Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Gaya Hidup Kecantikan

Lika-liku Pemilik Rambut Keriting: Diejek di Kampung Halaman Sendiri, Diapresiasi di Tempat Lain

Maria Bernadeth Tukan oleh Maria Bernadeth Tukan
29 Maret 2023
A A
Lika-liku Pemilik Rambut Keriting: Diejek di Kampung Halaman Sendiri, Diapresiasi di Tempat Lain

Lika-liku Pemilik Rambut Keriting: Diejek di Kampung Halaman Sendiri, Diapresiasi di Tempat Lain (Unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Lahir sebagai perempuan dan memiliki rambut keriting awalnya terasa biasa saja. Seperti kebanyakan perempuan lainnya, saya membiarkan rambut tumbuh panjang agar bisa dikuncir, dikepang, dan dihias dengan pita atau bandana. Apalagi saya lahir di sebuah kota yang mayoritas penduduknya memiliki ciri rambut keriting. Jadi seharusnya hidup dengan rambut jenis ini aman-aman saja buat saya.

Sebelum membaca tulisan ini lebih jauh, izinkan saya memperkenalkan diri. Saya terlahir sebagai seorang Melanesia. Orang-orang dari ras Melanesia ini tersebar di wilayah Papua, Maluku, dan Nusa Tenggara Timur. Salah satu ciri khas Melanesia adalah rambut kami yang ikal hingga keriting. Maka, lahir dan besar di salah satu kota di Flores membuat rambut keriting saya menjadi hal yang biasa di sana. Boleh dibilang, 70 persen orang, entah itu laki-laki atau perempuan, berambut ikal hingga keriting.

Daftar Isi

  • Diejek sejak masih duduk di bangku SD
  • Sulitnya merawat rambut keriting
  • Jadi percaya diri begitu memasuki masa kuliah

Diejek sejak masih duduk di bangku SD

Jika ada yang berpikir bahwa hal biasa nggak akan jadi masalah, anggapan itu salah besar, setidaknya berdasarkan pengalaman saya. Buktinya selama tinggal di kota tersebut, rambut keriting atau kribo adalah bahan ejekan yang sering saya dengar. Ketika duduk di bangku sekolah dasar, saya tak luput dari sasaran ejekan tersebut.

Puncaknya saat saya duduk di bangku SMP, saya sampai nggak berani menunjukkan keaslian rambut saya. Setiap hari saya membasahi rambut, menguncirnya ketat, dan menggelung rambut saya. Sampai-sampai saya dipanggil “si konde keramat” saking seringnya menyembunyikan keaslian rambut saya. Sampai sekarang pun masih ada teman yang seenak jidat memanggil saya dengan sebutan itu. Kesel banget nggak, sih?

Setelah saya renungkan, kok rasanya aneh. Masa iya di kota yang mayoritas warganya berambut keriting justru menjadikan rambut keriting sebagai bahan olokan? Cukup banyak hair shaming yang saya dengar, baik itu yang ditujukan kepada saya maupun orang lain. Aneh memang, di tempat yang seharusnya sebuah identitas dibanggakan, justru identitas tersebut dicemooh banyak orang. Hanya sesekali saya berani menampilkan rambut keriting dengan bangga.

Sulitnya merawat rambut keriting

Sejujurnya, selain jadi bahan olokan, masalah lain yang saya rasakan sebagai pemilik rambut keriting adalah cara merawatnya. Harus saya akui, merawat rambut keriting memang butuh usaha yang besar. Nggak cuma mencari produk perawatan yang tepat, butuh kesabaran juga saat merawatnya. Kalau nggak sabar, sudah saya botakin kepala ini. Sebab kalau salah perawatan, rambut keriting malah terlihat jadi lebih mengerikan dibandingkan sebelumnya.

Banyak perempuan berambut keriting di kampung halaman saya yang pergi ke salon untuk meluruskan rambut mereka. Kami biasa menyebutnya “tarik rambut”. Fungsinya ya untuk menghilangkan rambut ikal dan menggantinya dengan rambut lurus bak perempuan-perempuan yang tampil di TV.

Soal ini, ada kaitannya juga dengan standar kecantikan perempuan Indonesia yang muncul di TV saat itu. Rambut lurus hitam yang mengilap dan kulit putih seputih mutiara adalah standar kecantikan yang paling sering muncul. Beda dengan sekarang ini di mana orang-orang berambut ikal sudah menjadi representasi wajah Indonesia.

Jadi percaya diri begitu memasuki masa kuliah

Setelah beranjak dewasa, saya pun memutuskan pergi dari kampung halaman untuk melanjutkan pendidikan. Saya memilih salah satu kota di Pulau Jawa. Berada di kota yang berbeda, provinsi yang berbeda, dan pulau yang lumayan jauh dari tempat asal, saya justru merasakan perbedaan. Perasaan minder akibat sering dibully karena rambut keriting berubah jadi rasa percaya diri.

Saya justru menjadi “sangat mudah dikenali” karena rambut saya ini. Dan yang lebih menakjubkan adalah banyak orang mengapresiasi rambut yang dulu selalu saya sembunyikan di balik “konde keramat”. Ungkapan “ih, rambut kamu lucu”, “rambut kamu bagus, deh”, hingga “kok rambut kamu bisa sebagus itu, sih?” sukses menjadi dopamine dan booster bagi saya untuk mempertahankan rambut keriting ini.

