Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Pojok Tubir

Lolos Beasiswa ke Luar Negeri Memang Hebat, tapi Tak Perlu Juga Menyebarkan Pikiran Sesat

Abdur Rohman oleh Abdur Rohman
17 Agustus 2024
A A
Lolos Beasiswa ke Luar Negeri Memang Hebat, tapi Tak Perlu Juga Menyebarkan Pikiran Sesat

Lolos Beasiswa ke Luar Negeri Memang Hebat, tapi Tak Perlu Juga Menyebarkan Pikiran Sesat (unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Sejak menjadi mahasiswa baru, saya sudah memiliki keinginan untuk bisa melanjutkan studi S2 ke luar negeri. Makanya sejak dulu saya follow akun Instagram para influencer yang mendapat beasiswa dan menempuh studi di luar negeri. Harapannya, saya bisa tetap menjaga semangat dengan mengikuti perjalanan mereka. Sebab saya lihat, mereka memang senang sekali membagikan keseharian mereka ketika menempuh studi di kampusnya.

Akan tetapi akhir-akhir ini saya mulai menyadari bahwa kebiasaan saya ini adalah hal yang tidak baik. Postingan yang mereka bagikan ternyata sering kali menjauhkan saya dari kenyataan sebenarnya. Menurut saya, mereka hanya membagikan manis-manisnya. Sedangkan pahit-pahitnya, jarang diposting oleh mereka.

“Tak lolos kampus negeri, tapi bisa S2 di luar negeri”

Narasi ini sering dipakai oleh salah satu influencer yang telah lolos beasiswa S2 di luar negeri. Saya tak mau berterus terang siapa yang saya maksud. Tapi bagi saya, kalimat ini sebenarnya hanya pelarian diri. Narasi tersebut seakan-akan tak ada bedanya kuliah di mana saja. Padahal, jelas-jelas pengalaman dan lingkungannya pasti tak sama. Opini ini sudah dijelaskan dengan lengkap oleh Mas Adi pada tulisannya di Terminal Mojok.

Asal kalian tahu, latar belakang kampus juga pasti menjadi salah satu faktor jika kalian mau S2. Reputasi kampus di dunia internasional juga jadi ukuran apakah kalian mahasiswa yang serius atau tidak. Bayangkan, mana mungkin kampus luar negeri mau menolak lulusan top 3 kampus Indonesia seperti UI, UGM, atau ITB. Ya, jelas jarang lah.

Mungkin kalian bertanya, lalu kok bisa influencer yang saya maksud bisa lolos S2. Ya karena meskipun swasta, kampus mereka bukan kampus swasta biasa. Swasta yang dimaksud adalah UPH, President University, Binus, dan lain sebagainya yang kualitasnya memang bagus.

“Meski dari desa, mahasiswa ini bisa tembus beasiswa luar negeri ke Eropa”

Bagaimana kalian membaca kalimat ini? Kalau kalian merasa semakin semangat, saya ramal kalian masih mahasiswa baru. Tapi kalau kalian merasa mual, pasti kalian sudah lulus S1. Saya berani bilang seperti itu, sebab saya sudah pernah dan kini sedang merasakannya.

Sebagai mahasiswa baru yang berasal dari desa, saya selalu merasa semangat ketika membaca dan mendengar kalimat tersebut. Seakan-akan, tak akan ada jurang, rintangan, atau halangan untuk bisa mencari beasiswa studi lanjut ke luar negeri. Tapi saat ini, saya sudah mulai waras dan menyadari bahwa bisa S2 luar negeri tentu sulit bagi saya yang berasal dari desa. Mengapa sulit, sebab akses yang ada di desa berbeda dengan yang ada di kota.

Misalnya, akses untuk belajar. Di desa, tak ada kursus yang akan membantu kita untuk belajar bahasa Inggris. Sedangkan di kota, mudah sekali ditemukan. Bahkan sejak kecil, mereka sudah punya akses ini, sementara anak desa baru menyadari kebutuhan ini setelah mereka menempuh bangku kuliah.

Baca Juga:

4 Hal yang Bakal Saya Rindukan setelah Lulus dari UM Malang

5 Kampus Bahasa Asing Terbaik di Indonesia yang Bisa Jadi Pilihan Lanjut Studi

Nah, orang desa yang berhasil mendapat beasiswa ke luar negeri dan kuliah di Eropa hanyalah satu dari seribu. Siapa satu dari seribu tersebut? Tentu bisa ditebak. Kalau bukan anak pejabat desa, ya paling anak yang orang tuanya jadi pengusaha di kota lain. Tentunya mudah bagi mereka untuk merantau dan belajar di kota lain.

Ngaku saja! Apa pun beasiswanya, pasti butuh dana puluhan juta

Saya semakin sadar fakta ini setelah ada influencer yang bagi saya cukup baik hati. Sebab ia mau membagikan kenyataan sebenarnya. Influencer yang saya maksud adalah Mbak Fona dari akun Instagramnya @fonaqorina. Beliau sempat membagikan dana awal yang perlu ia siapkan untuk lolos beasiswa LPDP luar negeri ke Oxford University. Totalnya, ia membutuhkan 45 juta. Ya meskipun beberapa di-reimburse, ini bukanlah dana yang sedikit untuk ekonomi pas-pasan seperti saya.

