Surabaya emang deket, tapi aslinya jauh
Meskipun tetangga beda pulau, jangan anggap Madura tidak berbeda jauh dengan gemerlap Surabaya. Anda akan kecewa besar, Bung.
Kekecewaan ini terjadi pada teman saya sendiri yang baru pertama kali berkunjung ke daerah asal saya. Dia langsung heran melihat kondisi pulau asal saya yang sangat berbeda jauh dengan Surabaya sebagai ibu kota. Awalnya, dia menganggap bahwa Madura sebelas duabelas dengan Surabaya karena sangat dekat. Ternyata. selepas masuk Bangkalan melalui Suramadu, dia bilang terasa berpindah ke dimensi lain.
Makanya, menurut saya, Suramadu bukan menunjukkan kemajuan, melainkan menyembunyikan dan menimbun ketertinggalan Madura. Oleh karena itu, Suramadu lebih sering disebut sebagai teleportasi, atau metaverse oleh teman-teman saya.
Jawa Timur maju, rumah saya belum tentu
Membaca pembangunan Madura tidak bisa melalui data keberhasilan pembangunan di Jawa Timur. Misalnya, jika kita melihat data Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Jawa Timur 2023, maka angkanya (73,38) sudah mendekati rata-rata IPM nasional (73,55). Hal ini bukan berarti 4 kabupaten di Madura juga mendekati angka tersebut.
Semua kabupaten di asal saya menempati posisi 10 terendah. Bahkan, Bangkalan dan Sampang berada di posisi paling rendah, yakni 65,75 dan 64,13. Kondisi ini lebih mirip dengan IPM di provinsi Indonesia bagian timur, yakni Papua Barat 66,66 dan Papua 62,25.
Kondisi riil Madura yang tertimbun Jawa Timur membuat program pemberdayaan kurang diperhatikan karena melihat kemajuan Jawa Timur. Contohnya saya temukan sendiri tahun lalu.
Pada awal 2023, saya mendapat informasi program beasiswa bagi perempuan-perempuan yang berasal dari daerah tertinggal. Awalnya, saya berniat membagikan informasi tersebut kepada teman saya.
Namun sayang, program ini diklasifikasi berdasarkan provinsi. Makanya, perempuan yang berasal dari provinsi Jawa Timur tidak bisa mengikuti. Padahal, kondisi yang terjadi di Madura tidak berbeda jauh dengan daerah tertinggal lainnya.
Alasan di atas hanya segelintir fakta bagaimana entitas kami sebenarnya tertimbun di bawah nama Jawa Timur. Jika disebutkan semua, maka bagaimana ranah seni budaya, sastra, tokoh, dan keunikan rumah saya lainnya juga sebenarnya kurang bisa merepresentasikan Jawa Timur. Oleh sebab itu, Madura memang perlu menjadi provinsi sendiri.
Penulis: Abdur Rohman
Editor: Yamadipati Seno
BACA JUGA Bangkalan Madura Nggak Cocok Dijadikan Destinasi Wisata
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.