa Mantan
    • Gadget
    • Personality
  • Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Politik
  • Profesi
  • Home
    • Mojok.co
  • NusantaraHOT
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Sapa Mantan
    • Gadget
    • Personality
  • Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Politik
  • Profesi
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Gaya Hidup
  • Pojok Tubir
  • Kampus
  • Hiburan
  • Tiktok
  • Politik
  • Kesehatan
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Menghitung Gaji Sule sebagai PRT Keluarga Bramantyo

Gusti Aditya oleh Gusti Aditya
20 November 2020
A A
kerja negosiasi gaji gaji sule di awas ada sule mojok

gaji sule di awas ada sule mojok

Share on FacebookShare on Twitter

Biasanya, keluarga Jawa jika merantau ke Jakarta, kalau nggak sukses banget ya ambyar seketika. Namun, keluarga Bramantyo ini berbeda, membawa panji monarki Jawa, mereka tumbuh dan hidup subur dalam pori-pori ibu kota. Mereka tetap dihormati walau cenderung minta dihormati, alias gila hormat.

Keluarga Bramantyo adalah keluarga orang kaya ibu kota pada umumnya. Mereka punya mobil, rumah bertingkat, kolam renang, supir, dan tentu saja pembantu. Rumah megah mereka dihuni oleh Pak Tiyo dan Bu Tiyo. Ha iyo lah. Bu Tiyo ini mirip banget sama pemeran Ratu Ilmu Hitam. Mereka punya dua anak, yang hanya tampil di awal-awal episode.

Intinya, keluarga ini mbois sekali. Tapi yang lebih mbois adalah ibu dari Bu Tiyo, yaitu Kanjeng Mami. Entah dari kraton mana, pokoknya Kanjeng Mami ini memperlihatkan dirinya sebagai sosok priyayi Jawa. Kanjeng Mami ini gila hormat, puncak hirarki keluarga, dan partner in crime pembantunya, Sule.

Siapa Sule? Blio ini adalah asisten rumah tangga yang kebetulan dapat pekerjaan setelah mentas dari kampungnya mencari Kang Maman. Dalam episode awal, kita bisa melihat bahwa Sule bisa kagebunshin no jutsu. Mak Beti? Mungkin terinspirasi dari kisah ini.

Setelah melalui gonjang-ganjing, akhirnya Sule bertemu Pak Tiyo dan kisah pun berjalan dengan nggatheli. Orang miskin bertemu priyayi anak kandung monarki, sleketep tenan pokoknya, Dab. Keseruan ini dikasihkan secara mantap melalui komedi situasi berjudul Awas Ada Sule.

Dari SD melihat sitkom ini, saya nggak henti-hentinya berpikir, ini Sule digaji berapa sampai rela nyembah foto Kanjeng Mami dan memperlakukan foto itu nggak boleh lebih rendah dari foto lain. Walau Sule juga polahnya ngaudzubillah juga sih. Seakan, perpaduan keduanya enak untuk simak.

Setelah bertahun-tahun lupa, bangkitnya meme Awas Ada Sule ini membuat saya mawas. Sepertinya, menyelidiki gaji Sule di kediaman Keluarga Bramantyo dan di bawah pengawasan Kanjeng Mami, adalah keharusan yang nggak boleh ditunda-tunda lagi. Begini penyelidikan saya.

Menurut Buku Tatang Sutarman jilid dua, Sule ini sering ngutang sama Makmur, supir pribadi Keluarga Bramantyo. Ngutangnya ini perihal remeh, seperti beli roti keliling atau keperluan perut Sule. Tapi, dalam Buku Tatang Sutarman jilid dua cetakan keempat, menyebutkan bahwa Sule bukan ngutang, tapi ngompasi Makmur. Alias, uang itu nggak mungkin kembali kepada Makmur.

