#2 Mahasiswa yang kurang paham seni dan budaya
Apa pun jurusannya di kampus, tentu sah-sah saja KKN di Gunungkidul. Toh, nanti di lapangan sudah pasti bisa diaplikasikan ke program-program kerja. Tapi, kalau mau KKN di Gunungkidul, penting kiranya memahami sedikit tentang dunia seni dan kebudayaan.
Mayoritas orang Gunungkidul itu menyukai hal-hal berbau seni dan budaya. Ini bisa dilihat dari banyaknya acara kebudayaan yang digelar setiap tahun, contohya tradisi rasulan. Tradisi sedekah bumi ini sampai sekarang masih lestari di Bumi Handayani dan sering diisi acara-acara kesenian kayak wayang kulit, jathilan, pawai, hingga dangdutan.
Peran mahasiswa KKN tentu sangat dibutuhkan saat ada acara tersebut. Biasanya, karang taruna mengajak teman-teman mahasiswa untuk berkolaborasi di bidang seni. Nah, buat mahasiswa yang kurang menyukai dunia kesenian dan budaya, mohon maaf saja kalian nggak cocok KKN di Gunungkidul. Kalau tetap maksa pengin KKN di sini, minimal tahulah lagu campursari dan chord gitar G itu bentuknya kayak apa.
#3 Nggak cocok buat tipe mahasiswa yang suka menutup diri dan nggak tahu tempat
Salah satu modal utama KKN di Gunungkidul adalah srawung atau aktif berinteraksi dengan warga sekitar. Secara umum, warga Gunungkidul menyukai kebiasaan berkumpul bersama tetangga, kerabat, dan orang-orang terdekat. Hal ini bisa dilihat dari tradisi wedangan atau minum teh bersama-sama saat pagi maupun sore hari.
Percayalah, program sebaik apa pun, tapi nggak jago srawung dan cenderung menutup diri dengan warga, sama sekali nggak akan membekas di hati masyarakat. Nggak jarang terjadi konflik antara warga dan mahasiswa KKN karena kurang mampu membangun komunikasi dengan baik. Situasi ini amat sangat rentan terjadi salah paham.
Selain itu, perhatikan juga saat lewat depan rumah orang. Kalau ada warga yang tengah duduk di emperan, pastikan untuk aruh-aruh (menyapa). Jika sedang berkendara, ya usahakan untuk membunyikan klakson. Meski terlihat sepele, hal-hal semacam ini sangat memengaruhi pandangan warga terhadap kelakuan mahasiswa.
Yah begitulah hidup di pelosok dusun Gunungkidul. Kadang ilmu yang dipelajari di kampus belum cukup untuk mamahami kondisi masyarakat akar rumput. Tapi saya rasa, asal mahasiswa KKN tahu situasi, kondisi, dan tempat, di mana pun berada akan mudah diterima oleh warga, tak terkecuali di Gunungkidul.
Selamat KKN di Gunungkidul dan jangan lupa wedangan. Sebab, nggak sedikit masalah-masalah sosial di masyarakat yang bisa diselesaikan cukup dengan wedangan. Salam mahasiswa!
Penulis: Jevi Adhi Nugraha
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA Gunungkidul Adalah Sebaik-baiknya Kabupaten untuk Tempat KKN.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.