Kemarin saya dibuat tertawa geli oleh salah satu sender akun menfess FWB di Twitter. Pasalnya, blio mengunggah ID card disertai tweet yang saya rasa kurang pas jika dikirimkan ke akun menfess FWB alias Friends With Benefits.
Fwb! Hai, selamat pagi para budak korporat yang baru boleh izin kalau udah drop bangetttt kesehatannya!! Ayo semangat!! Ingat, ada keluarga boss yang harus kita sejahterakan!! Semangaaattt!!! pic.twitter.com/beA6IJQOQE
— FRIENDS WITH BENEFITS! (@FWBESS) October 14, 2021
Dalam unggahan tersebut, si pengirim menyensor nama lengkapnya, sedangkan identitas perusahaannya dibiarkan begitu saja, tapi nggak terbaca oleh saya karena blur. Namun entah karena bodoh atau gimana, blio sama sekali nggak menyensor wajah, jabatan (SPV, Gaes), dan nomor induk pegawainya. Alhasil, selang beberapa menit kemudian, netizen Twitter yang kemampuan stalking-nya melebihi intel itu berhasil mendapatkan identitas beserta nama perusahaannya. Kurang canggih apa coba netizen Twitter?
Saya memang beberapa kali melihat orang secara sadar mengunggah gambar ID card di medsos, dan kebanyakan orang pasti menutupi identitas penting mereka. Namun, mas-mas SPV ini kok percaya diri sekali karena nggak menyensor hal-hal krusial yang berpotensi merugikan dirinya sendiri. Saya jadi penasaran dan menebak-nebak, apa sebenarnya maksud serta tujuan si empunya ID card ini.
#1 Pamer
Alasan ini terdengar paling rasional dan masuk akal. Hal-hal yang bersifat duniawi memang sering kali bikin silau. Pasfoto yang terlihat mentereng walaupun wajah nggak seganteng Nicholas Saputra, tetap layak untuk dipublikasikan. Apalagi dikombinasikan oleh jabatan yang nggak semua orang punya, dunia harus tahu pokokmen. Memiliki jabatan SPV di saat orang-orang struggle mencari pekerjaan saat pandemi begini memang sakjose. Jos!
#2 Ingin resign tapi dipersulit
Bagi beberapa karyawan yang punya performa bagus di kantor, mengajukan pengunduran diri kepada atasan nggak semudah membalikkan telapak tangan. Walaupun resign adalah hak setiap karyawan, ada saja atasan yang berusaha mbribik, bahkan menahan karyawannya agar berubah pikiran.
Mungkin saja Mas SPV ini sedang berada dalam situasi tersebut. Surat pengunduran dirinya nggak kunjung diproses, yang ada malah blio ditawari kenaikan gaji, padahal blio memang bertekad bulat ingin resign. Satu-satunya cara ya dengan nge-spill foto ID card di medsos agar dirujak netizen. Dengan begitu, nama perusahaan akan tercoreng dan blio pun dicopot dari jabatannya. Brilliant!
#3 Mengobarkan api semangat
Sesuai dengan tweet yang blio tuliskan bersama fotonya, blio mungkin memang ingin memberikan semangat secara tulus bagi sesama budak korporat. Blio ingin mengingatkan bahwa semangat bekerja itu memang pasang surut, jadi kita nggak boleh lengah. Ah, sungguh mulia sekali hatimu, Bung. Pokoknya kerja, kerja, kerja!
#4 Menjembatani netizen untuk mendapat pekerjaan
Jika melihat dari jabatan blio sebagai HRD Corporate SPV, saya rasa nggak salah kalau berspekulasi seperti ini. Sebagai HRD, mungkin blio ingin membantu orang-orang yang kehilangan pekerjaannya akibat pandemi. Blio sengaja mengumbar identitasnya agar netizen nggak sungkan untuk bersilaturahmi dan berkesempatan mendapatkan pekerjaan jalur orang dalam.
Saya juga menerka alasan blio mengirimkan tweet-nya ke akun FWB. Bisa jadi karena akun tersebut isinya kebanyakan remaja early twenties, atau orang-orang yang sedang mengalami quarter life crisis. Usia-usia tersebut merupakan usia produktif dan penuh gagasan. Daripada mereka sering galau dan menghabiskan waktu untuk hunting FWB, lebih baik mereka mendapatkan pekerjaan dan menata hidup. Mantap, Pak HRD!
#5 Cari FWB
Alasan ini berkaitan dengan poin pertama. Blio mengunggah ID card base FWB, tentu alasannya adalah se-simple mencari seseorang yang mau diajak FWB-an. Blio pasti berpikir bahwa akan banyak orang yang silau akan kementerengan kartu identitas tersebut dan bersedia saling memberikan “benefit”.
Apa pun alasannya, sebaiknya kita nggak mengunggah ID card dan segala bentuk identitas pribadi di media sosial. Kalau memang kepepet mau pamer, tolong jangan kebablasan. Identitasmu itu lho, mbok ditutupi. Tuhan saja menutup aibmu, tapi kamu malah umbar-umbar ID card ke medsos. Hadeeeh.