Kabupaten Tegal punya satu destinasi wisata yang sudah akrab di telinga banyak orang. Namanya, Guci. Tidak hanya populer dengan udara sejuk dan panorama asri, Guci Tegal juga terkenal akan pemandian air panas alami.
Tempat wisata yang satu ini begitu mudah diakses. Kalau kamu datang dari arah Jakarta atau kota-kota besar lainnya, Guci bisa ditempuh lewat Tol Trans Jawa dan keluar di gerbang Tol Adiwerna, Kabupaten Tegal. Dari situ, perjalanan dilanjutkan menuju Slawi–Bumijawa–Guci. Kurang lebih satu setengah jam perjalanan dari keluar tol. Sementara kalau datang dari arah Purwokerto atau Banyumas, kalian bisa lewat jalur Bumiayu–Bojong–Guci.
Rata-rata jalan menuju Guci sudah mulus kok, jadi, tidak perlu khawatir. Kalau ada yang patut dikhawatirkan, itu adalah satu kelokan legendaris bernama Letter S yang menguji nyali dan kemahiran pengemudi.
Letter S jadi kelokan paling ngeri
Letter S adalah julukan untuk bagian jalan yang berkelok sangat tajam menyerupai huruf S. Di Guci Tegal, titik ini terletak di Bukit Siwuni (Jalan Yomani–Guci). Letter S dikenal sebagai kelokan yang paling ngeri.
Kalau kalian berpikir, “Ah kelok-kelok doang, di mana ngerinya?” tunggu sampai kalian benar-benar merasakan sendiri. Letter S arah Guci bukan sekadar jalur yang melintir ke kiri dan ke kanan secara ekstrem, tapi juga menanjak curam. Bayangkan, sudahlah berkelok ekstrem, nanjak pula. Dan, kalian tahu apa lagi yang membuat jalur ini semakin ngeri? Kiri kanannya jurang, Bro! Tripple kill beneran.
Dengan kondisi yang demikian, tak heran jika Letter S sering membuat jantung tak karuan. Apalagi kalau kondisi jalan sedang macet. Ngeri kali lah pokoknya. Mau putar balik, jelas tak mungkin.
Tantangan lain di Letter S Guci Tegal
Ada satu hal lagi soal Letter S Guci Tegal yang perlu kalian tahu. Selain kelokannya yang ekstrem dan menanjak, minimnya penerangan di malam hari juga jadi tantangan tersendiri. Di siang hari, Letter S mungkin masih tampak jinak. Berbekal cahaya matahari, pengendara masih bisa membaca arah jalan, memperkirakan tikungan, dan mengatur kecepatan dengan aman.
Akan tetapi, begitu malam turun, suasananya berubah total karena penerangan yang minim. Itu kalau nggak benar-benar hafal medan, salah belok sedikit saja bisa bikin pindah alam. Karena itu, kalau berencana naik atau turun dari Guci, sebaiknya dilakukan sebelum matahari tenggelam. Selain lebih aman, pemandangan sore di sana juga sayang untuk dilewatkan.
Oh, ya, satu lagi. Sebaiknya hindari lewat Letter S saat hujan turun. Permukaan jalan yang licin ditambah kontur jalan yang menanjak dan meliuk bisa jadi kombinasi berbahaya. Nggak usah sok berani. Di Guci Tegal, kehati-hatian justru jadi bentuk keberanian yang sesungguhnya.
Cara melewati Letter S dengan aman
Meski jadi tanjakan yang paling ngeri, bukan berarti Letter S ini tidak bisa ditaklukkan. Lha kalau nggak bisa ditaklukkan, berarti Guci sepi dong. Padahal kan Kabupaten Tegal nggak ada apa-apanya kalau nggak ada Guci.
Pertama, kondisi kendaraan harus siap. Pastikan rem bagus, kampas rem masih tebal, sistem pendingin mesin prima, air radiator cukup, dan thermostats bekerja. Ban juga harus punya tapak yang sehat serta tekanan ban sesuai spesifikasi.
Kedua, teknik berkendara. Ambil posisi kecepatan rendah sebelum memasuki kelokan. Hindari menginjak gas secara tiba-tiba di tanjakan tengah kelokan. Jika kendaraan punya mode “L” atau “low gear”, gunakan itu untuk mempertahankan torsi tetap. Dan, bila terasa berat, lebih baik menahan sebentar daripada memaksakan lajunya.
Ketiga, berdoa dan tetap tenang. Kalau masih belum yakin bisa atau nggak karena mau jadi pengalaman pertama, cuma satu tipsnya, Hindari ke Guci di hari libur. Sungguh, ke Guci ketika musim liburan adalah hal paling konyol. Ramenya nggak umum! Jalanan macet dan area pemandiannya? Sudah mirip es cendol. Mending Netflix-an saja di rumah.
Penulis: Dyan Arfiana Ayu Puspita
Editor: Kenia Intan
BACA JUGA Aib Wisata Guci Tegal yang Membuat Wisatawan Malas ke Sana.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
