ADVERTISEMENT
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Gaya Hidup Personality

Level Sombong Ultimate: Nggak Mau Turun Mobil Pas Beli Roti Bakar

Prima Ardiansah Surya oleh Prima Ardiansah Surya
26 Oktober 2020
A A
Memangnya Salah kalau Warga Kabupaten Tuban Kaya Mendadak dan Beli Mobil? terminal mojok.co

Memangnya Salah kalau Warga Kabupaten Tuban Kaya Mendadak dan Beli Mobil? terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

“Pak saya kayak biasa ya, keju coklat.” Pintaku ke bapak penjual roti bakar sambil menurunkan standar samping motor mio kesayanganku.

“Oke, Mas, siap. Seperti biasa yaaa.” Bapak penjual mengiyakan.

“Iya Pak, siappp.” Balasku menahan air liur. 

Dari beberapa kali percobaan beli roti bakar seantero Surabaya, rasanya cuma “Pak Roti Bakar” dekat kostku ini yang kalau ngasih keju sama coklat nggak kira-kira, sampai tumpah-tumpah coy. Apalagi lumuran susu kental manisnya. Haduh, bisa bikin kencing manis masa muda.

Tak lama ada mobil putih kelihatan mahal berhenti di depan gerobak Pak Roti Bakar.

“Pak, coklat lemon ya. Saya tunggu di sana.” Sambil menunjuk ke arah depan.” Pintanya ke Pak Roti Bakar dengan nada datar. Sebab yang pesan cuma dua orang, maka coklat keju sama coklat lemonnya dibikin bebarengan.

Tak lama, pelanggan lainnya datang, ada beberapa antrian di belakangku dan orang bermobil putih yang tadi memesan.

Sekitar lima belas menit menunggu, roti bakar kami jadi. Selanjutnya Pak Roti Bakar secara sadar mengantarkan bungkusan roti tersebut ke jendela mobil putih di depan tadi. Waduh ini kok beli roti bakar gini amat. Masa udah jadi rotinya, bukannya inisiatif ngambil, tapi malah minta dianterin pula ke mobilnya. Mana tadi dia nunggunya juga cuma di dalam mobil. Enak betul.

Wah, kurang ajar bener, sombong mah boleh, tapi kalau gini ya kebangetan dong. Nggak ada hormat-hormatnya sama Pak Roti Bakar kesayangan saya ini. Masa nangkring di mobil, minta dilayani kayak Fir’aun. Fir’aun aja masih mau turun gunung buat ngejar Nabi Musa.

Ini kan bukan restoran yang memang pelayanannya diantar wahai Bapak bermobil putih. Mana di belakang masih banyak pelanggan nungguin. Mereka kan juga kepengin pesenan mereka segera jadi terus disantap di rumah. Malah waktunya terbuang buat lihat Pak Roti Bakar nganterin pesanan buat si Bapak di dalem mobil.

“Duhhh, dasar wong sugih.” Gumamku kesal berlipat-lipat.

Padahal ya, emang apa sih ruginya buat nunggu sama kami-kami yang nggak bermobil ini. Dandanan kami juga nggak aneh-aneh banget kok. Bukan yang pakai celana dalam doang terus beli roti bakar. Kami juga masih pakai kemeja sama celana panjang. 

Apa takut sama nyamuk Surabaya yang gede-gede akibat berevolusi di got yang super bau itu? Walaupun iya, kan kalian masih bisa pake lotion penangkal nyamuk gitu toh.

Atau gara-gara pengap dan panasnya udara Surabaya? Waduh pak, masa gitu aja nggak tahan. Ini mah lebih santai daripada nanti kalau kita di Padang Mahsyar. Anggap saja ini latihan sebelum di akhirat kelak. 

Hitung-hitung kalau bapak mau duduk sama kita-kita ini terus bapak keliatan akrab sama kita, kan nanti ada poin plus kalau bapak mau jadi calon DPR, halahhh. Semakin aku pikir, semakin mendukung kalau perilaku orang-orang ini nggak ada pembenarannya.

Tapi, bagaimanapun ya begitulah gambaran para pembawa mobil yang sering kali aku temui di warung gerobak Surabaya. Bukan cuma Pak Roti Bakar ini saja, masih banyak penjual yang lain, sebut saja Bapak bubur kesayangan, Bapak soto kesayangan, dan semua himpunan bapak-bapak utamanya di jalan Karang Menjangan. Nyatanya hampir setiap penjual langganan saya, selalu ada saja dua tiga orang pelanggan bermobil yang datang dengan perilaku demikian waktu saya antri beli.

Kalau aku jadi penjualnya ya, apalagi kalau daganganku laku keras. Nggak bakal aku layanin orang-orang macam ini. Nggak enak tahu sama pelanggan yang lain! Bikin waktuku terbuang percuma buat ngelayanin satu orang yang ngerasa spesial aja. Padahal, di atas kalian itu masih ada anggota dewan yang lebih patut sombong tauk!

***

Setelah Pak Roti Bakar kembali dari nganter roti bakar. Aku secara spontan tanya 

“Loh Pak, kok sampean mau nganterin roti bakarnya. Dia kan pembelinya. Ya harusnya datang ke sini dong.” Tanyaku dengan nada ngegasss.

“Ah sudah, Mas, emang biasa kayak gitu. Udah lumrah kalau di Surabaya sini.” jawabnya santai.

“Waduh, ya nggak bisa gitu dong, Pak. Itu namanya harga diri penjual, sekalian tuntutan dari kami para pembeli yang ingin disamaratakan.” Bentakku yang makin ngegas juga.

