Coba deh perhatiin kios buah deket rumah kalian, pasti di sana juga jualan kerupuk, kan? Ya, kan?
Salah satu usaha yang bakal terus ada karena dicari banyak orang adalah jualan buah. Kita semua tahu bahwa buah-buahan memiliki beragam manfaat bagi tubuh kita. Misalnya, sebagai sumber vitamin dan gizi, sumber antioksidan, dan bahkan bisa mencegah penyakit tertentu. Saya nggak ngomong sembarangan, kalian bisa baca manfaat lebih jelasnya di website Kemenkes. Maka nggak usah heran kalau buah-buahan laris manis di pasaran.
Kita bisa membeli buah dengan mudah, salah satunya di kios buah pinggir jalan. Tapi, sadar nggak sih kalau para pedagang buah yang buka kios ini biasanya juga berjualan makanan lain yang kalau dipikir agak nggak nyambung. Iya, makanan yang saya maksud adalah kerupuk.
Pasti kalian pernah lihat kan ada bungkusan kerupuk di kios buah. Jenisnya bermacam-macam, nggak cuma kerupuk putih. Ada yang warna-warni, yang cokelat panjang, yang katanya digoreng dengan pasir, pokoknya macam-macam, deh. Kenapa jualan buah ditemani kerupuk, ya? Ada hubungan apa antara buah dengan kerupuk?
Daftar Isi
Selain bisa dimakan langsung, buah juga bisa dijadikan rujak. Nah, makan rujak enaknya ditemani kerupuk
Alasan pertama kenapa banyak kios buah juga menjual kerupuk karena kerupuk bisa dijadikan teman makan rujak buah. Maksudnya begini, selain bisa dimakan langsung atau diolah menjadi jus, buah juga bisa dijadikan rujak. Beberapa buah yang dijadikan rujak seperti mangga, jambu biji, nanas, pepaya, kedondong, dll., memang enak banget disantap dengan bumbu rujak yang terbuat dari campuran gula jawa dan cabai.
Nah, supaya acara makan rujak semakin sempurna, kerupuk juga kerap dijadikan teman makan yang tepat. Yang dipakai buat makan bareng rujak biasanya kerupuk mawar atau kerupuk putih bulat yang biasa dimasukkan dalam kaleng besar warna biru. Cara makannya ya tinggal dicocol saja dengan bumbu rujak. Hmmm, kriuk-kriuk manis pedas. Sedaaap.
Makanya kenapa di kios buah kita juga bisa menemukan banyak kerupuk digantung, ya salah satu alasannya ini. Pembeli yang pengin beli buah-buahan buat dirujak bisa sekalian beli kerupuk buat teman makan rujak. Nggak perlu mondar-mandir ke tukang buah terus ke warung cuma buat beli kerupuknya. One stop shopping gitu, deh.
Biar tampilan kios buah nggak kelihatan sepi
Alasan kedua kenapa kios buah juga jualan kerupuk kemungkinan biar nggak kelihatan sepi. Tahu sendiri ya display kios buah itu kan monoton. Paling mentok ya buah disusun di meja atau rak yang menempel ke dinding. Ada juga sih buah yang dimasukkan ke dalam showcase gitu, biasanya kayak stroberi, anggur, atau buah yang sudah dipotong-potong. Hal ini membuat bagian atas kios jadi terlihat kosong dari kejauhan.
Nah, supaya kelihatannya nggak kosong-kosong amat, penjual buah memanfaatkan space kosong tersebut buat memajang buah yang bisa digantung seperti pisang, anggur, atau apel hijau yang sudah dimasukkan plastik. Tapi masalahnya nggak semua buah bisa dipajang dengan cara digantung. Yakali durian yang sebesar bola basket itu dipajang dengan cara digantung juga. Kalau duriannya jatuh terus kena kepala pembeli gimana coba?
Makanya supaya display bagian atas kelihatan penuh, kerupuk ikut digantung bersama pisang, anggur, dkk., di kios buah. Jadinya sekalian jualan, deh. Plastik-plastik kerupuk yang digantung ini membuat kios jadi kelihatan meriah. Apalagi kalau kerupuknya berwarna-warni nggak monoton putih saja. Pembeli yang lewat pun jadi tertarik untuk mampir.
Ya terserah yang punya kios mau jualan apa lagi selain buah
Alasan terakhir ya memang pemilik kiosnya mau jualan kerupuk juga selain jualan buah. Alasan ini saya rasa valid, sih. Di zaman seperti sekarang ini, persaingan bisnis semakin ketat. Para pemilik usaha harus pintar-pintar melihat pasar dan mencari kesempatan.
Jualan kerupuk dinilai bisa buat tambah-tambah keuntungan pemilik kios buah. Sebab, banyak orang yang mencari kerupuk untuk dikonsumsi sehari-hari. Makanan yang terbuat dari adonan tepung ini bisa dijadikan teman makan dalam berbagai suasana, lho. Terminal Mojok pernah membahas hal tersebut. Selain itu siapa sih yang nggak suka kerupuk? Dikasih kecap doang juga sudah enak.
Jadi, itulah beberapa alasan kenapa kerupuk juga ikut dijual di kios buah. Sebenarnya apa pun yang dijual di kios buah, yang penting bisa bermanfaat bagi banyak orang. Jangan sampai malah memberi mudarat bagi penjual maupun pembeli. Itu yang harus dihindari.
Penulis: Intan Ekapratiwi
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA Kasta Kerupuk Urut dari yang Paling Enak Sampai yang Bikin Ngilu.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.