Selain itu, kemudahan mengakses informasi dan produk khusus rambut keriting sekarang ini juga mendorong saya untuk semangat merawat rambut dan memamerkannya pada dunia. Yah, walaupun sampai sekarang biaya yang harus dikeluarkan untuk merawat rambut saya ini bikin sakit kepala, sih.

Memahami identitas diri dan mencoba menghargainya itu memang bukan perjalanan yang mudah. Maka benar yang dibilang orang, bahwa sesuatu akan dihargai ketika ia berada di lingkungan yang tepat. Kalau nggak dikelilingi orang-orang yang suportif, perjalanan saya mencintai tubuh sendiri adalah perjalanan panjang yang sepi. Semoga saja nggak ada lagi hair shaming untuk semua jenis rambut di dunia ini. Kalau nggak ikutan nyumbang beliin sampo atau conditioner, mending diam seribu bahasa aja nggak sih ketimbang mengolok-olok si empunya rambut?

Penulis: Maria Bernadeth Tukan
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Begini Perawatan Rambut Keriting dan Rontok yang Benar.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 29 Maret 2023 oleh

Tags: keritingModel Rambutrambut keriting
Maria Bernadeth Tukan

Maria Bernadeth Tukan

Perempuan kecil yang bermimpi untuk hidup tenang.

ArtikelTerkait

Cepmek, Model Rambut yang Nggak Disukai oleh Emak Kita Terminal Mojok

Cepmek, Model Rambut yang Nggak Disukai oleh Emak-emak di Rumah

3 Januari 2023
gaya rambut trump

Persoalan Trump Ganti Gaya Rambut, Semoga Jokowi Nggak Ikutin

10 Juni 2019
rambut keriting

Bersoraklah, Wahai Pemilik Rambut Keriting

5 Agustus 2019
Begini Perawatan Rambut Keriting dan Rontok yang Benar Terminal Mojok

Begini Perawatan Rambut Keriting dan Rontok yang Benar

9 November 2022
7 Alasan untuk Meninggalkan Medsos Lain dan Beralih ke TikTok terminal mojok.co

Kemunculan (Kembali) Mas-mas Rambut Emo: Uraian dalam Kacamata Teori Konspirasi

10 Mei 2020
model rambut pangkas rambut mojok

Tips bagi para Lelaki agar Memiliki Model Rambut yang Cocok Saat Pangkas Rambut

8 September 2020
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Perempatan Sukorejo Memang Pantas Mendapat Julukan Perempatan Maut di Situbondo

Perempatan Sukorejo Memang Pantas Mendapat Julukan “Perempatan Maut” di Situbondo

9 Juli 2025
Universitas Kuningan (UNIKU), Kampus dengan Biaya Terjangkau dan Segudang Prestasi yang Nggak Banyak Orang Tahu

Universitas Kuningan (UNIKU), Kampus dengan Biaya Terjangkau dan Segudang Prestasi yang Nggak Banyak Orang Tahu

5 Juli 2025
Saya Bersyukur Menjadi Pengguna Motor Honda CB150R Old setelah Melihat Generasi Penerusnya Makin Ampas

7 Motor Honda yang Sebaiknya Nggak Usah Dibeli, Kepikiran pun Jangan, Mending Beli Yamaha!

7 Juli 2025
Kopi Gadjah, Kopi Sachet yang Cocok buat Diet

Kopi Gadjah, Kopi Sachet yang Cocok buat Diet

5 Juli 2025
Kasta Tertinggi Onde-Onde Mojokerto yang Pantas Dijadikan Oleh-oleh Mojok.co

Kasta Tertinggi Onde-Onde Mojokerto yang Pantas Dijadikan Oleh-oleh

8 Juli 2025
UNS, Kampus Terbaik di Solo yang Bikin Salah Paham (Unsplash) kampus di Solo

7 Keanehan Kampus di Solo: dari Logo yang Unik hingga Letak Kampus yang Nggak Sesuai Ekspektasi

9 Juli 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=ek8g_0FrLQM

DARI MOJOK

  • Honda Vario 125 Pilihan Orang Waras, Warisan Rangka Tua yang Nggak Menyedihkan Seperti Warisan Rangka ESAF Honda
  • Smartfren Luncurkan “Sarah”: Asisten Virtual AI yang Siap Layani Pelanggan 24 Jam Setiap Hari, Bukan Sekadar Chatbot
  • Bahu-membahu Dampingi UMKM Jawa Tengah agar Tembus Pasar Internasional
  • Festival Literasi Jogja 2025 Ajak Masyarakat Berpikir Aras Tinggi di Tengah Tantangan Literasi Indonesia di Tingkat Dunia
  • Peliknya Program KKN Kebangsaan yang Dianggap Nggak Memberikan Solusi, Malah bikin Beban untuk Warga
  • Kasus Kaca Kereta Api Dilempar Batu Adalah Pertanda Orang Indonesia Memang Belum Siap (dan Nggak Pantas) Dapat Hal-hal yang Baik

AmsiNews

  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
  • Laporan Transparansi
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.