Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Long Weekend di Tengah Pandemi bagi Pengusaha Hotel, Untung atau Buntung?

Dessy Liestiyani oleh Dessy Liestiyani
5 November 2020
A A
Long Weekend di Tengah Pandemi bagi Pengusaha Hotel, Untung atau Buntung_ mojok.co

Long Weekend di Tengah Pandemi bagi Pengusaha Hotel, Untung atau Buntung_ mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Selama ini ada dua periode waktu di dunia perhotelan yang menjadi waktunya “ngisi tabungan”. Yang pertama libur Lebaran, yang kedua cuti bersama Natal yang seringnya bablas sampai tahun baru. Tentunya, dua hal ini terjadi sebelum pandemi eksis. Tahun 2020, teori ini gugurlah sudah.

Hari raya Idul Fitri beberapa waktu lalu jelas tidak memberikan efek apa pun buat saya dan teman-teman pengelola hotel. Berdasarkan laman covid19.go.id, data penderita Covid-19 di Indonesia per 25 Mei 2020, saat hari raya Idul Fitri itu, mencapai 22.750 kasus. Melihat jumlah ini, harapan akan dapat tamu sudah kami timbun dalam-dalam. Yang muncul adalah harapan supaya “Indonesia cepat sembuh”.

Efek pandemi bagi dunia pariwisata pada umumnya dan perhotelan pada khususnya telah mulai terasa sejak akhir Maret. Di kota kami, penurunan okupansi yang drastis selama beberapa bulan tak ayal membuat beberapa hotel tutup sementara atau bahkan dijual. Buat hotel yang masih bertahan, cuma bisa berharap pada akhir pekan yang biasanya mendatangkan lebih banyak tamu.

Sebenarnya, selain di pengujung minggu, sekadar libur kejepit pun sudah cukup membuat kami harap-harap cemas menanti kedatangan tamu. Apalagi ketika tiba-tiba ada waktu libur yang panjang di akhir minggu atau yang biasa disebut long weekend, tentunya masa ini diharapkan bisa menjadi momen bertahan bagi kas hotel.

Sampai saat ini, setidaknya sudah ada dua bulan yang istimewa buat kami. Bulan Agustus dan Oktober lalu, saat terselip long weekend di dalamnya. Bulan Agustus malah punya dua kali long weekend. Awalnya kami sudah pesimistis, apa ada orang yang mau memanfaatkan prei tersebut? Apalagi kondisi pandemi saat itu juga tidak bisa dibilang sedang membaik. Tapi ternyata kota kami ramai oleh wisatawan. Para insan perhotelan pun hepi. Alhamdulilah, ada pemasukan lebih untuk membayar utang sana-sini.

Kondisi dua kali long weekend tersebut yang membuat saya memikirkan beberapa hal. Apakah long weekend ini benar-benar bisa memberi dampak signifikan ke industri hotel yang sedang terpuruk?

#1 Long weekend membuat hotel kami terbebas dari perang harga

Perang harga menjadi salah satu strategi paling mudah yang bisa dilakukan pelaku perhotelan untuk bertahan hidup. Saya merasakan betul saat ini sebagai masa perang harga paling sengit. Mulai dari penginapan sederhana sampai hotel mentereng memberi diskon gila-gilaan. Kebayang kan bagaimana hotel kecil seperti kami harus jaga gawang menahan tendangan sana-sini.

Dalam pengamatan saya, strategi perang harga itu hanya menguntungkan customer. Masalah utamanya kan karena nggak ada pelancong datang, jadi mau kasih harga serendah apa pun percuma juga. Sudah “jual rugi”, tetep aja kalah bersaing.

Baca Juga:

4 Jalur di Bogor yang Harus Dihindari Saat Long Weekend, Cuma Buang-buang Umur Lewat Sini

The Victoria Hotel Jogja, Hotel Ramah Anak yang Membuat Liburan Keluarga Nggak Banyak Drama  

Nah, pada saat long weekend, kami bisa bernapas lega. Bukan cuma karena kemungkinan dapat penghasilan, tapi lebih pada perasaan bebas merdeka dari perang harga! Harga bisa dikembalikan ke kondisi normal atau bahkan lebih tinggi karena banyaknya permintaan.

