• Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
  • Login
Terminal Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
    • Mojok.co
  • NusantaraHOT
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Cerita Cinta
    • Gadget
    • Personality
  • Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Politik
  • Profesi
  • Home
    • Mojok.co
  • NusantaraHOT
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Cerita Cinta
    • Gadget
    • Personality
  • Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Politik
  • Profesi
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Gaya Hidup
  • Pojok Tubir
  • Kampus
  • Hiburan
  • Tiktok
  • Politik
  • Kesehatan
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Memahami Benang Merah Toleransi Dari SpongeBob SquarePants dan Patrick Star

Mochammad Syaiful Ulum oleh Mochammad Syaiful Ulum
17 Oktober 2019
A A
benang merah

benang merah

Share on FacebookShare on Twitter

Tentu kita tahu bahwa beberapa waktu yang lalu tayangan SpongeBob SquarePants mendapatkan teguran dari KPI. Serial ini masuk dalam jajaran yang dikenai sanksi walau dengan alasan melanggar nilai kesopanan. Sungguh sebuah komedi yang tak kalah lucu dengan lawakan SpongeBob dan Patrick.

Banyak yang tak terima. Bagaimana tidak? Serial animasi yang diproduksi oleh Nickelodeon ini telah terlanjur memiliki tempat tersendiri di hati orang-orang Indonesia. Bagaimana tidak, SpongeBob telah menemani kita sejak generasi 2000-an, baik itu ketika sarapan sebelum sekolah (ketika tayang pagi), menemani tidur siang (ketika tayang siang), atau rehat di kalasore (ketika tayang sore).

Tayangan SpongeBob selalu berdampak bagi timbulnya energi positif berupa kebahagiaan bagi para penonton, Sejak mengudara pada 1998 di Amerika Serikat, serial buatan mendiang Stephen Hillenburg ini perlahan memang banyak digandrungi oleh anak-anak di penjuru dunia, termasuk Indonesia. Selain dikonsumsi oleh anak-anak, SpongeBob juga telah memiliki ikatan yang apik dengan kalangan remaja dan orang-orang dewasa. Hingga hari ini, kisah keseharian SpongeBob, Patrick, dan warga Bikini Bottom terbukti mampu menghibur kita dengan aksi khasnya dan sejumlah jokes yang pecahnya tak terkira.

Selain berkontribusi menghibur dan berhasil mengocok perut kita, episode-episode SpongeBob juga tak lalai mengandung pesan moral dan pelajaran yang bisa diambil oleh kita. Di tengah koplaknya aktivitas SpongeBob, kedunguan Patrick, atau kedengkian Squidward, tak disangka bisa menjadi guru bagi kita perihal hal-hal ‘abot’ kehidupan dengan pengemasan yang ora abot babar blaaas~

Salah satunya dalam episode “The Battle of Bikini Bottom” yang terdapat di season 5. Bercerita mengenai SpongeBob dan Patrick yang pergi ke mall untuk berbelanja kostum pertanda persahabatan mereka yang malah menimbulkan kesalahpahaman. Mereka kemudian bertemu orang-orang berkostum perang di sebuah komunitas pertempuran Bikini Bottom.

Singkat cerita, konflik dimulai di titik ini dimana pesahabatan mereka teruji. Keduanya menggunakan kostum komunitas tersebut SpongeBob menyukai segala hal tentang kebersihan Sebaliknya, Patrick ternyata tercyduk mencintai hal-hal yang kotor. Pertempuran antara keduanya pun tak terelakkan. SpongeBob membombardir Patrick dengan sabun, parfum dan elemen pembersih lain untuk ditembakkan ke Patrick. Sedangkan Patrick menyerang SpongeBob dengan bahan-bahan kotor seperti sampah dan segenap kerabatnya.

