Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Mengenal Makna Joglo, Rumah Tradisional Khas Jawa

Aminah Sri Prabasari oleh Aminah Sri Prabasari
21 September 2021
A A
Mengenal Makna Joglo, Rumah Tradisonal Khas Jawa terminal mojok
Share on FacebookShare on Twitter

Lahir dan besar di rumah joglo, saya jadi sangat mengenal plus minus rumah tipe ini. Rumah yang dibangun tahun 1901 itu sekarang sudah tidak ada, tapi saya masih mengingat kerasnya kayu jati tua yang menjadi tiang penyangga dan kerepotan bapak tukang tiap kali ada genteng yang bocor.

Bangunannya sudah menyesuaikan dengan zaman dan kebutuhan penghuninya. Tidak ada pendapa yang terbuka dan senthong dipakai untuk kamar tidur, jadi tidak ada bangunan gandhok yang terpisah di bagian samping yang bakunya digunakan untuk kamar tidur. Meski demikian tetap saja dalam kenangan masa kecil saya rumah joglo adalah bangunan yang tak praktis.

Mungkin di antara kalian ada yang bertanya-tanya, sebenarnya bagaimana lay out rumah joglo yang baku? Rumah joglo yang baku terdiri dari 8 bagian berikut:

Lawang: pintu atau pintu gerbang.

Pendapa: digunakan untuk menerima tamu dan acara formal.

Pringgitan: bangunan yang menghubungkan pendapa dengan dalem (sebagai rumah utama).

Emperan: teras luar yang menyatu dengan rumah utama.

Dalem: rumah utama (terbagi menjadi bagian depan, tengah, dan belakang).

Baca Juga:

3 Hal tentang Perumahan Cluster yang Bikin Orang-orang Bepikir Dua Kali sebelum Tinggal di Sana

Ketika Ibu Rumah Tangga Bisa Membeli Rumah dari Mengumpulkan Sampah

Senthong: bagian belakang dalem, biasanya digunakan untuk kamar tidur.

Gandhok: bangunan tambahan di sisi kanan dan kiri dalem, digunakan untuk kamar tidur.

Pawon: dapur, bangunan terpisah yang terletak di paling belakang dan biasanya terdapat kamar mandi serta sumur.

Kalian juga bisa melihat lay out rumah joglo di sini.

Menyambung bangunan utama rumah joglo yang saya tinggali, ada bangunan tambahan dengan atap tipe kampung untuk pawon dan gudang. Nah, rumah kampung ini lebih praktis perawatan dan perbaikannya. Lantaran masih kecil, tubuh saya pendek, rumah joglo terasa tak nyaman karena langit-langitnya tinggi sementara rumah kampung terasa jauh lebih ramah. Rumah joglo punya empat tiang utama, sedangkan rumah kampung berbentuk memanjang dengan minimal empat tiang (dan umumnya dibuat dengan delapan tiang).

Saya sering bertanya-tanya saat masih kecil, kenapa atap rumah berbentuk joglo, faedahnya apa? Pernah suatu kali saya usul atap joglo dipotong dan diratakan saja, “Omahe wong Jowo yo ngene iki, Nduk,” jawab almarhum Mbah Kakung. Akan tetapi, setelah beranjak besar dan mulai membaca beragam buku, saya baru tahu ternyata rumah joglo punya makna tersendiri untuk masyarakat Jawa.

Makna rumah joglo #1 melestarikan warisan leluhur

Secara historis, rumah joglo diadaptasi dari bangunan punden berundak (atau disebut juga teras berundak) zaman megalitikum pra-Hindu-Buddha. Jauh bener zaman megalitilikum? Faktanya demikian. Tersebar di Jawa dan Sumatra, punden berundak merupakan bangunan suci, kata “pundèn” (atau pundian) berasal dari bahasa Jawa “pepundèn” yang berarti objek-objek pemujaan.

Setelah beragam agama masuk ke Nusantara, struktur bangunan dan atap yang tinggi ini tetap diadaptasi menjadi bangunan untuk tinggal dan beribadah. Konsep yang terdapat pada punden berundak adalah leluhur berada di tempat yang tinggi, yang kemudian dikerucutkan menjadi puncak gunung.

Makna rumah joglo #2 melambangkan gunung

Budaya Jawa memang erat dengan simbol. Demikian juga dengan atap joglo, melambangkan gunung yang sangat penting bagi kehidupan orang Jawa. Joglo sendiri pun berasal dari kata Tajug Loro (Juglo) yang artinya dua gunung. Tidak hanya atap joglo, tradisi kuliner Jawa juga mengadaptasi gunung ke dalam bentuk tumpeng.

Kenapa gunung dianggap penting oleh masyarakat Jawa? Gunung dianggap mewakili hal-hal yang bersifat esoteris. Di masa lalu, raja-raja menyepi ke gunung atau pegunungan untuk semedi, bangunan suci juga terletak di tempat yang lebih tinggi, demkian pula dengan makam raja-raja. Perspektif gunung sebagai tempat sakral bagi masyarakat Jawa tidak bisa dilepaskan dari kepercayaan lama yang mengandung unsur agama Hindu, namun juga tetap bertahan sebagai budaya setelah era Mataram Islam. Gunung Merapi misalnya, dianggap sebagai kosmologi kehidupan Keraton Mataram, sebagai poros spiritual utara-selatan.

