Makelar kos zalim yang berafiliasi hingga mengeksploitasi
Jika biasanya seorang makelar hanya memperoleh upah atau komisi atas pekerjaannya, hal ini sedikit berbeda dengan makelar kos yang ada di area UNNES. Mereka bertranformasi menjadi flipper property yang tidak resmi sebagaimana semestinya dan sesuai hukum yang ada. Jika seorang flipper membutuhkan dokumen legalitas yang sah, namun makelar kos UNNES tidak demikian. Mereka hanya membutuhkan modal yang cukup kemudian akan memboyong semua kos yang kosong, dengan nantinya akan mereka jual belikan kembali dengan harga yang tidak wajar.
Kalau itu bukan zalim, lalu apa?
Seorang makelar biasanya berafiliasi satu dengan yang lainnya, mereka akan berkelompok. Bahkan santer terdengar kabar bahwa seorang makelar ini merupakan bagian dari mahasiswa UNNES. Miris, ketika mereka seorang mahasiswa mulai abai dan tidak peduli dengan nasib mahasiswa lainnya.
Petinggi kampus dan BEM ke mana?
Saat ini BEM KM UNNES sendiri sedang melakukan survei dan menampung aspirasi dari seluruh mahasiswa yang sedang merasakan dampak dari keresahan ini. Dengan ini pula, Presiden Mahasiswa UNNES, Fajar Rahmat Sidiq, berupaya menampung data-data yang ada untuk kemudian diidentifikasi lebih mendalam agar ada solusi yang bisa diraih.
Tapi, lagi-lagi, rasanya juga percuma jika baik pemilik kos dan makelar kos tidak punya empati dan hanya melihat manusia tak lebih dari sumber rupiah. Ah, menuntut ilmu nyatanya memang sesulit ini.
Penulis: Agung Anugraha Pambudhi
Editor: Rizky Prasetya
BACA JUGA Jasa Info Kos, Merepotkan atau Memudahkan?