Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Mari Melihat Bagaimana Acara TV Mempengaruhi Bocah Pada Zaman Dulu

Muhammad Ikhdat Sakti Arief oleh Muhammad Ikhdat Sakti Arief
5 Oktober 2019
A A
acara tv
Share on FacebookShare on Twitter

Sepertinya acara TV bisa dibilang sebagai hiburan mayoritas masyarakat Indonesia. Sejak dulu sampai sekarang. Acara-acara TV sudah menjadi teman bagi sebagian besar masyarakat kita. Apalagi di daerah pelosok yang belum tersentuh jaringan internet. Televisi adalah satu-satunya media yang bisa dijadikan hiburan.

Saya adalah salah seorang yang suka menonton TV. Dulunya, sebelum Youtube menyerang dan acaranya belum seperti sekarang. Saya berasala dari pelosok desa. Saya tumbuh ditengah-tengah masyarakat yang menggandrungi TV.

Tidak seperti sekarang, dulu hanya beberapa orang saja yang mampu membeli televisi. Itupun kami tidak bisa bisa sesuka hati mengganti channel TV seperti sekarang. Hal itu karena kami hanya bisa menonton kaset DVD yang diputar. Tak jarang kami menonton tayangan yang sama berkali-kali. Wajar saja, soalnya tidak setiap saat kami memiliki DVD baru untuk ditonton. Harus ada yang ke kota dulu. Itupun kalau ada yang berbaik hati untuk membeli sekeping DVD.

Dulu, tontonan favorit kami adalah film-film dari Rhoma Irama dan Warkop DKI. Kayaknya semua film Warkop DKI sudah saya tonton. Terkadang juga kami suka nonton film India. Si Rahul (dulu mana tau kami kalau naman aslinya Syah Rukh  Khan) kayaknya sampai capek nyanyi. Kami tonton berulang-ulang.

Zaman sedikit maju, ada tetangga yang punya TV parabola. Disisnilah jamu mulai mengenal acara TV yang beragam. Dan tentus saja lebih menghibur. Karena tidak semua punya TV parabola, jadilah kami nobar di rumah tetangga. Setelah makan malam, warga kampung terutama anak-anak mulai pergi ke rumah tetangga yang punya TV buat nonton. Sangat ramai. Apalagi kalau misalnya pas Piala Dunia. Bisa sampai pagi kita di rumah orang.

Sekarang hampir semua orang sudah punya TV. Tinggal nonton di rumah sendiri saja. Tidak perlu lagi berduyun-duyun ke rumah tetangga. Tapi sepertinya kita juga melewatkan keseruan nonton bareng. Serunya bocah yang ketiduran sampai mengigau. Serunya memperhatikan ibu-ibu yang marah-marah karena melihat Si Bawang Putih selalu disiksa sama Si Bwang Merah dan tidak mau melawan.

Kalau dulu acara TV tontonan bocah itu ada macam-macam. Kalau malam, tontonan kami itu paling banyak tentang film-film kolosal. Tentang kerajaan,  pendekar yang gelut mulu, dan acara “Berpacu Dalam Melodi”.

Sebagai informasi, waktu itu, acara apapun yang ada di TV baik sinetron, talkshow maupun tayangan berita, kami menyebutnya dengan nama yang sama—film. Kalau kami bilangnya felem.

Baca Juga:

Misteri Kondisi Cikgu Jasmi Setelah Lama Menghilang dan Tak Lagi Muncul dalam Serial “Upin Ipin”

3 Alasan yang Bikin Saya Enggan Punya TV di Rumah

Hari minggu ini adalah hari yang ditunggu-tunggu oleh para bocah seperti saya kala itu. Saatnya pergi ke rumah teman yang punya TV untuk maraton nonton TV dari pagi sampai diusir. Saya sebutkan beberapa acara tontonan minggu kami. Ada Power Ranger Wildforce, Ultraman Tiga, Naruto, Yugi-oh, Dragon Ball, Pokemon, Sincan, Detective Conan, Captain Tsubasa, Digimon Adventure, dan masih banyak lagi.  Bisa tiga paragraf kalau mau disebutkan semua.

