Mau beli sepatu Nike? Pahami dulu jenis midsole-nya biar nggak menyesal
Sama dengan manusia, sepatu juga memiliki anatomi tersendiri. Sepatu terdiri dari tongue, bagian tengah sepatu yang bentuknya mirip lidah. Lalu ada shoe laces (tali sepatu), eyestay (lubang tali), insole (pad yang berada di dalam sepatu), outsole, toe box (bagian yang terletak di ujung sepatu). Kemudian ada juga upper. Pada umumnya, banyak orang membeli sepatu atau sneakers mempertimbangkan bahan dan bentuk uppernya.
Namun, sebenarnya ada satu bagian sepatu yang paling penting. Komponen ini disebut midsole atau bagian tulang di sepanjang sepatu. Posisinya berada di atas outsole dan di bawah sole. Bagian ini adalah kerangka utama yang memberikan kontribusi paling besar dalam memberikan kenyamanan pada kaki kita. Midsole inilah yang kerap kali diberikan teknologi terbaru agar sepatu yang kita kenakan nyaman, sesuai dengan fungsi sepatu tersebut diciptakan.
Nah, bagi kalian yang ingin membeli sepatu Nike, agar nggak salah paham, seperti salah satu netizen yang tweetnya viral kemarin, sebaiknya perlu mengetahui tentang midsole yang digunakan oleh Nike. Semoga dengan mengetahuinya, kita bisa memilih sepatu mana yang paling pas dengan aktivitas harian kita.
#1 Air Max
Sejak pertama kali dirilis pada 26 Maret 1987, teknologi bantalan udara Air Max langsung disukai banyak orang dan mengalami perkembangan dari waktu ke waktu. Bantalan udara Air Max pada awalnya terletak di bagian dalam sepatu, fungsinya untuk memijat kaki saat sedang menginjak permukaan agar nyaman digunakan.
Bantalan Air Max juga memiliki kapasitas udara paling banyak dibandingkan bantalan sepatu Nike yang lainnya. Hal tersebut membuat sepatu model ini memiliki kemampuan yang tinggi dalam menyerap guncangan kaki, sehingga sendi dan otot kita bisa terlindungi saat berlari.
Sedari awal, Air Max memang didesain untuk aktivitas berlari. Namun, karena bantalan udaranya empuk, sepatu jenis ini masih nyaman banget saat dipakai untuk kegiatan sehari-hari. Apalagi Air Max umumnya memiliki tampilan yang menarik dan elegan, sehingga mudah dipadu-padankan dengan baju dan celana yang kita gunakan.
Bagi kalian yang hobi lari atau sekadar ingin membeli sepatu lari yang modis dan masih cocok untuk jalan-jalan santai, Air Max adalah pilihan tepat. Berdasarkan pengalaman pribadi, sepatu Air Max 270 dan Air VaporMax, sangat nyaman ketika saya gunakan untuk keliling di Tunjungan Plaza selama berjam-jam lamanya. Kaki saya nggak pernah lecet dan saya nggak perlu ngetweet “kalian yang bilang sepatu nike nyaman. Stop lying” hehehe
Eh, tapi, Air Max 270 kurang cocok untuk ngegym dan Zumba, ya.
#2 Free
Nike Free adalah jenis sepatu barefoot. Rasanya kaki kita seperti nggak menggunakan sepatu dan langsung bersentuhan dengan permukaan tanah. Jangan berharap ada sensasi membal atau empuk saat menggunakan sepatu Nike Free. Meskipun bentuknya modis dan fashionable, sepatu seri ini kurang cocok untuk digunakan keliling mal ataupun pasar. Nike Free juga nggak nyaman untuk lari jarak panjang (long run). Nike Free diciptakan untuk mereka yang ingin melatih tumit dan betis saat berlari jarak pendek.
Banyak orang mengeluhkan kakinya sakit dan mengatakan midsole sepatu ini kurang nyaman. Padahal itu sih bukan salah sepatunya, tapi salah orang yang membeli. Namanya barefoot, kok minta sepatunya empuk, ya nggak bisa dong. Kalian pernah ngerasa empuk waktu jalan nyeker, nggak kan?
