Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Gaya Hidup

Mengacungkan Jari Tengah Saat Foto Ngapain, sih? Ngajak Ribut?

Kuncoro Purnama Aji oleh Kuncoro Purnama Aji
29 Juni 2021
A A
Mengacungkan Jari Tengah Saat Foto Ngapain, sih_ Ngajak Ribut_ terminal mojok
Share on FacebookShare on Twitter

Pasti kita pernah melihat dalam sebuah foto bersama atau foto perseorangan, di mana ada yang berpose dengan mengacungkan jari tengahnya. Bahkan saya sering menjumpai profile picture seseorang di medsos yang juga berpose demikian. Memangnya buat apa sih orang-orang melakukan itu? Buat gaya-gayaan atau mau ngajak berantem?

Di sebagian besar negara di dunia, gestur mengacungkan jari tengah merupakan sebuah simbol yang memiliki arti sebuah penghinaan. Apalagi dalam budaya barat. Jika seseorang mengacungkan jari tengahnya kepada orang lain, hal tersebut merupakan sebuah ajakan untuk berkelahi.

Arti simbol jari tengah tersebut juga diamini sebagai hal negatif dalam budaya kita. Orang-orang kita biasa menggunakan gestur ini untuk mengejek atau menantang gelut seseorang. Tak jarang, peristiwa geger geden juga dapat dipicu karena gestur ini.

Jika kita sudah sepakat bahwa gestur mengacungkan jari tengah merupakan simbol yang negatif, kok masih ada orang-orang yang bangga menggunakannya ketika berfoto? Orang-orang ini sebenarnya paham nggak, sih, dengan arti simbol ini? Apa jangan-jangan mereka cuma ikut-ikutan biar dianggap rebel? Kalau memang itu alasannya, mending segera tobat, deh.

Ada yang bilang orang-orang menggunakan gestur ini supaya dianggap sebagai badboy atau badgirl. Supaya kelihatan “edgy”, katanya. Sorry, Boss. Kalian nggak terlihat keren dengan begituan, malah keliatan norak dan aneh tahu.

Hal ngeselin dari orang-orang ini adalah mereka sering menggunakan gestur ini pada situasi yang nggak tepat. Misalnya dalam sebuah sesi foto bersama. Ketika semua orang berpose dengan simbol “peace”. Terkadang ada satu orang yang justru malah mengacungkan jari tengahnya. Ini maksudnya apa coba? Simbol peace ini, kan, artinya perdamaian, malah dirusak dengan satu orang yang mengacungkan jari tengahnya. Mbok kalau mau gaya-gayaan jangan berlebihan gitu.

Saya punya beberapa pertanyaan dan kecurigaan untuk orang yang suka berfoto demikian.  Apalagi untuk orang-orang yang menggunakannya sebagai profile picture medsosnya.

Pertama, setenang apa sih hidup kalian? Kok sampai pajang foto dengan gestur jari tengah ini untuk PP kalian. Hidup ini tuh berat lho, Bro, apalagi kalau punya banyak masalah. Terkadang satu masalah saja sudah bikin pusing. Memangnya hidup kalian terlalu tenang apa sehingga berusaha untuk cari-cari keributan?

Baca Juga:

Larangan Gaya Foto ASN Jelang Pemilu 2024 Bawa Berkah bagi Saya

Ngapain Foto Bareng Pejabat? Ribet dan Nggak Ada Untungnya!

Secara nggak langsung, dengan memajang PP berpose mengangkat jari tengah, kalian tuh sama saja nantangin orang yang melihat foto kalian, lho. Jika setiap orang yang melihat foto tersebut merasa tertantang gimana? Mau kalian kena masalah sana-sini? Orang-orang sekarang tuh banyak yang bersumbu pendek, Bro. Saling tatap mata saja bisa bikin ribut, apalagi diacungin jari tengah.

Kedua, orang seperti apa sih kalian di tongkrongan? Curiga saya, mereka ini adalah orang yang nggak asyik di tongkrongan. Biasanya orang kayak gini adalah mereka yang paling merasa sok daripada orang lain. Mereka selalu ingin terlihat yang paling berani, tapi sebenarnya cuma omong kosong.

Orang-orang kayak gini tuh biasanya yang selalu jadi bahan omongan di tongkrongan kalau dia nggak ikut nongkrong. Sebenarnya teman-temannya sudah pada capek dan merasa anah dengan kelakuannya. Pada nggak berani bilang saja.

