Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Memahami Penyebab Orang Tua Tempo Dulu Punya Banyak Anak

Mohammad Maulana Iqbal oleh Mohammad Maulana Iqbal
8 Maret 2021
A A
orang tua tempo dulu banyak anak terminal mojok
Share on FacebookShare on Twitter

Saya sedikit heran mengapa orang tua zaman dulu itu memiliki banyak anak. Kok bisa banyak gitu loh? Motivasi yang melatarbelakanginya apa, ya? Kok bisa nyetak anak banyak. Saking banyaknya anak yang dilahirkan, sampai orang-orang zaman sekarang mungkin menganggap cukup mengerikan punya anak banyak. Bahkan bisa jadi dianggap sebagai sebuah kemustahilan atau keajaiban dunia.

Orang tua zaman dulu yang saya maksud di sini merupakan mereka yang lahir bertepatan tahun kemerdekaan Indonesia, sekitar tahun ’45-an, gitu. Jadi, mereka ini brojol bareng dengan lahirnya Indonesia.

Kalau dalam keluarga saya sih, mereka termasuk golongan mbah-mbah saya, alias kakek dan nenek. Nah, mbah saya ini memiliki anak berjumlah lima orang. Bahkan saudaranya Mbah ada yang memiliki anak berjumlah delapan orang. Nggak sekalian saja punya anak sebelas gitu? Lumayan bisa jadi kesebelasan sepak bola.

Setelah saya pikir-pikir dan mendapatkan wejangan dari beberapa orang, ternyata ada beberapa alasan mengapa orang tua zaman dulu memiliki anak yang banyak jika dibandingkan dengan orang zaman sekarang.

#1 Kurangnya akses hiburan lain

Sebenarnya orang tua tempo dulu itu kurang memiliki akses hiburan yang banyak. Paling mentok hiburan pasar malam, layar tancap, maupun pertunjukan wayang, itu pun diadakan jika ada momen tertentu.

Jadi, nggak bisa menikmati hiburan tersebut setiap hari. Nggak seperti umat manusia hari ini yang dengan mudah mengakses hiburan setiap hari, setiap jam, bahkan detik. Tinggal buka smarphone, klik-klik, maka berbagai hiburan dapat dinikmati, mulai dari TikTok-an, Instagram-an, YouTube-an, bahkan nonton film bokep.

Lah, kalau orang dulu mana ada hiburan-hiburan seperti itu. Sehingga hiburan satu-satunya yang dapat diakses setiap hari oleh pasangan suami istri adalah permainan ranjang. Jadi, nggak pakai hiburan nonton bokep, langsung praktik, gitu saja. Ehehehe.

#2 Belum populernya alat kontrasepsi

Nah, karena hiburan sehari-hari yang ada hanya permainan ranjang, maka potensi kehamilan menjadi sangat besar. Apalagi tempo dulu alat kontrasepsi belum begitu populer. Meskipun sebenarnya alat kontrasepsi plus wacana “dua anak cukup” sudah ada semenjak era Pak Harto, tapi karena sulitnya akses informasi, maka alat kontrasepsi menjadi nggak begitu populer di kalangan orang tua dulu.

Baca Juga:

7 Pengalaman Punya Banyak Anak, dari Dikira Tidak KB Hingga Jadi Pusat Perhatian

Tidak Enaknya Punya Banyak Saudara Kandung yang Bikin Anak Tunggal Harus Bersyukur

Akhirnya main ranjangnya asal main saja, yang penting nikmat. Otomatis ya sering kebobolan, meski sudah diwanti-wanti oleh si istri, namanya juga nafsu, mau bagaimana lagi.