Itu tandanya, gaji Makmur lebih makmur ketimbang Sule. Hal ini diperkuat dengan pertimbangan lain, Makmur pakai seragam. Gini, yang namanya seragam, pasti digandrungi orang-orang. Lihat saja polisi, tentara, pekerja sipil, dan tentunya supir pribadi Keluarga Bramantyo. Pertanyaannya kini, apakah Makmur punya tunjangan di hari tua? Ora lah. Edan po.

Lalu menurut Buku Tatang Sutarman, gaji Sule di bawah Makmur, menandakan bahwa gajinya di bawah standar. Hal ini terbukti dengan tubuh Sule yang nggak mencerminkan diberi pasokan makanan yang baik dan bergizi, pun gaji yang memenuhi standar pokok. Mengapa hal ini bisa terjadi? Mari kita telisik argumen pribadi saya yang saya jamin akan membuka mata kita sekalian.

Saya dapat hal menarik dari obrolan dengan Gusti Sepuh Kanjeng Putri Pakuningratan alias Kanjeng Mami, ketika sule jadi asisten rumah tangga di hari pertama pada episode Awas Ada Sule episode satu. Kita dapat clue bahwa semua ada di tangan Kanjeng Mami, bahkan tata krama Keluarga Bramantyo.

Pak Tiyo giduh nyari blangkon, mereka langsung sungkem dan salam, padahal hanya via telfon saja. Iya, pemirsa. Hanya via telpon saja. Mas Gampang (supir sebelum Makmur) bilang, Kanjeng Mami masih keturunan ningrat. Pun ini menunjukan, Kanjeng Mami ini gila hormat sekali. Juga perkara gaji, Kanjeng Mami mengatur semuanya.

Pak Tiyo ini lho, udah diperlakukan semena-mena kok ya masih nrimo ing pandum saja. Mungkin dia nrimo karena dapat jatah uang banyak dari Kanjeng Mami kali yha. Sule berbeda. Mungkin atas dasar perilaku dan gajinya, Sule sedikit membangkang. Baginya, gelar bangsawan hanya menjadi gelar saja selama nggak memberikan kesejahteraan kepadanya.

Berarti, walau ada di Jakarta, tradisi Jawa amat lekat di rumah tersebut. Curiganya, uang pangkal di rumah ini ikut-ikutan daerah tempat tinggal Kanjeng Mami. Sleketep! Upah di bawah standar, perilaku tidak adil, jadilah mereka manusia-manusia yang dimarjinalkan oleh sistem.

Melihat Kanjeng Mami yang memegang teguh kepriyayiannya dan budayanya, plus dia punya gelar ningrat, saya yakin kalau Kanjeng Mami asalnya Solo atau Jogja. Kalau pakai UMK Solo, gaji Sule ada di angka Rp1.956.200, kalau pakai UMK Jogja Rp2.069.530. Mau pakai Solo atau Jogja sama aja sih, sama-sama ngenes. Lha gaji segitu dipakai hidup di Jakarta ya ngelu lah. Orang gaji Jogja aja nggak bisa dipakai hidup di Jogja.

Eh bisa sih, asalkan narimo ing pandum dan siap kelaparan.

BACA JUGA Masashi Kishimoto Akhirnya Turun Gunung, Bagaimana Nasib Boruto ke Depannya? dan tulisan Gusti Aditya lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 19 November 2020 oleh

Tags: gajisuleumk jogjaumk solo

Ikuti untuk mendapatkan artikel terbaru dari Terminal Mojok

Unsubscribe

Gusti Aditya

Gusti Aditya

Pernah makan belut.

