ADVERTISEMENT
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Mengenal Perbedaan Bahasa Mandailing dan Angkola: Mirip tapi Ribet. Terminal Mulok #12

Alpi Anwar Pulungan oleh Alpi Anwar Pulungan
20 Maret 2021
A A
Mengenal Perbedaan Bahasa Mandailing dan Angkola: Mirip tapi Ribet. Terminal Mulok #12 terminal mojok.co

Mengenal Perbedaan Bahasa Mandailing dan Angkola: Mirip tapi Ribet. Terminal Mulok #12 terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Bahasa Mandailing dan Angkola merupakan bahasa yang digunakan oleh suku Mandailing dan Angkola yang berada di wilayah paling bawah provinsi Sumatra Utara. Daerah ini meliputi Kota Padangsidempuan, Kabupaten Tapanuli Selatan, Kabupaten Mandailing Natal, Kabupaten Padang Lawas, dan Kabupaten Padang Lawas Utara.

Awalnya semua daerah tersebut berada dalam satu kabupaten yang sama, yakni Kabupaten Tapanuli Selatan. Akan tetapi, terjadi pemekaran pada tahun 1998, 2001, dan 2007. Kedekatan geografis dan historis membuat daerah-daerah tersebut memiliki bahasa yang nyaris sama. Perbedaannya hanya terletak pada kata yang berbeda satu dua huruf, logat, dan intonasinya.

Penutur asli bahasa Angkola berdomisili di Kota Padangsidempuan, Kabupaten Tapanuli Selatan, Padang Lawas, dan Padang Lawas Utara. Siregar, Daulay, Pane, Harahap, dan Hasibuan merupakan marga yang mayoritas orang-orangnya mendiami wilayah tersebut dan menjadi penutur asli bahasa Angkola.

Sementara itu, bahasa Mandailing digunakan oleh masyarakat yang berdomisili di Kabupaten Mandailing Natal. Umumnya mereka yang bermarga Nasution, Lubis, Pulungan pasti berasal dari Mandailing Natal dan menjadi penutur asli bahasa Mandailing.

Sekadar informasi, kebanyakan orang dari suku Mandailing merasa keberatan jika dimasukkan ke dalam subetnis Batak. Sama halnya dengan suku Karo yang juga menolak dan merasa memiliki etnis tersendiri. Orang Mandailing menganggap bahwa nenek moyang mereka tidak sama dengan suku Batak. Nenek moyang suku Batak bermukim di gunung, sedangkan nenek moyang suku Mandailing menetap di dekat pantai. Jika ditelisik lebih jauh, agama merupakan salah satu faktor masyarakat suku Mandailing menolak dan keberatan disebut Batak. Batak selalu identik dengan Kristen sedangkan mayoritas masyarakat Mandailing beragama Islam.

Seharusnya persoalan tersebut tidak menjadi pelik karena meskipun tidak bersaudara satu suku dan agama yang sama, setidaknya bersaudara karena kedekatan daerah, bahasa, dan budaya.

Lantas apa saja perbedaan bahasa Angkola dengan bahasa Mandailing? Berikut paparan perbedaannya.

#1 Kata yang berbeda satu-dua huruf

Bahasa Angkola dan Mandailing nyaris sama persis. Hal tersebut terbukti ketika orang Angkola bertandang ke daerah Mandailing atau sebaliknya, mereka masih bisa berkomunikasi sebagaimana biasanya tanpa mengalami kesulitan apa pun. Hanya saja, mereka yang bertandang akan mudah dikenali asal daerahnya dari kata-kata yang diucapkan.

Perbedaannya terletak pada kata yang berbeda satu dua huruf, yaitu bergantinya suatu konsonan pada suatu kata tetapi tidak mengubah maknanya. Contohnya, kata “tangkas” dalam bahasa Mandailing yang bermakna “jelas”, dalam bahasa Angkola berubah menjadi “takkas” yang juga bermakna “jelas”. Konsonan “ng” pada kata “tangkas” dalam bahasa Mandailing, berganti menjadi konsonan “k” pada kata “takkas” dalam bahasa Angkola.

Contoh lainnya “tingkos” (benar) menjadi “tikkos” (benar), “tangkup” (tangkap) menjadi “takkup” (tangkap), “dangka” (ranting) menjadi “dakka” (ranting), “manungkol” (mengganjal) menjadi “manukkol” (mengganjal). Singkatnya, kata dalam bahasa Mandailing yang apabila konsonan sengau “ng” bertemu konsonan hambat “k” di tengah kata, akan berganti menjadi konsonan “k” dalam bahasa Angkola.

Selain konsonan “ng” yang berubah menjadi konsonan “k”, konsonan “n” juga berubah menjadi konsonan “t”, dan konsonan “m” berubah menjadi konsonan “p”.