Tiba-tiba Pak Roti Bakar mendekatkan mulutnya ke telingaku. “Sudah Mas, nggak apa-apa, kalau saya antar ke sana, harganya saya naikin 100%, mumpung dia nggak lihat tabel harganya. Enak saja aku diperlakukan kayak gini” katanya berbisik.

BACA JUGA Memisahkan Aplikasi Messenger dari Facebook, Bikin Ribet dan Memecah Silaturahmi dan tulisan Prima Ardiansah Surya lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 7 Januari 2022 oleh

Tags: Kulinerorang kaya
Prima Ardiansah Surya

Prima Ardiansah Surya

Dokter internship di RSU Aisyiah Ponorogo dan Puskesmas Jenangan Ponorogo.

ArtikelTerkait

Makan di Warteg Harusnya Menduduki Puncak Klasemen Rekomendasi Kuliner terminal mojok.co

Makan di Warteg Harusnya Menduduki Puncak Klasemen Rekomendasi Kuliner

11 Oktober 2020
Nasihat Orang Kaya Memang Banyak yang Menyesatkan: Niatnya Terinspirasi, Malah Jadi Pusing Sendiri

Nasihat Orang Kaya Memang Banyak yang Menyesatkan: Niatnya Terinspirasi, Malah Jadi Pusing Sendiri

27 Juli 2023
orang kaya tax amnesty salah kaprah definisi pajak penghasilan terminal mojok

Kenaikan Tarif Pajak Penghasilan bagi Orang Kaya, Solusi Jitu Menyelamatkan Keuangan Negara

20 Oktober 2021
5 Kuliner Bernuansa Joglo di Kota Jogja terminal mojok.co

5 Kuliner Bernuansa Joglo di Kota Jogja

20 Desember 2021
Makan di Warteg Harusnya Menduduki Puncak Klasemen Rekomendasi Kuliner terminal mojok.co

5 Kelakuan Pembeli yang Bikin Kesal Pemilik Warung Makan

30 September 2020
gorengan

Kelakuan Para Pembeli Gorengan: Lain yang Dipegang, Lain Pula yang Dibeli

29 Agustus 2019
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
makanan sehat minuman sehat instan jus kotakan seberapa sehat vitamin c per hari mojok.co

Mari Cek Makanan Sehat Ini, Seberapa Sehat sih?

Saya Mahasiswa Ushuluddin yang Masa Depannya Dipertaruhkan oleh Mulut Tetangga terminal mojok.co

Cadel Adalah Segel Pengekang Nafsu untuk Jadi Preman dan Kader Partai

Tips Penting untuk Pengendara Vespa Pemula terminal mojok.co

Tips Penting untuk Pengendara Vespa Pemula

Terpopuler Sepekan

3 Sisi Gelap Tinggal di Jogja Bagian Kota Dipaksa Ikhlas (Unsplash)

Sisi Gelap Tinggal di Tengah Kota Jogja: Sebuah Wilayah yang Dikepung Sampah

7 Mei 2025
Aturan Numpang Toilet Indomaret yang Perlu Diketahui. Jangan Asal Nongkrong meski Kebelet!

Aturan Numpang Toilet Indomaret yang Perlu Diketahui. Jangan Asal Nongkrong meski Kebelet!

8 Mei 2025
Kos LV di Gamping Sleman Banyak Diminati Mahasiswa Membuat Warga Sekitar Resah Mojok.co

Kos LV di Gamping Sleman Banyak Diminati Mahasiswa Membuat Warga Sekitar Resah

12 Mei 2025
3 Kampus di Bangkalan Madura yang Kualitasnya Nggak Kaleng-kaleng, Solusi bagi yang Sakit Hati Karena Ditolak UTM

3 Kampus di Bangkalan Madura yang Kualitasnya Nggak Kaleng-kaleng, Solusi bagi yang Sakit Hati karena Ditolak UTM

13 Mei 2025
Bagi Saya, Rujak Bakso Adalah Perpaduan Makanan yang Gagal dan Nggak Menggugah Selera

Bagi Saya, Rujak Bakso Adalah Perpaduan Makanan yang Gagal dan Nggak Menggugah Selera

13 Mei 2025
Membayangkan Salatiga Tanpa UKSW: Hanya Jadi Kota Pensiunan yang Sepi, Perekonomian Warga Setempat Lesu

Membayangkan Salatiga Tanpa UKSW: Hanya Jadi Kota Pensiunan yang Sepi, Perekonomian Warga Setempat Lesu

7 Mei 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=_ns1MCy_8lA

DARI MOJOK

  • Upaya Merawat Candi Borobudur agar Bisa Bertahan 2000 Tahun Lagi
  • Tongseng Enthog Pak Badi Kudus, Kuliner Warisan Bapak untuk Anak yang Suka Touring
  • Ojol Jogja-Jateng Tolak Merger Grab dan GoTo karena Bisa Kurangi Pendapatan Driver dan Sebabkan Ledakan Pengangguran
  • Tak Mudah Jadi Orang dengan KTP Malang, Susah Payah Berbuat Baik tapi Rusak karena Aremania
  • Jadi Mahasiswa UIN Merasa Rendah Diri karena Kena Banyak Label Menyebalkan
  • Mereka yang Mendapat Berkah dari Produksi Upanat, Sandal Khusus untuk Naik ke Candi Borobudur

AmsiNews

  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
  • Laporan Transparansi
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.