Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Kota Depok Layak Disebut sebagai Kota Avatar Saat Musim Hujan

Marshel Leonard Nanlohy oleh Marshel Leonard Nanlohy
2 November 2020
A A
Kota Depok Layak Disebut sebagai Kota Avatar Saat Musim Hujan terminal mojok.co

Kota Depok Layak Disebut sebagai Kota Avatar Saat Musim Hujan terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Kalau saya diberikan privilese untuk memberikan julukan pada Kota Depok, julukan yang paling tepat adalah Kota Avatar, bukan Kota Petir. Terutama saat musim hujan. Sebelum menulis artikel ini, saya sedikit riset mengenai kota yang ada di Avatar The Legend of Aang. Dengan bertanya ke beberapa teman dan menonton secara langsung, saya mulai memahami Ba Sing Se, Omashu, Roku Island, Kiyoshi Island, dan lainnya.

Berbeda dengan kota-kota yang disebutkan sebelumnya, Depok–bukan yang di Sleman–dikenal dengan julukan Kota Belimbing. Kota ini dapat berubah menjadi Kota Petir ketika musim penghujan “menyerang”.

Hanya Azula, si pengendali petir, yang bisa menaklukkannya. Untuk Anda yang tidak mengerti, Azula adalah seorang putri, anak dari Raja Api Ozai, adik perempuan Zuko, salah satu tokoh antagonis di Avatar The Legend of Aang.

Kalau kita bisa ngendaliin petir sih enak ya, tapi kan nyatanya nggak. Jadi, Anda harus hati-hati kalau ingin main ke Depok saat musim hujan.

Sebab, Kota Depok yang indah dan sarat dengan filosofi ala Jason Ranti, serta cantiknya mahasiswi UI (baca: Dian Sastrowardoyo) sontak berubah menjadi Kota Petir di musim penghujan. Hal ini harus Anda antisipasijika ingin pergi ke Depok waktu musim hujan.

Bahkan sebagai warga Depok saya yakin, setidaknya dengan dijuluki sebagai Kota Avatar, Depok akan menjadi lebih berwarna dan nggak terlalu nakutin, ketimbang dijuluki Kota Petir.

Bagaimana? Usulan penyebutan Kota Avatar layak dipertimbangkan ya buat Pemkot Depok? Sebab saya memiliki beberapa alasan mengapa Kota Depok lebih layak disebut Kota Avatar.

#1 Petir yang tak berkesudahan, melambangkan Negara Bumi sebagai negeri jajahan Azula

Ketika OM PMR terkenal dengan parodi lagu Ratih Purwasih berjudul “Yang Hujan Turun Lagi”, Depok terkenal dengan orkestra petir yang tampil tiap kali hujan.

Baca Juga:

Depok Semarang Ruwet, tapi Masih Bisa Dimaafkan, Tidak Seperti Depok di Daerah Lain

Depok, Kecamatan di Sleman yang Paling Red Flag di Mata Orang Bantul

Rasanya seperti Anda menjadi saudara kandung Azula, alias anjiiim banget! Di sini, petir yang gerudukan berkali-kali persis kayak Azula yang entah lagi ngeributin apa di Negara Bumi bareng dua teman ceweknya. Azula sebagai putri negara api memang diceritakan getol banget menjajah Ba Sing Se dan kawasan Bumi. Nggak heran jika Azula dan kroni-kroninya terlihat suka berkeliaran dan memunculkan petir, mungkin lagi latihan pengendalian.

Sebenarnya, sudah ada penelitian pada tahun 2002 oleh Prof. Reynaldo Zoro dari ITB mengenai asbabun nuzul kemunculan petir di Kota Depok. Hasilnya, sebanyak 379,2 kiloampere arus petir negatif dan 441,1 kiloampere arus petir positif.

Hal ini juga dipercaya lantaran lapisan tanah di Depok memiliki kandungan besi yang cukup tinggi. Saking dahsyatnya, petir ini dipercaya dapat membuat gedung yang dibangun dari beton pun awur-awuran. Medeni tenan ndes….

