Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kampus

Kuliah di UT Itu (Kadang) Menyebalkan: Penuh Singkatan, Modulnya Bikin Mual, Plus Daftar Wisuda Serasa War Tiket Konser!

Dyan Arfiana Ayu Puspita oleh Dyan Arfiana Ayu Puspita
14 Juni 2025
A A
4 Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan ke Mahasiswa Universitas Terbuka mahasiswa UT kuliah di UT

4 Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan ke Mahasiswa Universitas Terbuka (Unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Baru saja dibuka, pendaftaran untuk mahasiswa baru Universitas Terbuka langsung diserbu lebih dari 105.000 orang. Angka ini membuktikan jika semakin banyak orang yang tertarik untuk kuliah di UT. Wajar, sih. Sebab, UT punya segudang alasan untuk membuat orang jatuh cinta.

Selain menyandang status sebagai perguruan tinggi negeri, biaya kuliah UT yang terjangkau–mulai dari 1 jutaan per semester, juga jadi alasan kenapa UT jadi pilihan. Belum alasan-alasan lain, seperti sistem pembelajaran yang fleksibel hingga tidak adanya sistem drop out. Jadi, ya, nggak heran jika UT cocok untuk berbagai generasi, mulai dari generasi milenial hingga Gen Z.

Tapi ya, fair-fair-an saja, lah. Mana ada tempat yang benar-benar sempurna? Segala sesuatu pasti ada celanya. UT pun demikian. Kalau kalian pikir hal-hal menyebalkan kuliah di UT itu hanya sebatas nggak punya teman kuliah, susah dapat nilai bagus atau nggak bisa ketemu langsung dengan dosen, ah, klise. Berikut saya kulik hal menyebalkan saat kuliah di UT yang belum banyak orang tahu.

Kuliah di UT sistemnya daring, tapi bukan berarti semudah scrolling

Ketika resmi menyandang predikat sebagai mahasiswa UT, berselancar di Learning Management System (LMS) jadi semacam rutinan wajib. Bukan cuma buat gaya-gayaan biar kelihatan sibuk, ya. Tetapi, LMS memang nyawanya mahasiswa UT. Lewat LMS inilah mahasiswa UT mendapatkan bimbingan dari dosen, berdiskusi dengan sesama mahasiswa, mengirimkan tugas-tugas mingguan, sampai ikut ujian.

Masalahnya, meskipun sistemnya daring, bukan berarti semuanya semudah scrolling. Ada momen-momen ketika hal teknis membuat segalanya jadi rumit. Misalnya, ketika di hari-hari biasa LMS lancar jaya. Eh, begitu deadline mendekat, atau pas mau submit tugas penting, LMS malah ngambek. Loading muter-muter nggak karuan yang berujung pada tulisan “Error 404”. Kan kesel.

Rasanya, begadang semalaman ngetik tugas sambil ngantuk-ngantuk jadi tak ada artinya di hadapan LMS yang diem-diem bae meski sudah di-klik berkali-kali. Huhuhu, apa nggak pengin nangis jadinya?

Penuh dengan singkatan dan kode yang harus dipahami

Hal menyebalkan selanjutnya ketika kuliah di UT adalah banyaknya singkatan-singkatan yang digunakan. Kalau sekadar SKS atau UKT sih, aman lah, ya. Dua singkatan itu rasa-rasanya sudah sangat familiar di telinga kita.

Tetapi, tunggu sampai kalian jadi mahasiswa UT. Segambreng singkatan-singkatan, seperti SIPAS, Non-SIPAS, TBO, BMP, LIP, SUO, TAP, Tuton, Tuweb, BMP, TTM, TTM Atpem, RBV, LM, UPI, karil, THE, dan masih banyak lagi lainnya, siap menyambut kalian.