Contoh konsonan “n” berubah menjadi konsonan “t”, seperti “nantulang” (bibi) menjadi “nattulang” (bibi), “pantar” (lantai) menjadi “pattar” (lantai), “gincat” (tinggi) menjadi “gitcat” (tinggi), “santabi” (permisi) menjadi “sattabi” (permisi).

Sementara contoh konsonan “m” berubah menjadi konsonan “p”, seperti “ompung” (kakek) menjadi “oppung” (kakek), “parompa” (selendang) menjadi “paroppa” (selendang), “ompot” (cepat) menjadi “oppot” (cepat).

Singkatnya, kata dalam bahasa Mandailing yang apabila konsonan sengau “n” bertemu konsonan hambat “t” di tengah kata, akan berganti menjadi konsonan “t” dalam bahasa Angkola. Begitu juga dengan konsonan sengau “m” yang bertemu konsonan hambat “p” akan berganti menjadi konsonan “p”.

Bagaimana? Nggak ribet tapi ribet, kan?

#2 Logat dan intonasi

Selain kata yang berbeda satu dua huruf, bahasa Angkola dan Mandailing juga berbeda dari segi logat dan intonasi. Logat bahasa Mandailing biasanya seperti orang bernyanyi dan mengaji serta intonasinya cenderung lebih lembut.

Misalnya kalimat, “Nantulang, asi ngara wi-fi nai i?” (Bibi, kenapa wi-fi nya tidak bisa?). Kalimat tersebut diucapkan pelan seperti orang yang bersenandung dengan lembut. Sementara logat bahasa Angkola masyarakat Kota Padangsidempuan dan Tapanuli Selatan cenderung lebih tegas dengan intonasi seperti orang yang marah. Misalnya kalimat, “Bagas do aek on?” (Apakah air ini dalam?). Kalimat tersebut diucapkan secara tegas.

Begitu juga dengan logat bahasa Angkola masyarakat Padang Lawas dan Padang Lawas Utara yang unik karena mendadak panjang dan mendadak cepat. Selain itu, intonasinya kadang tinggi dan kadang rendah. Misalnya kalimat, “Inda boto-botoi!” (Tidak mau tahu). Kalimat tersebut diucapkan inda-boto-boooo-toi.

Bagaimana? Nggak ribet tapi ribet, kan?

Hal unik dari bahasa Angkola dan Mandailing yakni tidak mengenal bahasa yang sopan. Tidak seperti suku Jawa yang sudah dianggap sopan ketika menggunakan kromo inggil saat berbicara dengan orang yang lebih tua atau terhormat. Sopan tidaknya bahasa Angkola dan Mandailing tergantung panggilan kekerabatan (partuturan) dan intonasi yang digunakan. Tidak peduli apakah bahasa yang digunakan merupakan bahasa Angkola dan Mandailing yang halus seperti yang digunakan di rumah adat atau bahasa kasar yang sering digunakan di lapo tuak, yang penting ada partuturan dalam kata atau kalimat yang diucapkan dan dengan nada yang tidak menantang.

Partuturan yang benar dan intonasi yang tepat menjadi tolok ukur bahasa yang sopan. Namun, ribetnya partuturan dalam suku Angkola dan Mandailing membikin kepala pusing sehingga sering dianggap tidak sopan karena tidak tahu partuturan. Panggilan paman saja ada empat macam yaitu amang uda, amang tua, amang boru, dan tulang. Agar partuturannya benar, kita harus tahu paman tersebut berasal dari pihak ayah atau pihak ibu. Belum lagi ribetnya partuturan berbeda marga dan semakin kacau lagi ketika ayah dan ibu memiliki marga yang sama. Pusinggg…!!!

*Terminal Mulok adalah segmen khusus yang mengulas tentang bahasa dari berbagai daerah di Indonesia dan dibagikan dalam edisi khusus Bulan Bahasa 2021.

BACA JUGA Secara Gramatika, Orang Minang Dituntut Alergi terhadap Huruf ‘R’. Terminal Mulok #10 dan tulisan Alpi Anwar Pulungan lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 20 Maret 2021 oleh

Tags: Bahasa Angkolabahasa MandailingTerminal Mulok
Alpi Anwar Pulungan

Alpi Anwar Pulungan

Mahasiswa yang merantau ke Malang hanya karena membaca novel Apa pun Selain Hujan.

