Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kuliner

Kuliner untuk Makan Malam Ini Harusnya Jadi Menu Sarapan

Hendra Purnama oleh Hendra Purnama
12 Desember 2022
A A
Kuliner untuk Makan Malam Ini Harusnya Jadi Menu Sarapan (Unsplash)

Kuliner untuk Makan Malam Ini Harusnya Jadi Menu Sarapan (Unsplash)

Share on FacebookShare on Twitter

Entah kita semua sadar atau tidak, sebenarnya ada pembagian makanan berdasarkan waktu pagi, siang, dan malam. Maksudnya, ada jenis kuliner tertentu yang baru muncul di malam atau siang hari. Padahal, menu makan malam itu malah lebih cocok untuk menjadi sarapan.

Pembagian ini biasanya disesuaikan dengan kultur setempat. Misalnya, nasi kuning, nasi uduk, lontong sayur, atau bubur ayam. Ciri khas sarapan adalah bisa disajikan dengan cepat, membuatnya relatif mudah, bumbu sederhana, dan enak dimakan ketika hangat.

Masalahnya, kalau kita perhatikan, ternyata ada saja kuliner yang lekat dengan makan malam, yang terjadi lebih cocok menjadi sarapan.

#1 Nasi goreng

Sering sarapan nasi goreng, kan? Nah, berarti jelas dong kalau nasi goreng adalah makanan yang layak untuk dimakan pagi. Makanan klasik yang kabarnya sudah ada dari jaman Dinasti Sui ini memenuhi semua kriteria untuk sarapan. 

Nasi goreng itu bisa dimasak dengan cepat, bumbunya sederhana, serta disajikan dalam kondisi hangat. Cocok untuk yang buru-buru mau pergi kerja atau sekolah. Meskipun banyak varian, tapi pada intinya, nasi goreng tetap hadir secara “sederhana”. Pas buat pagi yang hectic.

Karena bisa dimasak dengan cepat, plus berupa makanan hangat, maka jelas kuliner nasi goreng layak hadir sebagai sarapan. Lalu kenapa mamang-mamang nasgor itu keluarnya baru sore? Siapa yang memberi ide atau memulai trend bahwa nasi goreng itu harus jualannya khusus untuk makan malam? Tidak jelas.

#2 Roti bakar

Sama seperti nasi goreng, kuliner roti bakar sudah memenuhi semua kriteria sarapan, yaitu sederhana cara memasaknya, sederhana bumbunya, bisa disajikan dengan cepat, dan enak disantap selagi hangat.

Sebenarnya, saking sederhananya kuliner ini, kita bisa membuatnya sendiri di dapur dengan menggunakan panci teflon. Namun, tentu saja mamang-mamang roti bakar di luaran sana punya peralatan yang lebih canggih, dengan hasil bakaran yang lebih enak hasil latihan bertahun-tahun. Hingga, pada satu pagi, kita mungkin tidak sempat membuat sendiri dan memutuskan untuk membeli saja.

Baca Juga:

Sudah Saatnya Bandara di Indonesia Menjadi Ruang untuk Mempopulerkan Makanan Khas Daerah

4 Hal Sepele tapi Sukses Membuat Penjual Nasi Goreng Sedih

Masalahnya, roti bakar bukan makanan pagi. Takdir sudah menentukan kuliner yang sudah ada sejak jaman Belanda ini ditakdirkan jadi sajian alternatif untuk makan malam. Sementara pagi hari adalah waktunya roti kukus, yang meski secara hasil produk tidak jauh beda, namun tetap saja roti bakar memiliki keunikan yang tidak bisa disamai, minimal di tekstur dan tingkat kegosongan.

Ada apa ini? Siapa yang menentukan roti bakar adalah makan malam? Kalau awalnya adalah untuk sarapan, lalu kenapa sekarang jualannya jadi malam-malam?

#3 Martabak

Karena martabak ada berbagai jenis, kita fokuskan saja pembahasan pada varian martabak manis. Untuk sementara, martabak telur, martabak mesir, dan martabak kering boleh minggir dulu.

Kuliner ini, katanya, berasal dari Bangka Belitung, dengan nama asli Hok Lo Pan. Pada perkembangannya, martabak meraih ketenarannya di Bandung ketika seorang perantau dari Bangka bernama Hioe Kie Sem datang ke Kota Kembang. Sejak itulah, martabak asal bangka berbagi ketenaran dengan martabak telur yang sudah lebih dulu hadir. Untuk memudahkan, orang menyebut kedua makanan ini dengan martabak (versi) manis dan martabak (versi) asin.

Hubungannya dengan sarapan?

Tentu saja kuliner ini adalah makanan yang cocok untuk dimakan pagi hari. Sifatnya mirip roti bakar meski pembuatan serta adonannya lebih rumit, tapi martabak adalah jenis makanan hangat yang cocok disajikan dengan teh, susu, atau kopi. Masalahnya, mamang-mamang martabak biasanya baru muncul sore atau malam hari.

