Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Laporan Microsoft DCI Keliru, Netizen Indonesia Itu Cuma Baperan kok

Ahmad Sulton Ghozali oleh Ahmad Sulton Ghozali
28 Februari 2021
A A
Laporan Microsoft DCI Keliru, Netizen Indonesia Itu Cuma Baperan kok terminal mojok.co

Laporan Microsoft DCI Keliru, Netizen Indonesia Itu Cuma Baperan kok terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Dalam laporan tahunan Microsoft Digital Civility Index (DCI) 2020, pengguna internet (netizen) Indonesia berada dalam posisi terbawah dalam peringkat kesopanan se-Asia Tenggara. Dengan kata lain, netizen Indonesia adalah netizen paling tidak sopan. Padahal, tanpa adanya laporan tersebut, sikap dan watak netizen Indonesia sudah terlihat dengan respons atas setiap kabar yang menyeret nama negaranya sendiri.

Bukannya introspeksi, kelakuan netizen Indonesia tentu malah melunjak. Mereka ramai-ramai menghujat Microsoft di setiap platform, termasuk menjadi trending di Twitter. Layaknya sudah kapal tenggelam dan tak bisa berenang, sikap ini seolah mengonfirmasi kebenaran laporan Microsoft tersebut. Sebenarnya, tidak setiap saat kok netizen Indonesia sebarbar itu. Biasanya, mereka cenderung tersipu-sipu malu kalau ada satu bahasan yang menyanjung Indonesia. Sebaliknya, mereka tak segan-segan melabrak kalau ada yang berbicara keburukannya Indonesia.

Benar. Dengan kata lain, netizen +62 sebenarnya hanya mudah terbawa perasaan. Wajar jika kata baper (akronim dari bawa perasaan) juga mudah populer di kalangan anak-anak muda. Kata cakapan yang sudah masuk KBBI ini sebenarnya representasi dari sifat mereka sendiri yang terlalu berlebihan (sensitif) akan suatu hal. Mudah tersinggung, sensitif, terburu-buru, namun belum melek dan jernih dalam menyaring informasi dan literasi.

Lagi dan lagi, Twitter menjadi tempat terbaik untuk mengobservasi kelakuan netizen Indonesia. Mulai dari kasus Kristen Gray yang mengajak masuk Bali secara ilegal sampai Dayana yang tidak butuh populer di Indonesia. Terlepas dari benar salahnya, mudah untuk memancing amarah netizen sampai menghujat mereka habis-habisan. Jangankan kabar yang menyangkut warga asing, kabar dari sesama netizen pun tak kalah keras direspons. Mulai dari menghujat skandal artis sampai buzzer yang semakin membuat keruh. Perpecahan dapat timbul dari mana saja, termasuk media sosial. Bahkan, tidak sedikit yang tanpa disadari karena terlalu terbawa perasaan sampai semuanya sudah terlambat.

Wajar pula ketika UU ITE saat ini lebih sering dimanfaatkan untuk pencemaran nama baik, penghinaan, fitnah, dan lain sebagainya. Dunia maya Indonesia seolah sudah berada dalam perang saudara yang akan berakhir buruk jika mempertahankan ego masing-masing. Tidak percaya? Lihat saja polisi siber saat ini sampai salah fokus berpatroli bahasa di media sosial daripada data-data elektronik yang masih mudah bocor dan masalah siber lainnya yang tak kalah merugikan masyarakat.

Jangan sampai perilaku kita sebagai netizen yang tidak kondusif tersebut menjadi buah simalakama dalam berkomunikasi melalui media sosial. Selagi memperjuangkan apa yang masih merugikan dalam UU ITE, tunjukkan juga bahwa kita bisa beradab di dunia virtual. Mulailah dari pelan-pelan menyaring informasi supaya tidak mudah gelap mata. Bukankah malu sendiri kalau ternyata kabarnya hoaks?

Jangan mentang-mentang memakai akun anonim untuk menghujat sesuka hati. Sekali lagi, setiap tindakan selalu ada akibatnya, baik bagi diri sendiri maupun sekitarnya. Mau identitas pengguna tertutup sekalipun, jejak digital tak pernah terlalu sulit untuk dilacak kembali. Bukankah sudah banyak yang pada akhirnya tertangkap basah akibat komentar buruk di media sosial? Begitulah setiap kebebasan memiliki konsekuensinya dan setiap dari kita diharapkan untuk bijak dalam menggunakan dan menyikapinya.

Jika memang suatu kabar benar-benar terjadi dan berpotensi menimbulkan kerugian, sampaikan kritik secara baik, sopan, dan tidak mengedepankan emosi. Bukankah setiap tindakan yang mengedepankan emosi selalu berbuah tak baik? Mungkin belum terasa bagi diri sendiri, namun lihat pula bagi orang lain dan pembaca lainnya. Dengan kata lain, berpendapat di media sosial pun perlu tanggung jawab. Laporan Microsoft tersebut menjadi peringatan bagi kita semua untuk tidak melanggengkan tabiat buruk ini.

