Kesalahan mahasiswa adalah kelalaian kampus
Mengapa saya begitu percaya diri bahwa kedua mahasiswa dungu itu karena nggak maksimalnya pembekalan KKN dari kampus?
Ya, gimana nggak percaya diri? Dilihat dari segi narasi klarifikasi kampus pun tampak jelas bahwa mereka sebelumnya lalai nggak membekali mahasiswanya tentang etika bermedia sosial, khususnya perihal perkontenan. Kalau sebelumnya sudah membekali, saya yakin klarifikasi mereka akan nggak jauh-jauh dari kalimat ini: sebelumnya kami sudah membekali mahasiswa terkait bermedia sosial/pembuatan konten.
Tentu ini bukan berarti saya membela kedua mahasiswa dungu itu. Sebagai generasi muda, apalagi yang katanya agent of change, mahasiswa tetap harus bertanggung jawab atas kesalahannya.
Tapi juga perlu digarisbawahi, bahwa identitas mahasiswa ini nggak lepas dari identitas kampus. Maka saya pikir, kata-kata nasehat seperti, “Kalian KKN harus menjaga nama baik kampus, ya”, itu juga harusnya berlaku bagi kampus. Sehingga bunyi kata-kata untuk mereka adalah, “Kalian sebagai penuntun mahasiswa KKN, harus memaksimalkan pembekalan, ya”. Begitu!
Nggak fair kalau kasus-kasus semacam kedua mahasiswa tadi hanya disebabkan karena kedunguannya semata. Apalagi dalam kasus ini pihak kampus sebelumnya sama sekali nggak mengantisipasinya. Kasihanlah mahasiswa, hanya dijadikan pembantu. Sementara kalau gagal dianggap sebagai perusuh!
Sudah waktunya melek digital nggak cuma buat promosi doang
Tentu saja saya akan terlalu naif kalau mengatakan kampus nggak tahu bahwa mahasiswa sekarang nggak bisa lepas dari media sosial. Sebagai institusi akademis, kampus juga paham bahwa melek digital adalah perihal yang urgent di era sekarang. Buktinya, hampir semua kampus sekarang pakai media sosial sebagai media promosi, bukan?
Tapi, entah kenapa, pada kasus KKN ini mereka seolah-olah blas nggak melek digital. Jujur saja, saya juga nggak tahu kalau melek digital dalam konteks KKN ini wujudnya seperti apa. Sebagai institusi akademis, saya pikir harusnya mampu memikirkan hal itu. Dan, yang pasti, dengan kemelutnya mahasiwa KKN (kuliah kerja ngonten) yang mencuat belakangan ini harusnya menjadi teguran keras bagi kampus agar melek digital nggak cuma buat promosi, doang!
Yang jelas, kampus nggak boleh cuci tangan begitu saja. Mereka, dalam derajat tertentu, ikut bertanggung jawab. Dan itu, nggak boleh dimungkiri.
Penulis: Achmad Fauzan Syaikhoni
Editor: Rizky Prasetya
BACA JUGA KKN: Tak Lebih dari Ajang Adu Gengsi dan Bikin Konten.