Oleh sebab itu, Anda perlu waspada ketika sedang bertamasya ke Kota Depok ketika musim penghujan. Soalnya, sudah banyak orang yang terkena sambaran petir waktu lagi ngecharge hp, laptop, dan sebagainya.

Kalau lagi hujan, sangat disarankan untuk mematikan sinyal GPS, atau mobile data. Percaya nggak percaya, hal itu lumayan membuat tenang hati meski ada gemuruh petir di luar.

#2 Genangan air yang mirip banjir, melambangkan Negara Air

Mengapa saya hanya bilang mirip? Sebab naik dan surutnya debit air berlangsung cepat. Tidak fair rasanya ketika hal ini dikatakan “banjir”, padahal Pemkot Depok sudah bekerja dengan baik. Hehehe….

Ketika Anda hendak menyusuri Kota Depok di musim hujan, sebaiknya pikirkan secara matang. Anda juga perlu mengenal secara spesifik daerah mana saja yang kalau hujan, tiba-tiba banjir. Kecuali jika Anda memang dilahirkan seperti Katara yang bisa mengendalikan air. Banjir malah gembira, banyak amunisi buat latihan pengendalian.

Genangan ini tidak dapat diprediksi. Saya sebagai masyarakat Depok bahkan nggak bisa menjamin keamanan celana, sepatu, tas, gadget, dan perhiasan mevvah Anda ketika berlayar ke Depok saat musim hujan. Terutama jika Anda mengetahui betapa “sopannya” pengendara bermotor di Depok.

Ada baiknya membawa plastik gula, kresek, atau apapun yang waterproof untuk digunakan sebagai “alat pelindung diri” dari hujan. Tapi, kalau Anda punya concern terhadap isu lingkungan, Anda bisa mengoleskan lilin untuk melindungi sepatu Anda dari kelepekan duniawi.

#3 Pemadaman listrik dan kebakaran oleh petir, melambangkan Negara Api

Pemadaman listrik adalah hal yang wajar, jika situasinya juga wajar. Kadang kala, di saat nggak ada angin nggak ada hujan, listrik tiba-tiba mati. Keadaan ini dikenal dengan nama pemadaman bergilir.

Hal itu nggak akan terjadi di Depok, terutama pada musim hujan. Saya ulangi, nggak akan terjadi, sebab Pemkot Depok sepertinya telah mengkalkulasi sedemikian rupa supaya nggak terlalu sering diadakan pemadaman bergilir.

Nah, ketika semua sudah beres diurusin sama Pemkot, muncul masalah lain yang paling menyebalkan, yaitu mati lampu karena sambaran petir. Kejadian itu berulang, bahkan mungkin bisa menyebabkan PTSD bagi warga kompleks Anda yang terdampak.

Bahkan terkadang, sambaran petir itu menyebabkan kebakaran. Kali ini, api yang dikeluarkan bukan yang Azula punya, tetapi api liar kayak emosinya Pangeran Zuko.

Mati lampu adalah sebuah keniscayaan bagi masyarakat Depok. Akan tetapi, itu bukan alasan untuk tidak berjuang. Terutama Anda yang sedang menjalani ujian akhir, skripsi, dan kelas online, saya ikut prihatin.

Bagi para kerabat, guru, dosen, yang memiliki peserta didik dan tinggal di Kota Depok, tolong pengertiannya ya Pak dan Bu….

#4 Angin yang nggak sopan, melambangkan Kuil Udara

Kali ini, masalahnya benar-benar nggak tahu adat. Ketika Anda mau membangun rumah di Kota Depok, sebaiknya Anda konsultasi tidak hanya dengan lulusan interior design, tapi juga konsultasi ke ahli cuaca.

Masalahnya, hujan angin di Depok sama sekali nggak punya attitude. Bayangin, rumah yang sudah dibangun susah-susah, bisa tiba-tiba kecipratan air hujan yang arah airnya saling berhadapan dengan sisi pintu rumah.

Ini lebih menjengkelkan dibandingkan yang lainnya. Saat kita udah pilih lokasi rumah yang jauh dari tempat banjir, strategis, nggak ada sambaran petir, masih aja dipertemukan sama masalah.

