Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Pojok Tubir

Kalau Makanan Di PON 2024 Semenyedihkan Itu, Gimana dengan Makan Siang Gratis? Yakin Nggak Dikorupsi?  

Iqbal AR oleh Iqbal AR
26 September 2024
A A
Kalau Makanan Di PON 2024 Semenyedihkan Itu, Gimana dengan Makan Siang Gratis? Yakin Nggak Dikorupsi?  

Kalau Makanan Di PON 2024 Semenyedihkan Itu, Gimana dengan Makan Siang Gratis? Yakin Nggak Dikorupsi?  

Share on FacebookShare on Twitter

Berkaca dari PON 2024, saya pesimis pake banget program makan siang gratis nanti tidak dikorupsi. Susah, susah untuk percaya

Kalau kalian diberi anggaran sebesar 50 ribu untuk beli makan dan 18 ribu untuk beli snack, apa yang kalian dapat? Untuk makanan dengan anggaran 50 ribu, mungkin kalian sudah bisa dapat nasi, lauk lengkap isi ayam, daging, atau bahkan ikan, sayuran, plus dengan minumannya. Untuk snack dengan anggaran 18 ribu, kalian bisa dapat 1-2 bungkus roti merek ternama atau protein bar, plus dengan sekotak/sebotol susu 250 ml. Idealnya seperti itu.

Namun itu tidak terjadi di ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024 di Aceh-Sumut kemarin. Pada ajang PON 2024, peribahasa “ada harga ada kualitas” nyatanya tidak terbukti, khususnya untuk urusan makanan. Makanan yang disediakan panitia PON 2024, baik untuk atlet maupun untuk panitia, nyatanya jadi polemik tersendiri, sekaligus membuat masyarakat menaruh curiga adanya korupsi di pengadaannya.

Bayangkan saja, anggaran 50 ribu untuk seporsi makanan dan 18 ribu untuk snack, dengan total anggaran sebesar 42,5 miliar ini wujudnya aneh sekali. Untuk makanan yang anggarannya 50 ribu misalnya, mereka hanya dapat sekotak nasi, sayur yang pucat, sepotong ayam serundeng kecil, sepotong ikan, dua potong tempe kecil. Untuk snack malah lebih miris. Mereka bahkan dapat sepotong roti dan santan instan merek Kara. Iya, santan, bukan susu.

Iya, bener, santan. Ngapain atlet minum santan?

Khas pemerintah

Yang bikin lebih parah lagi, urusan makanan ini juga sering tidak tepat waktu. Banyak keluhan dari atlet yang mengatakan bahwa konsumsi makanan ini sering sekali terlambat diantar. Ada juga yang mengeluh bahwa makanannya basi. Bayangkan betapa mirisnya. Sudah porsi makanannya sedikit, kualitas makanannya meragukan, sering telat diantar pula. Ngawurnya sudah sundul langit ini.

Respons pemerintah? Ya standar. Menpora Dito Ariotedjo malah bikin “pertunjukan” jelek dengan makan nasi kotak untuk atlet waktu sidak di depan para wartawan. Dito juga bilang bahwa urusan makanan ini akan jadi catatan dan evaluasi. Klasik. Pihak penyelenggara juga bilang bahwa mereka meminta maaf atas apa yang terjadi dan akan segera memperbaiki. Khas pemerintah. Basi!

Kalau makanan PON saja begini, apakah kita yakin nanti program makan siang gratis tidak dikorupsi?

Apa yang terjadi di PON 2024 terkait makanan atlet dan panitia ini bikin kita punya prasangka buruk. Prasangka buruk pertama adalah adanya dugaan korupsi pengadaan konsumsi PON. Ya gimana nggak, anggaran makanan 50 ribu tapi dapatnya malah kayak makanan kemarin lusa itu gimana, coba? Anggaran snack 18 ribu tapi dapatnya santan itu kurang goblok apa? Kalau nggak dikorupsi, kayaknya hal-hal kayak gini nggak akan kejadian.

Baca Juga:

Menggunakan Dana Pribadi untuk Program Makan Bergizi Gratis Itu Bukan Heroik, tapi Tanda Buruknya Tata Kelola Kebijakan di Pemerintahan

Bento ala Sekolah Jepang dan Makan Siang Gratis ala Kadarnya, Bukti Kita Terbiasa dengan Standar Rendah dari Pemerintah

Prasangka buruk kedua adalah terkait program makan siang gratis Presiden-Wapres terpilih 2024-2029 Prabowo-Gibran. Berkaca dari makanan yang ada PON 2024, yang skalanya lebih kecil, berapa persen kemungkinannya program makan siang gratis ini nggak dikorupsi? Seyakin apa kita kalau program ini nggak “dimaling” sama para bandit?

Kita tahu sendiri, bahwa program makan siang gratis ini jadi program andalan Prabowo-Gibran sepanjang kampanye Pilpres kemarin. Sayang, program ini tidak pernah dibahas, dibuka, dan didiskusikan secara publik oleh pihak Prabowo-Gibran soal gimana jalannya program ini, anggarannya dari mana dan berapa besar, siapa saja yang dapat, dsb dsb.

Direncanakan jauh-jauh hari

Beberapa kali pihak Prabowo-Gibran diminta untuk berdiskusi membahas program-programnya ketika masa kampanye nggak ada yang disambut dengan baik. Mereka mbideg saja, menyiratkan bahwa mereka nggak tahu soal apa yang diomongkan, dan apa yang direncanakan. Akhirnya, yang muncul setelahnya tidak lebih dari omong kosong yang mencla-mencle.

