ADVERTISEMENT
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Featured

Memahami Tweet Jefri Nichol: Ngapain Marah-Marah, kalau Kenyataanya Kita Memang Jelek?

Rinawati oleh Rinawati
2 Februari 2020
A A
orang jelek cinta pacaran tahu diri Memahami Tweet Jefri Nichol: Ngapain Marah-Marah, kalau Kenyataanya Kita Memang Jelek?

orang jelek cinta pacaran tahu diri Memahami Tweet Jefri Nichol: Ngapain Marah-Marah, kalau Kenyataanya Kita Memang Jelek?

Share on FacebookShare on Twitter

Selain ramai tentang Ardhito Pramono, jagat Twitter juga sedang ramai karena cuitan Jefri Nichol. Sebelum saya melanjutkan artikel ini, saya ingin menjelaskan bahwa saya bukan fans apalagi fans fanatik Jefri Nichol. Saya kurang update tentangnya. Bahkan ketika dia terjerat kasus narkoba, saya sama sekali tidak membaca beritanya. (Iya, sebodoh amat itu saya).

Tweet Jefri Nichol menjadi trending sampai saat saya menulis artikel ini. Tentu saja jadi trending karena banyak yang berkomentar tentang cuitan tersebut. Izinkan saya mengutip cuitan tersebut biar yang baru tahu nggak salah tafsir:

“Yang ngetweet ‘kalo orang jelek ngelakuin ini pasti blablabla. Kalo orang cakep ngelakuin ini pasti blablabla’ Pasti mukanya emang, mohon maaf… jelek. Sudah jelek, so tau, suka comparing… Kasian kayak gapunya tujuan hidup. Liat deh respond salty ditweet ini. Kalian ngeluh orang selalu lihat fisik tapi di saat yang bersamaan malah kalian yang suka compare fisik orang lain. Hypocrisy at its finest.” Begitulan cuitan Jefri Nichol melalui akunnya @jefrinichol yang terbagi menjadi 3 tweet.

Satu kata dari saya untuk Jefri Nichol “pintar”. Iya, sebab bagi saya Jefri Nichol mampu memperkirakan jawaban netizen sebelum dia mendapatkan komentar. Dia bilang akan banyak orang yang salty lantas nge-compare. Ini sebuah cara untuk mengetahui berapa banyak orang yang masih membandingkan-bandingkan fisik seseorang. Banyak orang yang ke-trigger dengan tweet ini. Saya yakin, sebelum membuat tweet yang cukup panas wabil savage ini, Jefri sudah mempertimbangkan terlebih dahulu apa risikonya. Dan saya juga yakin, Jefri tidak akan merasa bersalah karena yang dituliskannya sudah dipikirkan matang-matang.

Seketika, di laman komentar tweet Jefri Nichol penuh dengan orang-orang yang merasa dirinya jelek, inilah, itulah, menceritakan pengalaman menjadi seorang yang tidak cakep, tidak punya privilege dan kondisi pilu lainnya. Lantas mereka cuma mau ikut ngehujat Jefri Nichol. (Merasa jelek, tapi PD banget pasang ava close up wajah. Jelek apa ngaku jelek? Eh).

Ya nggak salah juga sih netizen marah-marah, ngehujat, mengungkit keburukan Jefri di masa lalu, ya itu hak mereka. Ya tapi agak lucu saja sih melihat komentar netizen yang menghujat tweet Jefri tentang compare fisik, tapi malah menyertakan foto idol mereka lengkap dengan tulisan, “Jangan sok sokan lu ya, yang world handsome aja nggak songong.” Lah, baru aja disindir Jefri, kok kalian malah menampakkan kegobl*kan kalian sendiri? Kalian marah karena tweet compare tapi malah bandingin fisik Jefri dengan idol kalian. (Kalian sehat?)

Yang lebih lucu lagi, banyak netizen yang nulis, “nggak papa jelek, yang penting nggak narkoba.” Hahaha WTF dude? Are you kidding? Kita nggak pernah tahu seberapa sulit orang bisa sembuh dari yang namanya NAPZA, bahkan beberapa di antaranya butuh psikiater, mencoba kembali sembuh jasmani dan rohani. Dan di saat yang bersamaan kalian mengungkit dan menghujat dengan masa lalunya. (Ya kalau situ nggak punya dosa sih, monggo saja mau menghujat orang lain. Sekali lagi, itu hak kalian.)