#3 Populernya pepatah “banyak anak banyak rezeki”

Selain karena hiburan seadanya, ternyata ada pepatah populer yang sering digaungkan oleh orang tua dulu, yakni “banyak anak banyak rezeki”. Entah dari mana sumbernya dan siapa yang mencetuskan, yang pasti pepatah tersebut menjadi wejangan yang sangat eksis di kalangan mbah-mbah saya. Bahkan, pepatah tersebut sering didawuhkan oleh Mbah saya kepada anak-anaknya.

Tidak hanya itu, ada pula pepatah lain yang mendukung pepatah sebelumnya, yang juga cukup populer di kalangan orang tua zaman dulu bahkan sampai sekarang. Pepatah tersebut adalah “setiap anak yang lahir sudah terjamin rezekinya”. Kalau wejangan ini biasanya saya temui di lingkungan religius. Pasalnya memang wejangan tersebut bersumber dari agama Islam, setahu saya.

Melalui beberapa wejangan tersebut, cukup jadi motivasi ulung bagi para orang tua tempo dulu untuk selalu terpacu berkarya mencetak anak-anak mereka. Pasalnya, orientasi yang digaungkan dalam berbagai pepatah tersebut adalah sesuatu yang sangat dibutuhkan bagi mereka, yakni rezeki.

Jadi, ketika mbah-mbah kalian memiliki banyak anak, maka jangan heran, yaaa.

BACA JUGA Banyak Anak Banyak Rezeki Anggapan Kuno, Mending Buang Jauh-jauh dan tulisan Mohammad Maulana Iqbal lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 8 Maret 2021 oleh

Tags: banyak anakorang tua zaman dulu
Mohammad Maulana Iqbal

Mohammad Maulana Iqbal

Terkadang sedikit halu.

ArtikelTerkait

banyak anak mojok.co

7 Pengalaman Punya Banyak Anak, dari Dikira Tidak KB Hingga Jadi Pusat Perhatian

6 Juli 2020
anak tunggal MOJOK.CO

Tidak Enaknya Punya Banyak Saudara Kandung yang Bikin Anak Tunggal Harus Bersyukur

24 Mei 2020
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Motor Honda Win 100, Motor Klasik yang Cocok Digunakan Pemuda Jompo motor honda adv 160 honda supra x 125 honda blade 110

Jika Diibaratkan, Honda Win 100 adalah Anak Kedua Berzodiak Capricorn: Awalnya Diremehkan, tapi Kemudian jadi Andalan

20 Desember 2025
3 Alasan Berkendara di Jalanan Jombang Itu Menyebalkan

3 Alasan Berkendara di Jalanan Jombang Itu Menyebalkan

14 Desember 2025
Bukan Mojokerto, tapi Lumajang yang Layak Menjadi Tempat Slow Living Terbaik di Jawa Timur

Bukan Mojokerto, tapi Lumajang yang Layak Menjadi Tempat Slow Living Terbaik di Jawa Timur

18 Desember 2025
Drama Puskesmas yang Membuat Pasien Curiga dan Trauma (Unsplash)

Pengalaman Saya Melihat Langsung Pasien yang Malah Curiga dan Trauma ketika Berobat ke Puskesmas

14 Desember 2025
Tambak Osowilangun: Jalur Transformer Surabaya-Gresik, Jadi Tempat Pengguna Motor Belajar Ikhlas

Tambak Osowilangun: Jalur Transformer Surabaya-Gresik, Jadi Tempat Pengguna Motor Belajar Ikhlas

15 Desember 2025
Bali, Surga Liburan yang Nggak Ideal bagi Sebagian Orang

Pengalaman Motoran Banyuwangi-Bali: Melatih Kesabaran dan Mental Melintasi Jalur yang Tiada Ujung  

19 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang
  • Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas
  • UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar
  • Liburan Nataru di Solo Safari: Ada “Safari Christmas Joy” yang Bakal Manjakan Pengunjung dengan Beragam Sensasi
  • Upaya Merawat Gedung Sarekat Islam Semarang: Saksi Sejarah & Simbol Marwah yang bakal Jadi Ruang Publik
  • Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.