Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kampus

Saya Sakit Hati Mahasiswa Universitas Terbuka Dituduh Cuma Kejar Gelar, Nyatanya Kami Sungguh-sungguh Belajar

Reza Cahya Kamila oleh Reza Cahya Kamila
24 September 2025
A A
Saya Sakit Hati Mahasiswa Universitas Terbuka Dituduh Cuma Kejar Gelar, Nyatanya Kami Sungguh-sungguh Belajar Mojok.co

Saya Sakit Hati Mahasiswa Universitas Terbuka Dituduh Cuma Kejar Gelar, Nyatanya Kami Sungguh-sungguh Belajar (unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Tulisan ini berangkat dari sebuah cuitan di X (Twitter) beberapa hari silam viral. Cuitan tersebut menyebut mahasiswa Universitas Terbuka (UT) hanya mengejar gelar, tidak benar-benar belajar. Cuitan itu membuat banyak orang marah, termasuk saya. 

Jujur saja, sebagai mahasiswa UT saya sangat tersinggung. Saya mengecam keras cuitan tersebut. Hanya karena sistem pembelajaran kami tidak seperti kampus lain, bukan berarti UT kampus kaleng-kaleng. Kehadiran UT justru menjadi solusi bagi polemik permasalahan pendidikan di Indonesia. Khususnya, bagi kalangan yang punya berbagai keterbatasan.

Stigma dan kesalahpahaman

Banyak stigma yang melekat pada UT: kampus tanpa gedung, kampus “Uang Terus”, universitas khusus untuk orang tua, ijazah tidak diakui, atau pas lulus hanya dapat sertifikat saja. Namun, kenyataan di lapangan mematahkan semua tuduhan tersebut. Banyak publik figur, pejabat, dan tokoh masyarakat merupakan alumni UT. Kampus ini juga terbukti menghasilkan lulusan yang bisa bersaing di dunia kerja maupun melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi.

Selain itu, saat pandemi Covid-19, hampir semua kampus akhirnya menerapkan sistem daring. Hal ini seolah membuktikan bahwa model pendidikan UT bukanlah hal yang “aneh”, melainkan justru lebih maju dan visioner.

Keunggulan yang tidak ditawarkan universitas lain

UT menawarkan biaya kuliah yang terjangkau dan sistem pembelajaran jarak jauh. Fleksibilitas dan aksesibilitas waktu memungkinkan mahasiswa tetap bisa bekerja sambil kuliah. Sesuai dengan misi utama UT yaitu pemerataan pendidikan, memberikan kesempatan belajar bagi siapa saja tanpa batas usia, latar belakang, maupun kondisi geografis.

Mahasiswa tidak perlu hadir tatap muka setiap hari sehingga bisa belajar kapan saja sesuai kondisi pribadi. Hal ini membantu mereka yang memiliki keterbatasan waktu, biaya, maupun situasi keluarga. Sistem yang dimiliki UT membebaskan mahasiswa dari biaya tambahan seperti kos, transportasi, atau biaya gedung. Hal ini menjadikan UT sebagai universitas negeri paling inklusif di Indonesia.

Luasnya fleksibilitas UT tidak berarti kualitasnya rendah. Justru mahasiswa UT dilatih untuk mandiri, konsisten, dan tekun. Bagi sebagian orang dengan keterbatasan mobilitas, sistem belajar jarak jauh ini menjadi jalan keluar terbaik untuk tetap menempuh pendidikan tinggi.

Meski kerap dipandang sebelah mata, kualitas akademik UT juga diakui secara nasional maupun internasional. Dosen-dosennya berasal dari kampus-kampus ternama, serta sudah terakreditasi A seperti halnya Universitas Indonesia (UI), Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Gadjah Mada (UGM), dan Institut Pertanian Bogor (IPB).

Baca Juga:

4 Hal Menjengkelkan yang Saya Alami Saat Kuliah di UPN Veteran Jakarta Kampus Pondok Labu

4 Dosa Pemilik Jasa Laundry yang Merugikan Banyak Pihak

Universitas Terbuka sebagai manifestasi hak pendidikan tiap insan

Universitas Terbuka (UT) adalah wujud nyata dari pendidikan sebagai hak asasi manusia. UT hadir untuk membongkar sekat-sekat pendidikan yang selama ini membatasi masyarakat berdasarkan lokasi, usia, status ekonomi, maupun latar belakang. Perguruan tinggi ini memberikan akses pendidikan tinggi untuk semua orang, tanpa diskriminasi.

UT tercatat menampung lebih dari satu juta mahasiswa pada 2021. Angka tersebut menjadi yang tertinggi dibanding perguruan tinggi lain di Indonesia. Layanan yang dimiliki membantu masyarakat dari berbagai kalangan untuk dapat mengakses pendidikan. Baik ibu rumah tangga, pekerja paruh waktu, penyandang disabilitas, hingga warga yang tinggal di pelosok. Universitas Terbuka adalah implementasi dari penerapan pilar Tridharma yaitu Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian.

Mahasiswa Universitas Terbuka bukan sarjana kertas!

