Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Gaya Hidup

Memahami Perbedaan Gaya Chatting Tiap Individu

Seto Wicaksono oleh Seto Wicaksono
14 Mei 2019
A A
aplikasi chat

aplikasi chat

Share on FacebookShare on Twitter

Dalam berkomunikasi, sudah menjadi kebiasaan semua orang pada masa kini menggunakan fitur chat, sesuai selera. Ada yang menggunakan WhatsApp, LINE, Telegram, Blackberry Messenger/BBM, dan lain sebagainya. Dibanding SMS yang pastinya akan mengeluarkan biaya lebih mahal ketimbang chat via aplikasi.

Sebetulnya chat pun tidak gratis, karena menggunakan kuota, kembali lagi, tentunya lebih hemat dan murah.  Meski ada fitur paket SMS, saat ini chat via aplikasi jauh lebih banyak digemari. Saya sendiri masih menyukai komunikasi via email. Selalu ada sensasi yang berbeda saat berbalas email.

Baik menggunakan chat via aplikasi, SMS, atau email, dapat dipastikan ada dua tipe orang dengan gaya berkomunikasi yang berbeda: pertama, seseorang yang rela mengetik panjang dan langsung menjelaskan maksud juga tujuan. Kedua, seseorang yang mengetik dengan singkat, pendek—kadang terlalu basa-basi—kadang bikin penasaran, seringkali bikin geregetan—karena percakapan yang muncul hanya per-bubble/bar.

Saya sendiri adalah tipe yang pertama—mengetik obrolan langsung panjang juga menceritakan maksud dan tujuan. Jelas dan lugas. Meski seringkali saya kena sindiran teman-teman, mereka bilang, saya ini mau chattingan atau bikin naskah pidato, kok teksnya bisa panjang dan bisa sampai beberapa paragraf.

Saya menyadari, kelebihan dari gaya chattingan seperti ini adalah langsung dengan jelas menyampaikan informasi, entah penjelasan atau pertanyaan, dari awal sampai akhir. Kekurangannya jelas bagi orang yang malas membaca, rasanya “pegal” liat teks segitu banyak. Apalagi bagi orang yang sering menanyakan inti cerita dari suatu buku atau film, mungkin dia akan bayar jasa joki baca chat panjang untuk menceritakan inti dari chat yang dia dapat.

Saya pribadi, justru merasa rela baca chat yang panjang dibanding baca chat singkat dan bikin pegal hati, karena penasaran maksud isi chat itu apa. Bahkan pernah suatu ketika, karena teman saya terbiasa chat singkat sedangkan saya sedang dalam kondisi buru-buru, saya langsung menegur, “cepetan bales chatnya, geregetan, nih!” Hal ini karena masih saja terlihat “typing….” pada kolom chat bagian atas.

Kelemahan untuk yang terbiasa mengetik singkat, bagi pembaca khususnya, selain bikin penasaran, bosan, notifikasi ponsel pun bergetar tiada henti. Berturut-turut. Jelas mesti dalam mode silent bagi si penerima pesan, jika tidak, adalah kegaduhan dari bunyi notifikasi yang didapat.

Lagipula, apa susahnya, sih, mengetik dan mengirim chat langsung panjang dan menyampaikan isi maksud dan tujuan? Bagi siapa yang suka mengirim pesan secara singkat, biasanya sewaktu mengucapkan selamat ulang tahun kepada teman yang ada di grup chat, hanya akan mengucap, “HBD WYATB” (Happy Birthday, Wish You All The Best). Halah, niat ngucapin apa nggak, sih?

Baca Juga:

4 Siasat Bertahan di Grup WhatsApp Keluarga Besar 

Fitur Reaction WhatsApp Nggak Ada Gunanya, Bukannya Mempermudah Komunikasi Cuma Bikin Sakit Hati

Kalaupun panjang, biasanya hanya akan forward dari yang lain atau hanya sekadar copy-paste. Biasanya yang akan diedit hanya jumlah emoji kue ulang tahun, jumlah terompet, dan perubahan atau penambahan emoticon pada ucapan. Haish, kelakuan yang seperti ini lama-lama bikin risih. Tentu, hal ini juga sangat berpotensi saat menyampaikan ucapan selamat hari lebaran nanti, akan ada banyak ungkaian kata yang sama, asalnya dari forward chat sebelumnya, dan tinggal mengubah nama di akhir ucapan. Semisal, “Sambat & Keluarga Berencana”.