Sampai pada akhirnya lahirlah sebuah kesadaran dari SpongeBob dalam menyikapi konflik yang semakin pelik ini. Di akhir cerita, SpongeBob dengan briliannya menemukan titik temu alias solusi atas permasalahan tersebut. Kurang lebih SpongeBob berkata begini, “tidak masalah kalau kita kotor atau bersih. Bersih tidak akan bersih tanpa kotor, dan kita tidak akan tahu kotor tanpa adanya bersih. Kita tidak harus melestarikan sejarah yang mencegah kita. Kita harus melihat itu untuk mempersatukan kita. Selalu bersama. Dan orang harus bebas menentukan jalannya sendiri.”

Luar biasa! Kita semua langsung dibuat terpana oleh impresifnya celotehan SpongeBob tersebut. Melalui kalimat tersebut, SpongeBob sendiri mampu mengambil pelajaran perihal adanya perbedaan yang ada yakni dalam studi kasus konfliknya dengan Patrick yang merupakan sahabat karibnya.

SpongeBob berpikir positif bahwa di antara kedua pihak yang saling berseberang jalan tersebut ternyata memiliki benang merah yang terkadang telupakan. Kesadaran akan adanya benang merah tersebut terletak pada kalimat “Bersih tidak akan bersih tanpa kotor, dan kita tidak akan tahu kotor tanpa adanya bersih.”

Kedua pihak yang berbeda tersebut menemukan benang merah timbal balik bahwa ternyata mereka sebenarnya saling menguntungkan. Selain itu, SpongeBob juga menyerukan untuk mempelajari sejarah bukan dengan melestarikan konflik lama, tapi bijak dalam mengambil hikmah yang terkandung dari konflik atau insiden tersebut. Terlebih lagi jaman yang sudah lama berbeda, melampiaskan luka lama hanya menimbulkan masalah baru yang tak berguna. Oleh karenanya, berhenti bertikai merupakan solusi dewasa yang harus ditempuh demi kemaslahatan bersama.

SpongeBob juga belajar dan mengajarkan akan menghargai pilihan orang lain tanpa adanya paksaan. Hal itu semakin tergambarkan dengan jelas setelah mengilhami peristiwa tersebut, SpongeBob dan Patrick sama-sama bahagia walau sekujur tubuhnya bukanlah dirinya. Penyebabnya tak lain karena keduanya berkesempatan akan memperdalam lagi dirinya sendiri seperti mandi lebih lama (untuk SpongeBob) atau mengotori diri (untuk Patrick), bukan malah sibuk melakukan hal untuk orang lain yang belum tentu bukan pilihan dari hati nurani orang tersebut. Bila orang lain berbuat salah sekalipun, ada cara menegur yang elegan dengan tanpa paksaan dan menyakiti hati orang tersebut.

Berkaca dari insiden SpongeBob dan Patrick tersebut, kita semua bisa mengambil pelajaran berharga yang sangat krusial, yakni tentang arti toleransi dalam menyikapi adanya perbedaan dan keanekaragaman yang ada di sekeliling kita. Dewasa ini, kita terlalu menyibukkan diri dengan pertikaian karena berbeda golongan, pandangan atau pendapat. Apalagi seiring dengan perkembangan teknologi yang gendheng-nya tak terkira ini.

Padahal selalu ada cela untuk dapat menyelesaikannya dengan bijak tanpa mengubah pihak yang berbeda tersebut menjadi sama. Jika semua itu beres, maka terwujudlah persatuan dan keharmonisan ditengan heterogenitas yang ada. Begitu dalam pesan yang disampaikan. Masih meremehkan dan meragukan kredibilitas SpongeBob? Mikir! (*)

BACA JUGA Surat Protes SpongeBob SquarePants Kepada KPI atau tulisan Mochammad Syaiful Ulum lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 3 Maret 2021 oleh

