Membayangkan Apa yang Akan Terjadi jika Stasiun Lempuyangan Jogja Nggak Ada

Membayangkan Apa yang Akan Terjadi jika Nggak Ada Stasiun Lempuyangan Jogja

Membayangkan Apa yang Akan Terjadi jika Nggak Ada Stasiun Lempuyangan Jogja (NFarras via Wikimedia Commons)

Selain Stasiun Tugu, Jogja punya satu stasiun lagi yang cukup vital kehadirannya. Stasiun yang dimaksud adalah Stasiun Lempuyangan yang terletak di Jalan Lempuyangan No. 1, Kelurahan Bausasran, Kecamatan Danurejan. Jarak antara Stasiun Tugu dan Stasiun Lempuyangan Jogja pun terbilang dekat, hanya sekitar 1,5 kilometer.

Hal yang membedakan kedua stasiun pertama di Jogja itu adalah jenis kereta yang berhenti di sana. Mengutip Good News From Indonesia, Stasiun Lempuyangan melayani pemberhentian kereta api ekonomi, sedangkan Stasiun Tugu melayani kereta api eksekutif dan bisnis. 

Akan tetapi pernah nggak sih kita membayangkan jika Stasiun Lempuyangan Jogja yang diandalkan jutaan orang tiap tahunnya ini nggak ada. Kira-kira apa yang akan terjadi, ya?

Beban berat Stasiun Tugu

Seandainya Stasiun Lempuyangan Jogja nggak ada, stasiun yang bakal mengalami lonjakan penumpang adalah stasiun terdekatnya, Stasiun Tugu. Sebab, jika dibandingkan dengan Stasiun Wates, Stasiun Tugu dan Stasiun Lempuyangan adalah dua stasiun yang lokasinya paling strategis di tengah-tengah Kota Jogja. Karena strategis inilah banyak wisatawan yang memilih turun dan naik kereta dari kedua stasiun ini.

Mengutip data yang dirilis PT Kereta Api Indonesia (KAI) antara Januari–Oktober 2024, Stasiun Lempuyangan menjadi stasiun kereta api tersibuk kesembilan di Indonesia dengan mencatatkan 2.492.942 penumpang berdasarkan total jumlah penumpang naik maupun turun. Jumlah yang cukup besar, kan? 

Nah, kalau nggak ada Stasiun Lempuyangan, Stasiun Tugu harus menanggung beban jumlah penumpang yang lebih banyak. Nggak kebayang bakal seruwet apa Stasiun Tugu dengan jumlah penumpang yang meningkat drastis.

Baca halaman selanjutnya: Wisatawan bujet pas-pasan jadi malas liburan ke Jogja…

Wisatawan bujet pas-pasan jadi malas liburan ke Jogja

Seandainya Stasiun Lempuyangan Jogja nggak ada, Jogja bakal mengalami penurunan kunjungan wisatawan, khususnya wisatawan berbujet pas-pasan. Seperti yang saya sampaikan di atas, Stasiun Lempuyangan menjadi tempat pemberhentian bagi kereta api ekonomi. Kereta api ekonomi inilah yang menjadi moda transportasi andalan para wisatawan berbujet mepet untuk bisa liburan ke Jogja.

Kalau Stasiun Lempuyangan nggak ada, para wisatawan yang naik kereta api ekonomi harus turun di mana? Di Stasiun Wates? Bruh, jarak dari Stasiun Wates ke pusat Kota Jogja saja sekitar 30 kilometeran. Masih jauh banget. Itu berarti wisatawan harus nyambung transportasi lain untuk bisa ke Malioboro, misalnya, dan berarti mereka harus keluar duit lagi. 

Tukang ojek, tukang becak, dan pedagang sekitar Stasiun Lempuyangan Jogja bakal kehilangan pekerjaan

Seandainya Stasiun Lempuyangan tutup, nggak cuma wisatawan bujet pas-pasan yang bakal kerepotan, para tukang ojek, tukang becak, dan pedagang di sekitaran stasiun juga bakal susah. Masalahnya, mereka mencari nafkah ya di sekitaran stasiun. Tiap kali ada kereta berhenti di stasiun, mereka berharap para penumpang yang turun bisa memakai jasa mereka atau membeli dagangan mereka. 

Jadi, kalau Stasiun Lempuyangan nggak ada, mereka bakal kehilangan sumber penghasilan. Padahal mereka mengandalkan keramaian stasiun itu untuk mengais rezeki.

Itulah beberapa hal yang bisa terjadi seandainya Stasiun Lempuyangan Jogja nggak ada. Tentu saja stasiun ini harus tetap ada di tahun-tahun mendatang mengingat peranannya cukup penting bagi banyak orang. Menurut kalian apa lagi yang bakal terjadi seandainya Stasiun Lempuyangan nggak ada?

Penulis: Intan Ekapratiwi
Editor: Kenia Intan

BACA JUGA 4 Aturan Tidak Tertulis di Stasiun Lempuyangan Jogja.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version