• Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
  • Login
Terminal Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
    • Mojok.co
  • NusantaraHOT
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Sapa Mantan
    • Gadget
    • Personality
  • Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Politik
  • Profesi
  • Home
    • Mojok.co
  • NusantaraHOT
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Sapa Mantan
    • Gadget
    • Personality
  • Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Politik
  • Profesi
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Gaya Hidup
  • Pojok Tubir
  • Kampus
  • Hiburan
  • Tiktok
  • Politik
  • Kesehatan
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Larangan Bercadar dan Celana Cingkrang: Takut Tuh Sama Tuhan Bukan Sama Pakaian

Nurul Arrijal Fahmi oleh Nurul Arrijal Fahmi
2 November 2019
A A
Larangan Bercadar dan Celana Cingkrang: Takut Tuh Sama Tuhan Bukan Sama Pakaian

https://unsplash.com/photos/rql24m2eO2s

Share on FacebookShare on Twitter

Baru-baru ini, Menteri Agama Indonesia yang baru, bapak Fachrul Razi tengah mengkaji larangan bagi para ASN untuk mengenakan niqab atau cadar dan celana cingkrang . Kalau kata bapak menteri yang terhormat sih, “demi keamanan”gitu, makanya beliau mengeluarkan wacana tersebut. Apalagi beberapa waktu yang lalu, orang tercinta di Republik Indonesia, bapak Wiranto, baru saja mengalami penusukan oleh orang yang ber dresscode seperti itu.

Seperti biasa, pro kontra pun bermunculan dari masyarakat Indonesia hingga membuat gaduh media sosial—namanya juga orang Indonesia, suka buat gaduh medsos. Namun menurut saya pribadi wacana ini terlalu berlebihan dan semakin menegaskan bahwa masyarakat kita masih menyimpan ketakutan yang berlebihan akan simbol tertentu, khususnya simbol pakaian.

Memilih jenis pakaian yang dipakai sejatinya adalah hak dari tiap individu, mau berpakaian apa pun selama ia nyaman dan sesuai dengan tempat serta kondisi, nggak ada yang salah. Bukan cuma dari yang bercadar saja, kebebasan berpakaian juga berhak dimiliki bagi mereka yang muslim tapi tidak berhijab. Kalau memang tujuannya untuk mengingatkan, seharusnya tahu tempat dan bagaimana cara menyampaikannya. Tidak seenaknya saja.

Saya bersyukur hidup di lingkungan yang heterogen. Saya berteman baik dengan orang yang bercadar maupun dengan orang muslim yang tidak berhijab dan diantara mereka pun saling berteman baik tanpa saling memandang aneh satu sama lain.

Saya punya teman kuliah yang bercadar, tapi orangnya mah asik asik aja, tidak seberbahaya yang dibayangkan banyak orang kok. Dia termasuk orang yang mudah bersosialisasi meskipun bercadar. Dia mengatakan bahwa alasan nya bercadar murni menjalankan apa yang menurutnya benar dan bukan berarti cadar menghalanginya untuk bersosialisasi dengan orang lain.

Saya pernah iseng bertanya kepadanya, apakah ia sering dianggap aneh di tempat umum, dengan santainya ia menjawab “entahlah, saya tidak pakai cadar pun pasti akan ada orang yang menganggap saya aneh, jadi bukan salah cadar saya, mungkin saya nya yang aneh”.  Jawaban yang menurut saya menggelitik namun ada makna dalam yang tersembunyi.

Saya juga punya teman muslim yang tidak behijab, ia beralasan untuk saat ini ia belum siap untuk berhijab karena satu dan lain hal. Walaupun ia tidak berhijab, menurut saya untuk urusan ibadah, ia tidak kalah dengan wanita yang berhijab. Saat saya tanyakan hal yang sama, ia juga mengungkapkan hal yang sama, masih ada saja orang yang menganggap ia aneh karena ia muslim tapi tidak berhijab, bahkan pernah suatu saat ingin shalat, ia sempat dihentikan beberapa warga lokal karena dianggap non muslim yang hanya mampir kencing disana.

Pertanyaan terbesarnya adalah, kalau yang nggak berhijab dan yang bercadar aja dianggap aneh? Terus yang bener itu gimana? Berhenti meng-kotak-kan manusia berdasarkan apa yang mereka kenakan. Iya memang beberapa dari mereka seperti itu, tapi hal tersebut tidak bisa dijadikan alasan untuk menyamaratakan mereka semua. Dua kasus diatas menunjukkan bahwa mau berpenampilan seperti apapun kita, akan ada orang lain yang menganggap itu aneh, jadi bukan salah pakaiannya, tapi salah orang lain yang melihat kita aneh. Memangnya apa bedanya kita dengan mereka? Sama-sama manusia kan?

Entah mengapa, masyarakat Indonesia masih gemar menilai orang hanya dari jenis pakaiannya saja. Mereka yang bercadar dianggap teroris, mereka yang pakai celana cingkrang dianggap HTI, mereka yang pakai Jeans dianggap sebagai penjahat, dan mereka yang pakai rok pendek dianggap liberal.

Padahal itu kan cuma Fashion dari seseorang. Apakah mereka yang pakai celana cingkrang sudah pasti HTI? Bisa saja kan mereka waktu beli celana di Olshop salah ukuran makanya cingkrang. Dan apakah yang pakai Jeans itu penjahat? Dilan yang pakai jeans aja tetap diidolakan wanita seluruh Indonesia kok.