Mungkin kita bisa lebih berhusnudzon dengan tweet Jefri Nichol. Mungkin Jefri ini ingun ikut-ikutan trend yang saat ini sedang terjadi “dark jokes”. Iya, saya justru menangkap bahwa tweet Jefri adalah bentuk sindiran. Ya namanya juga dark jokes, maka konten yang ditampilkan memang sedikit menyinggung (sensitif) dan mencakup hal yang umumnya dianggap tidak lucu, ya seperti kondisi fisik.

Sebelumnya saya juga telah membaca tweet dari mbak Sakdiyah Ma’ruf, “Bukan persoalan boleh atau tidak, tapi siapa yang bercanda tentang apa.” Iya, dark jokes akan tepat bila dilakukan oleh penyintas. Dalam hal ini, mungkin Jefri tidak berada di posisi jelek, tapi diposisi cakep. Jadi sah saja jika dia melakukan ini kan? Toh kata Mbak Sakdiyah Ma’ruf juga, dark jokes juga memuat pengetahuan, empati, dan niat baik! Saya rasa Jefri sudah punya 3 hal tersebut dalam tweetnya.

Biarkan saya jelaskan satu persatu, pertama pengetahuan. Pengetahuan itu luas ya, tidak hanya dalam bidang pendidikan. Kamu tahu berita yang lagi trending juga bisa disebut pengetahuan. Mungkin, dalam kasus Jefri, dia tahu bahwa zaman ini memang banyak orang-orang yang membandingkan fisik seseorang. Membandingkan artis satu dengan lainnya, membandingkan idol satu dengan idol lainnya dan sejenisnya. Seolah perbandingan fisik adalah satu-satunya masalah di dunia! Padahal masalah di dunia itu cuma satu, duit. Eh

Kedua, empati. Jangan salah ya, justru tweet Jefri Nichol adalah bentuk empati kepada para netizen. Jefri ingin mengukur seberapa besar empati bahkan bertujuan untuk membangun empati manusia di zaman 4.0 ini. Jika ada netizen yang bilang “hidup tidak adil, karena beauty privilege itu nyata.” Ya emang nyata, bahkan kadang kita sendiri yang secara tidak langsung menumbuhkembahkan privilege tersebut. Wis toh, ngaku ae! Saya juga jelek, saya juga pernah merasakan ketidakadilan privilege, bahkan tidak cuma perkara fisik. Perkara tulisan pun saya juga harus bertarung melawan penulis-penulis ber-privilege itu. Jadi ya biasa aja, nggak usah lebay merasa situ satu-satunya orang yang tertindas atas privilege.

Ketiga, niat baik. Semakin saya nulis kok jadi pro sama tweet Jefri ya. Jadi begini teman-teman, Tuhan itu maha adil dalam menciptakan setiap makhluk-Nya. Jikalau kalian merasa fisik kalian kurang cakep yang tidak perlu mengandalkan hidup hanya dari itu, saya yakin kalian punya bakat spesial. Selain itu, mungkin Jefri memiliki niat baik untuk menyadarkan kalian semua. Karena kebanyakan orang tidak bisa mengamati pikiran sendiri. Karena ya, memang pelajaran tersulit adalah mengenal diri sendiri. Tidak perlu menghakimi orang lain yang menghina fisik kita, bodyshaming dan sebagainya, karena toh kalau kita sudah cinta dengan diri sendiri. Maka, omongan orang lain hanya angin lalu.

Mengenal diri adalah kunci, sebab kita tidak bisa mengendalikan orang lain, yang mampu kita kendalikan adalah diri sendiri. Saya mengutip tweet dari dr. Jiemi Ardian, seorang psikiater yang mungkin bisa mengubah sudut pandang kalia,n “Dirimu bukan objek penderita dari kejadian buruk di sekitar. Dirimu adalah subjek yang bisa memilih sejahtera dalam menghadapi kejadian sekitar.”

“The cure for the pain, is in the pain”. Sampai di sini paham ya?

BACA JUGA Cerita Soal Privilege dan Pilihan Hidup atau tulisan Rinawati lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 2 Februari 2020 oleh

Tags: beauty privilegejefri nicholTwitter
Rinawati

Rinawati

Perempuan yang percaya bahwa menjadi diri sendiri itu overrated~

ArtikelTerkait

membandingkan statistik kematian itu goblok mojok

Membandingkan Statistik Kematian Akibat Pandemi Adalah Perbuatan Biadab

23 Juli 2021
imam darto mojok

Menalar Logika Ngawur Imam Darto Soal Korupsi Dana Bansos Covid-19

7 Desember 2020
Netizen Twitter Adalah Antagonis Paling Kejam dan Fakta-fakta Lainnya Kenapa Becandaan di Twitter Nggak Laku Dibawa ke Facebook?

