Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Membedah Makna Revolusioner Klip Video “Keke Bukan Boneka”

Gusti Aditya oleh Gusti Aditya
6 Juni 2020
A A
keke bukan boneka

Membedah Makna Revolusioner Klip Video "Keke Bukan Boneka"

Share on FacebookShare on Twitter

Sebenarnya, sepak terjang Kekeyi sudah terendus sejak diberitakan pacaran dengan pria yang diberi label “sisain satu yang kayak gini” oleh para remaja masa kini. Drama demi drama yang mereka pertontonkan selanjutnya adalah bonus. Terutama untuk kalian yang selalu penasaran dengan tingkah pola pasangan ter-uwu ini.

Alur jadi terkenal itu mudah. Membuat sensasi, namanya selalu disebut dan dicari, engagement melimpah ruah dan diundang ke podcast Om Deddy, langkah selanjutnya adalah membuat sebuah karya. Sejatinya, karya ini dikhususkan untuk kalian yang selalu mencela namun itulah yang Kekeyi inginkan. Kanal YouTube-nya laris manis, bikin sesuatu yang “nyeleneh” pasti akan laris di pasaran.

“Keke Bukan Boneka” adalah sebuah karya revolusioner dari sebuah musik. Jika Baskara Putra mampu geram sampai ke bass, maka karya ini mampu masuk sampai tulang belakang. Saking bermakna dan saking jelasnya, setelah mendengar lagu Kekeyi ini banyak yang mengeluh dan meronta-ronta seperti habis mendengar Gloomy Sunday.

Satu: Gimmick Ceria Sebuah Perlawanan

Kekeyi adalah entertain sejati. Walau lirik lagunya mengandung kesedihan yang mendalam, ia tetap tersenyum dan bahagia. “Aku bukan boneka mu. Bisa kau rayu rayu. Kalau kau bosan, pergi dan menghilang,” sungguh indah liriknya, walau kontradiktif dengan apa yang Kekeyi ucapkan di podcast-nya Om Deddy.

Kekeyi memang bukan boneka para pria tampan yang selalu mengejarnya. Pun Kekeyi bukan objek yang harus tunduk dan membalas semua perlakuan baik para pria yang mengangguminya. Kekeyi mendobrak itu semua, dibuktikan dengan dua pria yang menunggu blio turun dari becak. Jangan salah, adegan yang katanya absurd itu ada maksud terselubungnya, yakni Kekeyi joged-joged di dalam becak merupakan sebuah tindakan menolak tunduk pada pria. Dan dua pria yang menunggunya adalah sebuah representasi bahwa Kekeyi juga tidak bermaksud menundukkan mereka.

Dua: Konsep Pakaian

Dua pria yang menunggu Kekeyi turun dari becak menggunakan yukata, yakni pakaian tradisional Jepang yang digunakan saat musim panas. Maksud klip video ini menggunakan yukata adalah seperti maksud sebuah musim panas yang menghangatkan. Dua pria ini mau menunjukkan, dunia yang sedang kisruh, jika menonton video ini niscaya akan hangat kembali.

Atau kemungkinan kedua, dua pria ini adalah cosplay Yang Mulia dan ajudannya di Benteng Takeshi. Mereka mungkin jeleh karena pihak kerajaan menang terus dari pihak penantang. Barangkali ajudan bilang gini, “bagaimana ini yang mulia,” lalu Yang Mulianya nimpali, “ayo manies, semangat manies”.

Sedangkan pakaian Kekeyi patut diacungi jempol. Saat dunia harus pusing memikirkan omongan Om JRX mengenai konspirasi, Kekeyi datang dengan pakaiannya dan seakan nyah nyoh atas keadaan terkini duniawi. Atau singkat katanya, ada yang lebih memusingkan dari bacotan konspirasi, yakni kombinasi pakaian yang dikenakan Mbak Kekeyi. Aesthetics puol.

Baca Juga:

Membully Zara Adhisti Tidak Sama dengan Membela Kekeyi: Keadilan Sosial bagi Seluruh Warga Good Looking

Nggak Suka Kekeyi tapi Bikin Dia Terkenal, Gimana sih?

Kekeyi mungkin bermaksud menunjukkan tidak ada gender dalam perihal warna. Pink bisa jadi warna siapa saja, begitu pun hitam bisa digunakan oleh semua pihak. Maka dari itu, pakaian Mbak Kekeyi menggunakan konsep absurditas tanpa batas untuk melawan pakem-pakem yang ada. Uedyan, buos, buos!

Tiga: Tempat yang Merakyat

Ya, bolehlah kalian bilang itu karnaval atau tempat bermain, namun menurut saya itu adalah Sekaten. Sekaten merupakan wahana paling menyenangkan bagi anak-anak se antero Yogyakarta dan sekitarnya. Sekaten ini unik, di mana kalau cerah bakal panas karena umpek-umpekan, namun jika hujan bakal ceblok nggak karuan. Pulang-pulang kamu bakal ditanya Simbokmu, “seko Sekaten opo galengan sawah to, Le? Kok sikilmu lempung tok.”