ArtikelTerkait

Nyesel Kuliah Jurnalistik karena Gaji Wartawan Kecil? Nggak Apa-apa, Wajar

Nyesel Kuliah Jurnalistik karena Gaji Wartawan Kecil? Nggak Apa-apa, Wajar

1 Desember 2022
Gaji Rp5 Juta di Jakarta Itu Layak Banget, Percaya Aja Dulu Terminal Mojok

Gaji Rp5 Juta di Jakarta Itu Layak Banget, Percaya Aja Dulu

11 Oktober 2022
Pak Erick Thohir: Penyesuaian Gaji Karyawan setelah Harga BBM Naik Itu Hanya Mitos

Pak Erick Thohir, Penyesuaian Gaji Karyawan setelah Harga BBM Naik Itu Hanya Mitos

5 September 2022
Menghitung Penghasilan Minimal setelah Menikah biar Dapur Aman dan Tetap Bahagia

Menghitung Penghasilan Minimal setelah Menikah biar Dapur Aman dan Tetap Bahagia

2 September 2022
Gaji Tidak Dibayar oleh Perusahaan, Apa yang Harus Dilakukan Karyawan Terminal Mojok

Gaji Tidak Dibayar oleh Perusahaan, Apa yang Harus Dilakukan Karyawan?

30 Agustus 2022
Unpopular Opinion: Buka-bukaan Soal Gaji Itu Perlu untuk Meminimaliskan Ketimpangan

Unpopular Opinion: Buka-bukaan Soal Gaji Itu Perlu untuk Meminimaliskan Ketimpangan

14 Mei 2022
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
aturan lalu lintas 4 orang menyebalkan saat kecelakaan lalu lintas lakalantas mojok

Lakalantas Adalah Musibah, tapi Tidak bagi Pemburu Togel

Fitur Story Twitter Sebaiknya Nggak Usah Ada, Terkesan Ikut-ikutan Banget terminal mojok.co

Fitur Story Twitter alias Fleet Sebaiknya Nggak Usah Ada, Terkesan Ikut-ikutan Banget

UNY #UNYribet ProToefl mojok

Viralnya #UNYribet Pertanda UNY Belum Layak Mendaku Diri sebagai 'World Class University'



Terpopuler Sepekan

Tersiksa dari Bali ke Jepang Bersama Maskapai LCC Terbaik di Dunia Bernama AirAsia
Otomotif

Tersiksa dari Bali ke Jepang Bersama Maskapai LCC Terbaik di Dunia Bernama AirAsia

oleh Tiara Uci
19 Maret 2023

Saya merasa baik-baik aja naik AirAsia dan udah akrab dengan delay-nya. Tapi kok penerbangan kali ini rasanya berbeda.

Baca selengkapnya
7 Kelebihan dan Kekurangan yang Saya Rasakan Saat Naik Pelita Air, Maskapai “Baru” Pertamina

7 Kelebihan dan Kekurangan yang Saya Rasakan Saat Naik Pelita Air, Maskapai “Baru” Pertamina

16 Maret 2023
Suka Duka Tinggal di Pelosok Kabupaten Bangkalan Madura

Suka Duka Tinggal di Pelosok Kabupaten Bangkalan Madura

20 Maret 2023
KA Tawang Alun, Penghubung Malang dan Banyuwangi (Unsplash)

KA Tawang Alun, Penghubung Malang dan Banyuwangi yang Sayangnya Cuma 1 Armada

19 Maret 2023
6 Benefit Rumah Dekat Kuburan yang Jarang Disadari Banyak Orang

6 Benefit Rumah Dekat Kuburan yang Jarang Disadari Banyak Orang

17 Maret 2023

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=_zeY2N8MAE4

Subscribe Newsletter

* indicates required

  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
DMCA.com Protection Status

© 2023 Mojok.co - All Rights Reserved .

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Login
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Gaya Hidup
    • Sapa Mantan
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Hewani
    • Kecantikan
    • Nabati
    • Olahraga
    • Otomotif
    • Personality
  • Pojok Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Acara TV
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Tiktok
  • Politik
  • Kesehatan
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2023 Mojok.co - All Rights Reserved .

Halo, Gaes!

atau

Masuk ke akunmu di bawah ini

Lupa Password?

Lupa Password

Silakan masukkan nama pengguna atau alamat email Anda untuk mengatur ulang kata sandi Anda.

Masuk!