Baca Juga:

Kuliah di Universitas Terbuka Mengajarkan Saya Fleksibel Tidak Berarti Mudah, tapi Akhirnya Saya Bisa Berdamai

Orang Paling Celaka di Dunia Ini Adalah yang Masih Menganggap Universitas Terbuka Kampus Buangan padahal Justru Terlalu Maju untuk Zaman Ini

Tidak hanya banyak singkatan, kuliah di UT juga harus siap dengan banyaknya kode-kode. Kode yang paling penting adalah kode waktu ujian untuk masing-masing mata kuliah. Kode ini terdiri atas 2 angka. Angka pertama berupa angka romawi untuk menunjukkan hari ujian, dan angka kedua berupa angka latin untuk menunjukkan sesi ujian.

Nah, tugas mahasiswa adalah harus memahami kode-kode ini. Supaya, saat akan registrasi mata kuliah, jangan sampai ada mata kuliah yang bentrok jadwal ujiannya. Definisi puyengnya sudah terasa bahkan sebelum ujian dimulai, ygy~

Modul UT, tebalnya bikin mual

Lanjut, Salah satu media yang bisa digunakan mahasiswa UT untuk menunjang kegiatan belajar mereka adalah Buku Materi Pokok (BMP). BMP ini bisa dibeli secara online di Toko Buku Online Karunika Universitas Terbuka, atau diakses secara digital di laman UT. Masalahnya adalah, BMP UT ini tebalnya bikin mual.

Satu BMP dengan bobot ajar 3 SKS, jumlah halamannya berkisar antara 360-450. Jika dalam satu semester kita meregistrasikan 8 mata kuliah dengan bobot 24 SKS, maka kita dapat 8 BMP atau setara dengan 3000 halaman, bahkan lebih.

Mau dibaca versi digital, bikin mata lelah. Dicetak mandiri, bikin printer cepet dol. Mau beli versi fisik pun, sudah kecil hati duluan melihat tebalnya BMP yang kayaknya lebih nyaman untuk dijadikan sandaran tidur.

Daftar wisuda rasa war tiket konser

Hal menyebalkan selanjutnya, baru saya tahu belakangan ini. Yaitu, soal proses daftar wisuda yang vibesnya mirip-mirip war tiket konser. Kalau saya tidak salah ingat, dulu pas jaman saya sekitar 10 tahun lalu, mahasiswa yang diundang untuk wisuda di UT pusat adalah mahasiswa yang IPK-nya 3 ke atas. Mahasiswa lainnya, wisuda di UT daerah.

Nah, gara-gara cuitan ini, saya jadi tahu kalau wisuda di UT pusat sekarang menggunakan sistem war. Jadi, UT daerah akan membagikan link pendaftaran bagi mahasiswa yang ingin wisuda di UT Pusat. Tetapi, karena UT daerah punya kuota masing-masing, maka hanya yang paling cepat mengisi link yang bisa terjaring untuk ikut wisuda di UT Pusat.

Gongnya adalah, berdasarkan pengalaman beberapa mahasiswa UT, pendaftaran wisuda di UT pusat langsung tutup dalam hitungan menit karena kuota sudah penuh. Wow. Beneran kaya war tiket konser banget, kan?!

Itulah pengalaman menyebalkan yang saya yakin pasti pernah dialami oleh siapa pun yang pernah kuliah di UT. Setidaknya, cerita-cerita ini bisa jadi pembanding sebelum kamu memutuskan untuk kuliah di UT.

Kalau kamu merasa oke dengan semua hal menyebalkan tersebut, gas, mantapkan pilihanmu ke UT. Kapan lagi kampus negeri bisa bayar semurah ini~

Penulis: Dyan Arfiana Ayu Puspita
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Kuliah di Universitas Terbuka, Apakah Harus Bayar ke Pokjar?

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 14 Juni 2025 oleh

Tags: daftar wisudakuliah di UTmodul UTsistem kuliahuniversitas terbuka
Dyan Arfiana Ayu Puspita

Dyan Arfiana Ayu Puspita

Alumnus Universitas Terbuka yang bekerja sebagai guru SMK di Tegal. Menulis, teater, dan public speaking adalah dunianya.