Netizen Twitter: Antagonis Paling Kejam dan Fakta Lainnya

15 Mei 2020
twitter

Twitter adalah Rumah dari Media Sosial

22 Juni 2019
Belajar Menjadi Manusia Bersyukur ala Ika Natassa

Belajar Menjadi Manusia Bersyukur ala Ika Natassa

6 November 2019
Hilangnya Fitur Story Twitter alias Fleet Merupakan Kabar yang Menggembirakan terminal mojok

Hilangnya Fleet Membuat Saya sebagai Pengguna Setia Twitter Wajib Merasa Bahagia

5 Agustus 2021
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
Nasi Box untuk Dosen Penguji, Sebuah Gratifikasi atau Penghormatan?

Nasi Box untuk Dosen Penguji, Sebuah Gratifikasi atau Penghormatan?

Hukum Poligami Sekaligus Tata Cara Melakukannya Seperti yang Viral di Medsos terminal mojok.co

Kekeliruan pada Kartu Undangan Pernikahan yang Tak Kita Sadari

Daripada Mencaci Lebih Baik Gelar Diskusi tentang Wacana Ekspor Ganja Dulu Aja!

Daripada Mencaci Lebih Baik Gelar Diskusi tentang Wacana Ekspor Ganja Dulu Aja!

Terpopuler Sepekan

Alasan Wisuda S2 Kalah Heboh dengan Wisuda S1, padahal Lulusnya Lebih Susah Mojok.co

Alasan Wisuda S2 Kalah Heboh Dibanding Wisuda S1, padahal Lulusnya Lebih Susah

9 Mei 2025
4 Dosa Indomaret Point Coffee Terhadap Pelanggan yang Bikin Kecewa

4 Dosa Indomaret Point Coffee Terhadap Pelanggan yang Bikin Kecewa

10 Mei 2025
Benarkah Mahasiswa UNY Adalah (Calon) Mahasiswa yang Terbuang dari UGM? Iya, tapi Nggak Juga Jogja kuliah di UGM warung makan sekitar UGM seleksi masuk ugm jurusan s1 UGM

4 Jurusan S1 UGM yang Underrated, Prospek Kerjanya Luas tapi Namanya Tak Tersebar Luas

11 Mei 2025
Tukang Sayur di Pasar Kebayoran Lama Lebih Makmur dari Pekerja SCBD: Nggak Perlu Lembur untuk Hasilkan Jutaan Rupiah Tiap Hari

Tukang Sayur di Pasar Kebayoran Lama Lebih Makmur dari Pekerja SCBD: Nggak Perlu Lembur untuk Hasilkan Jutaan Rupiah Tiap Hari

12 Mei 2025
Kecamatan Kaliwungu Semarang, Anak Tiri yang Jauh & Terasing (Unsplash)

Kecamatan Kaliwungu Semarang, Anak Tiri Kabupaten yang Malah Lebih Akrab dengan Boyolali

12 Mei 2025
Akui Saja, Batu Lebih Menarik Menjadi Destinasi Study Tour Ketimbang Jogja dan Bali Mojok.co

Sebagai Warga Lokal, Saya Setuju Study Tour ke Batu Malang Lebih Menyenangkan karena Study Tour ke Jogja dan Bali Sangat Membosankan

8 Mei 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=_ns1MCy_8lA

DARI MOJOK

  • Cuti Bersama Melahirkan Kesenjangan di Dunia Kerja: Tidak Bisa Dinikmati oleh Semua Pekerja dan Ada Saja Perusahaan yang Semaunya
  • Xpander vs Nissan Livina: Anak Kembar Beda Nasib karena Xpander Disayang dan Lebih Nyaman, Nissan Livina Hidup Merana
  • Cerita Jemu Memboyong Ibu Usia 102 Tahun untuk Dapat Layanan Pengobatan Gratis di Candi Borobudur
  • Persiapan Waisak 2025 di Candi Borobudur Sudah 80 Persen, Panitia Sediakan Layanan Kesehatan Gratis
  • Calon Orang Sukses di Jogja Biasanya Pernah Belajar di Sekolah Favorit
  • Program Barak Militer bagi Siswa Nakal: Penghinaan Akal Sehat dan Pengingkaran terhadap Esensi Pendidikan

AmsiNews

  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
  • Laporan Transparansi
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.