Harusnya ini semua jadi tanggung jawab Aang si Avatar. Tinggal di Kota Depok mirip tinggal di Kuil Udara yang anginnya nggak karuan itu. Saking seringnya jadi tongkrongan bison terbang dan biksu-biksu yang beterbangan di udara. Akan tetapi, meskipun sosok Avatar dimanifestasikan ke dunia nyata dan beneran muncul di Depok, hasilnya akan sama seperti politisi kita sekarang ini: saat dunia membutuhkannya, dia menghilang.

BACA JUGA Arti Hormat Tiga Jari oleh Demonstran di Thailand ala ‘The Hunger Games: Mockingjay Part I’ dan artikel Marshel Leonard Nanlohy lainnya

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 2 November 2020 oleh

Tags: avatardepok
Marshel Leonard Nanlohy

Marshel Leonard Nanlohy

Finding God in All Things.

ArtikelTerkait

Depok, Adik Tiri Jakarta Selatan yang Kini Punya Gaya Sendiri (Unsplash)

Depok, Adik Tiri Jakarta Selatan yang Kini Punya Gaya Sendiri

12 Mei 2025
Tembok Ba Sing Se dalam Avatar Aang Sebuah Kesenjangan Sosial dengan Dalih Keamanan Negara terminal mojok

Tembok Ba Sing Se dalam Avatar Aang: Sebuah Kesenjangan Sosial dengan Dalih Keamanan Negara

28 Maret 2021
Inilah Wajah Asli Citayam, Daerah yang Sedang Jadi Sorotan Seantero Indonesia

Inilah Wajah Asli Citayam, Daerah yang Sedang Jadi Sorotan Seantero Indonesia

26 Juli 2022
Depok Semarang Ruwet, tapi Masih Bisa Dimaafkan, Tidak Seperti Depok di Daerah Lain Mojok.co

Depok Semarang Ruwet, tapi Masih Bisa Dimaafkan, Tidak Seperti Depok di Daerah Lain

17 Oktober 2025
Tanggapan buat Netizen yang Ngeluh Prestasi Bidang Agama Tak Pernah Diliput Media terminal mojok.co

5 Bukti Universitas Gunadarma Bisa Bersaing dengan Universitas Indonesia

6 April 2020
Apa Jadinya Kalau Karakter dalam Film Avatar Aang Hidup di Jogja Terminal Mojok

Apa Jadinya Kalau Karakter dalam Film Avatar Aang Hidup di Jogja?

16 Januari 2021
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Suzuki Karimun Wagon R Boleh Mati, tapi Ia Mati Terhormat

Suzuki Karimun Wagon R Boleh Mati, tapi Ia Mati Terhormat

1 Desember 2025
Mahasiswa UIN Nggak Wajib Nyantri, tapi kalau Nggak Nyantri ya Kebangetan

Mahasiswa UIN Nggak Wajib Nyantri, tapi kalau Nggak Nyantri ya Kebangetan

30 November 2025
Tidak seperti Dahulu, Jalanan di Solo Kini Menyebalkan karena Semakin Banyak Pengendara Nggak Peka Mojok.co

Tidak seperti Dahulu, Jalanan di Solo Kini Menyebalkan karena Semakin Banyak Pengendara Nggak Peka

1 Desember 2025
7 Fakta Surabaya yang Bikin Kota Lain Cuma Bisa Gigit Jari

7 Fakta Surabaya yang Bikin Kota Lain Cuma Bisa Gigit Jari

30 November 2025
5 Hal yang Bikin Orang Solo Bangga tapi Orang Luar Nggak Ngerti Pentingnya

5 Hal yang Bikin Orang Solo Bangga tapi Orang Luar Nggak Ngerti Pentingnya

29 November 2025
Suka Duka Pengusaha Kecil Jualan Live di TikTok: Nggak Ada yang Nonton, Sekalinya Ada yang Nonton Malah PHP

Suka Duka Pengusaha Kecil Jualan Live di TikTok: Nggak Ada yang Nonton, Sekalinya Ada yang Nonton Malah PHP

3 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana
  • Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.