Perlu diketahui, SMS atau jika dijabarkan menjadi Short Message Service adalah salah satu fitur yang terdapat dalam ponsel. Walau ada kata “short” bukan berarti pesan yang dikirim itu selalu pendek. Apa salah jika saya kirim dalam teks yang panjang dan sampai dengan 3 pages?

Itu selalu menjadi salah satu pembelaan saya, jika ada yang ngedumel chat yang saya kirim selalu panjang. Tentu, ini pun bisa berbalik kepada pembelaan saya; “Lho justru kata short pada SMS ya biar teks yang dibuat singkat saja, ga perlu panjang seperti mau bikin esai yang minimal harus 800 kata”.

Sebetulnya tidak ada salah maupun benar ihwal perbedaan gaya chattingan, ini semua hanya soal kebiasaan atau rasa nyaman dalam berkomunikasi. Lalu, pesan bisa disampaikan dengan baik dan dipahami seperti diriku yang selalu memahamimu oleh lawan dalam chatting. Sehingga komunikasi dua arah dapat terjalin dengan baik.

Yang terpenting adalah harus ada teman chatting. Sebab, salah satu syarat terjalinnya komunikasi antarpersonal adalah adanya lawan bicara (teman ngobrol). Kalau sendirian, namanya merenung, Bambang~

Terakhir diperbarui pada 8 Oktober 2021 oleh

Tags: ChattingLINEPergaulanWhatsapp
Seto Wicaksono

Seto Wicaksono

Kelahiran 20 Juli. Fans Liverpool FC. Lulusan Psikologi Universitas Gunadarma. Seorang Suami, Ayah, dan Recruiter di suatu perusahaan.

ArtikelTerkait

teman

Repotnya Punya Teman Yang Suka Menghasut Dan Bermuka Dua

27 Mei 2019
Menebak Karakter Seseorang Berdasarkan Wallpaper WhatsApp yang Digunakan Terminal Mojok

Menebak Karakter Seseorang Berdasarkan Wallpaper WhatsApp yang Digunakan

28 Desember 2020
grup whatsapp MOJOK.CO

5 Alasan Memilih Bertahan di Suatu Grup Whatsapp

6 Juli 2020
Menelusuri Aktivitas Muda-Mudi Pelaku Chat Anon lewat Chatbot Telegram terminal mojok.co

Mengapa Orang Sering Pura-pura Ketawa di Chat?

13 Juli 2020
Rupa-rupa Konten Chat Penghuni Grup WhatsApp Kompleks Perumahan terminal mojok.co

Rupa-rupa Konten Chat Penghuni Grup WhatsApp Kompleks Perumahan

22 Desember 2020
Ketiadaan Emoji Makanan Khas Indonesia Bukti bahwa WhatsApp Nggak Peka emoticon makanan food emoji

Ketiadaan Emoji Makanan Khas Indonesia Bukti bahwa WhatsApp Nggak Peka

10 Januari 2021
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Tidak seperti Dahulu, Jalanan di Solo Kini Menyebalkan karena Semakin Banyak Pengendara Nggak Peka Mojok.co

Tidak seperti Dahulu, Jalanan di Solo Kini Menyebalkan karena Semakin Banyak Pengendara Nggak Peka

1 Desember 2025
4 Alasan Saya Lebih Memilih Ice Americano Buatan Minimarket ketimbang Racikan Barista Coffee Shop Mojok.co

4 Alasan Saya Lebih Memilih Ice Americano Buatan Minimarket ketimbang Racikan Barista Coffee Shop

4 Desember 2025
8 Aturan Tak Tertulis Tinggal Surabaya (Unsplash)

8 Aturan Tak Tertulis di Surabaya yang Wajib Kalian Tahu Sebelum Datang ke Sana

1 Desember 2025
Pengalaman Transit di Bandara Sultan Hasanuddin: Bandara Elite, AC dan Troli Pelit

Pengalaman Transit di Bandara Sultan Hasanuddin: Bandara Elite, AC dan Troli Pelit

1 Desember 2025
Rekomendasi 8 Drama Korea yang Wajib Ditonton sebelum 2025 Berakhir

Rekomendasi 8 Drama Korea yang Wajib Ditonton sebelum 2025 Berakhir

2 Desember 2025
3 Alasan Saya Lebih Senang Nonton Film di Bioskop Jadul Rajawali Purwokerto daripada Bioskop Modern di Mall Mojok.co

3 Alasan Saya Lebih Senang Nonton Film di Bioskop Jadul Rajawali Purwokerto daripada Bioskop Modern di Mall

5 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.