Apa yang ada di pikiran kalian saat pertama kali mendengar “selai srikaya”?
Beberapa orang di daerah tertentu boleh jadi familier dengan selai srikaya. Namun, saya yakin masih banyak pula orang yang mengira bahwa selai srikaya terbuat dari buah srikaya.
Sejujurnya, saya termasuk salah satu dari sekian banyak orang yang dulu pernah menganggap bahwa selai srikaya adalah selai yang mengandung ekstrak buah srikaya. Atau setidaknya, memiliki aroma dan cita rasa khas buah srikaya. Tapi kenyataannya nggak begitu, Gaes. Justru selai ini sama sekali nggak memiliki rasa buah yang memiliki nama latin Annona squamosa itu.
Saat beberapa waktu lalu sempat viral di media sosial, saya memutuskan untuk mencoba selai ini dengan membeli salah satu produk roti kukus yang—pada waktu itu—restonya cukup ramai pembeli di aplikasi ojek online. Awalnya saya sempat curiga, kok bisa ya buah srikaya jadi ngetren dan disukai oleh banyak orang? Pasalnya, menurut saya pribadi buah ini lebih cocok untuk dikonsumsi langsung atau dijadikan jus ketimbang diolah jadi selai. Aneh aja gitu. Ya nggak, sih?
Bermodalkan rasa penasaran yang tinggi, saya mencicipi roti kukus srikaya ini dengan menyimpan banyak pertanyaan di kepala. Gimana nggak, sejak gigitan pertama hingga kue ini habis, yang saya temukan hanya rasa manis dan gurih dengan sedikit aroma daun pandan. Hal itu semakin membuat saya penasaran, kok bisa selainya dinamai srikaya?
Baca halaman selanjutnya: Biasanya, selai srikaya disebut selai kaya atau “kaya” saja…