Kalau hari minggu tiba, kami selalu berdoa semoga tidak ada pertandingan tinju yang ditayangkan di TV. Karena kalau ada siaran langsung pertandingan tinju, apalagi kalau yang tanding adalah Chris John, auto nggak dikasih remot sama orang tua. Alhasil nggak bisa nontonin Son Goku keliling dunia mencari bola naga. Dan itu merupakan hal paling menjengkelkan yang pernah ada sebelum kami tau rasanya patah hati.

Fun fact, kebanyakan tontonan kami kala itu, pasti ada saja tokoh yang mempunyai kemampuan spesial. Si Tuyul yang bisa tembus tembok, Jaka Tingkir yang bisa terbang, orang yang bisa berubah jadi warna-warni, dan Ruhut Sitompul yang masih menjadi raja minyak  dari Medan.

Apakah tontonan tersebut berdampak pada kami? Tentu saja. Kami jadi kebanyakan halu. Kami bertingkah seolah jadi Power Ranger. Kalau lagi main, kami akan bagi-bagi kekuatan. Ada yang bisa menghilang, bisa terbang, bahkan ada yang jadi monster. Kalau ada teman yang berantem, gelutnya nggak pakai baku hantam. Cara kelahi-nya itu saling tatap-tatapan ngeluarin sinar dari mata, menggunakan jurus kamehame, dan tentu saja rasengan dan juga cidori. Begitu saja sampai ada yang dipanggil pulang sama ibu.

Kalau ditanya, apakah acara TV mempengaruhi perilaku anak-anak? Kalau dari pengalaman yang saya ceritakan tadi, bisa jadi memang seperti itu. Pertanyaan selanjutnya, apakah perilaku bocah-bocah sekarang yang kadang bikin geleng-geleng kepala karena pengaruh acara TV? Bisa jadi, bisa juga bukan.

BACA JUGA Perihal Cinta Kita Nggak Ke Mana-mana, Masih di FTV Aja atau tulisan Muhammad Ikhdat Sakti Arief lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 5 Oktober 2019 oleh

Tags: acara tvgenerasi 90kartun
Muhammad Ikhdat Sakti Arief

Muhammad Ikhdat Sakti Arief

Nama saya Ikhdat, seorang pengangguran (semoga cepat dapat kerja) pecinta senja, penikmat kopi (biar dibilang anak indie) yang suka nulis.

ArtikelTerkait

Tok Dalang di Kartun Upin Ipin Adalah Simbah Idaman para Cucu terminal mojok.co

Tok Dalang di Kartun Upin Ipin Adalah Simbah Idaman para Cucu

18 November 2020
4 Episode Upin dan Ipin yang Bikin Saya Menyesal Telah Menontonnya Mojok.co

4 Episode Upin dan Ipin yang Mengecewakan

1 Februari 2024
Mengenang Acara 'YKS', Acara Sahur yang Bikin Saya Pengin Joget #TakjilanTerminal28

Mengenang Acara ‘YKS’, Acara Sahur yang Bikin Saya Pengin Joget Terus #TakjilanTerminal28

