Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Lamongan Adalah Daerah dengan Pusat Kota Terburuk yang Pernah Saya Tahu

M. Afiqul Adib oleh M. Afiqul Adib
28 Juli 2025
A A
Gerakan Warga Menambal Jalan Lamongan Cerminan Betapa Muak Warga terhadap Pemerintah Mojok.co

Gerakan Warga Menambal Jalan Lamongan Cerminan Betapa Muak Warga terhadap Pemerintah (unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Setiap kali saya berkendara dari Lamongan utara menuju Mojokerto, ada satu rutinitas tetap yang saya lakukan: mbatin. Sebuah ritual dalam hati yang tidak pernah absen. Iya, Tiap berkendara melewati Lamongan kota, saya selalu mbatin, “Pusat kota kok jalannya jelek”.

Istri saya juga mbatin, “Padahal ini pusat kota lho”. Saya ulang, PUSAT KOTA, bukan pinggiran, bukan desa pelosok. Bahkan teman saya yang berkendara ke menuju Mojokerto juga sering mengeluhkan, “Bisa nggak sih gausah lewat Lamongan kota?”

Bukan apa-apa. Maksud saya, mana ada sih pusat kota yang berantakan? Di mana-mana pusat kota itu bagus. Iya, setahu saya, pusat kota itu biasanya jadi etalase. Sebab, dekat dengan kantor pemerintahan, jadi akan diperhatikan. Normalnya begitu. Tapi, di Lamongan beda. Jalan saja rusak lho. Bare minimum saja nggak sampai ini mah.

Nggak usah dibandingkan dengan Jogja atau Surabaya. Coba saja ke Bojonegoro atau Tuban, tetangga sebelah. Ya sama-sama kabupaten, sama-sama Jawa Timur, jarak pun nggak sampai dua jam perjalanan. Tapi kualitas pusat kotanya beda jauh.

Di Tuban, meski ada beberapa yang rusak, tapi minimal masih mulus di area perkotaan. Bojonegoro juga begitu. Trotoarnya rapi, jalur kendaraan teratur, lampu jalan juga menyala. Lha Lamongan? Ya, Allah, jalan Veteran saja nggak mulus. Bayangin. Jalan Veteran pusat kota lho ini. Edyan.

Terminal yang gelap

Saya tidak paham entah kenapa terminal yang letaknya di Kota Lamongan ini terasa miris. Nggak terlihat seperti terminal. Hanya sekadar bangunan yang tertulis terminal. Bahkan beberapa teman saya juga baru tahu kalau ada terminal di sana.

Selain tidak terlalu berfungsi, kondisi lampu penerangan di sekitar juga minim.

Bahkan ketika malam, jalan ke arahnya malah gelap. Saya tidak mengarang cerita. Saya memang sering bolak-balik Lamongan-Mojokerto. Dan tentu saja melewati daerah pusat kabupaten ini, khususnya terminal Lamongan. Serius, jalan di sampingnya ini gelap.

Baca Juga:

Perbaikan Jalan di Lamongan Selatan Memang Layak Diapresiasi, tapi Jangan Selebrasi Dulu, Wahai Pemerintah Daerah!

3 Hal Soal Lamongan yang Jarang Dibahas Banyak Orang

Terminal ini memang terkesan tak terurus. Padahal ada di pusat kota, lho. Pun, terminal juga seharusnya menjadi pintu gerbang kota. Tempat orang pertama kali menjejakkan kaki dan menemukan kesan pertama. Jan, ramashok blasss.

Fasilitas publik yang sering kalah start

Kalau jalan rusak dan lampu jalan payah, fasilitas publik lainnya juga nggak kalah miris. Trotoar kalau pun ada, sering dipakai parkir motor atau tenda pedagang kaki lima. Area pejalan kaki kalah sama motor, mobil, dan rombong angkringan. Begitu kira-kira gambaran betapa semrawutnya penataan kota ini.

Selain itu, kita tak bisa mengharapkan fasilitas penunjang lain. Mau punya taman kota yang layak? Sepertinya lebih masuk akal menunggu Manchester United juara Liga Inggris deh. Sebab, tak pernah ada pemeliharaan fasilitas publik. Nggak pernah ada keseriusan mengelola dengan semestinya. Saya juga heran, bupati Lamongan ini lagi sibuk apa gitu?

Kenapa Lamongan bisa begini?

Pertanyaan besarnya: kenapa bisa begini? Padahal Lamongan ini kabupaten yang nggak kecil-kecil amat. Daerah pesisir, jalur nasional, dekat dengan Gresik, Tuban, Bojonegoro, bahkan Surabaya. Potensinya banyak, makanannya terkenal, jalur perlintasan utama Pantura pun lewat.

