Sebelumnya, Mas Seto Wicaksono pernah menulis soal tips model rambut yang cocok bagi pria. Betul memang, perihal cukuran rambut sering menjadi dilema bagi pria. Tulisan ini adalah sedikit kontribusi saya perkara dunia persolekan pria. Terutama untuk meluruskan hal mendasar yang telah salah kaprah. Bahkan, ia dianggap biasa saja meskipun membuat “gatal” para barber.
Tahun 2015 menjadi titik balik dunia persolekan pria. Pada tahun tersebut, budaya cukur rambut tidak hanya memendekkan rambut. Banyak pria menyadari, serabut keratin di kepala mereka perlu mendapat perhatian khusus. Tidak sekadar jadi rutinitas bulanan, mencukur rambut menjadi kultur yang melahirkan ribuan barbershop alias tempat cukur.
Sayang sekali, saya melihat banyak salah kaprah perihal model cukuran rambut pria. Banyak yang menyebut model cukuran ini dengan nama yang jauh dari istilah resminya. Selain membuat risih di telinga, kesalahan penyebutan ini juga mempersulit barber a.k.a. tukang cukur untuk memahami maksud konsumennya.
Maka dari itu, harus ada pelurusan nama cukuran yang keliru dan menyebalkan ini. Daripada Anda salah menyebut gaya cukuran dengan percaya diri, bukankah akan lebih baik Anda dapat menyampaikan model cukuran dengan nama yang lebih tepat?
#1 Cukuran Rockabilly
Ini adalah salah kaprah paling menyebalkan bagi saya. Entah siapa yang memulai, rockabilly beralih fungsi dari genre musik menjadi model cukuran. Model rockabilly sering diasumsikan sebagai cukuran tipis di kepala bagian samping, lalu menyisakan rambut panjang di puncak kepala. Terlihat sangat kekinian. Padahal, gaya rambut khas rockabilly (yang asli) berbeda dengan model cukuran yang disebut rockabilly.
Sejatinya, musik rockabilly mengacu pada era Elvis Presley. Gaya rambut legenda rock and roll ini juga tidak seperti cukur rockabilly hari ini. Gaya rambut pompadour yang klimis berjambul adalah identitas musisi dan pegiat rockabilly sampai hari ini. Lah bisa-bisanya potongan tipis-panjang tadi disebut rockabilly.
Gaya cukuran yang saya jelaskan tadi adalah gaya undercut. Anda bisa juga menyebut gaya ini dengan sebutan high fade. Jika Anda memakai istilah undercut, saya jamin Anda tidak mendapat model cukuran berjambul ala Tria Changcuters.
#2 Cukuran Punk
Punk sudah lebih dulu menjadi korban salah kaprah dunia cukur rambut. Cukuran punk selalu identik dengan model hampir gundul dan menyisakan rambut panjang yang melintang di tengah kepala. Nah, rambut ini akan dibuat berdiri kaku dengan hairspray atau (jika sedang miskin) lem Aibon.
Padahal, gaya rambut subkultur punk lebih dari sekadar rambut berdiri tadi. Ada liberty spike, short spike, bahkan skinhead yang hampir gundul. Gaya rambut slickback klimis juga bisa menjadi identitas subkultur punk, terutama subkultur punk rock seperti Jerinx.
Cukuran punk yang salah kaprah itu bernama mohawk. Mohawk diambil dari nama suku Indian yang memiliki model cukuran serupa. Jika cukuran suku Mohawk adalah tanda siap perang, cukuran mohawk bagi punk bisa berarti siap menghadapi kejamnya dunia. Wah, filosofis sekali. Maka dari itu, makna filosofis ini jangan sampai salah kaprah ya, Mylov.
#3 Cukuran Emo atau Jamet
Ini juga gaya cukuran yang salah kaprah sejak belasan tahun silam. Gaya rambut emo dianggap sebagai gaya rambut berponi panjang yang jatuh melintang di wajah. Masalah utamanya sama dengan dua gaya rambut sebelumnya: tidak semua emo punya gaya rambut poni lempar yang licin ini.
Makin jauh, gaya rambut ini juga dianggap sebagai gaya rambut Jawa metal atau jamet. Tentu saja, ini makin melenceng dari spirit gaya rambut poni lempar. Saya tidak pernah melihat personel band metal dari Jawa yang punya gaya rambut demikian. Mungkin, TikTok lah pelaku utama yang menyebabkan poni lempar identik dengan Jawa dan metal.
Jika Anda ingin cukur seperti ini, cukup bilang poni samping. Jika barber Anda bingung maksudnya, cukup tunjukkan foto Sasuke. Tapi tolong, jangan nodai filosofi emo yang penuh makna ini dengan gaya rambut yang identik dengan seni tari TikTok!
#4 Cukuran Rapi
Saya sama-sama gemas seperti Mas Seto dalam urusan cukur rapi. Standar rapi sendiri bisa beragam. Bagi tentara dan polisi, rapi ya gaya rambut cepak. Namun, gaya rambut cepak bukanlah gaya rambut rapi bagi eksekutif muda. Lalu, mana gaya rambut rapi yang sebenarnya?
Terlebih lagi rambut rapi bisa dihasilkan tanpa cukuran tertentu. Asalkan disisir dan ditata, rambut sudah rapi, kan? Teman-teman saya yang bekerja sebagai barber juga memandang hal demikian. Rambut rapi adalah perkara si empunya rambut, bukan dari model cukuran yang diberikan barber.
Akan tetapi, dari hasil penelusuran saya dan beberapa barber, cukuran rapi yang dimaksud adalah executive contour. Lain kali jika Anda ingin cukur seperti layaknya pekerja yang rapi dan menawan, jangan cuma bilang, “Cukur rapi.” Cukup bilang, “Executive contour,” atau tunjukkan foto orang rapi pujaan Anda. Bisa Pak Jokowi, SBY, atau Donald Trump.
Semoga sedikit luapan unek-unek ini membantu Anda untuk memiliki gaya rambut idaman. Selain itu, besar harapan saya tulisan ini membantu para barber. Mencukur rambut merupakan perkara sulit. Jadi, jangan bebani mereka dengan salah kaprah yang membuat senewen dan bingung setengah mati.
BACA JUGA Tipe-tipe Tukang Pangkas Rambut Saat Memotong Rambut Pelanggannya dan tulisan Prabu Yudianto lainnya.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.