Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Otomotif

Memangnya Salah kalau Warga Kabupaten Tuban Kaya Mendadak dan Beli Mobil?

Mohammad Maulana Iqbal oleh Mohammad Maulana Iqbal
18 Februari 2021
A A
Memangnya Salah kalau Warga Kabupaten Tuban Kaya Mendadak dan Beli Mobil? terminal mojok.co

Memangnya Salah kalau Warga Kabupaten Tuban Kaya Mendadak dan Beli Mobil? terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Baru-baru ini media publik digemparkan oleh rekaman video yang memperlihatkan truk towing yang mengangkut rentetan mobil baru, yang dikirim ke Desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban. Bahkan lebih gemparnya lagi bahwa terhitung keseluruhan mencapai ratusan mobil yang telah diantarkan ke desa tersebut.

Seolah-olah masyarakat desa Sumurgeneng mendapatkan rezeki nomplok yang seketika turun dari langit. Mereka langsung berkolektif membeli jenis mobil sesuai dengan keinganan masing-masing.

Namun, sebenarnya rezeki nomplok tersebut tidak lain hasil dari trabasan tanah kilang minyak yang jumlahnya mencapai miliiaran rupiah. Tidak mengherankan masyarakat desa tersebut kegirangan jingkrak-jingkrak nggak karuan.

Saking viralnya, sampai saya menemui sebuah meme yang menyiratkan kondisi masyarakat desa tersebut seperti dalam adegan film Spongebob saat menunggu tumpukan uang yang diangkut truk. Tumpukan uang ini ternyata hasil dari penjualan mutiara kerang yang ditemukan SpongeBob bersama Patrick di ladang ubur-ubur.

Melihat keviralan dan kebahagiaan yang dialami masyarakat Desa Sumurgeneng, Kabupaten Tuban ini, saya justru sedikit sedih atas konstruksi publik mengenai masyarakat desa. Bahkan sampai menjadi viral di media publik. Timbul sebuah pertanyaan dari saya yang cukup sederhana, tapi cukup mampu menggugah akal budi kita.

Pertanyaannya begini, kenapa masyarakat desa ketika memborong mobil malah menjadi sesuatu yang viral di media publik? Baik di media sosial maupun media nasional. Namun, kenapa ketika masyarakat kota yang berbondong-bondong membeli mobil malah tidak disorot?

Ada apa memangnya? Padahal sama-sama membeli mobil, loh. Bahkan masyarakat kota juga tidak sedikit bergonta-ganti mobil. Namun, kenapa tidak disorot juga?

Seolah-olah masyarakat desa yang membeli mobil itu cenderung tidak biasa, aneh, tidak pas, sampai diheboh-hebohkan. Coba kalau masyarakat kota yang beli mobil, malah menjadi sebuah hal yang biasa-biasa saja, seolah sudah selayaknya mereka beli mobil.

Baca Juga:

Keluh Kesah Mobil Warna Hitam. Si Cakep yang Ternyata Ribet

Rekomendasi 6 Mobil Bekas Murah dengan Vibes Mewah

Masalahnya, apakah ini latas menandakan adanya kesenjangan ekonomi antara masyarakat desa dan masyarakat kota? Apakah dalam pola pikir kita tertanam bahwa masyarakat desa itu mereka yang memiliki kemampuan ekonomi lemah, sedangkan masyarakat kota punya ketahanan ekonomi tinggi?

Memang sih kenyataannya, antara masyarakat desa dan masyarakat kota memiliki corak hidup yang berbeda. Contoh gampangnya dapat dilihat dalam model rumahnya. Masyarakat kota cenderung memiliki hunian model perumahan yang memiliki pagar menjulang tinggi. Menunjukkan teritori wilayah dan bagaimana eksklusivitas individunya. Sedangkan, masyarakat desa cenderung tidak memiliki pagar rumah dan nggak terlalu sibuk membatasi teritori tanahnya. 

Kita tidak bisa secara lugu memberikan label kemampuan ekonomi masyarakat desa selalu lebih rendah. Nyatanya keduanya memang tidak bisa dibandingkan. Mulai taraf hidup, gaya hidup, hingga kebutuhan saja sudah sangat berbeda.

Viralnya masyarakat desa di Kabupaten Tuban yang memborong mobil sebenarnya menunjukkan betapa lucunya konstruksi publik yang beredar.