26 April 2021
Kalau di Kota Ada Kirim Parsel, di Desa Ada Ater-ater Tipe-tipe Orang saat Menunggu Lebaran Datang Terima kasih kepada Tim Pencari Hilal! Ramadan Sudah Datang, eh Malah Menanti Bulan Syawal Ramadan Sudah Datang, eh Malah Menanti Lebaran Buku Turutan Legendaris dan Variasi Buku Belajar Huruf Hijaiyah dari Masa ke Masa Serba-serbi Belajar dan Mengamalkan Surah Alfatihah Pandemi dan Ikhtiar Zakat Menuju Manusia Saleh Sosial Inovasi Produk Mushaf Alquran, Mana yang Jadi Pilihanmu? Tahun 2020 dan Renungan ‘Amul Huzni Ngaji Alhikam dan Kegalauan Nasib Usaha Kita Nggak Takut Hantu, Cuma Pas Bulan Ramadan Doang? Saya Masih Penasaran dengan Sensasi Sahur On The Road Menuai Hikmah Nyanyian Pujian di Masjid Kampung Mengenang Asyiknya Main Petasan Setelah Tarawih Horornya Antrean Panjang di Pesantren Tiap Ramadan Menjadi Bucin Syar'i dengan Syair Kasidah Burdah Drama Bukber: Sungkan Balik Duluan tapi Takut Ketinggalan Tarawih Berjamaah Opsi Nama Anak yang Lahir di Bulan Ramadan, Selain Ramadan Panduan buat Ngabuburit di Rumah Aja Sebagai Santri, Berbuka Bersama Kiai Adalah Pengalaman yang Spesial Panduan buat Ngabuburit di Rumah Aja Pandemi Corona Datang, Ngaji Daring Jadi Andalan Tips Buka Bersama Anti Kejang karena Kantong Kering Mengenang Asyiknya Main Petasan Setelah Tarawih Rebutan Nonton Acara Sahur yang Seru-seruan vs Tausiyah Opsi Nama Anak yang Lahir di Bulan Ramadan, Selain Ramadan Drama Bukber: Sungkan Balik Duluan tapi Takut Ketinggalan Tarawih Berjamaah Sebagai Santri, Berbuka Bersama Kiai Adalah Pengalaman yang Spesial Aduh, Lemah Amat Terlalu Ngeribetin Warung Makan yang Tetap Buka Saat Ramadan Tong Tek: Tradisi Bangunin Sahur yang Dirindukan Kolak: Santapan Legendaris Saat Ramadan

Rebutan Nonton Acara Sahur yang Seru-seruan vs Tausiyah

30 April 2020
7 Acara Kuis Lawas Bikin Cerdas yang Seharusnya Tayang Lagi di TV Terminal Mojok

7 Acara Kuis Lawas Bikin Cerdas yang Seharusnya Tayang Lagi di TV

16 Januari 2023
Nostalgia 8 Soundtrack Kartun Terbaik Tahun 90-an Terminal Mojok

Nostalgia 8 Soundtrack Kartun Terbaik Tahun 90-an

31 Oktober 2022
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Desa Sumberagung, Desa Paling Menyedihkan di Banyuwangi (Unsplash)

Desa Sumberagung, Desa Paling Menyedihkan di Banyuwangi: Menolong Ribuan Perantau, tapi Menyengsarakan Warga Sendiri

22 Desember 2025
Perpustakaan Harusnya Jadi Contoh Baik, Bukan Mendukung Buku Bajakan

Perpustakaan di Indonesia Memang Nggak Bisa Buka Sampai Malam, apalagi Sampai 24 Jam

26 Desember 2025
Linux Menyelamatkan Laptop Murah Saya dari Windows 11, OS Paling Menyebalkan

Linux Menyelamatkan Laptop Murah Saya dari Windows 11, OS Paling Menyebalkan

24 Desember 2025
Harga Nuthuk di Jogja Saat Liburan Bukan Hanya Milik Wisatawan, Warga Lokal pun Kena Getahnya

Harga Nuthuk di Jogja Saat Liburan Bukan Hanya Milik Wisatawan, Warga Lokal pun Kena Getahnya

21 Desember 2025
5 Rekomendasi Kuliner Babi Surabaya untuk Kalian yang Menghabiskan Cuti Natal di Kota Pahlawan

5 Rekomendasi Kuliner Babi Surabaya untuk Kalian yang Menghabiskan Cuti Natal di Kota Pahlawan

22 Desember 2025
Situbondo, Bondowoso, dan Jember, Tetangga Banyuwangi yang Berisik Nggak Pantas Diberi Respek

Situbondo, Bondowoso, dan Jember, Tetangga Banyuwangi yang Berisik Nggak Pantas Diberi Respek

25 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario
  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa
  • Sempat “Ngangong” Saat Pertama Kali Nonton Olahraga Panahan, Ternyata Punya Teropong Sepenting Itu

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.