Jujur, saya lebih respect dengan orang-orang yang berfoto dengan pose standard. Seperti tangan menggengam, jempol jari terangkat, atau bahkan yang tanpa berpose sama sekali. Walaupun terlihat kaku, tapi setidaknya ada hal positif yang diperjuangkan.

Saran saya buat kalian yang masih pakai gestur ini dalam berfoto, mending berhenti, deh. Sudah ada contoh nyata efek buruk dari simbol-simbol nakal kayak gini. Salah satunya simbol “salam jempol kejepit”. Tahu, kan, nasib orang yang mempopulerkan simbol ini kayak gimana sekarang? Jadi nggak usah sok-sokan lah.

BACA JUGA Susahnya Punya Dosen yang Pro Presiden, tapi Selalu Merasa Netral dan tulisan Kuncoro Purnama Aji lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 19 Oktober 2021 oleh

Tags: fotogaya fotoGaya Hidup Terminalgesturjari tengah
Kuncoro Purnama Aji

Kuncoro Purnama Aji

Pengais rezeki.

ArtikelTerkait

Zoom, Skype, Teams, Google Meet: Mana Aplikasi Video Conference yang Lebih Nyaman Digunakan? terminal mojok.co

Zoom, Skype, Teams, Google Meet: Mana Aplikasi Video Conference yang Lebih Nyaman Digunakan?

13 Agustus 2021
4 Golongan Peternak Lele Dilihat Dari Perilaku dan Metode Budidaya Yang Digunakan terminal mojok

Ternak Lele Jangan Dicari Untungnya, Cari Keringatnya Saja

15 Juni 2021
Berkat Resep Jebolan MasterChef Indonesia, Saya Jadi Kecanduan Masak terminal mojok

Berkat Resep Jebolan MasterChef Indonesia, Saya Jadi Kecanduan Masak

24 Mei 2021
Mengenal Keun-jeol, Cara Memberi Penghormatan Tertinggi Ala Budaya Korea terminal mojok (1)

Mengenal Keun-jeol, Cara Memberi Penghormatan Tertinggi Ala Budaya Korea

24 Juli 2021
3 Jenis Orang yang Bikin Saya Malas Belanja di Supermarket terminal mojok

3 Jenis Orang yang Bikin Saya Malas Belanja di Supermarket

15 Juni 2021
3 Tipe Calon Pembeli Toko Keperluan Muslim yang Bikin Jengkel terminal mojok

3 Tipe Calon Pembeli Toko Keperluan Muslim yang Bikin Jengkel

7 Agustus 2021
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Menanti Gojek Tembus ke Desa Kami yang Sangat Pelosok (Unsplash)

“Gojek, Mengapa Tak Menyapa Jumantono? Apakah Kami Terlalu Pelosok untuk Dijangkau?” Begitulah Jeritan Perut Warga Jumantono

29 November 2025
Sudah Saatnya Bandara di Indonesia Menjadi Ruang untuk Mempopulerkan Makanan Khas Daerah

Sudah Saatnya Bandara di Indonesia Menjadi Ruang untuk Mempopulerkan Makanan Khas Daerah

3 Desember 2025
Menambah Berat Badan Nyatanya Nggak Sesederhana Makan Banyak. Tantangannya Nggak Kalah Susah dengan Menurunkan Berat Badan

Menambah Berat Badan Nyatanya Nggak Sesederhana Makan Banyak. Tantangannya Nggak Kalah Susah dengan Menurunkan Berat Badan

29 November 2025
5 Hal yang Bikin Orang Solo Bangga tapi Orang Luar Nggak Ngerti Pentingnya

5 Hal yang Bikin Orang Solo Bangga tapi Orang Luar Nggak Ngerti Pentingnya

29 November 2025
Saya Setuju Jika Tidak Boleh Menolak Pembayaran Uang Tunai, tapi Pembeli juga Harus Memperhatikan Hal Ini!

Saya Setuju Jika Tidak Boleh Menolak Pembayaran Uang Tunai, tapi Pembeli juga Harus Memperhatikan Hal Ini!

28 November 2025
Lamongan Megilan: Slogan Kabupaten Paling Jelek yang Pernah Saya Dengar, Mending Diubah Aja Mojok.co Semarang

Dari Wingko Babat hingga belikopi, Satu per Satu yang Jadi Milik Lamongan Pada Akhirnya Akan Pindah ke Tangan Semarang

30 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana
  • Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih
  • Cerita Relawan WVI Kesulitan Menembus Jalanan Sumatera Utara demi Beri Bantuan kepada Anak-anak yang Terdampak Banjir dan Longsor


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.