Berhubung Kekeyi ini unik yang mengarah ke nyentrik, tidak perlu ditanyakan mengapa memilih tempat seperti itu alih-alih taman berbunga indah. Kekeyi berusaha memasukan pesan subliminal bagi para penontonnya, yakni PSBB masih perlu dilaksanakan karena lokasi syutingnya di tempat tertutup. Sungguh visioner bukan klip video ini?

Kekeyi juga bermaksud meningkatkan daya jual wahana bermain bagi rakyat menengah ke bawah. Kekeyi dan tim, seakan menunjukkan, ini lho masih ada tempat yang layak untuk dikunjungi. Dari klip video tersebut juga kita bisa melihat realita dunia semisal berapa harga aneka gorengan, mainan plastik dan mbak-mbak petugas taman bermain yang masih tersenyum walau harus kerja di tengah wabah pandemi corona.

Harapan besar semoga pihak Densus88rising melirik bakat hebat Kekeyi. Baik kepenulisan lirik yang mendalam seperti Baskara, sinematografi ciamik layaknya klip video Stars and Rabbit hingga suara mendayu seperti Rara Sekar. Ketiga sosok ini jika melebur menjadi satu, maka jadilah Kekeyi dan “Keke Bukan Boneka”-nya.

Benar kata Kekeyi dalam lagunya ini, seakan ia bercerita, walau halangan, rintangan membentang, tak akan menjadi masalah dan tak akan menjadi beban pikiran. Ooo ahaa asenjahaa~

Setabah-tabahnya Kekeyi, tetap tabah saya yang mendengar lirik demi lirik, gerakan demi gerakan dan mengkaji dalam tulisan ini. Apa lagi bagi yang membacanya sampai akhir, kalian lebih tabah dari hujan di Bulan Juni. Jos!

BACA JUGA Luar Biasa, ini Makna yang Terkandung dalam Lagu Baru Kekeyi “Keke Bukan Boneka” dan tulisan Gusti Aditya lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 4 Juni 2020 oleh

Tags: keke bukan bonekaKekeyiklip video
Gusti Aditya

Gusti Aditya

Pernah makan belut.

ArtikelTerkait

lagu baru kekeyi

Luar Biasa, ini Makna yang Terkandung dalam Lagu Baru Kekeyi “Keke Bukan Boneka”

1 Juni 2020
lagu baru kekeyi

Nggak Suka Kekeyi tapi Bikin Dia Terkenal, Gimana sih?

3 Juni 2020
lagu baru kekeyi

Nanya Serius, Emang Apa sih Salahnya Kekeyi?

2 Mei 2020
Rio Ramadhan Pacaran Sama Kekeyi Itu Biasa Saja, Nggak Perlu Dibesar-besarkan!

Rio Ramadhan Pacaran Sama Kekeyi Itu Biasa Saja, Nggak Perlu Dibesar-besarkan!

18 November 2019
Membully Zara Adhisti Tidak Sama dengan Membela Kekeyi_ Keadilan Sosial bagi Seluruh Warga Good Looking MOJOK.CO

Membully Zara Adhisti Tidak Sama dengan Membela Kekeyi: Keadilan Sosial bagi Seluruh Warga Good Looking

21 Agustus 2020
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Jogja Sangat Layak Dinobatkan sebagai Ibu Kota Ayam Goreng Indonesia!

Jogja Sangat Layak Dinobatkan sebagai Ibu Kota Ayam Goreng Indonesia!

1 Desember 2025
3 Alasan Soto Tegal Susah Disukai Pendatang

3 Alasan Soto Tegal Susah Disukai Pendatang

30 November 2025
4 Alasan Saya Lebih Memilih Ice Americano Buatan Minimarket ketimbang Racikan Barista Coffee Shop Mojok.co

4 Alasan Saya Lebih Memilih Ice Americano Buatan Minimarket ketimbang Racikan Barista Coffee Shop

4 Desember 2025
Alasan Orang Solo Lebih Hafal Jalan Tikus daripada Jalan Utama

Alasan Orang Solo Lebih Hafal Jalan Tikus daripada Jalan Utama

30 November 2025
Menambah Berat Badan Nyatanya Nggak Sesederhana Makan Banyak. Tantangannya Nggak Kalah Susah dengan Menurunkan Berat Badan

Menambah Berat Badan Nyatanya Nggak Sesederhana Makan Banyak. Tantangannya Nggak Kalah Susah dengan Menurunkan Berat Badan

29 November 2025
Sudah Saatnya Bandara di Indonesia Menjadi Ruang untuk Mempopulerkan Makanan Khas Daerah

Sudah Saatnya Bandara di Indonesia Menjadi Ruang untuk Mempopulerkan Makanan Khas Daerah

3 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.