Hanya karena sistem pembelajaran di Universitas Terbuka berbeda dengan universitas lain, bukan berarti kuliah di UT itu mudah apalagi kualitas mahasiswanya ecek-ecek. FLeksibilitas jadwal dan metode kuliah menjadikan mahasiswa lebih kompetitif. Dan secara tidak langsung terdorong untuk belajar secara intens tanpa batasan ruang dan waktu. 

Belum lagi dengan sistem pengawasan ujian yang ketat. Tidak mudah mendapatkan nilai tinggi apalagi berbuat culas. IPK yang baik hanya bisa diraih dengan keseriusan, kemandirian, dan disiplin belajar. Oleh karena itu, stigma bahwa kuliah di UT lebih mudah atau longgar terhadap kecurangan adalah keliru.

Banyak figur publik serta profesional berkualitas yang merupakan lulusan UT. Dari media sosial UT, kita juga bisa melihat jaringan mahasiswa dan alumni yang tersebar di berbagai belahan negara. Mulai dari Jepang, Korea, Malaysia, hingga Cina. Bahkan, UT diakui secara internasional dan melahirkan banyak CPNS serta alumni yang melanjutkan studi ke luar negeri karena tidak perlu lagi ikut penyetaraan. Artinya, mahasiswa UT tak kalah berkualitas dan bisa ikut bersaing.

Kami adalah bukti bahwa dengan manajemen waktu yang baik, kami bisa berkuliah sambil bekerja. Bahkan bisa meraih prestasi di bidang akademik maupun non akademik. Kami merupakan generasi penerus bangsa yang punya niat untuk belajar tanpa memandang umur, tempat dan waktu. Kuliah di UT menempa kami untuk mandiri, tekun, dan konsisten agar bisa dapat nilai bagus dan bisa lulus tepat waktu.

Penulis: Reza Cahya Kamila
Editor: Kenia Intan 

BACA JUGA Tidak Ada Skripsi hingga Jarang Ketemu Dosen, Hal-hal yang Lumrah di Universitas Terbuka, tapi Nggak Wajar di Kampus Lain.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 24 September 2025 oleh

Tags: kuliah daringMahasiswaPerguruan Tinggiuniversitasuniversitas terbukaut
Reza Cahya Kamila

Reza Cahya Kamila

ArtikelTerkait

KA Sri Tanjung Memang Murah, tapi Soal Kenyamanan Sepanjang Jogja-Banyuwangi, Bus Mila Sejahtera Juaranya

KA Sri Tanjung Memang Murah, tapi Soal Kenyamanan Sepanjang Jogja-Banyuwangi, Bus Mila Sejahtera Juaranya

22 Februari 2024

Rambut Rontok hingga Jemuran Hilang, Tinggal di Kos Putri Nyatanya Tidak Seindah Kata Orang-orang

14 September 2025
Menganggap Skripsi Sudah Usang Adalah Pendapat Ngawur, Nyatanya Skripsi Masih Banyak Manfaatnya Kok! Mojok.co

Menganggap Skripsi Sudah Usang Adalah Pendapat Ngawur, Nyatanya Skripsi Masih Banyak Manfaatnya kok!

5 Agustus 2024
Anak Magang atau PKL Bukan Babu dan Betapa Bahayanya Menormalisasi Itu terminal mojok.co

Balada Anak Magang di Perkantoran

17 Juni 2019
mantan pacar

Pacarku Dapat Pacar Baru di Lokasi KKN

10 Juni 2019
jangan beli mobil mobil korea hyundai datsun kia mojok

Apa sih Fungsi Stiker Kampus di Kaca Mobil?

16 Juni 2021
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Saya Pengguna Setia Transjakarta dan Setuju kalau Tarifnya Naik asal 4 Hal Ini Terpenuhi Mojok.co

Saya Pengguna Setia Transjakarta dan Setuju kalau Tarifnya Naik asal 4 Hal Ini Terpenuhi

29 November 2025
Suka Duka Pengusaha Kecil Jualan Live di TikTok: Nggak Ada yang Nonton, Sekalinya Ada yang Nonton Malah PHP

Suka Duka Pengusaha Kecil Jualan Live di TikTok: Nggak Ada yang Nonton, Sekalinya Ada yang Nonton Malah PHP

3 Desember 2025
Desa Ngidam Muncar, Desa Terbaik di Kabupaten Semarang (Unsplash)

Desa Ngidam Muncar, Desa Terbaik di Kabupaten Semarang dengan Pesona yang Membuat Saya Betah

4 Desember 2025
Pengalaman Transit di Bandara Sultan Hasanuddin: Bandara Elite, AC dan Troli Pelit

Pengalaman Transit di Bandara Sultan Hasanuddin: Bandara Elite, AC dan Troli Pelit

1 Desember 2025
Nggak Ada Gunanya Dosen Ngasih Tugas Artikel Akademik dan Wajib Terbit, Cuma Bikin Mahasiswa Stres!

Dosen yang Minta Mahasiswa untuk Kuliah Mandiri Lebih Pemalas dari Mahasiswa Itu Sendiri

5 Desember 2025
4 Hal tentang Untidar Magelang yang Belum Diketahui Banyak Orang Mojok.co

4 Hal tentang Untidar Magelang yang Belum Diketahui Banyak Orang

29 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.