Masyarakat desa dikonstruksikan sebagai masyarakat dari strata menengah ke bawah. Ketika memborong mobil, maka akan menjadi sebuah berita panas di mata publik. Sedangkan, masyarakat kota dikonstruksikan sebagai masyarakat dari strata menengah ke atas. Ketika masyarakat kota memborong mobil, gonta-ganti mobil, malah menjadi sebuah kewajaran belaka. Nggak ada viral-viralnya sama sekali.

Sungguh tragis tampaknya ketika sebuah keviralan bahkan kebahagiaan yang dialami masyarakat Desa Sumurgeneng, Kabupaten Tuban justru mencerminkan bagaimana konstruksi ekonomi yang ada di negeri ini. Memangnya kenapa kalau orang-orang di Kabupaten Tuban kaya mendadak dan punya mobil baru? Toh dibeli pakai uang mereka sendiri. Tidak perlu lah disorot secara berlebihan seolah-olah perilaku mereka sebagai “orang kaya baru” kelewat norak.

Simpel saja, kalau orang-orang di Kabupaten Tuban kaya mendadak dan pengin beli mobil, ya sah-sah saja. Kalau dibilang reaktif dan impulsif rasanya tidak perlu dirisaukan. Kecuali kalau mereka beli mobil pakai uang hasil korupsi, baru deh, layak diviralkan.

BACA JUGA Warga Jual Tanah ke Pertamina terus Beli Banyak Mobil, Bayar Pajaknya Gimana? dan tulisan Mohammad Maulana Iqbal lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 29 Agustus 2021 oleh

Tags: beli mobilorang kaya
Mohammad Maulana Iqbal

Mohammad Maulana Iqbal

Terkadang sedikit halu.

ArtikelTerkait

Sudah Kaya Tapi Tetap Minta Bantuan Miskin: Ya Gitu Kalo Orang Punya Mental Miskin

Sudah Kaya Tapi Tetap Minta Bantuan Miskin: Ya Gitu Kalo Orang Punya Mental Miskin

25 Desember 2019
pepatah lama, Orang Paling Kaya di Desa Saya Adalah yang Paling Tidak Banyak Gaya

Orang Paling Kaya di Desa Saya Adalah yang Paling Tidak Banyak Gaya

25 Maret 2020
3 Cara Mengetahui Keaslian Odometer ketika Beli Mobil Bekas

3 Cara Mengetahui Keaslian Odometer ketika Beli Mobil Bekas

24 September 2021
Kasihan Motor Saya jika Pertalite Beneran Dihapus

Gagal Branding, Alasan Orang Kaya Nggak Malu Beli Pertalite

20 September 2022

Saya Tidak Rela Ketularan Omicron gara-gara Orang Kaya yang Banyak Tingkah

10 Januari 2022
Daihatsu Charade G11, Mobil Tua yang Cocok buat Pemula

Daihatsu Charade G11, Mobil Tua yang Cocok buat Pemula

4 Juni 2024
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Perpustakaan Harusnya Jadi Contoh Baik, Bukan Mendukung Buku Bajakan

Perpustakaan di Indonesia Memang Nggak Bisa Buka Sampai Malam, apalagi Sampai 24 Jam

26 Desember 2025
Harga Nuthuk di Jogja Saat Liburan Bukan Hanya Milik Wisatawan, Warga Lokal pun Kena Getahnya

Harga Nuthuk di Jogja Saat Liburan Bukan Hanya Milik Wisatawan, Warga Lokal pun Kena Getahnya

21 Desember 2025
Menjajal Becak Listrik Solo: Cocok untuk Liburan, tapi Layanan QRIS-nya Belum Merata Mojok.co

Menjajal Becak Listrik Solo: Cocok untuk Liburan, Sayang Layanan QRIS-nya Belum Merata 

24 Desember 2025
Perlintasan Kereta Pasar Minggu-Condet Jadi Jalur Neraka Akibat Pengendara Lawan Arah

Perlintasan Kereta Pasar Minggu-Condet Jadi Jalur Neraka Akibat Pengendara Lawan Arah

24 Desember 2025
Eretan Wetan Indramayu, Venesia Jawa Barat yang Nggak Estetik Sama Sekali

Eretan Wetan Indramayu, Venesia Jawa Barat yang Nggak Estetik Sama Sekali

24 Desember 2025
Derita Jadi Pustakawan: Dianggap Bergaji Besar dan Kerjanya Menata Buku Aja

Derita Jadi Pustakawan: Dianggap Bergaji Besar dan Kerjanya Menata Buku Aja

23 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario
  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa
  • Sempat “Ngangong” Saat Pertama Kali Nonton Olahraga Panahan, Ternyata Punya Teropong Sepenting Itu

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.