Pemkot hanya mementingkan estetika
Di atas beberapa permasalahan yang mulai terasa langsung dampaknya. Selain itu masih ada masalah-masalah lain. Bukan tidak mungkin persoalannya semakin pelik kalau Malang tidak segera berbenah.
Di tengah berbagai pekerjaan rumah yang perlu diselesaikan, pemerintah kotanya justru lebih peduli pada estetika sudut-sudut kota demi pariwisata katanya. Salah duanya, Kayutangan Heritage dan Balai Kota Malang.
Mungkin niatnya memang baik untuk menggenjot sektor pariwisata, tapi banyak permasalahan mendasar lain yang lebih perlu selesai. Kayutangan semakin cantik dan menawan, tapi daerah lain kian semrawut. Sepertinya mereka lebih senang melihat wisatawan daripada warga yang hidup nyaman.
Malang, Bandung, Jogja bernasib sial
Saya merasa ada ada kesamaan antara Malang, Bandung, dan Jogja. Ketiganya sama-sama punya destinasi wisata yang menarik. Ketiganya juga menjadi tujuan pelajar berbagai daerah di Indonesia untuk melanjutkan pendidikan tinggi. Mereka sama-sama terjebak romantisasi berlebihan sehingga enggan berbenah.
Suasana Malang yang berada di dataran tinggi kerap disamakan dengan Bandung. Keduanya (dulu) punya udara yang sejuk. Kalau hujan mengguyur, syahdunya bukan main, seperti di film-film. Sementara, Malang dan Jogja juga punya nuansa yang mirip dengan berbagai situs sejarah mengelilinginya.
Malang dan Jogja semakin persis karena beberapa tempat sekarang yang katanya menjadi replika Malioboro. Saking miripnya, warga setempat menganggap Malang sudah kehilangan identitasnya. Sekarang coba tengok Kayutangan Heritage dan Balai Kota Malang yang baru saja direnovasi, pasti langsung teringat Jalan Malioboro di Jogja.
Seperti Bandung dan Jogja, Malang sesungguhnya punya banyak potensi hanya saja salah pengelolaan. Ujung-ujungnya, kota semakin tidak nyaman ditinggali. Kesalnya, keluhan-keluhan itu seolah tidak terdengar karena romantisasi kota yang begitu kuat.
Sungguh tiga kota yang sangat malang.
Penulis: Muhammad Mundir Hisyam
Editor: Kenia Intan
BACA JUGA Tugu Malang, Satu Lagi Tempat di Malang yang (Dipaksa) Mirip Malioboro
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.