Sayangnya, kalau pusat kotanya saja kelihatan ogah-ogahan, ya susah mau jual tampang ke pendatang.

Nggak muluk-muluk, saya sebagai warga Lamongan cuma ingin jalanan pusat kota rapi, aspal mulus, lampu jalan terang, trotoar bisa dipakai semestinya. Itu saja. Fokus ke daerah pusat kota dulu saja. Sebab, di mana-mana pusat kota itu etalase kabupaten. Tempat orang lewat, singgah, mampir beli oleh-oleh, makan, atau sekadar transit. Kalau penampilan “cover-nya” saja sudah membuat malas, ya apalagi yang mau diharapkan?

Penulis: M. Afiqul Adib
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA 3 Hal yang Patut Diwaspadai sebelum Mengunjungi Lamongan

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 28 Juli 2025 oleh

Tags: jalan rusak di lamonganlamonganpusat kota lamongan
M. Afiqul Adib

M. Afiqul Adib

Seorang tenaga pendidik lulusan UIN Malang dan UIN Jogja. Saat ini tinggal di Lamongan. Mulai suka menulis sejak pandemi, dan entah kenapa lebih mudah menghapal kondisi suatu jalan ketimbang rute perjalanan.

ArtikelTerkait

Nasi Boran, Kasta Tertinggi Kuliner Khas Lamongan. Melebihi Pecel dan Soto Mojok.co

Nasi Boran, Kasta Tertinggi Kuliner Khas Lamongan. Melebihi Pecel dan Soto

26 November 2023
Tanjung Kodok Beach Resort, Wisata ala Bali di Lamongan yang Perlu Dikunjungi Setidaknya Sekali Seumur Hidup

Tanjung Kodok Beach Resort, Wisata ala Bali di Lamongan yang Perlu Dikunjungi Setidaknya Sekali Seumur Hidup

27 Desember 2024
Sudah Saatnya Soto dan Pecel Lele Lamongan Memberi Panggung untuk Nasi Boran

Sudah Saatnya Soto dan Pecel Lele Lamongan Gantian Memberi Panggung untuk Nasi Boran

7 Februari 2023
Sego Boran, Kuliner Legendaris yang Cuma Ada di Lamongan

Sego Boran, Kuliner Legendaris yang Cuma Ada di Lamongan

25 Mei 2022
Jadi Makanan Khas, Soto Justru Menempati Kasta Terendah dalam Sajian Hajatan di Lamongan terminal mojok (1)

Jadi Makanan Khas, Soto Justru Menempati Kasta Terendah dalam Sajian Hajatan di Lamongan

16 September 2021
Tuban, Kota Elite Branding Sulit: Kabupaten yang Takdirnya Memang Sulit Terkenal, Diusahain pun Percuma lamongan

4 Hal Ciamik di Tuban yang Membuat Orang Lamongan Seperti Saya Iri Dengki

23 Oktober 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

KA Ijen Expres, Kereta Premium Malang-Banyuwangi, Penyelamat Mahasiswa asal Tapal Kuda

KA Ijen Expres, Kereta Premium Malang-Banyuwangi, Penyelamat Mahasiswa asal Tapal Kuda

18 Desember 2025
3 Kebiasaan Pengendara Motor di Solo yang Dibenci Banyak Orang

3 Kebiasaan Pengendara Motor di Solo yang Dibenci Banyak Orang

16 Desember 2025
Niat Hati Beli Mobil Honda Civic Genio buat Nostalgia, Malah Berujung Sengsara

Kenangan Civic Genio 1992, Mobil Pertama yang Datang di Waktu Tepat, Pergi di Waktu Sulit

15 Desember 2025
Keluh Kesah Mobil Warna Hitam. Si Cakep yang Ternyata Ribet

Keluh Kesah Mobil Warna Hitam. Si Cakep yang Ternyata Ribet

19 Desember 2025
Air Terjun Tumpak Sewu Lumajang, Tempat Terbaik bagi Saya Menghilangkan Kesedihan

4 Aturan Tak Tertulis agar Liburan di Lumajang Menjadi Bahagia

17 Desember 2025
Kembaran Bukan Purwokerto, Jangan Disamakan

Kembaran Bukan Purwokerto, Jangan Disamakan

16 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang
  • Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas
  • UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar
  • Liburan Nataru di Solo Safari: Ada “Safari Christmas Joy” yang Bakal Manjakan Pengunjung dengan Beragam Sensasi
  • Upaya Merawat Gedung Sarekat Islam Semarang: Saksi Sejarah & Simbol Marwah yang bakal Jadi Ruang Publik
  • Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.