Tapi tak perlu jauh-jauh dari Mbak Fona, saya sudah sempat sedikit menyicipi perjuangan ini. Tahun ini, saya sempat mendaftar program IISMA, program pertukaran ke luar negeri dari Kemendikbud. Bagi saya, dana yang telah saya keluarkan tak sedikit. Salah satunya, untuk mendapatkan sertifikat kemampuan bahasa Inggris saja biayanya sampai jutaan. Yang paling murah, saya menggunakan DET dengan biayanya 1 juta. Tapi DET belum diakui semua kampus ya, hanya beberapa kampus. Belum lagi dana untuk pemberkasan yang lain. Jujur, sangat menguras isi dompet.

Oiya, saya menulis ini bukan maksud saya untuk membuat semangat kalian turun, tetapi supaya kalian lebih memahami kenyataan saja. Selain itu, saya juga berharap kalian lebih banyak menyiapkan diri jika ingin mencari beasiswa dan lanjut S2 ke luar negeri. Bukan hanya percaya pada narasi “semua pasti bisa asal mau usaha”, sebab usaha juga pasti bisa kalau didukung sama dana. Jadi, tetap semangat, ya.

Penulis: Abdur Rohman
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Cerita Saya Berhasil Lolos Beasiswa S2 Pemerintah Turki setelah Gagal 3 Kali Berturut-turut.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 17 Agustus 2024 oleh

Tags: beasiswabeasiswa kuliahbeasiswa luar negeri
Abdur Rohman

Abdur Rohman

Warga sipil Bangkalan yang phobia sama ketidakadilan.

ArtikelTerkait

Memangnya Kenapa kalau Orang Tajir Ikut Daftar Beasiswa Bidikmisi?  Mojok.co

Memangnya Kenapa kalau Orang Tajir Menerima Beasiswa Bidikmisi? 

22 Desember 2023
Beasiswa untuk Orang Kaya: Ironi Sistem Pendidikan Kita

Beasiswa untuk Orang Kaya: Ironi Sistem Pendidikan Kita

13 April 2024
Derita Mahasiswa Jogja Kelas Menengah: UKT Mahal, Sulit Minta Keringanan, Hak-Hak Terabaikan Mojok.co

Mahasiswa Kelas Menengah: Tidak Miskin Menurut Data, Tetap Sengsara Menurut Realitas

15 September 2025
4 Alasan Beasiswa Kurang Mampu Kerap Salah Sasaran beasiswa KIP Kuliah

Mempertanyakan Alasan Kenapa Beasiswa Harus Menyertakan Sertifikat TOEFL

20 Juli 2023
Tiap Tahun, Selalu Ada Orang Kaya Dapat KIP Kuliah, Ini yang Ngurus Nggak Becus atau Emang Orang Miskin Nggak Boleh Kuliah? beasiswa KIP

Tiap Tahun, Selalu Ada Orang Kaya Dapat KIP Kuliah, Ini yang Ngurus Nggak Becus atau Emang Orang Miskin Nggak Boleh Kuliah?

23 November 2023
Cerita Saya Berhasil Lolos Beasiswa S2 Pemerintah Turki setelah Gagal 3 Kali Berturut-turut

Cerita Saya Berhasil Lolos Beasiswa S2 Pemerintah Turki setelah Gagal 3 Kali Berturut-turut

13 Agustus 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Nggak Ada Gunanya Dosen Ngasih Tugas Artikel Akademik dan Wajib Terbit, Cuma Bikin Mahasiswa Stres!

Dosen yang Minta Mahasiswa untuk Kuliah Mandiri Lebih Pemalas dari Mahasiswa Itu Sendiri

5 Desember 2025
Rekomendasi Tempat Jogging Underrated di Semarang, Dijamin Olahraga Jadi Lebih Tenang Mojok.co

Rekomendasi Tempat Jogging Underrated di Semarang, Dijamin Olahraga Jadi Lebih Tenang

3 Desember 2025
Betapa Merananya Warga Gresik Melihat Truk Kontainer Lalu Lalang Masuk Jalanan Perkotaan

Gresik Utara, Tempat Orang-orang Bermental Baja dan Skill Berkendara di Atas Rata-rata, sebab Tiap Hari Harus Lawan Truk Segede Optimus!

30 November 2025
Jalur Pansela Kebumen, Jalur Maut Perenggut Nyawa Tanpa Aba-aba

Jalur Pansela Kebumen, Jalur Maut Perenggut Nyawa Tanpa Aba-aba

2 Desember 2025
6 Hal Sepele, tapi Menyebalkan Saat Zoom Meeting Mojok

6 Hal Sepele, tapi Menyebalkan Saat Zoom Meeting

30 November 2025
4 Hal Menjengkelkan yang Saya Alami Saat Kuliah di UPN Veteran Jakarta Kampus Pondok Labu

4 Hal Menjengkelkan yang Saya Alami Saat Kuliah di UPN Veteran Jakarta Kampus Pondok Labu

1 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lagu Sendu dari Tanah Minang: Hancurnya Jalan Lembah Anai dan Jembatan Kembar Menjadi Kehilangan Besar bagi Masyarakat Sumatera Barat
  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.