Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kuliner

5 Kuliner Semarang yang Sebaiknya Jangan Dibawa Pulang, Lebih Nikmat Disantap di Tempat

Paula Gianita Primasari oleh Paula Gianita Primasari
4 Desember 2024
A A
5 Kuliner Semarang yang Sebaiknya Jangan Dibawa Pulang, Lebih Nikmat Disantap di Tempat (Mojok.co)

5 Kuliner Semarang yang Sebaiknya Jangan Dibawa Pulang, Lebih Nikmat Disantap di Tempat (wikipedia.org)

Share on FacebookShare on Twitter

Sedapnya kuliner Semarang tidak perlu diragukan lagi. Sebagai kawasan dengan beragam campuran budaya, pilihan santapan di Kota Atlas ini begitu kaya. Tak ayal, banyak orang mampir ke ibu kota Jawa Tengah sekadar untuk menikmati hidangan yang dijajakan.

Dari sekian banyak alternatif santapan yang menggiurkan, nyatanya tidak semua kuliner cocok dikonsumsi di rumah. Beberapa sajian tersebut justru menghadirkan kelezatan paripurna ketika langsung dimakan di tempat. Jika nekat membungkusnya pulang, cita rasa yang diharapkan malah akan menghilang.

#1 Es puter Cong Lik jangan jadikan oleh-oleh

Jangan pernah sekali-kali berpikir menjadikan kuliner Semarang ini sebagai oleh-oleh bagi orang di rumah. Es puter Cong Lik jelas tidak memungkinkan dipesan dengan metode take away. Sebab, alih-alih bisa menyeruput manisnya makanan penutup legendaris tersebut, es puter tradisional ini keburu mencair di jalan.

Berbeda dengan es teler atau es campur yang bisa digantikan dengan es batu di rumah sebagai pendingin, primadona dari kuliner tersebut ada pada racikan es itu sendiri. Agar-agar, kelapa muda, dan potongan roti yang mendampingi tak lebih dari pemeran figuran. Artinya, daripada meraung kesal lantaran gagal merasakan lembutnya es tersohor itu, lebih baik hapus keinginan untuk menjadikannya buah tangan.

#2 Ayam goreng Pak Supar kuliner Semarang yang paling pas dilahap selagi panas

Kuliner Semarang yang kurang cocok dibawa pulang adalah ayam goreng Pak Supar. Hidangan siang hari favorit para PNS ini sudah paling tepat jika dinikmati di tempat. Pasalnya, ayam yang baru diangkat di penggorengan menawarkan sensasi unik tersendiri.

Kepulan uap panas, garing kulit ayam, dan daging yang juicy sangat cocok menemani nasi putih hangat. Jika dibungkus dan dipanaskan lagi di rumah, rasanya tak lagi sama. Sebab, digoreng ulang dengan minyak panas maupun air fryer malah membuat ayamnya terlalu kering.

#3 Enaknya menyantap tahu gimbal di bawah rindang pohon Taman Segitiga Erlangga

Kuliner yang wajib dikonsumsi dengan cara diaduk ini juga pantang dibawa pulang. Soalnya, irisan sayur dalam satu porsi tahu gimbal tak akan lagi segar. Ditambah lagi, kriuk gimbal yang menjadi poin utama hidangan berpotensi melempem.

Pun, mengisi perut di bawah naungan pohon Taman Segitiga Erlangga memberikan kenyamanan tak tergantikan. Terkadang, iringan musik sekelompok penyanyi amatir di tempat tersebut sanggup mengendorkan urat kencang akibat tekanan pekerjaan. Wajar, tempat ini selalu penuh karyawan yang lebih memilih menandaskan tahu gimbal mereka ketimbang memakannya di kubikel kantor.

Baca Juga:

Pertama Kali Mencicipi Swike: Makanan Berbahan Dasar Kodok yang Terlihat Menjijikan, tapi Bikin Ketagihan 

Desa Ngidam Muncar, Desa Terbaik di Kabupaten Semarang dengan Pesona yang Membuat Saya Betah

#4 Sambil menghirup wangi tumisan bumbu, nasi goreng babat terasa lebih menggoda

Aroma merupakan satu elemen kunci kelezatan makanan. Buktinya, seenak apapun masakan ketika dikonsumsi kala hidung tersumbat, nilainya tak lagi sempurna. Alasan ini yang mendasari pembeli menyukai melahap nasi goreng babat di warung yang menjajakannya langsung.

Belum berhadapan dengan sajian nasi goreng babat saja, wangi tumisan bumbu yang menguar sudah mampu menerbitkan air liur. Makanya, menyendok nasi goreng babat bersamaan pedagang mengolah pesanan pembeli lain, dapat menambah kepuasan tersendiri. Terlebih, minyak nasi goreng yang mendingin dalam bungkusan terkadang meninggalkan aftertaste janggal.

#5 Atmosfer warung Soto Bangkong bikin wisata kuliner makin bermakna

Makanan berkuah biasanya wajib dituntaskan di tempat. Tak terkecuali kuliner lawas yang berdiri di perempatan Bangkong sejak 1950 ini. Kesegaran kuah, pilihan lauk yang melimpah, serta suasana warung yang khas cukup menjadi alasan pembeli urung membungkus pulang.