Memang sih, di beberapa tempat pada pagi hari ada pedagang-pedagang martabak mini. Namun, meski sama-sama mengusung nama martabak, tapi tetap ada perbedaan dibanding yang muncul sebagai alternatif makan malam. Martabak mini punya sisi emosional yang beda dengan martabak biasa. Martabak mini tak akan bisa menggantikan martabak biasa.

Apalagi faktanya, martabak mini baru muncul belakangan saja. Dulu, martabak hanya satu ukuran dan hanya muncul malam hari. Sesuatu yang membingungkan, siapa yang menentukan ini? Siapa yang menentukan martabak lebih cocok jadi teman begadang ketimbang pengisi perut sebelum pergi kerja atau sekolah?

Pertanyaan ini belum terjawab hingga sekarang.

Begitulah, semoga setelah tulisan ini naik, takdir ikut berbalik. Mamang-mamang nasi goreng, martabak, dan roti bakar menyadari potensi pasar yang ada jika mereka keluar pagi hari. Kalau memang begitu, beruntunglah, selamat menikmati pagi dengan kuliner yang lebih berwarna.

Penulis: Hendra Purnama

Editor: Yamadipati Seno

BACA JUGA 5 Dosa Saat Makan Martabak dari Perspektif Penjualnya

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.

Terakhir diperbarui pada 12 Desember 2022 oleh

Tags: Kulinermakan malammartabaknasi gorengroti bakarsarapan
Hendra Purnama

Hendra Purnama

Penulis yang tidak idealis, penggemar tim sepakbola gurem, hobi bernafas dan menyikat gigi sendiri.

ArtikelTerkait

Culture Shock yang Saya Alami Saat Kulineran di Gresik nasi krawu

Culture Shock yang Saya Alami Saat Kulineran di Gresik

28 Juli 2022
Matcha Frappe Point Coffee: Kualitas Premium, Harga Terjangkau

Matcha Frappe Point Coffee: Kualitas Premium, Harga Terjangkau

24 Januari 2022
3 Kuliner Jogja yang Laris Manis di Daerah Asalnya, tapi Kurang Laku di Malang Mojok.co

3 Kuliner Jogja yang Gagal Menggoyang Lidah Orang Malang

1 Agustus 2024
Nasi Goreng Paling Enak Tercipta dari Olahan Nasi Sisa Semalam terminal mojok.co

Nasi Goreng Paling Enak Tercipta dari Olahan Nasi Sisa Semalam

23 Januari 2021
5 Hal yang Bikin Pendatang Melongo Saat di Solo

5 Kuliner Khas Solo yang Terancam Punah

11 Juli 2022
Entah Kenapa Mendengar Nama Kota Lamongan Saja Sudah Bikin Lapar mojok.co/terminal

Entah Kenapa Mendengar Nama Kota Lamongan Saja Sudah Bikin Lapar

12 Maret 2021
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Pendakian Pertama di Gunung Sepikul Sukoharjo yang Bikin Kapok: Bertemu Tumpukan Sampah hingga Dikepung Monyet

Pendakian Pertama di Gunung Sepikul Sukoharjo yang Bikin Kapok: Bertemu Tumpukan Sampah hingga Dikepung Monyet

15 Desember 2025
Pengalaman Naik Bus Eka dari Banjarnegara ke Surabaya: Melihat Langsung Orang Berzikir Saat Pedal Gas Diinjak Lebih Dalam

Pengalaman Naik Bus Eka dari Banjarnegara ke Surabaya: Melihat Langsung Orang Berzikir Saat Pedal Gas Diinjak Lebih Dalam

15 Desember 2025
Bangsring Underwater, Surga Wisata Bawah Laut Banyuwangi yang Tercoreng Pungli

Bangsring Underwater, Surga Wisata Bawah Laut Banyuwangi yang Tercoreng Pungli

15 Desember 2025
3 Alasan Kenapa Kampus Tidak Boleh Pelit Memberikan Jatah Absen ke Mahasiswa

3 Alasan Kenapa Kampus Tidak Boleh Pelit Memberikan Jatah Absen ke Mahasiswa

16 Desember 2025
Kalau Mau Menua dengan Tenang Jangan Nekat ke Malang, Menetaplah di Pasuruan!

Kalau Mau Menua dengan Tenang Jangan Nekat ke Malang, Menetaplah di Pasuruan!

15 Desember 2025
Kembaran Bukan Purwokerto, Jangan Disamakan

Kembaran Bukan Purwokerto, Jangan Disamakan

16 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Slipknot hingga Metallica Menemani Latihan Memanah hingga Menyabet Medali Emas Panahan
  • Nyaris Menyerah karena Tremor dan Jantung Lemah, Temukan Semangat Hidup dan Jadi Inspirasi berkat Panahan
  • Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang
  • Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas
  • UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar
  • Liburan Nataru di Solo Safari: Ada “Safari Christmas Joy” yang Bakal Manjakan Pengunjung dengan Beragam Sensasi

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.