Kabupaten Bandung merupakan sebuah kabupaten yang berada di Provinsi Jawa Barat. Sampai tahun 2024 ini, ada 31 kecamatan di kabupaten ini. Beberapa kecamatan di kabupaten ini yang terkenal antara lain Baleendah, Ciwidey, Dayeuhkolot, Soreang, dan Rancaekek. Tiap kecamatan di Kabupaten Bandung menyimpan keunikan dan keanehan masing-masing, tak terkecuali Kecamatan Margaasih, tempat kelahiran saya. Hehehe.
Nama Margaasih berasal dari bahasa Sunda yang merupakan gabungan dari kata “marga” dan “asih”. Marga berarti jalan, sementara asih artinya kasih atau cinta. Jadi, kalau diartikan ya jalan menuju kasih sayang atau jalan menuju cinta. Buat pembaca yang ingin merasakan jatuh cinta, coba berkunjunglah ke kecamatan ini.
Sebagai orang yang lahir dan besar di Margaasih, saya kerap bertanya pada diri sendiri, apa sih yang membuat saya bangga dengan tempat asal saya ini. Sebab, rasa-rasanya nggak ada yang unik di sini, misalnya seperti monumen, ikon kecamatan, atau oleh-oleh khas gitu. Akan tetapi pandangan saya tentang tanah kelahiran saya ini berubah 180 derajat setelah sering jalan-jalan sore menyusuri jalanan di sini. Saya menemukan beberapa keanehan yang membuat kecamatan ini berbeda.
#1 Letak kantor Kecamatan Margaasih terpencil di tengah sawah
Rasanya kantor pemerintahan daerah provinsi, kota/kabupaten, hingga kecamatan selalu memilih lokasi yang strategis demi memudahkan akses warga. Anehnya, Kecamatan Margaasih Kabupaten Bandung justru memilih lokasi terpencil. Kantor kecamatan di sini berada di tengah hamparan sawah, jalanan berkelok, dan nggak dilewati trayek angkot satupun.
#2 Nggak ada plang atau papan petunjuk arah menuju kantor kecamatan
Selain letak kantor kecamatan yang nyingcet alias terpencil, keanehan lainnya adalah nggak ada plang atau papan petunjuk arah menuju kantor kecamatan. Nggak usah heran kalau warga dari kecamatan lain atau malah warga Kecamatan Margaasih sendiri kesulitan menemukan kantor kecamatan.
Baca halaman selanjutnya: Nggak ada trayek bus yang lewat sini…