Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Membayangkan Tokoh ‘Emily in Paris’ Bertandang ke Pleret, Bantul

Yafi' Alfita oleh Yafi' Alfita
3 November 2020
A A
Membayangkan Tokoh 'Emily in Paris' Bertandang ke Pleret, Bantul terminal mojok.co

Membayangkan Tokoh 'Emily in Paris' Bertandang ke Pleret, Bantul terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Setelah menonton season pertama dari series Netflix berjudul Emily in Paris. Saya disuguhkan dengan rentetan peristiwa shock-culture dari seorang mbak-mbak asal Chicago yang baru saja menginjakkan kakinya di Paris. Tidak henti-hentinya Mbak yang dipanggil Emily ini dibuat heran oleh sikap dan budaya warga KTP asli Paris yang berbeda jauh dengan warga Gunungkidul Amerika. Ya, beruntung dan sudah barang pasti Mbak Emily ini mempunyai paras yang cantik dan rupawan. Sungguh tidak dapat dibayangkan kalau yang menjadi pemeran utama di series itu adalah saya, sudah tidak enak dipandang lolak-lolok pula.

Yang cukup mengherankan dari series ini adalah mengapa peran Mbak Emily ini kebangetan gumunannya. Emily yang diperankan oleh Lily Collins sering kali dibuat kaget oleh tata cara hablumminannas yang ada di Paris, khususnya kultur kerja yang sangat berbeda dengan budaya Amerika. Padahal seharusnya ia dapat dengan mudahnya memanfaatkan Al-Mukarrom Syaikh Google untuk mencari tahu segalanya tentang Paris. Pun, dalam series ini jelas tampak sekali bahwa Mbak Emily sangat hobi main hape dan update di Instagram. Saking seringnya mungkin, sampai-sampai kalau Mbak Emily jatuh sakit ibunya bakal bilang, “hape terooosss!!!”

Nah, berangkat dari kegelisahan saya sebagai warga domisili Pleret ketika membayangkan Mbak Emily yang mungkin saja ingin main ke Puncak Sosok, sekarang mari kita jabarkan beberapa kemungkinan yang akan terjadi jika Mbak Emily bertandang ke Pleret. Di bawah ini, ada 5 kejadian yang mungkin dialami Mbak Emily. Emily in Paris bisa berubah jadi Emily in Pleret.

#1 Kesusahan mencari Indomaret

Peristiwa ini tidak hanya akan dialami oleh sosok Emily. Sebab, saya pun pernah mengalaminya saat pertama kali menginjakkan kaki di Pleret. Konon katanya, pemerintah setempat sengaja membatasi retail modern demi memajukan UMKM setempat. Makanya, nanti ketika Mbak Emily kebingungan hendak belanja di mana, saya bisa antarkan ia ke toko kelontong milik Bu Susi. Sudah terjangkau, lengkap pula tidak kalah dengan toko-toko modern.

#2 Berpapasan dengan motor petani

Khusus yang satu ini, saya menyarankan Mbak Emily untuk tidak langsung motoran di daerah Pleret khususnya Bawuran-Wonolelo. Di daerah ini akan ada banyak motor petani yang lebarnya bisa menyamai mobil pick-up atau bahkan lebih. Sebab para petani sering kali membawa rumput yang panjangnya lumayan bikin deg-degan ketika sedang berpapasan. Kalau djadikan adegan konflik, Emily in Paris sudah pasti kalah pamor dengan Emily in Pleret. Lha tokoh antagonisnya bapak-bapak pengangkut rumput, Bos. 

#3 Bertemu dengan pembalap cilik

Hal ini tentu akan masuk pada story Instagram Mbak Emily jika nantinya ia memutuskan untuk bertandang ke Pleret. Saat saya hidup di pesantren, kebetulan pondok saya mengadakan pengajian TPA untuk anak-anak yang berusia 3-11 tahun. Dari sini saya menemukan fakta yang belum saya ketahui sebelumnya bahwa anak-anak SD itu banyak yang berangkat sendiri menggunakan motor orang tuanya. Mereka juga tidak dengan segan-segan njrantal ataupun mbleyer ketika motoran. Sebab tentu merekalah penguasa jalanan Pleret yang sesungguhnya.

#4 Pemandangan persawahan yang asri

Saat saya berkunjung ke Pleret khususnya Wonolelo untuk pertama kali, yang ada di benak saya adalah daerah ini seperti bukan Jogja. Daerah ini seperti memiliki napasnya sendiri yang jauh lebih segar ketimbang daerah perkotaan. Saking senangnya saya dengan pemandangan sawah-sawah yang adem, saya memutuskan untuk berfoto sebentar di pinggir jalan laiknya gadis kota yang belum pernah ke desa. Namun, sejurus kemudian ada mobil pick-up berisi rombongan mas-mas yang berhenti pas di depan saya. Mereka ramai-ramai berhitung “Siji, loro, telu, walah ayuneee.” Saya dan kakak saya yang berada di situ sungguh malu bukan kepalang. Maka Mbak Emily, jadikan ini pelajaran ya!