#3 Lunarlon
Nike seri lunar menggunakan midsole berteknologi khusus yang disebut Lunarlon. Teknologi ini diciptkan oleh Kevin Hoffer dan Eric Avar dengan memadukan busa dan udara. Hasilnya, teknologi ini menciptakan bantalan yang lembut dan responsif. Meskipun awalnya diciptakan untuk pelari dan pemain basket, namun bantalannya yang lentur dan empuk membuat sepatu lunar enak juga untuk fitness.
Teknologi lunar diperkenalkan Nike pada 2008. Sepatu pertama yang menggunakan teknologi ini adalah Nike Lunar Racer (sepatu maraton) dan Nike Hyperdunk (sepatu basket). Sekarang ada lebih banyak seri lunar yang dikeluarkan oleh Nike, di antaranya ada lunar glide, lunar solo, Nike Kobe 8 dan Mamba Rage. Jika teman-teman mendambakan sepatu yang serbaguna, Nike seri lunar adalah jawabannya.
#4 Nike React
Nike mengklaim seri React memberikan energi return 13 persen lebih besar dari pada teknologi bantalan Lunarlon. Selain memiliki energy return yang lebih baik, React memiliki bantalan yang ringan, tahan lama sekaligus empuk. Bantalan react juga stabil dan memiliki daya cengkram kuat, hal tersebut memungkinkan kita melakukan berbagai macam gerakan dan mencegah kaki kita untuk tergelincir ( mengurangi resiko cedera).
Nike React bisa digunakan untuk berlari jarak jauh, bermain basket dan masih cocok untuk cabang olahraga lain. Teknologi React sudah ditanamkan di berbagai sepatu Nike seperti Jordan Super Fly 2017, Nike Epic React Flyknit, Nike react infinite dan masih banyak lagi. Menurut saya, seri React juga memiliki bobot yang sangat ringan. Ketika saya menggunakan Air Max 270 untuk berjalan selama satu jam, kemudian menggunakan Epic React Flyknit dengan durasi yang sama, untuk diperbandingkan. Secara pribadi, saya merasa lebih nyaman dengan epic react.
#4 Zoom air
Zoom Air boleh dibilang pengembangan teknologi dari Air Max. Dalam zoom air ada serat yang digunakan untuk menekan air unit. Ketika ada tekanan, serat di dalam air unit akan mengembang dan menjadikan sepatu Zoom Air lebih responsif. Saat telapak kaki kita menginjak air unit, serat dalam air unit akan menahan tekanan, kemudian membal atau meloncat kembali ke bentuk semula sehingga menghasilkan energy return dari tanah.
Selain digunakan untuk lari, Zoom Air masih sangat nyaman digunakan untuk aktivitas berjalan. Saya merekomendasikan sepatu ini untuk kalian yang mendambakan sepatu empuk, layaknya tumit yang menginjakkan kaki di springbed. Mau tawaf di mal lima putaran pun , kaki kita masih enak-enak saja kalau menggunakan sepatu seri ini.
#5 Nike Joyride
Teknologi Joyride dikembangkan Nike untuk menciptakan perasaan enjoy saat melakukan berbagai macam aktivitas. Joyride dibuat dari kumpulan butiran busa yang ditampung pada midsole sepatu tanpa direkatkan, sehingga menghasilkan bantalan yang nggak hanya empuk, tapi juga fleksibel. Teknologi Joyride memiliki kemampuan menahan beban yang paling unggul dibandingkan bantalan sepatu Nike yang lain. Sepatu ini akan sangat cocok untuk kita yang punya berat badan berlebih.
Teknologi Joyride masih jarang digunakan pada sepatu Nike. Sependek pengetahuan saya, hanya ada tiga sepatu yang menggunakan midsole Joyride yaitu Nike Joyride CC, Joyride Flyknit dan Joyride Dual Run. Ketiga sepatu ini masuk dalam kategori sepatu lari.
Itulah lima teknologi yang banyak digunakan Nike pada bagian midsole sepatunya. Akhir kata, selamat memilih sepatu Nike yang sesuai dengan kebutuhan kaki kalian, ya. Semangat!
Penulis: Tiara Uci
Editor: Rizky Prasetya
BACA JUGA Sepatu Putih Memang Keren, tapi Tidak Berlaku Buat yang Nggak Sabaran