Bukan Presiden Jokowi namanya kalau tidak penuh kode. Setiap lakunya seperti begawan yang menulis kitab. Tidak ada perilaku Jokowi yang lepas dari pesan tersembunyi. Setiap tutur katanya bisa ditafsir beragam seperti sabda Nabi. Jangankan Omnibus Law yang multitafsir, melepas katak saja bisa ditafsir sebagai ideologi “cebongisme”.
Kehadiran Presiden Jokowi sebagai saksi pernikahan Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah juga membawa pesan mendalam. Sayang sekali, mata Anda yang tertutup tabir kemiskinan yang struktural dan kultural tidak akan mampu membaca pesan blio. Yang ada, hanya Anda yang bersungut-sungut memandang Jokowi berlebihan dan pilih kasih.
Seberapa penting pernikahan Atta dan Aurel sampai membuat Jokowi turun dari takhta dan menjadi saksi nikah? Bahkan turut mengajak Prabowo Subianto yang pernah jadi lawan politiknya. Bahkan akun Sekretariat Negara RI ikut membagikan momen pernikahan ini.
Ya, kalau Anda hanya paitan sengit, pesan misterius Presiden Jokowi akan terlewatkan. Wajar sih, karena tidak ada alasan untuk tidak paitan sengit. Yang kampret akan sengit Jokowi, cebongers akan sengit Prabowo, dan manusia berakal sehat akan sengit Atta Halilintar. Namun, tahan dulu emosi Anda dan bersama membaca pesan yang Presiden Jokowi bawa dalam pernikahan yang ditaksir menghabiskan biaya miliaran ini.
Kaesang, Anda sedang dikritik habis-habisan
Pesan pertama jelas tertuju pada Kaesang Pangarep. Si juragan pisang yang bekerja sebagai anak Presiden Jokowi ini jelas tertohok dengan kehadiran bapaknya dalam pernikahan Atta dan Aurel. Di tengah kesibukan sang bapak mengurus negara yang sedang embuh ini, kok masih sempat datang ke pernikahan bahkan jadi saksi.
Jelas Jokowi sedang mengkritik pemilik Sang Pisang ini. Jokowi menunjukkan kerinduan untuk menggelar pernikahan sampai harus datang ke pernikahan rakyat jelata. Harusnya dalam waktu dekat Jokowi bisa mantu dan menggelar resepsi. Namun, malah Kaesang bikin malu dengan perilaku ghosting-nya. Jokowi harus meredam keinginan duduk di sebelah pelaminan putranya karena sang putra malah tinggal glanggang colong playu.
Ya sudah, Presiden Jokowi terpaksa datang ke pernikahan anak orang biar tidak ngen-ngen resepsi.
Semua lancar selama di-endorse negara
Pesan ini harusnya tidak terlewat dari mata Anda. Apalagi ketika Anda menelisik beberapa waktu silam ketika banyak pernikahan ketiban masalah. Acara yang sejatinya ingin merayakan dua insan yang bersatu sekaligus flexing ini harus dibubarkan karena melanggar prokes.
Tidak hanya dibubarkan, bahkan harus membayar denda. Ada juga yang harus mendekam di penjara. Tapi kok pernikahan Atta dan Aurel kok baik-baik saja, ya?
Jelas baik, lha wong di-endorse negara langsung. Presiden Jokowi saja berkenan hadir dan akun kenegaraan ikut mengendorse pernikahan mereka. Ini adalah pesan dari Presiden Jokowi untuk rakyat Indonesia: negara sedang open endorsement!
Pernikahan sih sepele, urusan lain juga akan lancar selama di-endorse negara. Mengumpulkan massa tanpa peduli prokes, menjadi aman tak terancam pandemi karena diadakan negara. Urusan limbah batu bara dan sawit akan jadi barang aman kalau di-endorse negara. Perkara impor bahan pokok semacam garam, tinggal dijadikan konten hukum oleh negara.
Tapi kira-kira, berapa ya tarif red card Indonesia dan Presiden Jokowi?
Indonesia sedang baik-baik saja
Ini pesan untuk Anda yang pesimisnya abadi pada Indonesia. Jokowi sedang menunjukkan bahwa Indonesia sedang baik-baik saja. Saking baiknya, Jokowi bisa meluangkan waktu untuk jadi saksi pernikahan Atta dan Aurel.
Padahal ibu saya bisa putar balik di tengah perjalanan menuju kondangan hanya karena lupa mematikan kompor. Lha kalau sekelas Presiden Jokowi, kan pertaruhannya Indonesia. Kalau sampai Jokowi bisa santai saja untuk kondangan, pastinya Indonesia memang baik-baik saja
Meskipun NTT sedang luluh lantak diterpa banjir bandang, yah baik-baik saja. Meskipun kebebasan beribadah sedang terancam kelompok radikal, tetap baik-baik saja. Meskipun pandemi Covid-19 masih mengancam, selalu baik-baik saja. Pokoknya jangan ngeyel, Indonesia sedang baik-baik saja.
Tetap percaya Indonesia baik-baik saja. Tetap teguh percaya pada kepemimpinan Presiden Jokowi. Bismillah otewe komisaris BUMN!
Presiden Jokowi-Prabowo akur? Jangan-jangan mereka akan….
Sudah-sudah, saya tahu apa yang Anda pikirkan. Tak perlu disebutkan, toh Presiden sudah menolak kemungkinan itu. Sudah tidak perlu bermimpi mereka berdua jadi itu. Sudah-sudah, kok semua selalu dihubung-hubungkan pada urusan itu.
Sumber Gambar: Instagram Atta Halilintar
BACA JUGA 4 Hal yang Harus Kita Siapkan Jelang Pernikahan Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah dan tulisan Prabu Yudianto lainnya.