#5 Ekstremnya tanjakan Cinomati

Saat berkunjung ke Pleret tentulah Mbak Emily ingin sekalian mengunjungi Puncak Becici dan sekitarnya. Sebab lokasi ini terbilang dekat dengan Wonolelo, lebih dekat lagi apabila melewati tanjakan Cinomati. Hal yang akan mendebarkan jantung Mbak Emily saat melewati tanjakan ini adalah ketika mobil di depannya tiba-tiba mati lalu mundur perlahan. Saya tidak tahu apakah di Amerika nun jauh sana atau Prancis memiliki istilah “kunduran truk”. Maka bersiaplah Mbak Emily, karena ternyata dunia ini tak hanya seluas daun kelor.

Baca Juga:

Jangan Nonton Squid Game Season 3 kalau Tidak Mau Kecewa seperti Saya

3 Alasan Drakor Netflix When Life Gives You Tangerines Sayang Dilewatkan

Emily in Paris memang banyak menyiratkan kekaguman seorang cewek Amerika di Prancis. Dia belum tahu aja kalau berkunjung ke Pleret bisa jadi satu season sendiri. Ini masukan juga buat segenap produser dan sutradara agar Mbak Emily versi blusukan segera dibuat bir ratingnya nggak turun.

BACA JUGA Rasanya Didiagnosis Menderita Bipolar dan Mendengar Tanggapan Orang yang Ora Mashok dan tulisan Yambuk lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 3 November 2020 oleh

Tags: Review Filmserial netflix
Yafi' Alfita

Yafi' Alfita

Generasi muda Indonesia yang suka install-uninstall Tinder, nggak tahu karena apa.

ArtikelTerkait

3 Tokoh All Of Us Are Dead yang Seharusnya Tetap Hidup Sampai Akhir Terminal mojok

3 Tokoh All Of Us Are Dead yang Seharusnya Tetap Hidup Sampai Akhir

5 Februari 2022
Mahasiswa Internasional dalam Sitkom Korea ‘So Not Worth It’ Adalah Tipikal Anak Kos Indonesia Banget terminal mojok

Mahasiswa Internasional dalam Sitkom Korea ‘So Not Worth It’ Adalah Tipikal Anak Kos Indonesia Banget

27 Juni 2021
Film 'The Devil All the Time', Agama dan Pergumulan Setan di Tubuh Manusia terminal mojok.co

Film ‘The Devil All the Time’, Agama dan Pergumulan Setan di Tubuh Manusia

11 Oktober 2020
Serial Dokumenter Kematian Elisa Lam Menunjukkan Tingkat Kepo Netizen bisa Berbuah Keji terminal mojok.co

Serial Dokumenter Kematian Elisa Lam Menunjukkan Tingkat Kepo Netizen yang Keterlaluan

8 Maret 2021
sebagus itu

Sebagus Itu…. Memang Sebagus Apa, Sih?

22 Agustus 2019
Review Death on The Nile: kok Kayak Sinetron? (Akun Instagram @deathonthenile)

Review Death on The Nile: kok Kayak Sinetron?

8 April 2022
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Malang Nyaman untuk Hidup tapi Bikin Sesak Buat Bertahan Hidup (Unsplash)

Ironi Pembangunan Kota Malang: Sukses Meniru Jakarta dalam Transportasi, tapi Gagal Menghindari Banjir

5 Desember 2025
Brakseng, Wisata Hidden Gem di Kota Batu yang Menawarkan Ketenangan

Brakseng, Wisata Hidden Gem di Kota Batu yang Menawarkan Ketenangan

2 Desember 2025
4 Hal tentang Untidar Magelang yang Belum Diketahui Banyak Orang Mojok.co

4 Hal tentang Untidar Magelang yang Belum Diketahui Banyak Orang

29 November 2025
Pengakuan Pengguna Tumbler Lion Star: Murah, Awet, dan Tidak Mengancam Masa Depan Karier Siapa pun

Pengakuan Pengguna Tumbler Lion Star: Murah, Awet, dan Tidak Mengancam Masa Depan Karier Siapa pun

29 November 2025
Ketika Warga Sleman Dihantui Jalan Rusak dan Trotoar Berbahaya (Unsplash)

Boleh Saja Menata Ulang Pedestrian, tapi Pemerintah Sleman Jangan Lupakan Jalan Rusak dan Trotoar Tidak Layak yang Membahayakan Warganya

3 Desember 2025
6 Hal Sepele, tapi Menyebalkan Saat Zoom Meeting Mojok

6 Hal Sepele, tapi Menyebalkan Saat Zoom Meeting

30 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.