ArtikelTerkait

5 Tipe Orang yang Nggak Cocok Jadi Mahasiswa Universitas Terbuka Mojok.co

5 Tipe Orang yang Nggak Cocok Jadi Mahasiswa Universitas Terbuka 

13 Desember 2023
6 Hal yang Cuma Ada di Universitas Terbuka Terminal Mojok

6 Hal yang Cuma Ada di Universitas Terbuka

10 November 2022
UT universitas terbuka mahasiswa cerita dinamika ipk jelek drop out syarat masuk gimana cara mendaftar mojok

Pengalaman Saya Kuliah di UT, Kampus Fleksibel buat Ibu Rumah Tangga

12 April 2020
6 Kebohongan tentang Universitas Terbuka (UT) yang Perlu Diluruskan (Unsplash)

Sebaiknya Universitas Terbuka Memberlakukan Aturan Drop-out

12 Juni 2023
Cerita Kuliah di Universitas Siber Muhammadiyah, Universitas Terbuka Versi Muhammadiyah Mojok.co

Cerita Kuliah di Universitas Siber Muhammadiyah, Universitas Terbuka Versi Muhammadiyah

19 September 2025
Universitas Terbuka Nggak Punya Dosen Pembimbing (Unsplash)

Nggak Ada Dosen Pembimbing, Bagaimana Mahasiswa UT Bisa Mengikuti Perkuliahan?

10 Juli 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Jujur, Saya sebagai Mahasiswa Kaget Lihat Biaya Publikasi Jurnal Bisa Tembus 500 Ribu, Ditanggung Sendiri Lagi

Jujur, Saya sebagai Mahasiswa Kaget Lihat Biaya Publikasi Jurnal Bisa Tembus 500 Ribu, Ditanggung Sendiri Lagi

16 Desember 2025
Dilema Warga Gondangrejo: Mengaku Orang Karanganyar, Jauhnya Kebangetan. Mengaku Orang Solo, KTP Nggak Setuju

Dilema Warga Gondangrejo: Mengaku Orang Karanganyar, Jauhnya Kebangetan. Mengaku Orang Solo, KTP Nggak Setuju

13 Desember 2025
Perbaikan Jalan di Lamongan Selatan Memang Layak Diapresiasi, tapi Jangan Selebrasi Dulu, Wahai Pemerintah Daerah!

Perbaikan Jalan di Lamongan Selatan Memang Layak Diapresiasi, tapi Jangan Selebrasi Dulu, Wahai Pemerintah Daerah!

13 Desember 2025
Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

17 Desember 2025
Saya Hidup Cukup Lama hingga Bisa Melihat Wonosobo yang Daerah Pegunungan Itu Kebanjiran Mojok.co

Saya Hidup Cukup Lama hingga Bisa Melihat Wonosobo yang Daerah Pegunungan Itu Kebanjiran

12 Desember 2025
3 Alasan Kenapa Kampus Tidak Boleh Pelit Memberikan Jatah Absen ke Mahasiswa

3 Alasan Kenapa Kampus Tidak Boleh Pelit Memberikan Jatah Absen ke Mahasiswa

16 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • UGM Berikan Keringanan UKT bagi Mahasiswa Terdampak Banjir Sumatra, Juga Pemulihan Psikologis bagi Korban
  • Universitas di Indonesia Ada 4.000 Lebih tapi Cuma 5% Berorientasi Riset, Pengabdian Masyarakat Mandek di Laporan
  • Katanya Bagian Terberat bagi Bapak Baru saat Hadapi New Born adalah Jam Tidur Tak Teratur. Ternyata Sepele, Yang Berat Itu Rasa Tak Tega
  • Mempertaruhkan Nasib Sang Garuda di Sisa Hutan Purba
  • Keresahan Pemuda Berdarah Biru Keturunan Keraton Yogyakarta yang Dituduh Bisa Terbang, Malah Pengin Jadi Rakyat Jelata Jogja pada Umumnya
  • Pontang-panting Membangun Klub Panahan di Raja Ampat. Banyak Kendala, tapi Temukan Bibit-bibit Emas dari Timur

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.