Mengenang Majalah Game, Barang yang Wajib Gamers Miliki pada Masanya

Mengenang Majalah Game, Barang yang Wajib Gamers Miliki pada Masanya terminal mojok.co

Mengenang Majalah Game, Barang yang Wajib Gamers Miliki pada Masanya terminal mojok.co

Bagi gamers yang rajin memainkan game, baik game console maupun game PC pada 90 dan 2000an, majalah game bukanlah barang yang asing. Majalah game ini adalah barang yang wajib dimiliki oleh para gamers di zaman itu sebelum bermunculan kanal-kanal YouTube yang membahas segala sesuatu terkait dunia game yang meliputi berita gaming terbaru, walkthrough, cheat, serta tips dan trik dalam bermain game.

Bagi gamer, di tahun 2021 ini kita cukup beruntung karena dimanjakan dengan kehadiran internet kalau kalian lagi stuck main game. Misalnya, kalian lagi main game Red Dead Redemption 2, Grand Theft Auto V, maupun Assassin’s Creed Valhalla, kalian bisa buka forum-forum seperti Kaskus atau Reddit buat cari petunjuk bagaimana caranya menyelesaikan misi-misi tertentu yang kalian anggap susah. Sekaligus kalian bisa diskusi sama anggota forum di sana. Kalau masih nggak paham, udah banyak video walkthrough-nya di YouTube dari awal game sampai tamat segala.

Dua puluh tahun lalu, saat saya dan generasi saya kalau lagi stuck dalam namatin game, kita harus beli majalah game yang isinya walktrough game, daftar cheat yang bisa digunakan, dan tentu saja berita-berita game terbaru. Malah untuk game-game tertentu seperti Harvest Moon dan Ragnarok Online diterbitkan jadi buku yang tebalnya ratusan halaman segala.

Dulu nggak banyak orang yang punya internet di rumah, jadi kalau mau internetan ya harus ke warnet. Udah gitu belum banyak website yang memuat walktrough, daftar cheat yang bisa digunakan, dan berita-berita game. Kalaupun ada, masih dalam bentuk bahasa Inggris. Jadi, dulu kita mengakses informasinya dari majalah game yang biasa kita beli di abang-abang penjual majalah di depan sekolah, di toko buku, atau di toko game yang jual majalah tersebut.

Dulu saya beli buku walkthrough game Harvest Moon yang saat itu sangat populer. Bahkan sampai sekarang saya bisa mengambil pelajaran dari game tersebut yang dulu nggak kepikiran sama sekali. Buku walktrough-nya lengkap banget, berisikan sejarah singkat, cara bermain game lengkap, termasuk hari ulang tahun dari setiap tokoh dalam game ini, resep makanan, hingga cara-cara untuk memperoleh item langka seperti Power Berry. Tidak hanya itu, ada juga soal bagaimana caranya menambang, sampai bagaimana caranya menikah dengan gadis di Mineral Town. Menikah dalam game Harvest Moon, bukan dalam dunia nyata.

Waktu saya SD, saya membutuhkan informasi dari majalah game dan buku petunjuk game tersebut agar bisa menamatkan game yang sedang dimainkan. Saat itu, kemampuan bahasa Inggris saya kan terbatas. Kalau ada kalimat yang tidak kita mengerti dalam game, saya harus buka kamus atau tanya ke seseorang yang lebih tua dan lebih jago main game. Tapi zaman itu, anak kuliahan yang mahir bahasa Inggris aja kalau mau namatin game juga ngandelin walkthrough dari majalah game atau buku petunjuk game tersebut, kok.

Jadi, pas saya main Harvest Moon atau Resident Evil, dan misinya disuruh mencari sejumlah item tertentu, ya saya buka majalah dan buku petunjuk game tersebut buat baca walktroughnya lalu saya praktikan. Saya nggak langsung berhasil memang karena di majalah dan buku tersebut hanya berisikan teks dan beberapa screenshoot, nggak kayak sekarang ada walkthrough berupa video yang banyak beredar di YouTube.

Zaman itu kalau bisa menamatkan game dari walktrough majalah dan buku petunjuk game berasa jago banget. Pasalnya, banyak juga gamer yang udah baca walktrough-nya, tapi nggak bisa menamatkan gamenya sama sekali. Terutama game-game yang terkenal susah pada zaman itu seperti serial game Resident Evil.

Termasuk game online seperti Ragnarok Online pun zaman itu diterbitkan buku khususnya yang memuat cara-cara meningkatkan skill karakter yang kita mainkan. Di situ, kita bisa menemukan monster tertentu, sampai tips dan trik yang saat itu belum banyak orang yang tahu karena akses informasinya masih sangat terbatas. Jadi, saya main Ragnarok di warnet sambil bawa-bawa buku itu dan beberapa menit sekali baca buku. Pasalnya, zaman itu kalau browsing sambil main game ya bakalan ngelag banget dan jarang juga yang bikin konten informasinya di internet. Kalau ada pun yang bahasa Inggris, bukan bahasa Indonesia.

Zaman itu majalah-majalah game yang saya sering beli pada zaman itu adalah Game Station atau Hot Game. Ada juga sih majalah game lain, tapi zaman itu yang paling populer adalah dua majalah tersebut. Dan, zaman itu kalau mau jadi gamer jago, harus punya baca majalah game karena berisi walkthrough sampai tips dan triknya yang belum diketahui oleh gamer lain. Saat itu kalau ada yang bawa majalah game ke sekolah, bakal langsung diserbu oleh teman-teman. Lantaran mereka juga mau namatin game-game yang ada di majalah tersebut. Bahkan, ada teman yang niat fotokopi cheat dan walkthrough-nya segala.

Zaman sekarang, sih, majalah game sudah jarang saya lihat. Majalahnya masih ada, tapi dalam bentuk online. Sama seperti koran dan sejumlah majalah lainnya yang saat ini bentuknya online. Malah banyak yang dibikin dalam bentuk kanal YouTube-nya. Tapi tetap, sebagai generasi lama, saya lebih suka dalam bentuk majalah soalnya ada bonus-bonus di majalah tersebut seperti poster dan stiker karakter video game yang tidak bisa didapatkan dengan baca secara online.

BACA JUGA Anak Kecil Beli Voucher Game Online dengan Nilai Besar Itu Nggak Masalah: Sebuah Analisis dan tulisan Raden Muhammad Wisnu lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.
Exit mobile version