Tags: Patrick StarSpongeBobSpongebob squarepantstercydukToleransi

Ikuti untuk mendapatkan artikel terbaru dari Terminal Mojok

Unsubscribe

Mochammad Syaiful Ulum

Mochammad Syaiful Ulum

ArtikelTerkait

Plankton SpongeBob Squarepants Adalah Gambaran Gelap Masa Depan Umat Manusia yang Selalu Gagal Soal Cinta

Plankton “SpongeBob Squarepants” Adalah Gambaran Suram Masa Depan Kita yang Selalu Gagal Soal Cinta

5 Februari 2023
Squidward Adalah Gambaran Orang Introvert yang Elitis dan Egois

Squidward Adalah Gambaran Orang Introvert yang Elitis dan Egois

21 Januari 2023
Patrick Star, Contoh Pengangguran Sukses yang Selalu Punya Uang

Patrick Star, Contoh Pengangguran Sukses yang Selalu Punya Uang

11 Januari 2023
Mixue di Bandung Fenomena Kelp Shake di Dunia Nyata Terminal Mojok

Mixue di Bandung: Fenomena Kelp Shake di Dunia Nyata

29 Desember 2022
Duka Mahasiswa Studi Agama-Agama: Dituduh Pindah Agama Udah kayak Makan, 3 Kali Sehari!

Duka Mahasiswa Studi Agama-Agama: Dituduh Pindah Agama Udah kayak Makan, 3 Kali Sehari!

5 Juli 2022
Plankton dan Karen, Sebenar-benarnya Role Model dalam Urusan Percintaan

Plankton dan Karen, Sebenar-benarnya Role Model dalam Urusan Percintaan

19 Juni 2022
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
ibu dijual

Ibu Dijual Seharga 10 Ribu Karena Penyakitan: Maunya Apa Sih?

universitas brawijaya

Cerita Hantu Legendaris di Universitas Brawijaya

awkarin

Awkarin Aja Udah Berubah Jadi "The New Karin", Kalian Apa Tidak Bosan Jadi Tukang Hujat Terus?



Terpopuler Sepekan

4 Alasan Wajib Pakai Telkomsel meski Cuma Kartu Cadangan Terminal Mojok Farzand01 Shutterstock
Gadget

Telkomsel, Provider Seluler yang Diskriminatif

oleh Muhammad Arif Prayoga
4 Februari 2023

Kok bisa harga-harganya beda?

Baca selengkapnya
Surat Terbuka untuk Yuli Sumpil dari Fans Persis Solo yang Pernah Mengagumi Arema (Unsplash)

Surat Terbuka untuk Yuli Sumpil dari Fans Persis Solo yang Pernah Mengagumi Arema

3 Februari 2023
5 Dosa Tukang Tambal Ban yang Perlu Banget Kalian Ketahui

5 Dosa Tukang Tambal Ban yang Perlu Banget Kalian Ketahui

5 Februari 2023
Sebagai Warga Surabaya, Saya Setuju Ibu Kota Jawa Timur Pindah ke Malang Terminal Mojok

Sebagai Warga Surabaya, Saya Setuju Ibu Kota Jawa Timur Pindah ke Malang

5 Februari 2023
4 YouTuber Berkualitas yang Bakal Bikin Pinter Kaum Micin

4 YouTuber Berkualitas yang Bakal Bikin Pinter Kaum Micin

5 Februari 2023

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=FyQArYSNffI&t=47s

Subscribe Newsletter

* indicates required

  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
DMCA.com Protection Status

© 2023 Mojok.co - All Rights Reserved .

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Login
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Gaya Hidup
    • Cerita Cinta
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Hewani
    • Kecantikan
    • Nabati
    • Olahraga
    • Otomotif
    • Personality
  • Pojok Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Acara TV
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Tiktok
  • Politik
  • Kesehatan
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2023 Mojok.co - All Rights Reserved .

Halo, Gaes!

atau

Masuk ke akunmu di bawah ini

Lupa Password?

Lupa Password

Silakan masukkan nama pengguna atau alamat email Anda untuk mengatur ulang kata sandi Anda.

Masuk!