Mulai dari nama yang berganti dari “makan siang gratis” ke “makan bergizi gratis untuk anak-anak”, anggarannya mau pakai dana BOS yang langsung ditolak mentah-mentah oleh banyak pihak, siapa saja yang dapat makan gratis, lalu soal ketidakjelasan menu yang akan disajikan, hingga rencana anggaran yang mencla-mencle mulai dari 15 ribu per porsi lalu turun ke 7.500 per porsi, dengan total anggaran 71 triliun rupiah.

Coba lihat, kepingan-kepingan suram abu-abu yang melingkupi program makan siang gratis ini jelas bikin mata calon koruptor berbinar hijau. Mulai dari perencanaan program yang nggak transparan dan nggak jelas juntrungannya, ditambah lagi biaya anggaran yang besar, bikin calon koruptor kita sudah merencanakan jauh-jauh hari berapa yang akan mereka embat.

Sekali lagi berkaca dari PON 2024, juga berkaca dari deretan kasus korupsi yang pernah ada, saya sih ragu bahwa program makan siang gratis ini akan benar-benar bersih. Maaf, tapi itulah kenyataannya. Program ini terlalu terbuka potensi korupsinya, dan besar sekali kemungkinannya akan dikorupsi.

Koruptor Indonesia itu nalarnya mati dan raja tega, makan gratis bisa saja dikorupsi

Kalau masih ada yang bilang bahwa koruptor itu punya hati, mending suruh orang itu lompat ke empang atau meludahi jidatnya sendiri. Koruptor itu nggak punya hati. Koruptor di Indonesia itu raja tega. Mereka nggak peduli dengan kerugian yang muncul, nggak peduli dengan penderitaan yang ada karena ulahnya.

Semua dikorupsi, nggak pilih kasih. Mulai dari korupsi E-KTP, pembangunan sarana-prasarana, korupsi dana pensiun, hingga yang paling parah korupsi bantuan sosial covid-19 dan korupsi pengadaan Al-Qur’an. Bayangkan, sekrusial bantuan sosial covid-19 dan sesuci pengadaan kitab suci Al-Qur’an saja dikorupsi, kok. Apalagi ini makan siang gratis, ya enteng saja mereka ngembat-nya.

Terkesan pesimis? Ya, memang. Saya sudah berhenti optimis dengan pemerintah kita, baik yang sekarang atau nanti. Udah nggak ketolong (atau nggak mau ditolong?). Makanya, berdasarkan ukuran pesimisme saya yang juga berkaca dari kasus makanan di PON 2024, nasib program makan siang gratis ini cuma dua: nggak jalan sama sekali, atau tetap jalan tapi berantakan, lalu dikorupsi, lalu beberapa waktu setelahnya (agak lama) koruptornya tertangkap, tapi cuma dihukum ringan, seperti yang sudah-sudah. Suram. 

Penulis: Iqbal AR
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Bento ala Sekolah Jepang dan Makan Siang Gratis ala Kadarnya, Bukti Kita Terbiasa dengan Standar Rendah dari Pemerintah

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 26 September 2024 oleh

Tags: makan siang gratisPON 2024potensi korupsi
Iqbal AR

Iqbal AR

Penulis lepas lulusan Sastra Indonesia UM. Menulis apa saja, dan masih tinggal di Kota Batu.

ArtikelTerkait

Bento ala Sekolah Jepang dan Makan Siang Gratis ala Kadarnya, Bukti Kita Terbiasa dengan Standar Rendah dari Pemerintah

Bento ala Sekolah Jepang dan Makan Siang Gratis ala Kadarnya, Bukti Kita Terbiasa dengan Standar Rendah dari Pemerintah

11 Maret 2024
Menggunakan Dana Pribadi untuk Program Makan Bergizi Gratis Itu Bukan Heroik, tapi Tanda Buruknya Tata Kelola Kebijakan di Pemerintahan

Menggunakan Dana Pribadi untuk Program Makan Bergizi Gratis Itu Bukan Heroik, tapi Tanda Buruknya Tata Kelola Kebijakan di Pemerintahan

15 Januari 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Dosen yang Cancel Kelas Dadakan Itu Sungguh Kekanak-kanakan dan Harus Segera Bertobat!

Dosen yang Cancel Kelas Dadakan Itu Sungguh Kekanak-kanakan dan Harus Segera Bertobat!

3 Desember 2025
4 Alasan Saya Lebih Memilih Ice Americano Buatan Minimarket ketimbang Racikan Barista Coffee Shop Mojok.co

4 Alasan Saya Lebih Memilih Ice Americano Buatan Minimarket ketimbang Racikan Barista Coffee Shop

4 Desember 2025
Ilustrasi Banjir Malang Naik 500% di 2025 Bukti Busuknya Pemerintah (Unsplash)

Kejadian Banjir Malang Naik 500% di 2025, Bukti Pemerintah Memang Nggak Becus Bekerja

6 Desember 2025
Bengawan Solo: Sungai Legendaris yang Kini Jadi Tempat Pembuangan Sampah

Bengawan Solo: Sungai Legendaris yang Kini Jadi Tempat Pembuangan Sampah

2 Desember 2025
Alasan Orang Surabaya Lebih Sering Healing Kilat ke Mojokerto daripada ke Malang Mojok.co

Alasan Orang Surabaya Lebih Sering Healing Kilat ke Mojokerto daripada ke Malang

5 Desember 2025
Tidak seperti Dahulu, Jalanan di Solo Kini Menyebalkan karena Semakin Banyak Pengendara Nggak Peka Mojok.co

Tidak seperti Dahulu, Jalanan di Solo Kini Menyebalkan karena Semakin Banyak Pengendara Nggak Peka

1 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lagu Sendu dari Tanah Minang: Hancurnya Jalan Lembah Anai dan Jembatan Kembar Menjadi Kehilangan Besar bagi Masyarakat Sumatera Barat
  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.