Baca Juga:

4 Jasa yang Tidak Saya Sangka Dijual di Medsos X, dari Titip Menfess sampai Jasa Spam Tagih Utang

Drama Cina: Ending Gitu-gitu Aja, tapi Saya Nggak Pernah Skip Menontonnya

BACA JUGA Pokoknya Belum Kaffah Kalau Belum Ada Link-nya dan tulisan Ahmad Sulton Ghozali lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 28 Februari 2021 oleh

Tags: Maha Benar NetizenMedia Sosialnetizen budimannetizen indonesia
Ahmad Sulton Ghozali

Ahmad Sulton Ghozali

Lahir di Trenggalek, sedang singgah di Depok. Sedang belajar pula perihal bahasa dan sastra Indonesia. Kunjungi hasil tulisannya yang lain di bit.ly/angindanraga.

ArtikelTerkait

RUU PDP dan Penggunaan Media Sosial untuk Anak di Bawah Umur yang Perlu Dibatasi terminal mojok.co

RUU PDP dan Penggunaan Media Sosial untuk Anak di Bawah Umur yang Perlu Dibatasi

22 Januari 2021
Food Vlogger Semakin Nggak Bisa Mendeskripsikan Rasa: Miskin Kosakata, Cuma Menang "Pedas"

Food Vlogger Semakin Nggak Bisa Mendeskripsikan Rasa: Miskin Kosakata, Cuma Menang “Pedas”

22 Juni 2024
bahaya berbagi password media sosial dengan pacar Macam-Macam Password Akun Media Sosial Orang Indonesia

4 Bahaya Bertukar Akun Media Sosial dengan Pasangan

26 Juli 2020
Patrick Star dalam SpongeBob SquarePants Sebenarnya Orang Kaya yang Pura-pura Bodoh demi Bisa Bahagia

Patrick Star dalam SpongeBob SquarePants Sebenarnya Orang Kaya yang Pura-pura Bodoh demi Bisa Bahagia

1 Februari 2024

Biar Nggak Bikin Ulah Lagi, Akun Perencana Keuangan Baiknya Di-unfollow Aja!

21 Juni 2021
Society of Spectacle

Jadilah Society of Spectacle yang Baik dan Tidak Meresahkan

24 September 2019
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Lidah Jawa Saya Kaget dan Menyerah Ketika Mencoba Dendeng Rusa dari Merauke

Lidah Jawa Saya Kaget dan Menyerah Ketika Mencoba Dendeng Rusa dari Merauke

10 Desember 2025
Penyakit Gredek Honda Vario Memang Bukan Kerusakan Fatal, tapi Mengganggu Mojok.co

Penyakit Gredek Honda Vario Memang Bukan Kerusakan Fatal, tapi Mengganggu

13 Desember 2025
Saya Hidup Cukup Lama hingga Bisa Melihat Wonosobo yang Daerah Pegunungan Itu Kebanjiran Mojok.co

Saya Hidup Cukup Lama hingga Bisa Melihat Wonosobo yang Daerah Pegunungan Itu Kebanjiran

12 Desember 2025
4 Varian Rasa Nutrisari yang Gagal dan Bikin Pembeli Kapok Mojok.co

4 Varian Rasa Nutrisari yang Gagal dan Bikin Pembeli Kapok

12 Desember 2025
Orang Jakarta Stop Berpikir Pindah ke Purwokerto, Kota Ini Tidak Cocok untuk Kalian Mojok.co

Orang dari Kota Besar Stop Berpikir Pindah ke Purwokerto, Kota Ini Belum Tentu Cocok untuk Kalian

11 Desember 2025
Pengalaman Naik Bus Eka dari Banjarnegara ke Surabaya: Melihat Langsung Orang Berzikir Saat Pedal Gas Diinjak Lebih Dalam

Pengalaman Naik Bus Eka dari Banjarnegara ke Surabaya: Melihat Langsung Orang Berzikir Saat Pedal Gas Diinjak Lebih Dalam

15 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Pilu di Balik Atraksi Topeng Monyet Ekor Panjang, Hari-hari Diburu, Disiksa, hingga Terancam Punah
  • Borobudur Moon Hadirkan Indonesia Keroncong Festival 2025, Rayakan Serenade Nusantara di Candi Borobudur
  • Kuliah di Universitas Terbaik Vietnam: Biaya 1 Semester Setara Kerja 1 Tahun, Jadi Sarjana Susah Kerja dan Investasi Gagal Orang Tua
  • Pilih Tidak Menikah demi Fokus Bahagiakan Orang Tua, Justru Merasa Hidup Lebih Lega dan Tak Punya Beban
  • Pengalaman Saya Tinggal Selama 6 Bulan di Pulau Bawean: Pulau Indah yang Warganya Terpaksa Mandiri karena Menjadi Anak Tiri Negeri Sendiri
  • Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.