Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Madiun, Kota Kecil yang Sudah Banyak Berbenah kecuali Transportasi Publiknya

Septalia Anugrah WIbyaninggar oleh Septalia Anugrah WIbyaninggar
2 Desember 2025
A A
Madiun, Kota Kecil yang Banyak Berbenah kecuali Transportasi Publiknya Mojok.co

Madiun, Kota Kecil yang Banyak Berbenah kecuali Transportasi Publiknya (unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Sebagai orang yang lahir dan besar di Madiun, saya kagum dengan perubahan yang terjadi di kota ini. Daerah dengan julukan Kota Pendekar ini semakin tertata dan hidup. Tengok saja Jalan Pahlawan yang kini menjadi pusat peradaban Madiun. Kawasan di sana jadi jauh lebih rapi dan nyaman dengan kehadiran lampu kota dan bangku taman. Aneka kuliner dan kafe kekinian pun turut menghidupkan suasana. 

Bukan hanya Jalan Pahlawan yang berubah, fasilitas terminal turut direvitalisasi. Terminal Bus Purboyo Madiun yang dulu terkesan kumuh, jorok, pesing kini disulap menjadi lebih modern, megah, tertata, dan bersih. Tampaknya terminal ini ingin mengikuti jejak Terminal Tirtonadi Solo dan Terminal Leuwipanjang di Bandung. 

Sedikit gambaran bagi yang belum tahu, sejak 2023 Terminal Purboyo mulai mengusung konsep green building. Terminal ini juga mulai dilengkapi dengan eskalator dan layanan kesehatan untuk menunjang kenyamanan bagi pengunjung.

Madiun sekarang juga punya Mabour alias Madiun Bus on Tour yang menjadi andalan wisata malam keliling kota. Bus ini memungkinkan penumpangnya menyaksikan Kota Pendekar dengan gemerlap lampu warna-warni. Ada pula Elcito (Elf City Tour) transportasi wisata yang bisa dinikmati pengunjung. Kota karesidenan ini tampak semakin maju dan tertata. 

Tidak banyak pilihan transportasi publik di Madiun

Sekilas, Madiun tampak sebagai kota kecil yang sempurna. Namun, saya kemudian menyadari kalau angkota (angkutan kota) yang jadi andalan warga Madiun ketika saya masih kecil sudah tiada. Saya tidak tak tahu persis kapan armada bercat kuning ini punah karena kini saya sudah merantau meninggalkan Madiun. Praktis, tak ada lagi moda transportasi umum dalam Kota Madiun setelah kota ini semakin ramai dengan kendaraan pribadi dan ojek daring. 

Dengar-dengar, angkota yang telah pensiun mengaspal itu kini dialihkan menjadi angkutan gratis untuk anak sekolah. Entah kabar ini benar atau tidak, diterapkan dengan serius atau tidak. Sebab, sejauh pengamatan saya pulkam ke Madiun, anak-anak sekolah lebih banyak yang menggunakan kendaraan pribadi atau transportasi online. 

Sejauh pengamatan saya, transportasi umum yang masih bertahan di Kota Pendekar  hanyalah bus antarkota Madiun-Ponorogo bernama bus Cendana milik Madjoe Group. Padahal, dahulu, selain bus Cendana, masih ada Bus Jaya dengan trayek yang sama. Ada pula Bus Sri Mulyo Agung yang melayani trayek Madiun ke Magetan yang sekarang juga sudah tinggal kenangan. 

Hebatnya, ketika Bus Jaya Madiun-Ponorogo sudah tak beroperasi lagi, Bus Cendana masih berjaya hingga kini. Jumlah armada yang beroperasi tak sebanyak dulu, mungkin itu mengapa jumlah penumpangnya juga tak banyak seperti dahulu. Sekali lagi, masyarakat kini lebih memilih transportasi yang dipesan melalui aplikasi. Mudah dan cepat memang, tapi tarifnya tidak bisa diakses oleh semua kalangan. 

Baca Juga:

Saya Pengguna Setia Transjakarta dan Setuju kalau Tarifnya Naik asal 4 Hal Ini Terpenuhi

Culture Shock yang Saya Rasakan sebagai Orang Madiun Ketika Menikah dengan Orang Jogja: Saya Nggak Suka Brongkos, Doi Nggak Suka Rujak Petis, Sad

Pemerintah revitalisasi terminal, tapi tidak dengan transportasi publiknya

Sedikit gambaran bagi yang belum tahu Madiun. Madiun adalah kota karesidenan yang menjadi pusat peradaban bagi kota-kota kecil yang mengitarinya seperti Ponorogo, Magetan, dan Ngawi. Fasilitas di Madiun bisa dibilang jauh lebih banyak daripada kota-kota tersebut. Jadi, meski bukan kota besar, Madiun tetap akan dipadati pengunjung dari luar kota. Artinya, akan bertambah banyak jumlah kendaraan pribadi yang menyesaki kota kecil itu.