Untuk sementara waktu, saya dan pengelola hotel kecil lainnya tidak perlu kecil hati dengan persaingan ini. Masing-masing pun kembali merangkul segmennya. Fair kan.

#2 Sulit mengajukan keringanan pembayaran

Ketika long weekend sukses membuat suasana kota terlihat rame, susah parkir dan macet di beberapa tempat, sepertinya terlalu dini untuk menyimpulkan bahwa pariwisata sudah pulih. Hal ini biasanya diikuti anggapan bahwa hotel sudah beroperasi normal dan lagi banyak duit. Sebenarnya anggapan ini malah membuat susah. Kenapa?

Selain perang harga, meminta keringanan pembayaran rutin baik berupa kebijakan penundaan, atau syukur-syukur bisa pembebasan, adalah salah satu strategi juga yang dilakukan untuk bertahan hidup. Tapi melihat (akhirnya) banyak mobil yang parkir di halaman hotel saat long weekend, kadang menyulitkan proses negosiasi keringanan pembayaran yang telah diajukan sebelumnya.

“Ah… masak sih nggak punya duit? Kan kemarin tamunya banyak” atau “Ada itu tabungannya! Nggak mungkin habis, pengusaha itu duitnya banyak!” Biasanya pemberi pinjaman akan berkata demikian. Duh, Pak, Bu, jangan menyamakan semua pengusaha itu tajir seperti mertua Nia Ramadhani.

Terus, apakah berarti dapat duit satu bulan cukup buat tabungan jaga gawang di bulan-bulan berikutnya? Ada sisa uang setelah bayar-bayar utang saja sudah bagus. Sementara ABG unyu pun sadar Covid ini entah kapan selesainya.

#3 Harap-harap cemas pada weekend berikutnya

Setelah satu weekend selesai, belum tentu di weekend selanjutnya akan kembali rame. Logikanya, duit udah habis di weekend yang ituh. Apalagi saat long weekend alokasi pengeluaran umumnya lebih besar dari libur biasa.

Memang pola ini tidak selalu benar. Tapi dari pengalaman, umumnya hal ini yang terjadi. Jadi pada saat long weekend, saya sudah harus menargetkan pemasukan yang bisa menutupi operasional selama dua atau tiga minggu ke depan.

Jadi, bukannya tidak bersyukur karena dapat pemasukan saat long weekend ya. Biar bagaimanapun, long weekend tetap kami tunggu karena bisa memberikan harapan yang nyata, tidak semu. Berikutnya adalah kembali mengatur strategi pertahanan sembari berdoa banyak-banyak. Selama wabah ini belum bisa tertangani dengan baik, sudah pasti perasaan cemas akan terus menghantui. Mau sampai kapan? Kira-kira tabungan masih cukup nggak ya? Kapan ya long weekend lagi?

Photo by Melissa Walker Horn on Unsplash

BACA JUGA Jangan Rapikan Seprai Kamar Hotelmu Sebelum Check-out dan tulisan Dessy Liestiyani lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 5 November 2020 oleh

Tags: covid-19hotelliburan panjanglong weekendpandemi
Dessy Liestiyani

Dessy Liestiyani

Wiraswasta, mantan kru televisi, penikmat musik dan film.

ArtikelTerkait

Penutupan 2 Hotel di Malang Gara-gara Open BO: Basmi Tikus, Bakar Lumbung

Penutupan 2 Hotel di Malang Gara-gara Open BO: Basmi Tikus, Bakar Lumbung

22 Mei 2023
5 Kemungkinan yang Bikin Pak Jokowi Nggak Turun Langsung Pimpin Penanganan Covid-19 terminal mojok.co

5 Kemungkinan yang Bikin Pak Jokowi Nggak Turun Langsung Pimpin Penanganan Covid-19

17 Juli 2021
penyintas covid-19 pandemi menanyakan kabar mojok

Pengalaman sebagai Keluarga Penyintas COVID-19 dan Tips Menghadapi Situasi Darurat

6 Agustus 2021
lulus kuliah mau jadi apa kerja apa overthinking insomnia quarter life crisis wabah corona pandemi corona anak muda umur 20-an mojok.co

