Ada banyak usaha yang bisa dilakukan untuk mendapatkan pekerjaan selain minta bantuan kepada orang dalam. Satu di antaranya, dengan cara menyebar CV atau apply sebanyak-banyaknya secara digital melalui portal lowongan pekerjaan. Salah satu yang paling diandalkan di kalangan pencari kerja adalah Jobstreet.
Bicara soal portal lowongan kerja, banyak para pencari kerja yang mengira, melamar pekerjaan melalui portal seperti terbilang sia-sia. Merasa percuma. Sering terjadi dan dialami oleh banyak pencari kerja, sudah apply di banyak perusahaan, tapi, masih tidak ada panggilan dari pihak HRD untuk proses interview. Padahal, sudah siap banget unjuk gigi, pamerin apa aja kemampuan yang dimiliki.
Sebagai recruiter yang biasa menggunakan Jobstreet ketika mencari kandidat untuk pemenuhan kuota karyawan, saya akan kasih tips agar CV atau profil Jobstreet kalian dinotice oleh HRD dan tampil di halaman awal di berbagai perusahaan ketika kalian apply lamaran.
Begini. Pada dasarnya, ketika HRD membuat iklan lowongan kerja di Jobstreet, akan ada banyak kandidat yang melamar. Sepengalaman saya, bisa ratusan, bahkan ribuan. Serius. Jadi, harus betul-betul berjuang agar profil kita dinotice, direview, lalu diberi kesempatan dan diundang dalam proses wawancara kerja.
Oke. Terus, gimana caranya?
#1 Cek kelengkapan data pada profil Jobstreet masing-masing
Alasannya sederhana, profil yang diisi secara lengkap akan tampil di halaman awal. Entah kalian sudah punya pengalaman maupun lulusan baru. Sebisa mungkin, lengkapi profil kalian mulai dari nama lengkap, kontak yang bisa dihubungi, kemampuan yang dimiliki, pendidikan terakhir, jika sudah ada pengalaman kerja, edit secara lengkap akan lebih baik.
Jika sudah lengkap, peluang profil kalian tampil di halaman pertama akan lebih besar. Tidak tertumpuk dengan profil kandidat lain di halaman tengah atau akhir, dan akan segera dinotice oleh HRD. Terlebih jika kalian punya pengalaman kerja di bidang yang sama. Dengan kata lain, relate dengan iklan lowongan pekerjaan tersebut.
#2 Perhatikan pendidikan terakhir dari iklan lowongan kerja yang ditayangkan
Memang, untuk sebagian perusahaan juga dalam fungsi pekerjaan, pendidikan terakhir dianggap bukan suatu concern utama, yang penting punya kemampuan yang dibutuhkan. Namun, pada kenyataannya, masih banyak perusahaan yang memiliki kebijakan tersendiri soal pendidikan terakhir untuk suatu posisi.
Nah, masih sering ditemukan dan berdasarkan pengalaman pribadi, banyak kandidat apply untuk suatu posisi yang kurang sesuai dengan pendidikan terakhir juga pengalaman kerja mereka. Di satu sisi, saya paham betul dengan prinsip “coba-coba”, barangkali berhasil dan memang rezekinya.
Bukan maksud mendiskriminasi seseorang dari tingkat pendidikannya, tapi para HRD akan memprioritaskan kandidat yang memang sesuai dengan kualifikasi yang sudah ditentukan oleh perusahaan. Jadi, jangan salah paham, apalagi patah semangat, ya.
#2 Coba dicek kembali, profil, kemampuan, serta pengalaman kerjamu sudah sesuai persyaratan belum?
Sekali lagi, profil kandidat yang akan diprioritaskan dan tampil di halaman depan akun Jobstreet HRD adalah mereka yang paling sesuai, atau setidaknya mendekati persyaratan yang sudah dicantumkan. Algoritmanya memang sudah dari sananya seperti itu.
Jadi, jangan sampai mangkel dan misuh nggak jelas, “Halah, percuma aku apply pekerjaan di Jobstreet! Nggak pernah dapet panggilan juga dari HRD. Nggak pernah dikasih kesempatan!”
Eits. Sabar dulu. Coba cek kembali, apakah profilmu sudah dilengkapi? Lalu, apakah profil dirimu sudah sesuai dengan kualifikasi yang dicantumkan? Gimana mau dinotice oleh HRD dan profil kalian ada di halaman paling depan, jika pengisian profil di Jobstreet saja asal-asalan?
#4 Pastikan nomor hape dan alamat email yang dicantumkan aktif
Ini yang paling penting. Sebab, HRD akan menghubungi kalian melalui beberapa cara: sistem di Jobstreet, nomor hape, atau alamat email yang tercantum pada profil Jobstreet. Jika memang ada perubahan kontak yang bisa dihubungi, saran saya, segera edit kembali.
Terakhir, ingat dan/atau catat, kalian sudah apply untuk posisi apa dan di perusahaan mana saja. Sebab, sampai dengan saat ini masih saya temukan kandidat yang ketika diundang untuk interview malah balik bertanya.
“Maaf, Pak. Memangnya saya melamar di perusahaan Bapak, ya? Soalnya saya lupa, Pak, apply ke perusahaan mana saja.”
Weleh-weleh.
Maksud saya, lupa itu memang manusiawi. Tapi, nggak perlu sampai diucapkan secara terang-terangan. Bikin mangkel HRD atau recruiter yang pengin ngasih kesempatan interview gitu, lho.
Yang paling parah, pernah sih, ketika saya mengundang kandidat melalui Jobstreet untuk proses interview, dia malah menjawab, “Maaf, Pak. Saya nggak minat.”
Lha, maksud saya, kalau memang dari awal sudah nggak minat, ngapain sampeyan kirim lamaran, Jarkasih.
BACA JUGA Contoh Pertanyaan Interview Kerja yang Sering Muncul dan Tips Menjawabnya dan tulisan Seto Wicaksono lainnya.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.