Sebetulnya, tidak ada salahnya jika sistem transportasi umum di Madiun (dan kota-kota kecil di sekitarnya) ikut diperbaiki, bukan hanya wujud kota dan terminalnya saja yang sibuk bersolek dan mem-branding diri sebagai kota pencak silat. Siapa tahu wisata di Madiun semakin berkembang karena transportasi umum yang bisa diandalkan, mengingat di sebelahnya juga ada Telaga Sarangan yang sudah dikenal banyak orang. Toh, jika transportasi diperbaiki, tentu akan mempermudah anak sekolah dan para bakul yang harus berdagang ke pasar namun mobilitasnya terbatas.

Lagi pula, tak perlu menunggu jadi kota besar dulu untuk peduli soal transportasi publik. Selain mempermudah mobilitas warganya, fasilitas transportai publik yang baik bisa mengurai kepadatan di jalan yang berarti jejak karbon yang dihasilkan akan berkurang. Alangkah kerennya jika suatu saat kota kecil itu jadi percontohan kota ramah lingkungan dan berkelanjutan karena transportasi umum yang memadai. Tapi, itu jika pemerintahnya juga mau mikir ke sana sih.

Penulis: Septalia Anugrah Wibyaninggar
Editor: Kenia Intan 

BACA JUGA 5 Hal yang Bikin Saya Kaget Waktu KKN di Madiun.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 2 Desember 2025 oleh

Tags: madiunTerminal Bus Purboyotransportasi publik
Septalia Anugrah WIbyaninggar

Septalia Anugrah WIbyaninggar

Lulusan Sastra Inggris UGM. Kini tinggal di Bandung sebagai ibu rumah tangga yang membersamai dua buah hatinya. Sedang antusias belajar hidup minim sampah dan ramah lingkungan. Penyuka teh dan kopi.

ArtikelTerkait

Nasi Pecel Bukan Milik Madiun Saja, Kota Lain di Jawa Timur Juga Punya

Nasi Pecel Bukan Milik Madiun Saja, Kota Lain di Jawa Timur Juga Punya

23 April 2024
Branding Madiun Kampung Pesilat Indonesia yang Berlebihan

Branding Madiun Kampung Pesilat Indonesia yang Berlebihan

20 Maret 2022
Sisi Gelap Trans Jateng Solo-Sumberlawang yang Belum Diketahui Banyak Orang

Sisi Gelap Trans Jateng Solo-Sumberlawang yang Belum Diketahui Banyak Orang

1 September 2023
Meluruskan Salah Kaprah Soal Julukan Madiun Kota Gadis terminal mojok

Meluruskan Salah Kaprah Soal Julukan Madiun Kota Gadis

16 Agustus 2021
Ada Bus Pink untuk Perempuan, tapi Kenapa Nggak Ada Transjakarta Khusus Laki-laki Terminal Mojok

Ada Bus Pink untuk Perempuan, tapi Kenapa Nggak Ada Transjakarta Khusus Laki-laki?

27 Januari 2023
Transportasi Publik yang Nggak Mungkin Dimiliki Kota Jogja terminal mojok.co

Transportasi Publik yang Nggak Mungkin Dimiliki Kota Jogja

25 November 2020
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Banyuwangi: Ditinggal Ngangeni, Ditunggui Bikin Sakit Hati

Banyuwangi: Ditinggal Ngangeni, Ditunggui Bikin Sakit Hati

20 Desember 2025
Eretan Wetan Indramayu, Venesia Jawa Barat yang Nggak Estetik Sama Sekali

Eretan Wetan Indramayu, Venesia Jawa Barat yang Nggak Estetik Sama Sekali

24 Desember 2025
Perlintasan Kereta Pasar Minggu-Condet Jadi Jalur Neraka Akibat Pengendara Lawan Arah

Perlintasan Kereta Pasar Minggu-Condet Jadi Jalur Neraka Akibat Pengendara Lawan Arah

24 Desember 2025
Mengenal ITERA, Kampus Teknologi Negeri Satu-satunya di Sumatra yang Sering Disebut Adik ITB

Mengenal ITERA, Kampus Teknologi Negeri Satu-satunya di Sumatra yang Sering Disebut Adik ITB

20 Desember 2025
Isuzu Panther, Mobil Paling Kuat di Indonesia, Contoh Nyata Otot Kawang Tulang Vibranium

Isuzu Panther, Raja Diesel yang Masih Dicari Sampai Sekarang

19 Desember 2025
Garut Bukan Cuma Dodol, tapi Juga Tempat Pelarian Hati dan Ruang Terbaik untuk Menyendiri

Garut Itu Luas, Malu Sama Julukan Swiss Van Java kalau Hotel Cuma Numpuk di Cipanas

23 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa
  • Sempat “Ngangong” Saat Pertama Kali Nonton Olahraga Panahan, Ternyata Punya Teropong Sepenting Itu
  • Pantai Bama Baluran Situbondo: Indah tapi Waswas Gangguan Monyet Nakal, Itu karena Ulah Wisatawan Sendiri
  • Talent Connect Dibimbing.id: Saat Networking Tidak Lagi Sekadar Basa-basi Karier
  • Ironi Perayaan Hari Ibu di Tengah Bencana Aceh dan Sumatra, Perempuan Makin Terabaikan dan Tak Berdaya
  • Kisah Kelam Pasar Beringharjo Jogja di Masa Lalu yang Tak Banyak Orang Tahu

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.