Makna rumah joglo #3 struktur rumah mewakili nilai hidup dan norma sosial

Rumah joglo ditopang oleh empat tiang utama, dikenal dengan istilah soko guru, mewakili empat penjuru mata angin. Masyarakat Jawa menganggap rumah sebagai tempat perlindungan. Terdapat tiga pintu utama, yaitu pintu utama di tengah dan di kedua sisi (kanan dan kiri). Hal ini mewakili ambience keterbukaan orang Jawa dengan tamu. Sebelum masuk lewat pintu, ada emperan atau teras luar, ini juga melambangkan penghuni rumah yang siap berinteraksi dengan lingkungan di sekitarnya (berbeda dengan pendapa yang lesehan, di emperan selalu terdapat meja dan kursi).

Selain bangunan utama berbentuk joglo, biasanya ada bangunan tambahan sebagai dapur yang dianggap “rahasia rumah” dan tak boleh terlihat dari luar atau rumah bagian depan yang dipakai untuk menerima tamu. Oleh karena itu, saat menjamu tamu biasanya makanannya yang diantar ke depan. Selain dapur, bagian profan di rumah joglo adalah sumur dan kamar mandi, makanya letaknya selalu di bagian paling belakang.

*****

Rumah tradisional khas Jawa tidak hanya joglo. Ada rumah limasan dengan atap berbentuk limas. Rumah kampung dibangun dengan empat tiang atau kelipatannya. Rumah panggang pe, dibangun dengan empat atau enam tiang yang biasanya dipakai untuk pos ronda atau warung. Dan rumah tajug yang dibangun dengan atap tinggi berbentuk segitiga, digunakan untuk beribadah, contoh bangunannya Masjid Agung Demak.

Rumah tradisional sebagai bagian dari identitas budaya tidak bisa hanya dilihat sebagai tempat berteduh saja, bukan juga soal selera pemiliknya. Rumah dianggap mewakili nilai hidup dan norma sosial. Selain itu, rumah juga ditempatkan sebagai penghubung antara penghuninya dengan leluhur dan bumi tempat ia lahir, karena itu bentuk bangunannya juga harus menyesuaikan dengan kondisi alam.

Jadi, rumah tradisional khas Jawa yang mana yang sudah pernah kamu lihat? Sila tulis di kolom komentar!

Sumber Gambar: YouTube Bimbel ComAd

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 21 September 2021 oleh

Tags: adat jawajogloRumah
Aminah Sri Prabasari

Aminah Sri Prabasari

Perempuan yg merdeka, pegawai swasta yg punya kerja sambilan, pembaca yg sesekali menulis.

ArtikelTerkait

Bisnis Toilet Umum Adalah Ide Usaha Terbaik untuk Rumah Dekat Tempat Wisata. Meski Kerap Dipandang Sebelah Mata, Cuannya Lumayan

Bisnis Toilet Umum Adalah Ide Usaha Terbaik untuk Rumah Dekat Tempat Wisata. Meski Kerap Dipandang Sebelah Mata, Cuannya Lumayan

12 Agustus 2024
Tips Beli Rumah biar Nggak Tertipu Harga Murah terminal mojok.co

Tips Beli Rumah biar Nggak Tertipu Harga Murah

16 April 2021
Daripada Ngontrak, Mending Langsung Beli Rumah di Cikarang. Banyak Untungnya!

Daripada Ngontrak, Mending Langsung Beli Rumah di Cikarang. Banyak Untungnya!

17 Desember 2023
Perempuan yang Suka Beres-beres di Rumah Pacarnya Itu Buat Apa, sih? Terminal Mojok

Perempuan yang Suka Beres-beres di Rumah Pacarnya Itu buat Apa, sih?

29 Maret 2022
MTV Cribs, Acara Lawas yang Mengajak Kita untuk Bersyukur

MTV Cribs, Acara Lawas yang Mengajak Kita untuk Bersyukur

1 Juni 2022
Rumah Joglo Memang Unik, tapi Nggak Semua Orang Cocok Termasuk Saya Mojok.co

Rumah Joglo Memang Unik, tapi Nggak Semua Orang Cocok Termasuk Saya

29 September 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Alasan Orang Solo Lebih Hafal Jalan Tikus daripada Jalan Utama

Alasan Orang Solo Lebih Hafal Jalan Tikus daripada Jalan Utama

30 November 2025
6 Hal Sepele, tapi Menyebalkan Saat Zoom Meeting Mojok

6 Hal Sepele, tapi Menyebalkan Saat Zoom Meeting

30 November 2025
Tidak seperti Dahulu, Jalanan di Solo Kini Menyebalkan karena Semakin Banyak Pengendara Nggak Peka Mojok.co

Tidak seperti Dahulu, Jalanan di Solo Kini Menyebalkan karena Semakin Banyak Pengendara Nggak Peka

1 Desember 2025
Bukan Hanya Perpustakaan Daerah, Semua Pelayanan Publik Itu Jam Operasionalnya Kacau Semua!

Bukan Hanya Perpustakaan Daerah, Semua Pelayanan Publik Itu Jam Operasionalnya Kacau Semua!

1 Desember 2025
4 Aturan Tak Tertulis Berwisata di Jogja agar Tetap Menyenangkan Mojok.co

4 Aturan Tak Tertulis Berwisata di Jogja agar Liburan Tetap Menyenangkan

30 November 2025
Menengok Bagaimana Penjaga Palang Kereta Api Bekerja, Termasuk Berapa Gajinya dan Gimana Cara Mendaftarnya  

Menengok Bagaimana Penjaga Palang Kereta Api Bekerja, Termasuk Berapa Gajinya dan Gimana Cara Mendaftarnya  

1 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.