ArtikelTerkait

Kosakata Ngapak Banjarnegara Tentang Kesehatan yang Kerap Saya Temui Ketika Dinas di UGD. Terminal Mulok #13 terminal mojok

Kosakata Ngapak Banjarnegara Tentang Kesehatan yang Kerap Saya Temui Ketika Dinas di UGD. Terminal Mulok #13

20 Maret 2021
bahasa betawi terminal mulok terminal mojok

Mau Pakai Dialek Betawi ‘Iye’ atau Betawi ‘Ora’? Ini Panduannya. Terminal Mulok #05

17 Maret 2021
Lebih Beringas dengan Umpatan Khas Banyumas. Terminal Mulok #07 mojok.co/terminal

Lebih Beringas dengan Umpatan Khas Banyumas. Terminal Mulok #07

18 Maret 2021
Wong Serang Tanpa 'Geh' Bagai Dunia Maya Tanpa Terminal Mojok, Nggak Lengkap! Bahasa Serang Terminal Mulok #09 terminal mojok

Wong Serang Banten Tanpa ‘Geh’ Bagai Dunia Maya Tanpa Terminal Mojok, Nggak Lengkap! Terminal Mulok #09 

19 Maret 2021
Perseteruan antara Mertua Ngapak dan Mantu Suroboyoan. Terminal Mulok #15 mojok.co/terminal

Perseteruan antara Mertua Ngapak dan Mantu Suroboyoan. Terminal Mulok #15

21 Maret 2021
keragaman kosakata bahasa jawa terminal mojok

Keragaman Kosakata Bahasa Jawa Bikin Kumpul-kumpul Jadi Masalah Asusila. Terminal Mulok #14

21 Maret 2021
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
Kosakata Ngapak Banjarnegara Tentang Kesehatan yang Kerap Saya Temui Ketika Dinas di UGD. Terminal Mulok #13 terminal mojok

Kosakata Ngapak Banjarnegara Tentang Kesehatan yang Kerap Saya Temui Ketika Dinas di UGD. Terminal Mulok #13

keragaman kosakata bahasa jawa terminal mojok

Keragaman Kosakata Bahasa Jawa Bikin Kumpul-kumpul Jadi Masalah Asusila. Terminal Mulok #14

Membebaskan Kaum yang Pakai Macbook dari Stigma Gaya-gayaan doang mojok.co/terminal

Membebaskan Kaum yang Pakai Macbook dari Stigma Gaya-gayaan doang

Terpopuler Sepekan

Terminal Ledeng: Terminal Multifungsi di Pinggiran Kota Bandung yang Bukan Sekadar Tempat Ngetem Angkot

Terminal Ledeng Bandung: Terminal Multifungsi di Pinggiran Kota Bandung yang Bukan Sekadar Tempat Ngetem Angkot

12 Juni 2025
Banyudono, Kecamatan “Mewah” di Pinggiran Boyolali yang Jarang Dilirik Orang Mojok.co

Banyudono, Kecamatan “Mewah” di Pinggiran Boyolali yang Jarang Dilirik Orang

14 Juni 2025
Orang Lemah Nggak Cocok Hidup di Bogor (Unsplash)

4 Pertanyaan Memuakkan yang Ditanyakan Berulang-ulang pada Orang Bogor

11 Juni 2025
5 Roti Ini Sebaiknya Bertobat, Ada yang Bohong dan Penuh Jebakan

5 Roti Ini Sebaiknya Bertobat, Ada yang Bohong dan Penuh Jebakan

15 Juni 2025
Orang Kampung Pertama Kali Jajan Starbucks Kebingungan, Kebanyakan Tawaran Tambahan dan Penamaan Ukuran Minuman yang Aneh. Bikin Kapok! Mojok.co

Kebingungan Orang Kampung Pertama Kali Jajan Starbucks, Kebanyakan Penawaran dan Istilah Aneh

12 Juni 2025
3 Titik di Kampus yang Paling Rawan untuk Berbuat Mesum (Unsplash)

3 Titik di Kampus yang Paling Rawan untuk Berbuat Mesum

14 Juni 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=jxGwBYZnCJg

DARI MOJOK

  • Muslihat Penulisan Ulang Sejarah Mei 1998: Memberikan Penghargaan kepada Soeharto dan Menyangkal Bukti Pemerkosaan
  • Setia Temani Pacar dari Gagal CASN hingga Nganggur Lama, Setelah Jadi ASN Malah Ditinggal Bahagia sama Orang Lain
  • Dapat Kelompok KKN “AFK” dan “Nggak Napak Tanah” Itu Seburuk-buruknya Nasib: Merepotkan Teman dan Warga Cuma Demi Nilai A
  • Nopek Novian: Godfather Konten Kampung yang Panen Dolar
  • Merelakan Kuliah S3 usai Lolos CASN adalah Pilihan Realistis di Tengah Kondisi Negeri yang Semrawut, meski Penempatan Tak Sesuai Harapan
  • Ditolak Kampus PTN, Kini Malah Menciptakan Ide Bisnis Menjanjikan: Modal Iseng, Bisa Kantongi Rp50 Juta Pertama di Usia 20

AmsiNews

  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
  • Laporan Transparansi
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.