Betul, menyuap kombinasi nasi putih, tauge, ayam suwir, bihun, dan taburan bawang goreng ini tidak sebatas demi perut kenyang. Lebih dari itu, sebagian besar pelanggan loyal Soto Bangkong bertandang lantaran ingin mengulang kembali kenangan di tempat tersebut. Akan menjadi tanpa makna bila memakannya di tempat yang tidak semestinya.

Nilai dari berwisata kuliner tidak terbatas pada memuaskan rasa lapar dan memanjakan lidah. Pengalaman tak terulang yang hanya diperoleh ketika menikmati sajian langsung di warungnya tentu sayang apabila dilewatkan. Terlebih, keharusan mencuci piring dan sendok selepas bersantap akan terkesampingkan.

Penulis: Paula Gianita Primasari
Editor: Kenia Intan

BACA JUGA 4 Kuliner Jogja yang Lebih Nikmat kalau Disantap Langsung di Warungnya

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 4 Desember 2024 oleh

Tags: Kulinerkuliner semarangmakanan semarang\Semarang
Paula Gianita Primasari

Paula Gianita Primasari

Mahasiswa doktoral UNDIP jurusan Manajemen Pemasaran asal Semarang.

ArtikelTerkait

4 Lumpia Semarang yang Bikin Kecewa Wisatawan, Jangan Dibeli

4 Lumpia Semarang yang Bikin Kecewa Wisatawan, Jangan Dibeli

11 Juli 2025
10 Rekomendasi Kuliner di Kampung Durian Runtuh Upin & Ipin Terminal Mojok.co

10 Rekomendasi Kuliner di Kampung Durian Runtuh Upin & Ipin

22 Maret 2022
Resep Membuat Nasi Goreng agar Rasanya Mirip dengan yang Dimasak Abang-abang Penjual Nasgor Mojok.co

Resep Membuat Nasi Goreng agar Rasanya Mirip dengan yang Dimasak Abang-abang Penjual Nasgor

4 November 2025
Panduan Memahami Perbedaan Olive, Popeye, dan Yogya Chicken: 3 Ayam Goreng Lokalan Jogja terminal mojok.co

Panduan Memahami Perbedaan Olive, Popeye, dan Yogya Chicken: 3 Ayam Goreng Lokalan Jogja

27 April 2021
Daerah Langganan Banjir di Semarang dan Tips Hidup di Sana Terminal Mojok

Daerah Langganan Banjir di Semarang dan Tips Hidup di Sana

10 Januari 2023
5 Nama Jalan Unik dan Aneh di Semarang, Ada Jalan Macet hingga Tanjakan Luna Maya Mojok.co

5 Nama Jalan Unik dan Aneh di Semarang, Ada Jalan Macet hingga Tanjakan Luna Maya

14 Februari 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Mojokerto, Opsi Kota Slow Living yang Namanya Belum Sekencang Malang, tapi Ternyata Banyak Titik Nyamannya

Mojokerto, Opsi Kota Slow Living yang Namanya Belum Sekencang Malang, tapi Ternyata Banyak Titik Nyamannya

17 Desember 2025
Garut Bukan Cuma Dodol, tapi Juga Tempat Pelarian Hati dan Ruang Terbaik untuk Menyendiri

Garut Itu Luas, Malu Sama Julukan Swiss Van Java kalau Hotel Cuma Numpuk di Cipanas

23 Desember 2025
5 Rekomendasi Kuliner Babi Surabaya untuk Kalian yang Menghabiskan Cuti Natal di Kota Pahlawan

5 Rekomendasi Kuliner Babi Surabaya untuk Kalian yang Menghabiskan Cuti Natal di Kota Pahlawan

22 Desember 2025
Air Terjun Tumpak Sewu Lumajang, Tempat Terbaik bagi Saya Menghilangkan Kesedihan

4 Aturan Tak Tertulis agar Liburan di Lumajang Menjadi Bahagia

17 Desember 2025
Toyota Vios, Mobil Andal yang Terjebak Label "Mobil Taksi"

Panduan Membeli Toyota Vios Bekas: Ini Ciri-Ciri Vios Bekas Taxi yang Wajib Diketahui!

18 Desember 2025
Dosen Bukan Dewa, tapi Cuma di Indonesia Mereka Disembah

4 Hal yang Perlu Kalian Ketahui Sebelum Bercita-cita Menjadi Dosen (dan Menyesal)

17 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Melacak Gerak Sayap Predator Terlangka di Jawa Lewat Genggaman Ponsel
  • Regenerasi Atlet Panahan Terancam Mandek di Ajang Internasional, Legenda “3 Srikandi” Yakin Masih Ada Harapan
  • Jogja Mulai Macet, Mari Kita Mulai Menyalahkan 7 Juta Wisatawan yang Datang Berlibur padahal Dosa Ada di Tangan Pemerintah
  • 10 Perempuan Inspiratif Semarang yang Beri Kontribusi dan Dampak Nyata, Generasi ke-4 Sido Muncul hingga Penari Tradisional Tertua
  • Kolaboraya Bukan Sekadar Kenduri: Ia Pandora, Lentera, dan Pesan Krusial Warga Sipil Tanpa Ndakik-ndakik
  • Upaya “Mengadopsi” Sarang-Sarang Sang Garuda di Hutan Pulau Jawa

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.