Sebenarnya, sepak terjang Kekeyi sudah terendus sejak diberitakan pacaran dengan pria yang diberi label “sisain satu yang kayak gini” oleh para remaja masa kini. Drama demi drama yang mereka pertontonkan selanjutnya adalah bonus. Terutama untuk kalian yang selalu penasaran dengan tingkah pola pasangan ter-uwu ini.
Alur jadi terkenal itu mudah. Membuat sensasi, namanya selalu disebut dan dicari, engagement melimpah ruah dan diundang ke podcast Om Deddy, langkah selanjutnya adalah membuat sebuah karya. Sejatinya, karya ini dikhususkan untuk kalian yang selalu mencela namun itulah yang Kekeyi inginkan. Kanal YouTube-nya laris manis, bikin sesuatu yang “nyeleneh” pasti akan laris di pasaran.
“Keke Bukan Boneka” adalah sebuah karya revolusioner dari sebuah musik. Jika Baskara Putra mampu geram sampai ke bass, maka karya ini mampu masuk sampai tulang belakang. Saking bermakna dan saking jelasnya, setelah mendengar lagu Kekeyi ini banyak yang mengeluh dan meronta-ronta seperti habis mendengar Gloomy Sunday.
Satu: Gimmick Ceria Sebuah Perlawanan
Kekeyi adalah entertain sejati. Walau lirik lagunya mengandung kesedihan yang mendalam, ia tetap tersenyum dan bahagia. “Aku bukan boneka mu. Bisa kau rayu rayu. Kalau kau bosan, pergi dan menghilang,” sungguh indah liriknya, walau kontradiktif dengan apa yang Kekeyi ucapkan di podcast-nya Om Deddy.
Kekeyi memang bukan boneka para pria tampan yang selalu mengejarnya. Pun Kekeyi bukan objek yang harus tunduk dan membalas semua perlakuan baik para pria yang mengangguminya. Kekeyi mendobrak itu semua, dibuktikan dengan dua pria yang menunggu blio turun dari becak. Jangan salah, adegan yang katanya absurd itu ada maksud terselubungnya, yakni Kekeyi joged-joged di dalam becak merupakan sebuah tindakan menolak tunduk pada pria. Dan dua pria yang menunggunya adalah sebuah representasi bahwa Kekeyi juga tidak bermaksud menundukkan mereka.
Dua: Konsep Pakaian
Dua pria yang menunggu Kekeyi turun dari becak menggunakan yukata, yakni pakaian tradisional Jepang yang digunakan saat musim panas. Maksud klip video ini menggunakan yukata adalah seperti maksud sebuah musim panas yang menghangatkan. Dua pria ini mau menunjukkan, dunia yang sedang kisruh, jika menonton video ini niscaya akan hangat kembali.
Atau kemungkinan kedua, dua pria ini adalah cosplay Yang Mulia dan ajudannya di Benteng Takeshi. Mereka mungkin jeleh karena pihak kerajaan menang terus dari pihak penantang. Barangkali ajudan bilang gini, “bagaimana ini yang mulia,” lalu Yang Mulianya nimpali, “ayo manies, semangat manies”.
Sedangkan pakaian Kekeyi patut diacungi jempol. Saat dunia harus pusing memikirkan omongan Om JRX mengenai konspirasi, Kekeyi datang dengan pakaiannya dan seakan nyah nyoh atas keadaan terkini duniawi. Atau singkat katanya, ada yang lebih memusingkan dari bacotan konspirasi, yakni kombinasi pakaian yang dikenakan Mbak Kekeyi. Aesthetics puol.
Kekeyi mungkin bermaksud menunjukkan tidak ada gender dalam perihal warna. Pink bisa jadi warna siapa saja, begitu pun hitam bisa digunakan oleh semua pihak. Maka dari itu, pakaian Mbak Kekeyi menggunakan konsep absurditas tanpa batas untuk melawan pakem-pakem yang ada. Uedyan, buos, buos!
Tiga: Tempat yang Merakyat
Ya, bolehlah kalian bilang itu karnaval atau tempat bermain, namun menurut saya itu adalah Sekaten. Sekaten merupakan wahana paling menyenangkan bagi anak-anak se antero Yogyakarta dan sekitarnya. Sekaten ini unik, di mana kalau cerah bakal panas karena umpek-umpekan, namun jika hujan bakal ceblok nggak karuan. Pulang-pulang kamu bakal ditanya Simbokmu, “seko Sekaten opo galengan sawah to, Le? Kok sikilmu lempung tok.”
Berhubung Kekeyi ini unik yang mengarah ke nyentrik, tidak perlu ditanyakan mengapa memilih tempat seperti itu alih-alih taman berbunga indah. Kekeyi berusaha memasukan pesan subliminal bagi para penontonnya, yakni PSBB masih perlu dilaksanakan karena lokasi syutingnya di tempat tertutup. Sungguh visioner bukan klip video ini?
Kekeyi juga bermaksud meningkatkan daya jual wahana bermain bagi rakyat menengah ke bawah. Kekeyi dan tim, seakan menunjukkan, ini lho masih ada tempat yang layak untuk dikunjungi. Dari klip video tersebut juga kita bisa melihat realita dunia semisal berapa harga aneka gorengan, mainan plastik dan mbak-mbak petugas taman bermain yang masih tersenyum walau harus kerja di tengah wabah pandemi corona.
Harapan besar semoga pihak Densus88rising melirik bakat hebat Kekeyi. Baik kepenulisan lirik yang mendalam seperti Baskara, sinematografi ciamik layaknya klip video Stars and Rabbit hingga suara mendayu seperti Rara Sekar. Ketiga sosok ini jika melebur menjadi satu, maka jadilah Kekeyi dan “Keke Bukan Boneka”-nya.
Benar kata Kekeyi dalam lagunya ini, seakan ia bercerita, walau halangan, rintangan membentang, tak akan menjadi masalah dan tak akan menjadi beban pikiran. Ooo ahaa asenjahaa~
Setabah-tabahnya Kekeyi, tetap tabah saya yang mendengar lirik demi lirik, gerakan demi gerakan dan mengkaji dalam tulisan ini. Apa lagi bagi yang membacanya sampai akhir, kalian lebih tabah dari hujan di Bulan Juni. Jos!
BACA JUGA Luar Biasa, ini Makna yang Terkandung dalam Lagu Baru Kekeyi “Keke Bukan Boneka” dan tulisan Gusti Aditya lainnya.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.