Dipecat Saat Pandemi Bener-bener Nggak Enak dan Nyusahin

21 Januari 2021
10 Hotel dan Restoran di Jogja dengan Nama Unik

10 Hotel dan Restoran di Jogja dengan Nama Unik

10 April 2023
Tradisi Kupatan sebagai Tanda Berakhirnya Hari Lebaran Masa Lalu Kelam Takbir Keliling di Desa Saya Sunah Idul Fitri Itu Nggak Cuma Pakai Baju Baru, loh! Hal-hal yang Dapat Kita Pelajari dari Langgengnya Serial “Para Pencari Tuhan” Dilema Mudik Tahun Ini yang Nggak Cuma Urusan Tradisi Sepi Job Akibat Pandemi, Pemuka Agama Disantuni Beragama di Tengah Pandemi: Jangan Egois Kita Mudah Tersinggung, karena Kita Mayoritas Ramadan Tahun Ini, Kita Sudah Belajar Apa? Sulitnya Memilih Mode Jilbab yang Bebas Stigma Kenapa Saf Tarawih Makin Maju Jelang Akhir Ramadan? Kenapa Kita Sulit Menerima Perbedaan di Media Sosial? Masjid Nabawi: Contoh Masjid yang Ramah Perempuan Surat Cinta untuk Masjid yang Tidak Ramah Perempuan Campaign #WeShouldAlwaysBeKind di Instagram dan Adab Silaturahmi yang Nggak Bikin GR Tarawih di Rumah: Ibadah Sekaligus Muamalah Ramadan dan Pandemi = Peningkatan Kriminalitas? Memetik Pesan Kemanusiaan dari Serial Drama: The World of the Married Mungkinkah Ramadan Menjadi Momen yang Inklusif? Beratnya Menjalani Puasa Saat Istihadhah Menghitung Pengeluaran Kita Kalau Buka Puasa “Sederhana” di Mekkah Apakah Menutup Warung Makan Akan Meningkatkan Kualitas Puasa Kita? Kenapa Saf Tarawih Makin Maju Jelang Akhir Ramadan? Apakah Menutup Warung Makan Akan Meningkatkan Kualitas Puasa Kita? Mengenang Serunya Mengisi Buku Catatan Ramadan Saat SD Belajar Berpuasa dari Pandemi Corona Perlu Diingat: Yang Lebih Arab, Bukan Berarti Lebih Alim Nonton Mukbang Saat Puasa, Bolehkah? Semoga Iklan Bumbu Dapur Edisi Ramadan Tahun Ini yang Masak Nggak Cuma Ibu

Beragama di Tengah Pandemi: Jangan Egois

17 Mei 2020
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Kuliah Bukan Perlombaan Lulus Tepat Waktu, Universitas Terbuka (UT) Justru Mengajarkan Saya Lulus Tepat Tujuan

Kuliah Bukan Perlombaan Lulus Tepat Waktu, Universitas Terbuka (UT) Justru Mengajarkan Saya Lulus Tepat Tujuan

24 Desember 2025
Potensi Wisata Indramayu yang Belum Tergarap Maksimal (Wikimedia)

Potensi Wisata Indramayu yang Belum Tergarap Maksimal

21 Desember 2025
4 Alasan Orang Jakarta Lebih Sering Liburan ke Bogor daripada ke Pulau Seribu

4 Alasan Orang Jakarta Lebih Sering Liburan ke Bogor daripada ke Pulau Seribu

25 Desember 2025
Alasan Posong Temanggung Cocok Dikunjungi Orang-orang yang Lelah Liburan ke Jogja

Alasan Posong Temanggung Cocok Dikunjungi Orang-orang yang Lelah Liburan ke Jogja

27 Desember 2025
Harga Nuthuk di Jogja Saat Liburan Bukan Hanya Milik Wisatawan, Warga Lokal pun Kena Getahnya

Harga Nuthuk di Jogja Saat Liburan Bukan Hanya Milik Wisatawan, Warga Lokal pun Kena Getahnya

21 Desember 2025
Dosen Pembimbing Nggak Minta Draft Skripsi Kertas ke Mahasiswa Layak Masuk Surga kaprodi

Dapat Dosen Pembimbing Seorang Kaprodi Adalah Keberuntungan bagi Mahasiswa Semester Akhir, Pasti Lancar!

25 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Kala Sang Garuda Diburu, Dimasukkan Paralon, Dijual Demi Investasi dan Klenik
  • Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario
  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.