Berhentilah menyalahkan pakaian seseorang, baik itu bercadar ataupun yang tidak berhijab sekalipun. Itu hak masing-masing individu mau berpenampilan seperti apa, toh selama apa yang mereka kenakan tidak mengganggu hidup orang lain, kenapa harus dilarang? Jangan sok jadi Ivan Gunawan deh, dikit-dikit komen penampilan orang.

Daripada sibuk membuat peraturan-peraturan soal bagaimana rakyat harus berpenampilan, lebih baik pemerintah lebih menaruh fokus kepada upaya sosialisasi serta pencegahan terkait liberalisme, komunisme, khilafah atau apapun itu. Daripada mengatur cara berpakaian orang-orang, saya punya saran nih pak menteri, apa nggak sekalian dibuat dresscode aja? Biar kelihatan kompak gitu.

BACA JUGA Lah Kocak, Menumpas Radikalisme Kok Pakai Aturan Jangan Bercadar Dan Bercelana Cingkrang atau tulisan Nurul Arrijal Fahmi lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 22 Agustus 2021 oleh

Tags: larangan bercadarmenteri agamaRadikalisme

Ikuti untuk mendapatkan artikel terbaru dari Terminal Mojok

Unsubscribe

Nurul Arrijal Fahmi

Nurul Arrijal Fahmi

ArtikelTerkait

Walau Sempat Berseteru karena Warnanya Sama, Bendera Indonesia dan Monako Beda di Banyak Aspek terminal mojok.co

Pelajaran dari Kasus Saksi Yehuwa yang Dicap Radikal Karena Tolak Hormat Bendera

30 November 2019
Jalur 'PNS Titipan' Sudah Mulai Punah dan Semoga Saja Tetap Begitu terminal mojok.co

Selain Terpapar Radikalisme, Pemerintah Perlu Sediakan Situs Pelaporan bagi PNS yang Malas dan Ketus

13 November 2019
Polemik Cadar: Membaca Maksud Pak Menag Melalui Fakta dan Justifikasi yang Ada

Polemik Cadar: Membaca Maksud Pak Menag Melalui Fakta dan Justifikasi yang Ada

4 November 2019
Lah Kocak, Menumpas Radikalisme Kok Pakai Aturan Jangan Bercadar Dan Bercelana Cingkrang

Lah Kocak, Menumpas Radikalisme Kok Pakai Aturan Jangan Bercadar Dan Bercelana Cingkrang

2 November 2019
Apa Iya NU Marah Hanya Gara-gara Kursi Menteri Agama?

Apa Iya NU Marah Hanya Gara-gara Kursi Menteri Agama?

25 Oktober 2019
menag

Sudahi Ramai Menag RI, Ini Upaya Pak Jokowi Biar Nggak Monoton

25 Oktober 2019
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
Lah Kocak, Menumpas Radikalisme Kok Pakai Aturan Jangan Bercadar Dan Bercelana Cingkrang

Lah Kocak, Menumpas Radikalisme Kok Pakai Aturan Jangan Bercadar Dan Bercelana Cingkrang

Belajar dari Kang Bahar di Preman Pensiun: Preman yang Juga Punya Sisi Humanis Kenapa Sih Orang Suka Berkomentar dan Terbawa Suasana Pas Nonton Sinetron?

Kenapa Sih Orang Suka Berkomentar dan Terbawa Suasana Pas Nonton Sinetron?

Fyi, Jadi Bucin Lebih Terhormat daripada Jadi Buaya Darat Tauk!

Fyi, Jadi Bucin Lebih Terhormat daripada Buaya Darat Tauk!



Terpopuler Sepekan

Tersiksa dari Bali ke Jepang Bersama Maskapai LCC Terbaik di Dunia Bernama AirAsia
Otomotif

Tersiksa dari Bali ke Jepang Bersama Maskapai LCC Terbaik di Dunia Bernama AirAsia

oleh Tiara Uci
19 Maret 2023

Saya merasa baik-baik aja naik AirAsia dan udah akrab dengan delay-nya. Tapi kok penerbangan kali ini rasanya berbeda.

Baca selengkapnya
7 Kelebihan dan Kekurangan yang Saya Rasakan Saat Naik Pelita Air, Maskapai “Baru” Pertamina

7 Kelebihan dan Kekurangan yang Saya Rasakan Saat Naik Pelita Air, Maskapai “Baru” Pertamina

16 Maret 2023
Suka Duka Tinggal di Pelosok Kabupaten Bangkalan Madura

Suka Duka Tinggal di Pelosok Kabupaten Bangkalan Madura

20 Maret 2023
KA Tawang Alun, Penghubung Malang dan Banyuwangi (Unsplash)

KA Tawang Alun, Penghubung Malang dan Banyuwangi yang Sayangnya Cuma 1 Armada

19 Maret 2023
6 Benefit Rumah Dekat Kuburan yang Jarang Disadari Banyak Orang

6 Benefit Rumah Dekat Kuburan yang Jarang Disadari Banyak Orang

17 Maret 2023

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=_zeY2N8MAE4

Subscribe Newsletter

* indicates required

  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
DMCA.com Protection Status

© 2023 Mojok.co - All Rights Reserved .

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Login
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Gaya Hidup
    • Sapa Mantan
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Hewani
    • Kecantikan
    • Nabati
    • Olahraga
    • Otomotif
    • Personality
  • Pojok Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Acara TV
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Tiktok
  • Politik
  • Kesehatan
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2023 Mojok.co - All Rights Reserved .

Halo, Gaes!

atau

Masuk ke akunmu di bawah ini

Lupa Password?

Lupa Password

Silakan masukkan nama pengguna atau alamat email Anda untuk mengatur ulang kata sandi Anda.

Masuk!